Anda di halaman 1dari 21

Nama Kelompok 3:

1. Mohammad Fathoni (200404035)


2. Nabila Cintania Shaputri
(200404031)
3. Sinta Nuria Rahmawati (200404037)
4. Annisa Aulia Agustin (200404029)
5. Ervinatus Sholihah (200404043)
6. Wilda Mujifatul Chawari’zmi (200404033)
7. Fitria Wulandari (200404065)

DEMOKRASI INDONESIA
Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan
rakyat. Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang
memiliki arti rakyat dan Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau pandangan
hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang
sama bagi semua warga negara.
Demokrasi Menurut
Para Ahli :
Montesque
Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga
lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama
lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang
kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif
yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang,
dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk
mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing
institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi
oleh institusi lainnya.
Abraham Lincoln
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
Aristoteles
Suatu kebebasan atau prinsip demokrasi ialah kebebasan,
karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa
saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun
mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam
memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.
Harris Soche
Suatu bentuk pemerintahan rakyat, karenanya kekuasaan
pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM
bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan
melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan yang
diserahkan untuk memerintah.
PRINSIP DEMOKRASI :
A. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem
Politik
B. Prinsip Non-demokrasi
(Kediktatoran)
C. Rule of Power
A. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik

a. Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan


eksekutif)
b. Pemerintahan konstitusional
c. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan
fungsinya
d. Pers yang bebas
e. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
B. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)

a. Pemusatan kekuasaan

■ Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif

menjadi satu dan dipegang serta dijalankan oleh satu

lembaga.

● b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional


C. Rule of Power
● Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan yang
besar pada negara atau pemerintah.
a. Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui dekrit
b. Pemilihan umum yang tidak demokratis.
c. Pemilihan umum dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan penguasa atau
pemerintah negara.
d. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab
JENIS-JENIS
DEMOKRASI
1. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat
A. Demokrasi Langsung
B. Demokrasi Tidak langsung
2. Demokrasi berdasarkan prinsip
Ideologi
A. Demokrasi Liberal
B. Demokrasi Rakyat
C. Demokrasi Pancasila
1. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat

1. A . Demokrasi Langsung
● Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan
kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat
menentukan arah kebijakan umum dari negara atau undang-
undang.
B. Demokrasi Tidak Langsung
● Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan
sistem perwakilan.
2. Demokrasi berdasarkan prinsip Ideologi
○ Demokrasi Liberal
Merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan mengabaikan kepentingan
umum.
○ Demokrasi Rakyat
Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan komunisme dan
lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara.
○ Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada nilai-nilai sosial
budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan
seluruh msyarakat atau warga negara. Demokrasi pancasila fokus pada kepentingan dan
aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai saat ini Indonesia menganut demokrasi pancasila
yang bersumber pada falsafah Pancasila.
Ciri-Ciri Demokrasi
· Pemerintahan didasarkan kehendak dan kepentingan semua rakyat.
● 

· Ciri konstitusional ialah hal yang berhubungan dengan kepentingan, kehendak atau kemauan atau kekuasaan rakyat
●  yang dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara tersebut.

· Ciri perwakilan yakni dalam mengatur negaranya kedaulatan rakyat akan diwakilkan oleh beberapa orang yang sudah
●  dipilih oleh rakyat itu sendiri.

●  · Ciri pemilihan umum yakni sebuah kegiatan politik yang dilaksanakan untuk memilih pihak dalam pemerintahan.

· Ciri kepartaian yakni partai akan menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian dalam melaksanakan sistem
● demokrasi.

· Ciri kekuasaan ialah adanya pembagian dan pemisah kekuasaan.


● 

· Ciri tanggung jawab ialah adanya tanggung jawab dari pihal yang sudah dipilih untuk ikut dalam pelaksaan suatu
sistem demokrasi.
Contoh Demokrasi
1. Ikut mencoblos saat pemilu atau pilkada, dan memilih
secara langsung ketua kelas.
2. Pemungutan suara pemisahan Timor-Timur, dan
persetujuan yang diberikan oleh rakyat terhadap pembuatan
UUD
3. Rakyat memilih wakil di DPRD kemudian wakil itu
dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum.
4. Pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden
MASALAH
DEMOKRASI DI
INDONESIA
● Politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk
memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan. Dalam permasalahan masyarakat kaum
intelektual mempunyai tanggung jawab dalam memberikan perubahan dalam masalah-masalah lain misalnya dalam masalah politik.
Berada dalam dunia politik bukan tentang benar atau salah melainkan tentang menang dan kalah.
● Dalam hal ini banyak hal yang perlu kader intelektual rubah, Misalnya dalam isu Money politik. Money politik sudah bukan hal yang
baru  lagi bagi para-para pelopor politik. Money politik bahkan sudah di jadikan sebagai jalan untuk memenangkan politik untuk
partai-partai atau oknum-oknum yang curang. Money politik biasanya di berikan sebelum dilakukannya pemungutan suara. Untuk
mereka ( masyarakat ) yang kurangnya pemahaman dengan dunia politik, akan menerima uang tersebut untuk memilih menggunakan
hak suaranya.
● Namun, Money politik tidak hanya di berikan kepada mereka (masyarakat) yang memiliki hak suara, tetapi juga di berikan kepada
pemegang kekuasaan rakyat. Ini yang menyebabkan kekuasaan sudah bukan di tangan rakyat melainkan di tangan “uang”, sehingga
kedaulatan bukan untuk rakyat melainkan untuk “pemilik uang”. Dampak dengan adanya Money politik dapat merusak bangsa.
Misalnya dalam praktek Money politik dapat merusak sistem demokrasi di Indonesia, ini dapat  menyebabkan demokrasi yang sakit
atau tidak stabil, demokrasi yang harusnya “bebas” menjadi tidak bebas hanya karena pembelian hak suara tersebut. Kedaulatan yang
seharusnya milik semua orang, sekarang hanya menjadi pemilik uang. Selain itu, praktek Money politik disini juga dapat merusak
moral demokrasi, kenapa demikian? Karena rakyat memilih pemimpin bukan karena asas kepemimpinan nya, bukan karena kinerja 
nya, bukan karena visi dan misinya, melainkan karena uang yang di berikan untuk menambah hak suara demi kepentingan oknum-
oknum tersebut.
● Dapat kita ketahui bahwa, politik uang kemungkinan bisa terjadi karena adanya tiga faktor; Pertama, faktor politik.
Politik uang terjadi karena calon tidak memiliki program tetapi ingin menang. Kedua, faktor hukum, lemahnya
regulasi tentang politik uang pada pemilu dari tahun ketahun menjadi sebuah kemunduran jika dibandingkan
dengan pilkada tahun lalu. Ketiga, faktor budaya. Ada beberapa kebiasaan yang sudah menjadi budaya di
Indonesia, yakni tidak pantas jika seseorang menolak pemberian dan terbiasa membalas pemberian. Instrumen
kultural ini dimanfaatkan oleh politisi untuk menjalankan politik uang.Untuk menjadi kaum intelektual yang
sesungguhnya harus pula melewati beberapa tantangan, yaitu tantangan kaum intelektual terhadap masyarakat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat menurunkan moral bangsa, karena
Masyarakat memiliki peran penting dalam kemajuan bangsa. Kaum intelektual memang bukan satu- satunya yang
harus menyelesaikan persoalan tersebut, namun perlu di garis bawahi bahwa kaum intelektual sering di sebut
sebagai agen perubahan.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai