Anda di halaman 1dari 32

KARS DAN JCI

Kelompok :
Asri Kencana
Indri Muyasar
Intan Cornelia
RUANG LINGKUP

1. Sejarah JCI
1. Pengertian KARS 2. Pengertian JCI
2. Visi Misi KARS 3. Visi Misi JCI
3. Tujuan KARS 4. Hal Yang Diperhatikan
4. Nilai Dalam JCI
5. Manfaat KARS 5. Cara Mengajukan
6. Standar Akreditasi Akreditasi
6. Langkah Akreditasi
7. Cara Penilaian
KARS

Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga


independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat
fungsional, non struktural dan bertanggung jawab kepada Menteri
Kesehatan.

KARS tersebut dibentuk pertama kali pada tahun 1995 dan setiap
3 (tiga) tahun peraturan diperbarui, yang terakhir diperbarui
melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
417/Menkes/Per/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit,
dengan tugas dan fungsi melaksanakan akreditasi di Indonesia.
• Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses
dimana suatu lembaga independen baik dari
dalam atau pun luar negeri, biasanya non
pemerintah, melakukan assesment terhadap
rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku.

• Rumah sakit yang telah terakreditasi akan


mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena
telah memenuhi standar pelayanan dan
managemen yang ditetapkan.
Visi dan Misi
• Visi: Menjadi badan akreditasi yang memiliki kredibilitas
tinggi ditingkat nasional dan internasional.

• Misi:

Membimbing dan membantu rumah sakit untuk meningkatkan


mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi.

Memperoleh pengakuan internasional sebagai badan akreditasi


berkelas internasional oleh ISQua (International Society Quality in
Healthcare) dan memperoleh pengakuan masyarakat baik ditingkat
nasional maupun internasional.
TUJUAN
1. Diperolehnya pengakuan internasional
oleh ISQua (International Society
Quality in Healthcare) dan masyarakat.
2. Meningkatnya mutu pelayanan rumah
sakit melalui akreditasi.
3. Meningkatnya keselamatan pasien di
rumah sakit melalui akreditasi.
Nilai
Nilai yang dianut dalam penyelenggaraan
akreditasi adalah:
• Integritas
• Profesionalisme
• Komitmen
• Teamwork
MANFAAT AKREDITASI RUMAH SAKIT

1.Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan


Rumah Sakit   yang bersangkutan karena berorientasi pada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2.Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya
akan menjadi lebih efisien.
3.Menciptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif
untuk penyembuhan, pengobatan dan perawatan pasien.
4.Mendengarkan pasien dan keluarga, sera menghormati hak-
hak pasien serta melibatkan mereka dalam proses perawatan
5. Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada
masyarakat atas pemberian pelayanan kesehatan.
Standar Akreditasi Rumah Sakit Terbaru
Versi JCA
• Berdasarkan Standar Akreditasi Versi 2007, terdapat tiga tahapan
dalam pelaksanaan akreditasi yaitu : Akreditasi Tingkat Dasar,
Akreditasi Tingkat Lanjut serta Akreditasi Tingkat Lengkap.

• Dalam penerapannya, Standar Akreditasi Versi 2007 memiliki


banyak kekurangan. Seperti dilansir dalam situs Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS), standar akreditasi versi 2007 lebih berfokus
pada penyedia layanan kesehatan (Rumah Sakit), kuat pada input
dan dokumen namun lemah dalam implementasi dan dalam
proses akreditasi kurang melibatkan petugas. Untuk menutupi
kekurangan ini, KARS mengembangkan standar akreditasi versi
2012.
Standar akreditasi versi 2012 ini memiliki kelebihan yaitu  :
• 1.      Lebih berfokus pada pasien
• 2.      Kuat dalam proses
• 3.      Output dan Outcome
• 4.      Kuat pada implementasi serta melibatkan seluruh
petugas dalam proses akreditasinya

Dengan adanya perbaikan ini diharapkan rumah sakit yang


lulus proses akreditasi versi 2012 ini benar-benar dapat
meningkatkan mutu pelayanannya dengan lebih berfokus
pada keselamatan pasien. Standar akreditasi 2012 ini mirip
dengan standar akreditasi internasional.
Dalam standar akreditasi baru ini terdapat 4 kelompok standar yang akan
dinilai. Keempat kelompok standar akreditasi rumah versi 2012 yaitu :

1.      Kelompok Standar Pelayanan Berfokus Pada Pasien

Dalam kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien, komponen


penilaian selain berfokus pada hal – hal terkait pelayanan pasien dan
keluarga,  mulai dari pemenuhan hak-hak pasien, pendidikan pasien dan
keluarga sampai ke pelayanan yang akan diberikan kepada pasien.

2.     Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit

Pada kelompok standar manajemen rumah sakit, komponen yang dinilai


misalnya upaya manajemen untuk memberikan dukungan agar rumah
sakit dapat memberi pelayanan yang baik kepada pasien.
3.      Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Sasaran keselamatan pasien di rumah sakit dimaksudkan untuk meningkatkan


mutu pelayanan lebih baik dan memperhatikan keselamatan pasien. Jangan
sampai pasien yang datang ke rumah sakit membawa pulang penyakit lagi.

4.      Sasaran Millenium Development Goals

Sasaran Millenium Development Goals merupakan komponen penilaian


tambahan dalam standar akreditasi rumah sakit khusus di Indonesia. Sasaran-
sasarannya berupa penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan kasus
HIV dan AIDS serta pengendalian tuberkulosis.
• Manfaat langsung dari implementasi Standar
Akreditasi Versi 2012 adalah rumah sakit akan lebih
mendengarkan keluhan pasien dan keluarganya.

• Rumah sakit akan lebih "lapang dada" menerima


kritik dan saran dari pasien dan keluarganya, tidak
lagi menjadi pihak yang selalu benar.

• Rumah sakit juga akan lebih menghormati hak-hak


pasien dan melibatkan pasien dalam proses
perawatan sebagai mitra. Dalam hal ini, pasien dan
keluarganya akan diajak berdiskusi dalam
menentukan perawatan terbaik sesuai kondisi
pasien saat ini.
Cara penilaian :
• Tim penilai (surveyor) akan berada di RS selama ±
3 hari yang terdiri dari 3 orang (manajemen,
medis dan keperawatan).

• Pimpinan RS mempresentasikan program


peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS.

• Dilanjutkan telaah dokumen, telaah rekam medik


tertutup dan telaah rekam medik terbuka serta
survey lapangan,Penilaian lapangan ditekankan
pada telusur pasien untuk di wawancarai/
observasi langsung atas pelayanan kesehatan
yang telah/sedang/akan diterima pasien.
Cara penilaian :

• Dalam waktu yang bersamaan, kelengkapan


dokumen akreditasi juga di observasi dan
ditanyakan pada jajaran staf dan pimpinan
RS.Temuan atas ketidaklengkapan
dokumen/ kekurangan mutu pelayanan
harus diperbaiki saat itu setelah mendapat
rekomendasi surveyor.

• Saat ini seluruh rumah sakit memiliki


kewajiban untuk menjaga mutu
pelayanannya dengan melaksanakan
akreditasi minimal setiap 3 tahun sekali.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam
penyelenggaraan akreditasi adalah :

1. Pembinaan Akreditasi oleh Kementerian


Kesehatan dan Dinas Kesehatan

Tahap pembinaan akreditasi bertujuan untuk


menyiapkan sistem pelayanan di rumah sakit
untuk mengetahui apakah rumah sakit perlu
bimbingan atau tidak.
2. Bimbingan Akreditasi oleh Surveyor Pembimbing

Tahap bimbingan akreditasi bertujuan untuk


memberikan penjelasan, pemahaman dan
penerapan standar pelayanan yang menjadi item
penilaian dalam akreditasi.

Hasil bimbingan ini berupa rekomendasi tentang


langkah-langkah yang perlu dilakukan rumah sakit
dan dokumen yang perlu disediakan untuk
mencapai akreditasi.
3.Survei Akreditasi oleh Surveyor
Akreditasi

Tahap survei akreditasi merupakan


saatnya penilaian terhadap pemenuhan
standar rumah sakit menggunakan
instrumen akreditasi yang dikeluarkan
oleh KARS.
4. Pendampingan Pasca Akreditasi oleh Tim Pendampingan yang
terdiri dari KEMESKES, KARS, PERSI daerah dan Dinas Kesehatan

Tahap pendampingan pasca akreditasi bertujuan menindaklanjuti


rekomendasi hasil survei akreditasi agar rumah sakit yang telah
terakreditasi dapat meningkatkan mutu pelayanan yang masih
dibawah standar dan tetap mempertahankan mutu pelayanan
yang sudah tercapai.

Pendampingan dilaksanakan secara berkala minimal 6 bulan


pasca survey akreditasi.
SEJARAH JCI
 Didirikan pada tahun 1994, JCI telah menyentuh lebih dari 90 negara. 
 JCI tersebar di lima benua dan mempunyai bidang tim terlatih dari
surveyor akreditasi internasional dan konsultan. 
 JCI terlibat dalam 20% pertumbuhan tahunan dalam jumlah organisasi
terakreditasi, membantu para pemimpin kesehatan
untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan efisiensi sebagai tujuan
bersama.
 JCI adalah versi internasional dari The Joint Commission (USA).
 Selama lebih dari 75 tahun, The Joint Commission (USA) dan
organisasi pendahulunya didedikasikan untuk meningkatkan kualitas
dan keamanan pelayanan kesehatan.
 Baik The Joint Commission (USA) maupun JCI bersifat nonpemerintah,
dan merupakan perusahaan nirlaba di Amerika Serikat.
JCI

• JCI (Joint Commission


International) adalah
merupakan badan akreditasi
non profit yang berpusat di
Amerika Serikat dan bertugas
menetapkan dan menilai
standar performa para
pemberi pelayanan kesehatan.
TUJUAN :
• Tujuan dari akreditasi
internasional JCI rumah sakit
adalah untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan
keselamatan pasien tanpa
meningkatkan biaya.
MISI :
Meningkatkan keselamatan dan
kualitas pelayanan pada masyarakat
internasional melalui penyediaan
pendidikan, layanan konsultasi,
akreditasi internasional dan
sertifikasi.
Standar dan program akreditasi JCI difokuskan pada:
1. Rawat Jalan (Ambulatory Care)
2. Laboratorium Klinik (Clinical Laboratories)
3. Pusat Pelayanan Primer (Primary Care Center)
4. Perawatan Berkelanjutan (The CareContinuum; perawatan
di rumah, hidup dengan dibantu, perawatan jangka
panjang, perawatan di rumah sakit hingga ajal menjemput)
5. Pelayanan Transportasi Medik (Medical Transport
Organization)
Beberapa hal yang harus dipelajari dan di mengerti dalam
menerapakan Akreditasi JCI untuk rumah sakit di Indonesia yaitu:

1. Daftar kebijakan Akreditasi JCI rumah sakit di indonesia


2. Buku Petunjuk Survey pelasanaan akreditasi JCI
3. Bimbingan akreditasi JCI rumah sakit di Indonesia
4. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit Terbaru (Versi JCI)
5. Langkah penerapan dan persiapan Akreditasi Rumah Sakit
Internasional Versi JCI
6. Kendala Persiapan Akreditasi Rumah Sakit akreditasi JCI
rumah sakit di Indonesia
7. Tujuan Alasan Rumah Sakit Akreditasi Internasional JCI
Cara Mengajukan Akreditasi
• Mendeskripsikan rumahsakit yang
mencari akreditasi;
• Memuat seluruh catatan resmi dan
laporan tentang lisensi, peraturan, atau
badan pemerintah lainnya yang relevan;
• Memberikan juga wewenang kepada JCI
untuk mendapatkan setiap catatan dan
laporan tentang rumah sakit yang tidak
dimiliki oleh rumah sakit tersebut, dan
• ketika semuanya sudah lengkap dan
disetujui baik oleh JCI maupun pemohon,
disusunlah persyaratan hubungan kerja
antara rumah sakit dan JCI
LANGKAH AKREDITASI JCI
UNTUK RUMAH SAKIT

Langkah 1:
Mengenal standar akreditasi JCI dan proses
survei,Dilakukan selama 2-3 bulan.
Langkah 2:
Menganalisis perilaku yang membatasi dan
membangun rencana tindakan. Dilakukan
selama 2-3 bulan.
Langkah 3:
Memperbarui kebijakan dan prosedur.
Dilakukan selama 2 bulan.
Langkah 4:
Peningkatan target yang dibutuhkan.
Dilakukan selama 2-3 bulan.

Langkah 5:
Bekerjasama dengan staff untuk mengatasi hambatan.
Dilakukan selama 2-3 bulan.
Langkah 6:
Mengkaji kesiapan rumah sakit ketika berada di
titik tengah. Dilakukan selama 2-3 bulan.
Langkah 7:
 Melanjutkan training untuk mencapai perubahan berkala.
Dilakukan selama 2-3 bulan.
Langkah 8:
Mengevaluasi dan memperbaiki proses.Dilakukan selama 2-3
bulan.
Langkah 9:
Menggunakan survey tiruan untuk menilai kesiapan. Dilakukan
selama 2-3 bulan.
Langkah 10:
Membuat modifikasi akhir. Dilakukan selama 6-7 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
• http://www.kars.or.id/
• Ester Violina Simanjuntak. 2013. Penilaian
Akreditasi Rumah Sakit Oleh Kars Versi Standar
2012 (Jca).
• http://dyanasumbayak.blogspot.co.id/2013/11/pen
ilaianakreditasi-rumah-sakit-oleh.html
• Juan Benyamin. 2012. Akreditasi Jci.
• http://id.scribd.com/doc/113229570/Akreditasi-
JCI-di-Indonesia#scribd
• http://www.jointcommissioninternational.org/path
way/

Anda mungkin juga menyukai