Anda di halaman 1dari 20

FISIOLOGI

KARDIOVASKULAR
Oleh :
Ni Luh Km Diah Pradnya P. 19710015
Rosa Septiana 20710017
Putu Ayu Wedayanti Daniputri 20710029

PEMBIMBING :
dr. Agus Harman Setiawan, Sp.An
Bagian anestesiologi dan Terapi intensif
Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Fakultas Kedokteran universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Tahun 2021
06/12/2021 1
SISTEM KARDIOVASKULAR

Organ utama adalah jantung yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh

Organ kedua adalah pembuluh-pembuluh darah yang membentuk jejaring di seluruh


tubuh dan memungkinkan terjadinya sirkulasi darah.

Organ ketiga adalah darah terutama sel darah merah, membawa O 2 hingga ke jaringan-
jaringan terkecil. Darah juga yang menyangkut sisa-sisa metabolisme untuk di
metabolisasi dan di eliminasi di hati, paru-paru, dan ginjal.

Kesemua organ ini dapat bekerja terus menerus tanpa istirahat berkat regulasi involunter
dari sistem saraf otonom. Jadi untuk dapat optimalnya sistem kardiovaskular diperlukan
berfungsinya ketiga organ dan sistem tersebut dengan baik.

06/12/2021 2
SISTEM KONDUKSI JANTUNG

aspek utama yang mendasari kerja jantung adalah aspek listrik


dan aspek mekanik jantung. Aspek listrik mendasari fungsi
konduksi jantung, sedangkan aspek mekanik mendasari fungsi
kontraksi jantung. Dapat dikatakan aspek listrik dan sistem
konduksi di jantung adalah pemicu yang mengawali kerja
jantung

Sumber listrik :
Sa nodes : di dinding atrium kanan, pacemaker utama
(kontraksi atrium)
Av node : perbatasan atrium dan ventrikel, pacemaker kedua
Berkas Av/his: menghantarkan impuls dr av node ke apeks
(kontraksi ventrikular)

Kurva Fisiologi Jantung


06/12/2021 3
Sistem Penghantar Khusus:
* SA node (pace maker), di dinding atrium kanan dekat muara vena cava superior
* AV node, di dasar atrium kanan dekt sekat atrium-ventrikel
* Berkas his, berkas dr AV node masuk ke septum interventrikel
* Serat purkinje, serat yg menyebar ke miokard ventrikel
06/12/2021 5
Fungsi Kontraksi Jantung

• Kontraktilitas jantung (inotropi) juga berhubungan dengan


konsentrasi Ca2+ intraselular selama sistolik, yang memengaruhi
kemampuan otot jantung berkontraksi dan istirahat kembali. Proses
ini dikenal dengan eksitasi-kontraksi dan relaksasi.
• Berbeda dengan sel otot skeletal yang akan berkontraksi hanya
dengan potensial aksi, sel miosit jantung masih memerlukan sedikit
influks ion Ca2+ ekstraselular ke dalam sel.

Kontraksi jantung akan adekuat jika prabeban (preload) cukup untuk


meregangkan otot jantung. Hal ini sesuai dengan Hukum Frank-
Starling: “energi untuk kontraksi proporsional dengan panjang awal
serabut otot jantung”.

06/12/2021 6
Serabut otot jantung memanjang berarti teregang oleh volume darah sebelum
kontraksi yang dikenal dengan istilah prabeban. Prabeban proporsional dengan
volume akhir diastolic (EDV, End-Diastolic Volume).
Jadi jika volume sirkulasi kurang (hipovolemia) maka venous return (aliran balik
vena) akan turun. Akibatnya volume jantung yang dapat dikeluarkan sebagai isi
sekuncup juga turun (preload turun). Hal ini menyebabkan regangan otot jantung
turun sehungga kontraksi pun turun.

Pada pasien yang kemampuan kontraksi jantungnya sudah sangat terbatas,


penambahan sedikit saja volume darah dapat segera mengakibatkan gagal
jantung.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kontraktilitas miokard adalah :
1. Faktor hormonal
2. Faktor persarafan otonom
3. Efek farmakologik obat
4. Konsentrasi elektrolit ekstraselular

06/12/2021 7
Autoregulasi Jantung

Pada individu normal kontraktilitas jantung terutama dipengaruhi sistem saraf simpatis dan
sistem hormonal. Dalam keadaan lain kontraksi jantung juga dapat dipengaruhi oleh obat-
obatan dan abnormalitas konsentrasi elektrolit ekstrasel. Hormon-hormon yang memengaruhi
kontraksi jantung antara lain epinefrin (E), norepinefrin (NE), hormon-hormon tiroid dan
glukagon yang kesemuanya mempunyai efek inotropik positif.

Sistem saraf simpatis: mempersarafi baik otot jantung maupun jaringan nodus, menimbulkan
efek inotropi positif(meningkatkan kontraksi miokard) maupun maupun efek kronotropi
positif(meningkatkan laju jantung).

Sistem saraf parasimpatis : diperantarai saraf vagus menghasilkan efek inotropik negatif.
Neurotransmitter berupa asetilkolin (Ach) bekerja pada permukaan membran sel, menghasilkan
hiperpolarisasi dan inhibisi. Hasil akhir adalah penurunan kontraksi jantung.

06/12/2021 8
Fungsi Sistolik
Fungsi jantung kiri selalu dilihat dari fungsi sistolik karena memang pompa utama sirkulasi
adalah ventrikel kiri.
Curah jantung (cardiac output): jumlah darah yg dipompa oleh tiap ventrikel dlm waktu
1 menit
Pd org dewasa (istirahat)  5 L/menit; meningkat sesuai dg kebutuhan
Curah jantung = Isi sekuncup x denyut jantung per menit
Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang dipompa ventrikel tiap denyut.
Setiap berdenyut, ventrikel memompa  2/3 volume ventrikel;
- jumlah darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir:
volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol
berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)
perubahan fisiologik yang dapat memicu krisis hipertensi pulmonal di atas sangat
potensial terjadi intra-anestesia. Maka dari itu oksigenasi dan manajemen ventilasi
intrabedah serta penanganan nyeri adalah hal krusial, terutama pada pasien yang sudah
memiliki hipertensi pulmonal prabedah.

06/12/2021 9
Fungsi Diastolik
Fase diastolik adalah fase saat jantung mengalami relaksasi. Saat itulah jantung menerima
aliran darah. Jantung kanan menerima darah dari vena kava superior (superior vena cava, SVC)
dan vena kava inferior (inferior vena cava), sedangkan jantung kiri menerima darah dari vena-
vena pulmonalis.

Sama seperti fungsi sistolik, fungso diastolic juga didapatkan dari pemeriksaan
ekokardiografi transtorasik. Disfungsi diastolic ditandai dengan tingginya tekanan diastolic,
meski EDV normal. Artinya kapasitas volume terbatas dan tidak bisa dikompensasi dengan
dilatasi. Akibatnya tekanan lah yang meningkat. Hal ini terjadi karena elastisitas miokard sudah
turun. Disfungsi diastolik banyak ditemukan pada pasien geriatric

06/12/2021 10
PEMBULUH DARAH
Ada dua sirkulasi utama pada tubuh manusia, yaitu sirkulasi pulmonal dan
sirkulasi sistemik.

1. Sirkulasi pulmonal : aliran darah dari jantung bagian kanan ke arteri pulmonalis
hingga cabang-cabang terkecil dan kapiler paru. Sirkulasi pulmonal menampung
darah dalam jumlah yang hampir sama dengan seluruh curah jantung (cardiac
output) ke sirkulasi sistemik.
2. Sirkulasi sistemik : selalu mendapatkan perhatian lebih karena berdampak besar
dan langsung terlihat. Sirkulasi ini yang membawa suplai darah teroksigenasi
dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh.

06/12/2021 11
ARTERI
• Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis
• Mempunyai dinding yang tebal
• Mempunyai jaringan yang elastis
• Katup hanya pada permulaan keluar dari jantung
• Menunjukkan adanya tempat untuk mendengarkan denyut jantung
• Pembuluh darah arteri yang terbesar adalah Aorta ( yang keluar dari
ventrikel sinistra) dan arteri pulmonalis (yang keluar dari ventrikel
dekstra).
• Cabang dari arteri disebut Arteriola yang selanjutnya menjadi
kapiler.

06/12/2021 12
VENA
• Membawa darah kotor (sisa metabolisme dan CO2), kecuali vena
pulmonalis
• Mempunyai dinding yg tipis
• Jaringannya kurang elastis
• Mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung

• Tidak menunjukkan adanya tempat mendengar denyut jantung.


• Pembuluh darah vena yang ukurannya besar adalah vena kava dan
vena pulmonalis.
• Cabang dari vena disebut venolus/ venula yang selanjutnya menjadi
kapiler.

06/12/2021 13
Perbedaan Arteri dan Vena
Arteri Vena
Dindingnya elastis dan tebal Dindingnya tipis dan kurang elastis
Tekanan darahnya kuat/cepat Tekanan darahnya lemah
Darah kaya akan O2 kecuali arteri Darah kaya akan CO2 kecuali vena
pulmonalis pulmonalis
Letaknya agak dalam Letaknya dekat dengan permukaan kulit
Denyut jantung terasa Denyut jantung tidak terasa

Tidak memilki katup Memilki katup


Arah aliran menuju keluar jantung Aliran darah menuju jantung

06/12/2021 14
Autoregulasi Pembuluh Darah
Arteriol dapat berdilatasi dan mengalami konstriksi sendiri sesuai dengan perfusi yang
dibutuhkan. Jika tekanan perfusi turun atau kebutuhan perfusi jaringan naik, arteriol akan
dilatasi. Autoregulasi ini disebabkan oleh respon dinding vaskular terhadap regangan dan oleh
akumulasi substansi-substansi yang bersifat vasodilator.

Tekanan Darah
Tekanan darah (TD) adalah tekanan yang diperlukan aliran darah untuk melawan
resistensi dinding pembuluh darah.
Persamaan Hagen-Poiseuille :
R = 8 . η . L / π . r4
R = resistensi
Η (eta)= viskositas
L = panjang
r = radius (jari-jari)
Sedangkan hukum Darcy tentang hubungan tekanan, aliran dan resistensi, dalam bentuk
sederhana adalah :
Flow (aliran) = pressure (tekanan) / Resistensi
Jadi jelas, untuk mempertahankan adekuasi aliran darah melalui pembuluh yang konstriksi,
tekanan harus lebih tinggi.
06/12/2021 15
STRUKTUR ARTERI DAN VENA

06/12/2021 16
16
SISTEM PEREDARAN DARAH
MANUSIA

06/12/2021 17
17
PENGARUH ANESTESIA TERHADAP SISTEM
KARDIOVASKULAR
Pada umumnya anestesia mendepresi hampir semua sistem tubuh, termasuk
kardiovaskular, tentu dengan tingkatan yang berbeda-beda. kecuali untuk beberapa obat
misalnya ketamin yang cenderung memacu sistem saraf simpatis. Untuk sistem
kardiovaskular, depresi yang ditimbulkan obat-obat anestetik dapat menguntungkan maupun
merugikan.

• Anestesia inhalasi menurunkan tonus simpatis. Stimulasi pada adrenoreseptor di jantung


turun, menyebabkan turunnya laju jantung dan kontraktilitas miokard. Kebutuhan akan O 2
(oxygen demand) pun turun. terjaganya aliran darah ditambah turunnya konsumsi O2 di
sistem kardiovaskular sangat menguntungkan terutama bagi penderita penyakit jantung
koroner (PJK/CAD, coronary artery disease).

• Apabila depresi berlangsung berlebihan yang terjadi justru merugikan. Vasodilatasi


berlebihan menyebabkan hipovolemia relatif.

Dalam beberapa literatur dikatakan anestesia menurunkan fungsi diastolik. Diperkirakan ini
berhubungan dengan ganggguan ambilan kemballi (reuptake) Ca2+ di sitosol ke retikulum
sarkoplasmik, Disfungsi diastolik sering dijumpai pada pasien geriatrik, diabetes mellitus
(DM) stenosis aorta (AS) dan kardiomiopati.
06/12/2021 18
18
CO

HR SV

Autonomic contractilit
Electrolyte preload SVR
system y

CO = Cardiac Output (curah jantung)


HR = Heart Rate (laju jantung)
SV = Stroke Volume (isi sekuncup)
SVR= Systemic Vascular Resistance (resistensi
pembuluh darah sistemik)

06/12/2021 19
TERIMA KASIH

06/12/2021 20

Anda mungkin juga menyukai