Askep Ansietas
Askep Ansietas
DG ANSIETAS
06/14/21 1
Pengertian Ansietas
Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan
berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak
berdaya (helplessness).
Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.
Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.
Manusia mulai merasakan sejak bayi
Berhenti kalau mati.
06/14/21 2
Karakteristik Ansietas
Mpk emosi dan bersifat subyektif.
Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).
Bisa ditularkan
Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri,
identitas diri.
Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan
kecemasan
06/14/21 3
Tingkat Ansietas
1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu sadar.
Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba
lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar,
pertumbuhan, dan kreativitas.
2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit (melihat,
mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus pd
perhatian segera.
06/14/21 4
Tingkat Ansietas
3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya
bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain.
Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan
ansietas.
4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah
06/14/21 5
Panik
Hilang kontrol
Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan.
Disorganisasi kepribadian.
Meningkatnya aktivitas motorik
Menurunnya kemampuan menghubung-hubungkan.
Distrosi persepsi
Hilangnya pikiran rasional
Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.
Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan
exhaustion ~ kematian
06/14/21 6
Rentang Respon Ansietas
Adaptif Maladap
tif
06/14/21 7
Pengkajian
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
06/14/21 8
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian
id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani).
Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu
diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan
dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa
pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah
mengalami ansietas.
06/14/21 9
Faktor Predisposisi
Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg
disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan.
Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri.
Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~
helplessness)
Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm
keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.
06/14/21 10
Faktor Predisposisi
Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi
ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas
dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung,
peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah
terangsang dan merasa ansietas.
06/14/21 11
Faktor Presipitasi
Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan
menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.
Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri,
integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.
Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr
genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.
06/14/21 12
Perilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis
dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme
koping utk mempertahankan diri dari ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler,
pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit
Perilaku: motorik, afektif, kognitif
06/14/21 13
Efek fisiologis ansietas
Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD, pinsan, TD,
N .
Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal,
rasa tercekik, terengah-engah.
Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-kedip,
insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang,
kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.
06/14/21 14
Efek fisiologis ansietas
Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan,
abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih,
diare.
Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.
Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal,
rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh
tubuh.
06/14/21 15
Respon Perilaku
Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget,
bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik
diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi.
Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah
tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya
obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.
06/14/21 16
Respon Perilaku
Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan,
teror, gugup, sangat gelisah.
06/14/21 17
Mekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.
Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
Disadari dan berorientasi pd tindakan
Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan
kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik
atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk
memuaskan kebutuhan)
06/14/21 18
Mekanisme Koping
2. Ego oriented:
Task oriented tdk selalu berhasil
Melindungi “self”
Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk
Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens
mechanism)
06/14/21 19
Defens Mechanism
Kompensasi Proyeksi
Denial Rasionalisasi
Displacement Reaksi formasi
Disosiasi Regresi
Identifikasi
Intelektualisasi
Introyeksi
Isolasi
06/14/21 20
Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
Ansietas
Koping individu tidak efektif
Takut
Contoh dx lengkap:
Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan
berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering
timbul.
Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan
dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.
Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan
dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.
06/14/21 21
Tujuan
Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Mendukung dan melindungi
klien
06/14/21 22
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat
- Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan
menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau
ringan.
Bina hubungan saling percaya dan terbuka :
06/14/21 23
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat
- Panik
Sadari dan kontrol perasaan diri
perawat: bersikap terbuka sesuai
perasaan, terima perasaan positif
maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali
penyebab ansietas, pahami perasaan
diri secara terapeutik.
06/14/21 24
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat
- Panik
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat
melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif:
terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan
perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan
pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor,
dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik
berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg
cara suportif.
06/14/21 25
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat
- Panik
Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan
ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg
klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan
cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat
Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share
aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana
harian; libatkan keluarga dan support system.
06/14/21 26
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat
- Panik
Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg
meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping
obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.
06/14/21 27
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
Dengar dengan hangat dan responsif
Beri waktu kepada klien untuk berespon
Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:
Kenali perasaan diri
Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd klien
Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar dan berkembang
06/14/21 28
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
Bantu klien mengekspresikan perasaan.
Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya
ansietas:
Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
menimbulkan ansietas.
Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg
dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.
Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
06/14/21 29
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.
Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien
Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat keadaan
ansietasnya.
Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku
Anjurkan penggunaan koping yg baru
06/14/21 30
Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.
Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.
06/14/21 31