SEMI PADAT
Dosen Pengampu: Eneng Elda Ernawati, S. Farm., Apt
Kelompok 5
Di susun oleh :
1. Anisah ( G20170039)
2. Ima Destriyani (G20170153)
Sediaan Gel
• Sediaan gel (dari bahasa Latin gelu =
membeku, dingin, es atau gelatus =
membeku) adalah campuran koloidal antara
dua zat berbeda fase: padat dan cair.
• Contoh gel adalah gelatin, agar agar, dan gel
rambut.
Sediaan Gel
• Farmakope Indonesia edisi IV : Gel kadang kadang disebut
jeli, merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik
yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
• Formularium Nasional : Gel adalah sediaan bermassa
lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawa
anorganik atau makromolekul senyawa organik, masing
masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan.
• Ansel : Gel didefinisikan sebagai suatu sistem setengah padat
yang terdiri dari suatu disperse yang tersusun baik dari
partikel anorganik yang terkecil atau molekul organik yang
besar dan saling diresapi cairan.
Penggolongan Gel
1. Berdasarkan Sifat Fase Koloid
• Gel anorganik, contoh : bentonit magma
• Gel organik, pembentuk gel berupa polimer
2. Berdasarkan sifat pelarut :
– Hidrogel (pelarut air) Contoh: bentonit magma, gelatin
– Organogel (pelarut bukan air/pelarut organik). Contoh:
plastibase dan dispersi logam stearat dalam minyak.
– Xerogel Contoh : gelatin kering, tragakan ribbons dan
acacia tears, dan sellulosa kering dan polystyrene.
Penggolongan Gel
3. Berdasarkan bentuk struktur gel :
• Kumparan acak
• Heliks
• Batang
• Bangunan kartu
4. Berdasarkan jenis fase terdispersi (FI IV, ansel) :
• Gel fase tunggal
• Gel sistem dua fasa
Sediaan Gel
• Penampilan
• Homogenitas
• Viskositas/rheologi
• Distribusi ukuran partikel
• Uji Kebocoran
• Isi minimum
• Penetapan pH
• Uji pelepasan bahan aktif dari sediaan gel
• Uji difusi bahan aktif dari sediaan gel
• Dilakukan uji dipercepat
Syarat-Syarat Sediaan Gel
R/ CMC-Na 5%
Gliserin 10%
Propilengikol 5%
Aquadest ad 100
Untuk uji praformulasi + ekstrak daun ketepeng cina
konsentrasi 5%
Pembuatan Gel
Larutkan ekstrak daun ketepeng cina dalam aquadest
2. Uji pH
• Dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan
gel untuk menjamin sediaan gel tidak menyebabkan
iritasi pada kulit. pH sediaan yang memenuhi
kriteria pH kulit yaitu dalam interval 4,5 - 6,5.
3. Uji daya sebar
• Dilakukan untuk menjamin pemerataan gel saat
diaplikasikan pada kulit. Gel ditimbang sebanyak 0,5
gram kemudian diletakkan ditengah kaca bulat berskala.
Di atas gel diletakkan kaca bulat lain atau bahan
transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat
dan pemberat 150 gram, didiamkan selama 1 menit,
kemudian dicatat diameter penyebarannya. Daya sebar
gel yang baik antara 5-7 cm.
4. Viskositas
• Pengukuran viskositas dilakukan dengan menempatkan
sampel dalam viskometer hingga spindel terendam.
Spindel diatur dengan kecepatan 50 rpm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Simplisia : bentuk serbuk halus ,warna hijau dan rasa pahit
• 900 gram daun ketepeng cina 367 gram serbuk
• Ekstraksi daun ketepeng cina : metode maserasi dingin
(etanol 95%)
• Hasil akhir ekstraksi :ekstrak kental berwarna hijau
kehitaman, berasa pahit dan memiliki aroma khas daun
ketepeng cina
• Rendemen ekstrak 13,49 %
• Ekstrak sudah bebas dari pelarut etanol 95% ditunjukkkan
dengan tidak terbentuknya bau ester yang khas dari alkohol
pada uji esterifikasi
Hasil evaluasi praformula gel ekstrak
daun ketepeng cina II
Hasil uji stabilitas fisik sediaan gel ekstrak
daun ketepeng cina
Grafik hubungan viskositas dan daya sebar