Anda di halaman 1dari 16

IMUNOLOGI

Syamsul Rahmat, M.Farm., Apt


081904056644
Materi Sebelum UTS
01. Pendahuluan
02. Sistem imun non spesifik/innate
03. Sistem imun spesifik/adaptif
04. Antigen dan Antibodi
05. Komplemen
06. Sitokin
07. Inflamasi
Materi Setelah UTS
08. Hipersensitivitas
09. Autoimun
10. Penyakit defisiensi respon imun
11. Imunologi infeksi
12. Imunologi Tumor
13. Imunosupresan
14. Imunisasi
Metode pembelajaran

• Tatap muka
• Tanya jawab/diskusi
• Tugas kelompok: pembuatan makalah, presentasi, kuis
• Evaluasi: UTS dan UAS
Komponen penilaian

• Kehadiran = 10 %
• Keaktifan = 10 %
• Tugas = 10%
• UTS = 35 %
• UAS = 35 %
Tata tertib selama masa perkuliahan

• Dosen dan mahasiswa wajib datang tepat waktu


• Diberikan toleransi kedatangan 15 menit
• Apabila kuliah tidak bisa dilakukan sesuai jadwal akan
dikenakan kelas pengganti (make up class)
• Tidak keluar masuk kelas ketika perkuliahan berlangsung
• TIDAK diperkenankan mencontek setiap UTS dan UAS
• Apabila diketahui mencontek, nilai UTS atau UAS menjadi 0
Pengertian

• Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pertahan


atau imunitas tubuh terhadap senyawa makromolekuler atau
organisme asing yang masuk ke dalam tubuh.
Zat asing

• Virus
• Bakteri
• Jamur
• Protozoa
• Parasit
• Sel tumor
• Senyawa tertente dalam tubuh (Autoimunitas)
Sejarah Imunologi

Pada tahun 1546, Girolamo Fracastoro mengajukan teori


kontagion yang menyatakan bahwa pada penyakit infeksi
terdapat suatu zat yang dapat memindahkan penyakit tersebut
dari satu individu ke individu lain, tetapi zat tersebut sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata dan pada waktu itu
belum dapat diidentifikasi.
Sejarah Imunologi

Edwar Jenner
Pada tahun 1798, Edward Jenner mengamati bahwa seseorang
dapat terhindar dari infeksi variola secara alamiah, bila ia telah
terpajan sebelumnya dengan cacar sapi (cow pox). Sejak saat itu,
mulai dipakailah vaksin cacar walaupun pada waktu itu belum
diketahui bagaimana mekanisme yang sebenarnya terjadi.
Sejarah Imunologi
Robert Koch
• Pada tahun 1880, Robert Koch menemukan kuman penyebab penyakit
tuberkulosis. Dalam rangka mencari vaksin terhadap tuberkulosis ini, ia
mengamati adanya reaksi tuberkulin (1891) yang merupakan reaksi
hipersensitivitas lambat pada kulit terhadap kuman tuberkulosis. Reaksi
tuberkulin ini kemudian oleh Mantoux (1908) dipakai untuk mendiagnosis
penyakit tuberkulosis pada anak.
• Vaksin terhadap tuberkulosis ditemukan pada tahun 1921 oleh Calmette dan
Guerin yang dikenal dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
Sejarah Imunologi
Lois Pasteur
• Penelitian ilmiah mengenai imunologi baru dimulai setelah Louis Pasteur pada
tahun 1880 menemukan penyebab penyakit infeksi dan dapat membiak
mikroorganisme serta menetapkan teori kuman (germ theory) penyakit.
• Lois Pasteur pada tahun 1880, menemukan vaksin kolera yang biasa menyerang
ayam. Pada perkembangannya Lois Pasteur berhasil menemukan vaksin rabies.
• Penemuan-penemuan tersebut di atas mendasari perkembangan ilmu Imunologi
yang mendasarkan kekebalan sebagai alat untuk menghindari serangan penyakit.
Sejarah Imunologi

Von Behring dan Kitasato


• Pada tahun 1890, Emil von Behring dan Shibasaburo Kitasato menemukan
bahwa individu yang telah diberi vaksin akan menghasilkan antibodi yang
bisa diamati pada serum. Antibodi ini selanjutnya diketahui bersifat sangat
spesifik terhadap antigen.
Sejarah Imunologi
• Metchnikoff pada tahun 1883 menemukan peranan fagosit dalam proses kekebalan.
• Alexander Yersin Dan Roux menemukan toksin difteri pada tahun 1885
• Erlich (1897), teori reseptor “rantai samping” tentang sintesis Antibodi.
• Bordet (1899), peranan komplemen sebagai sitolitik.
• Landsteiner (1900), golongan darah ABO manusia dan isohemaglutinin.
• Richet dan Portier (1920), mengemukakan proses anafilaksis.
• Wright (1903), aktivitas opsonin dalam fagositosis.
• Von Pirquet (1906), interaksi antara imunitas dan hipersensitivitas.
• Fleming (1922), penemuan lisosim.
• Zinsser (1925), perbedaan hipersensitivitas tipe lambat dan cepat.
• Heidelberger dan Kendall (1935), reaksi antigen Antibodi prinsip presipitasi.
• Portar dan Edelman (1959), penemuan struktur immunoglobulin.
Sistem imun
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai