Anda di halaman 1dari 10

HUKUM

INFORMASI
TEKNOLOGI DAN
ELECTRONIC
MEDICAL RECORD
AR
PENGUMPULAN DAN INTEGRITAS DATA

Karena pengumpulan data dapat dilakukan berulang- ulang, memakan waktu yang cukup
lama, dan membosankan, terdapat banyak godaan untuk meremehkan kepentingan dari
pengumpulan data tersebut, maka dalam pelaksanaannya perlu:
1. Mereka yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data harus dilatih dan dimotivasi
secara memadai
2. Mereka harus menggunakan metode yang membatasi atau menghilangkan efek bias
3. Rekam medis
4. Mereka harus menyimpan catatan tentang apa yang dilakukan oleh siapa dan kapan
5. Siapa yang menulis, itu penting. Mengapa demikian? Karena kita dapat menelusur data
datangnya dari mana serta mengetahui terdapat kesalahan/kebocoran atau tidak.
BERBAGI DATA

Pembatasan akses dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:


a. Locked Paper Records Offices
b. Membatasi akses pada catatan kertas atau catatan elektronik untuk orang yang tepat
c. Perlindungan kata sandi dari catatan elektronik
d. Menentukan hak istimewa untuk pengguna data elektronik
e. Firewall untuk mencegah akses luar
f. Pencadangan reguler dan pengarsipan yang tepat
Pada dasarnya semua hal diatas dapat dipermudah dengan adanya data security supaya
aman.
KEPEMILIKAN DATA

Siapa yang memiliki data yang dihasilkan?


a. Pasien
b. Institusi
c. Penyandang dana
d. Penyelidik
e. Penerbit
f. Karena data ada pemilik.
ETIKA DALAM PUBLIKASI-PANDUAN UMUM DATA YANG TERKAIT

Etika dalam Publikasi-Panduan Umum Data yang Terkait


Ketika suatu rumah sakit digunakan untuk suatu penelitian maka diperlukan etika dalam
publikasi atau pedoman umum yang berkaitan dengan data antara lain:
a. Penelitian harus berusaha menjawab pertanyaan spesifik-tidak hanya mengumpulkan
atau menimbun data.
b. Permasalahan statistik (ukuran sampel) adalah bagian penting dari desain untuk
memastikan bahwa data penelitian cenderung menjawab pertanyaan
c. Persetujuan IRB sangat diperlukan saat menggunakan subjek manusia, jaringan
manusia, atau catatan medis.
ETIKA DALAM PUBLIKASI DAN MANJEMEN/ANALISIS DATA

Etika dalam Publikasi dan Manajemen / Analisis Data sebagai berikut:


a. Sumber dan metode untuk memperoleh dan memproses data harus dituliskan
b. Pengecualian data harus dijelaskan secara lengkap
c. Metode yang digunakan untuk menganalisis data harus dijelaskan secara terperinci
d. Analisis kelompok post hoc dapat diterima selama hal ini diikutsertakan
e. Bias data harus didiskusikan dalam semua publikasi data atau analis
UNDANG UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UU ITE)

Ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum
Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di
wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan
Indonesia merupakan penjelasan dari UU ITE, yang mulai dirancang pada Maret
2003 oleh Kementrian Negara Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) yang pada
mulanya RUU ini diberi nama Undang-Undang Informasi Komunikasi dan Transaksi
Elekronik (UU IKTE).
PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI

Permasalahan hukum yang seringkali dihadapi adalah ketika terkait dengan


penyampaian informasi, komunikasi, dan/atau transaksi secara elektronik, khususnya
dalam hal pembuktian dan hal yang terkait dengan perbuatan hukum yang
dilaksanakan melalui sistem elektronik. Secara teknis perbuatan yang dilarang
sebagaimana dimaksud pada UU ITE ini dapat dilakukan, antara lain dengan:
a. Melakukan komunikasi, mengirimkan, memancarkan atau sengaja berusaha
mewujudkan hal-hal tersebut kepada siapa pun yang tidak berhak untuk
menerimanya
b. sengaja menghalangi agar informasi dimaksud tidak dapat atau gagal diterima oleh
yang berwenang menerimanya di lingkungan pemerintah dan/atau pemerintah
daerah.
CYBERCRIME

Cybercrime pertama kali muncul karena adanya kemajuan perkembangan teknologi. Cybercrime kini telah masuk
dalam daftar jenis kejahatan yang sifatnya internasional berdasarkan United Nation Convention Againts Transnational.
Kemudian apa sebenarnya cybercrime itu sendiri? Cybercrime merupakan kejahatan komputer yang ditujukan kepada
sistem atau jaringan komputer, yang mencakup segala bentuk baru kejahatan yang menggunakan bantuan sarana
media elektronik internet. Konggres PBB ke 10 mengenai pencegahan kejahatan dan penanganan pelaku tindak
pidana, yang membahas isu mengenai kejahatan yang berhubungan dengan jaringan komputer, membagi cybercrime
menjadi 2 kategori:

a. Cybercrime dalam arti sempit (computer crime) Setiap perilaku ilegal yang ditujukan dengan sengaja pada operasi
elektronik yang menargetkan sistem keamanan computer dan data yang diproses oleh sistem komputer tersebut,
atau singkatnya tindak pidana yang dilakukan dengan menggunakan teknologi yang canggih.

b. Cybercrime dalam arti luas (computer related crime) Setiap perilaku illegal yang dilakukan dengan maksud atau
berhubungan dengan sistem komputer atau jaringan , atau singkatnya tindak pidana apa saja yang dilakukan
dengan memakai komputer ( hardware dan software ) sebagai sarana atau alat, computer sebagai objek baik untik
memperoleh keuntungan atau tidak, dengan merugikan pihak lain.
THANKS!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik

Anda mungkin juga menyukai