Anda di halaman 1dari 21

OLEH

SRI SETYOWATI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

 Setelah mempelajari pokok


bahasan ini, mahasiswa mampu
menjelaskan konsep dasar
keperawatan kesehatan jiwa
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari pokok bahasan ini,
mahasiswa mampu melakukan hal berikut :
1. Mengetahui pengertian keperawatan kesehatan
jiwa.
2. Mengetahui cara penggunaan diri secara
terapeutik dlm keperawatan jiwa
3. Mengetahui falsafah keperawatan kesehatan
jiwa
4. Mengetahui standar praktik keperawatan jiwa
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
5. Mengidentifikasi aspek legal dan etika dalam
keperawatan jiwa
6. Menjelaskan berbagai model dalam praktik
keperawatan jiwa
7. Menjelaskan model stress adaptasi dalam
keperawatan jiwa
8. Mengetahui psikodinamika terjadinya gangguan
jiwa.
Program Pelaynan kes jiwa di Indonesia

Pemerintah Presiden jokowi : Germas


(Gerakan Masyarakat sehat)

Indikator keluarga sehat poin nomor 8 ttg kes


jiwa
Trend dan issu keperawatan kesehatan jiwa

 Trend adalah hal yang sanat


mendasar dalam berbagai
pendekatan analisa, tren juga dapat
di definisikan salah satu gambar
ataupun informasi yang terjadi pada
saat ini yang biasanya sedang
popular di kalangan masayarakat.
Lanjutan……

 Trend adalah sesuatu yang


sedang dibicarakan oleh banyak
orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta.
Contoh….

Penggunaan Narkoba bagi generasi


muda
 Alasan remaja memakai narkoba dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Anticipatory beliefs, yaitu anggapan bahwa
jika memakai narkoba, orang akan menilai
dirinya hebat, dewasa, mengikuti mode, dan
sebagainya.
Lanjutan……..

2. Relieving beliefs, yaitu keyakinan bahwa


narkoba dapat digunakan untuk mengatasi
ketegangan, \cemas, dan depresi akibat
stresor psikososial.
3. Facilitative atau permissive beliefs, yaitu
keyakinan bahwa pengguna narkoba
merupakan gaya hidup atau kebiasaan karena
pengaruh zaman atau perubahan nilai,
sehingga dapat diterima.
Issu

 Issu adalah suatu peristiwa atau


kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak terjadi pada masa
mendatang, yang menyangkut
ekonomi, moneter, social, politik,
hukum, pembanguanan nasional,
bencana alam, hari kiamat, kematian
ataupun tentang krisis.
Lanjutan…………………..

 Issu adalah suatu yang sedang di


bicarakan oleh banyak orang
namun belum jelas faktanya atau
buktinya.
Contoh issu

Menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas


global dengan cara meningkatkan pelayanan
kesehatan jiwa melalui advokasi dan aksi
masyarakatPerkembangan teknologi digital
membuat dunia terasa semakin sempit,
informasi dari berbagai belahan dunia mampu
di akses dalam waktu yang sangat cepat,
perkembangan pengetahuan, perkembangan
terapi menjadi sebuah media perubahan dalam
proses penatalaksanaan gangguan jiwa.
Lanjutan….

 berdasarkan isu diatas maka advokasi dan


aksi masyarakat menjadi salah satu langkah
awal untuk menekan penderita gangguan
jiwa di indonesia pada khususnya dan dunia
pada umumnya.
Pengertian Keperawatan Jiwa
Stuart (2007) :
Suatu proses interpersonal yang
berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku, yang
mengkontribusi pada fungsi yang
terintegrasi.
Pengertian Keperawatan Jiwa

ANA (American Nurses Association)


Suatu bidang spesialisasi praktik
keperawatan yang menerapkan
teori perilaku manusia sebagai
ilmunya dan penggunaan diri
secara terapeutik sebagai kiatnya.
Pengertian Keperawatan Jiwa

Berdasarkan dua pengertian tersebut


maka setiap perawatjiwa dituntut
mampu menguasai bidangnya dengan
menggunakan ilmu perilaku sebagi
landasan berpikir dan berupaya
sedemikian rupa sehingga dirinya
dapat menjadi alat yang efektif dalam
merawat pasien (Depkes RI, 1998)
Penggunaan diri secara
terapeutik
Pertanyaan unk introspeksi perawat
9orang yg layak membantu;penolong)

1. Apakah saya dapat dipandang sebagai orang


yg dapat dipercaya, serta dpt dijadikan
pegangan/konsisten dlm arti yg mendalam
2. Apakah saya cukup ekspresif?
3. Apakah saya bersikap positif, hangat,
perhatian, menyukai, menaruh perhatian
dan respek?
4. Apakah saya cukup stabil untk berpisah
dengan seseorang?
Lanjutan….
5. Apakah saya dpt membiarkan diri sepenuhnya
“masuk ke dunia” orang lain (perasaan, makna
diri) dan menerima pihak lain apa adanya
6. Apakah perilaku saya tdk dianggap sebagai
ancaman pihak lain?
7. Apakah saya membebaskan pasien dari perasaan
terancam oleh kritik/kecaman/penilaian
eksternal.
8. Apakah saya menerima pasien sebagai “on
becoming individu” ataukah terikat oleh kesan

Anda mungkin juga menyukai