Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI

FILSAFAT
SAYOTO MAKARIM, SH. MPd
NIDN/NIS :0619026803/06557000504206
sayoto@usm.ac.id
Etimologi Filsafat
• Yunani : Philo-Sophia, philo/philein=
artinya Cinta. Sophia/sophos = artinya
hikmah atau kebijaksanaan
• Maka filsafat memiliki arti mencintai
sesuatu hal yg memiliki sifat bijaksana
• Pengertian secara umum; sebagai ilmu
pengetahuan yang memiliki hakekat
segala sesuatu untuk memperoleh suatu
kebenaran.
Pengertian Filsafat menurut para ahli :
Pengertian Filsafat menurut Para Ahli

a. Pengertian Filsafat menurut Socrates. Bentuk


usaha mencari kebijaksanaan melalui
perenungan dan peninjauan diri.
b. Pengertian Filsafat menurut Plato yakni
filosof ini menempatkan filsafat sebagai
pecinta pandangan tentang kebenaran (Vision
of Truth).
c. Pengertian Filsafat menurut Al Farabi .
Filsafat baginya adalah ilmu pengetahuan
tentang alam maujud.
Lanjutan…
 Plato : Filsafat adalah pengetahuan yang
berminat mencapai pengetahuan kebenaran
yang asli

 Aristoteles : Filsafat adalah ilmu pengetahuan


yang meliputi kebenaran yang terkandung
didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika

 Prof. Dr.Mumahamd Yamin : Filsafat ialah


pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui
kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya
itu dialaminya kesungguhan
Alasan Pancasila disebut Filsafat

Pertama: Dalam sidang BPUPKI judul pidato


Soekarno: Philosofische Grondslag bukan
Indonesia Merdeka

Kedua: Pancasila sebagai Weltanschauung,


artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan
sesuatu yang telah ada dan berkembang di
dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian
disepakati sebagai dasar filsafat negara
(Philosophische Grondslag).
Dinamika Pancasila sbg sistem Filsafat

1. Pada era Soekarno, merupakan perenungan


atas berdirinya negara Indonesia merdeka,
sebagai dasar kerohanian untuk
penyelenggaraan kehidupan bernegara.
2. Pada era Soeharto, Pancasila digunakan
sebagai pedoman hidup sehari-hari dan
dijadikan menjadi penataran P-4.
3. Pada era reformasi, dimasukkan dalam
wacana akademik.
Dasar-dasar Pancasila sbg suatu
Kesatuan
Ada 3 dasar bahwa Pancasila merupakan suatu kesatuan:
 Dasar ontologis: sebuah pemikiran filosofis atas hakekat
dan raison d’etre sila-sila Pancasila sebagai dasar
filosofis negara Indonesia.

 Dasar epistimologis: nilai-nilai Pancasila digali dari


pengalaman bangsa Indonesia, lalu dirumuskan menjadi
sebuah pandangan tentang kehidupan bermasyarakat.

 Dasar Aksiologis: ada nilai yang terkandung dalam sila-


sila Pancasila
Dalam filsafat Pancasila, ada tiga tingkatan nilai, yaitu

1. Nilai Dasar, adalah asas-asas yang kita terima


sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai
sesuatu yang benar atau tidak perlu
dipertanyakan lagi.

2. Nilai Instrumental, adalah nilai yang berbentuk


norma sosial dan norma hukum yang
selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan
dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

3. Nilai Praksis, adalah nilai yang sesungguhnya


kita laksanakan dalam kenyataan
Susunan Isi Arti Pancasila, ada tiga , yaitu :

a. Isi arti Pancasila yang umum universal, yaitu hakikat sila-


sila Pancasila yang merupakan inti sari Pancasila shg mrp
pangkal tolak dalam pelaksanaan dalam bidang
kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dlm
realisasi praksis dlm berbagai bidang kehidupan konkrit.
b. Isi arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu Pancasila
sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia
terutama dalam tertib hukum Indonesia.
c. Isi arti Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit, yaitu
Pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang
kehidupan sehingga memiliki sifat khusus konkrit serta
dinamis.
Tantangan Pancasila Sebagai Filsafat
1.Kapitalisme: dengan meletakkan
kebebasan individual secara berlebihan
yang nantinya dapat menimbulkan dampak
negatif.
2.Komunisme: kepemilikan modal dikuasai
oleh negara untuk kemakmuran rakyat
secara merata, yang menghilangkan peran
rakyat dalam kehidupan bernegara.
CARA BERPIKIR FILSAFAT
A.Sidi Gazalba dalam (Sunoto,1985) ciri-ciri berpikir filsafati:
a. Radikal (berpikir mendasar sampai keakarnya).
b. Sistematik (berpikir logis bergerak selangkah demi selangkah).
c. Universal (berpikir secara umum/ keseluruhan).

B. Gunawan Setiardjo (1993) cara berpikir kefilsafatan :


a. Koheren (@ tidak bertolak belakang & melengkapi).
b. Komprehensif (mencakup secara keseluruhan).
c. Radikal (berpikir mendasar sampai keakarnya).
d. Sistematik (Menunjukan tata-urutan yg berurutan tdk
bertentangan).
e. Konseptual (Hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman2).
f. Bertanggung Jawab (Hasil pemikiran yang bertanggung jawab).
11
Kesimpulannya
Pancasila sbg sistem filasafat merupakan
pedoman dan dasar kehidupan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap silanya haruslah
terus dan selalu dihayati, dipraktekan
dalam kehidupan sehari-hari agar
terciptanya sebuah kehidupan yang baik
untuk seluruh rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai