Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

MALARIA

Kelompok 1
Annisa ajeng kartini
Bella adeftia
Elsa agustiani
Elvis nurlaela
Ifoh siti nurul fauziah
Leny febriani yustin
Mawar fadhilah
Haikal faudzil adhim
Definisi Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang disebabkan oleh protozoa
parasit dengan tipeplas modium.Gejala malaria umum adalah demam,meriang,dan sakit seperti
terserang flu.Jangan sampai menyalah artikan gejala malaria ini sebagai flubiasa karena dapat
berakibat fatal. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,gejala malaria yang muncul dapat
menimbulkan komplikasi berat yang dapat berujung pada kematian.(DokterSehat,2018)
Penyakit malaria merupakan penyakit pada sel darah merah yang mengancam jiwa yang
ditularkan kemanusia oleh nyamuk Anopheles.Setelah manusia digigit nyamuk, parasit
penyebab malaria ini berkembang biak di liver (hati) manusia sebelum menginfeksi dan
menghancurkan sel-sel darah merah.Penyakit malaria adalah penyakit yang dapat dikontrol dan
diobati jika di diagnosis sejak dini. Sayangnya, hal ini tidak mungkin dibeberapa daerah didunia
kurang dalam fasilitas medis,dimana wabah malaria dapat terjadi. Pada saat ini, vaksin untuk
penyakit ini masih belum ditemukan.Mengetahui gejala malaria adalah salah satu cara
pencegahan malaria.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mentargetkan untuk mengurangi kasus dan kematian
malaria sebesar 90% pada tahun2030.Penyakit malaria pertama kali ditemukan menjadi
penyakit parasit pada tahun 1880.
LAPORAN KASUS
A.Pengkajian
1.Identitas klien
Nama :Ny. T
Umur :46 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Pendidikan :SMA/FARMASI
Agama :Islam
Alamat :Cirebon
No. RM :568642
Ruangan : Ruang Interna
Tanggal masuk :17 maret 2019
Tanggal pengkajian :18 Maret 2019, pukul 10.00 WIB
Diagnosa medis : Malaria
Identitas Penanggung Jawab
Nama :Tn M
Umur :48 Tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Pendidikan :SMA
Agama :Islam
Alamat :Cirebon
Hubungan dengan Keluarga : Suami
2.Keluhan utama
a.Riwayat kesehatan Sekarang
Klien dibawa oleh keluarga ke IGD pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 10.00 WIB dengan
keluhan demam dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan menggigil baru dirasakan
sejak kemarin (16 Maret 2019), merasa mual, muntah satu kali, tubuh terasa panas, sering
berkeringat, kepala pusing, seluruh tubuh dirasakan sakit dan pegal-pegal. Tiga hari yang
lalu klien sudah minum obat yang di beli di warung yaitu paracetamol guna menurunkan
panas tetapi tidak ada perubahan.
b.Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya klien pernah mengalami demam seperti sekarang ini dengan
diagnosa yang sama yaitu Malaria pada dua tahun yang lalu dan dirawat
selama 3 hari. Riwayat operasi caesaria : 1 (satu) kali karena melahiran
kembar pada tahun 2003.
c.Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga Ny. T terdapat keluarga yang pernah mengalami penyakit
malaria yaitu suaminya, anak pertama dan anak kedua.
3.Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :Lemah
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 37C
Pernapasan : 22 x/menit
Pemeriksaan head to toe :

a.Kepala :

1) Rambut :

Inspeksi : Distribusi rambut merata, warna rambut hitam, kulit kepala terlihat bersih, terlihat banyak
rambut yang gugur pada bantal tempat tidur klien.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

2)Mata :

Inspeksi : Fungsi penglihatan kurang klien menggunakan kacamatan, letak simentris, sklera anikterik,
conjungtiva anemis, sekret tidak ada, pupil isokor, reflek cahaya positif.

3)Telinga :

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pengeluaran cairan serumen, tidak ada penumpukan serumen, tidak
ada gangguan pendengaran.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

4)Hidung :

Inspeksi : Bentuk simetris, klien mampu membedakan bau-bauan,mukosa kering, benjolan tidak ada,
polip tidak ada, tidak ada tanda-tanda peradangan.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.


5)Mulut :
Inspeksi : Mukosa bibir terlihat kering, lidah terlihat kotor, tidak ada lesi, tidak ada stomatitis, lidah
terasa pahit, tidak ada karies.
b.Leher :
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
c.Thorak
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolanatau bekas luka operasi, tidak ada alat bantu pernafasan.
Auskultasi : Irama jantung teratur, bunyi jantung 1 normal, bunyi jantung II normal, bunyi nafas
vesikuler, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. Perkusi :
Redup, resonan pada lapang paru.
d.Abdomen :
Inspeksi : Terlihat distensi, tidak ada benjolan, terdapat bekas luka operasi. Auskultasi : Bising usus 12
x/menit.
Palpasi : Nyeri tekan epigastrik (+), tidak ada pembesaran hepar atau limpa.
Perkusi : Timpani.
e.Ekstermitas :
Atas : Akral dingin, edema tidak ada, tangan kiri terpasang infus dan
sedang transfusi darah.
Bawah: Akral dingin, tidak ada varises, klien jarang menggerakan
kakinya karena masih merasa lemah.
4.Data Psikologi :
Saat dikaji ekspresi wajah klien terlihat cemas terhadap penyakit yang
dialami, dan klien berharap cepat sembuh.
5.Data Spiritual
Kepercayaan yang dianut klien adalah agama islam, klien rajin
beribadah sewaktu dirumah namun selama dirumah sakit klien tidak
melakukan ibadah seperti : sholat dikarenakan fisiknya lemah. Bagi
klien sakit yang dideritanya adalah cobaan yang diberikan oleh ALLAH
SWT dan pasti akan ada hikmahnya di kemudian hari.
7.Data penunjang : tanggal 17 Maret 2019, pukul 10.30 WIB.

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi :
Hemaktokrit L 23 % 40 – 54
Haemoglobin L 7,5 Gr/dl 12.0 – 16.0
Leokosit H 17,4 10^3/μl 4.0 – 10.0
Trombosit 320.000 Sel/mmμ3 150.000 – 400.000

Malaria/DDR : Plasmodium (+) Positif   (-) Negatif


vivax

Kimia klinik : Ureum serum 29.0 Mg/dl 20 -40


Kreatinin serum 0.6 Mg/dl 0.5 -1.2

Glukosa sewaktu :
Glukosa sewaktu H 167 Mg/dl 70 – 120
8.Penatalaksanaan Medis

Terapi tanggal 17 /3/ 2019 Terapi tanggal 18/03/2019

Intra vena : Intra vena :


Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Ondan sentron 1 x 1 Transfusi 1 k
Ranitidin 2 x 1 Pre transfusi :
Cefotaxime 2 x 1 6)NaCl
Obat oral : 7)Dexamethasone
Paracetamol 3 x 1 8)Dhipinehidramine Cefotaxime 2 x 1
Dexanta sirup 3 x 1 Obat oral :
Neorodex 2 x 1 Malarex (4) – (4) – 2
Vometa 3 x 1 Dexanta sirup 3x1
Omeparazole 1 x 1 Vometa 3x1
Malarex (4) – 4 – 2 Neorodex 2 x 1
  Omeparazole 1 x 1
  Paracetamol 3 x 1
Terapi tanggal 19 /3/ 2019 Terapi tanggal 20/03/2019

Intra vena : Intra vena :


Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Transfusi 1 k Transfusi 1 k
Pre transfusi : Pre transfusi :
9)NaCl 12)NaCl
10)Dexamethasone 13)Dexamethasone
11)Dhipinehidramine Cefotaxime 2 x 1 14)Dhipinehidramine Cefotaxime 2 x 1
Obat oral : Obat oral :
Malarex (4) – (4) – (2) Clobazam untuk malam 1 x 1
Dexanta sirup 3x1 Neorodex 2 x 1
Vometa 3x1 Omeparazole 1 x 1
Neorodex 2 x 1 Donperidon 3 x 1
Omeparazole 1 x 1 Dexanta sirup 3x1
Paracetaamol 3 x 1 Paracetamol 3x1
Terapi tanggal 21 /3/ 2019 Terapi tanggal 22 /3/ 2019

Intra vena : Intra vena :


Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Cefotaxime 2 x 1 Cefotaxime 2 x 1
Obat oral : Obat oral :
Clobazam 1 x 1 Clobazam 1x1
Neorodex 2 x 1 Neorodex 2x1
Omeparazole 1 x 1 Omeparazole 1x1
Donperidon 3 x 1 Scopamin 3 x 1 Donperidon 3x1
Scopamin 3x1
Paracetamol 3x1
9.Kebiasaan sehari – hari
Kebiasaan Dirumah Dirumah sakit
Nutrisi :    
A. Makan    
-Pola makan 3x sehari 3 x sehari
-Porsi 1 porsi 3 sendok makan
-Jenis makanan Nasi, lauk, sayur, dan Bubur, nasi, buah, susu,sayur
-Pantangan buah Makanan yg pedas
-Kesulitan Tidak ada Mual, nyeri pada uluh hati, lidah
B.Minum Tidak ada terasa pahit
Jenis   Air putih, susu
Frekuensi Air putih, sirup, dan teh 1500 – 1750 cc / hari
Kesulitan 1750 cc – 2000 cc /hari Mual
Tidak ada
Eliminasi :    
Pola BAB 1 x sehari 1x sehari
Konsistensi Lembek Lembek
Bau Khas Khas
Warna Kuning Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Pola BAK    
Frekuensi 4 – 5 x sehari 3 -4 x sehari
Warna Kuning Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Personal Hygiene    
Mandi 2 x sehari 2x (dilap oleh ibu dengan air
hangat).

Istirahat / tidur :    
Frekuensi 6 – 8 jam / hari 4-6 jam / hari
Kesulitan Tidak ada Tubuh sering terasa panas ketika
malam hari, sering berkeringat,
nyeri pada sendi tulang dan otot,
tubuh terasa pegal-pegal
sehingga tidur menjadi
terganggu.

Pola aktivitas Klien dapat melakukan aktivitas Klien mengatakan tubuhnya


sendiri seperti mandi, makan lemah. Aktivitas klien seperti
dan aktivitas lainya. makan, minum, personal hygiene
dan eliminasi dibantu oleh
keluarga dan perawat.
10.Status nutrisi

BB : 49 kg

TB : 155 cm

IMT : Indeks Masa Tubuh

IMT :BB kg

TB2(m)

: 49 kg

(1,55 m)2

: 49 kg

2.4025 m

: 20.4 (Normal)

Ket : <20 : Underweight

20 -25 : Normal

25 – 30 : overweight

>30 : obesitas
Analisa Data
No Data focus Interprestasi data Masalah
1 Ds : Klien mengeluh kepalanya terasa Invasi parasit malaria Perubahan perfusi
pusing. jaringan
Do : Jumlah skizon yang
Keadaan umum : Lemah pecah dalam sirkulasi
TTV : Tensi darah : 110/70 mmHg meningkat,
Nadi : 90 x/menit penekanan proses
Pernafasan : 22 x/menit hematopoiesis, dan
Suhu : 37 C peningkatan
Akral dingin pembersihan sel
Kulit pucat darah di limpa
Klien tambak gelisah
Hb : 7,5 Gr/dl Anemia dan
Conjungtiva anemis hipovolemi
(penurunan aliran
Mukosa bibir tampak kering
darah) Plasmodim
Hasil pemeriksaan
mencapai jaringan
DDR(+)
serebral

Sumbatan kapiler
pembuluh darah otak

oedema serebri

anoksia otak

Penurunan perfusi
jaringan
2 Ds : klien mengeluh tubuhnya terasa Invasi parasit malaria Hipertermi
panas, panas yang dirasakan hilang
timbul, dan paling sering muncul Jumlah skizon yang
ketika malam hari. pecah dalam sirkulasi
Do : meningkat,
Tubuh klien teraba panas penekanan proses
Suhu 38 C hematopoiesis, dan
Hasil pemerikasaan peningkatan
DDR (+) pembersihan sel
Klien tampak gelisah darah di limpa
Mukosa bibir tampak kering
Respons imflamasi
sistemik

Peningkatan sirkulasi
endoktoksin pada
hipotalamus

Perubahan regulasi
temperatur

Muncul demam

Hipertermi
3 Ds :Klien mengatakan bahwa klien Invasi parasit malaria Resiko
tidak nafsu makan dan perutnya terasa ketidakseimbangan
mual,dan pernah muntah 1x, lidah Jumlah skizon yang nutrisi kurang dari
terasa pahit dan uluh hati terasa nyeri. pecah dalam sirkulasi kebutuhan
Do : meningkat,
Porsi makan yang dihabiskan terlihat penekanan proses
hanya 3 sendok makan hematopoiesis, dan
Keadaan umum tampak lemah peningkatan
BB : 49 kg pembersihan sel
Tinggi badan : 155 cm darah di limpa
Klien tampak pucat
Mukosa bibir tampak kering Respon intestinal
P. mencapai sirkulasi
saluran cerna

Pelepasan serotonin
5HT3 ke dalam usus
halus

Saraf vagus
menyampaikan
rangsangan ke CTZ,
syaraf eferen dan
kortek sereb
ral

Pusat Muntah
(Postrema medula
oblongata)

Mual, muntah,
anoreksia

Intake nutrisi tidak


adekuat

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
B.Diagnosa Keperawatan
1.Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk
pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh.
2.Hipertermia berhubungan dengan peningkatan
metabolisme,efek langsung sirkulasi kuman pada
hipotalamus.
3.Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
dekuat : anorexia, mual/muntah.
N Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
o
1 Perubahan perfusi jaringan Tujuan : setelah dilakukan perawatan 1.Memeriksa tanda-tanda 1.Memantau perkembangan
tekanan darah dan perubahan
berhubungan dengan penurunan dalam waktu 3x24 jam tidak vital.
pada tekanan nadi. Hipotensi
komponen seluler yang di terjadipenurunan tingkat kesadaran 2.Catat adanya keluhan akan berkembang bersamaan
perlukan untuk pengiriman dan dapat mempertahankan cardiac pusing. dengan kuman yang
oksigen dan nutrient dalam tubuh. output secara adekuat guna 3.Kurangi aktivitas yang menyerang darah.
2.Keluhan pusing merupakan
meningkatkan perfusi jaringan. merangsang timbulnya manifestasi penurunan suplai
Kriteria hasil : respons valsava/ aktivitas. darah ke jaringan otak.
Tanda-tanda vital normal 4.Tingkatkan tirah baring. 3.Respons valsava akan
5.Observasi perubahan meningkatkan beban jantung
Klien tidak mengeluh pusing sehingga akan menurunkan
Klien tidak gelisah sensori dan tingkat curah jantung ke otak.
kesadaran pasien yang 4.Menurunkan beban kerja
Tidak terdapat sianosis
menunjukan penurunan miokard dan konsumsi
Kulit segar oksigen, memaksimalkan
perfusi otak (gelisah,
Hemoglobin normal Akral hangat confuse/bingung, apatis,
efektifitas dari perfusi
jaringan.
Conjungtiva ananemis somnolen). 6.Kolaborasi 5.Bukti aktual terhadap
Mukosa bibir tampak lembab Pemberian transfusi darah penurunan aliran darah ke
jaringan serebral adalah
Hasil pemeriksaan DDR (-) PRC (packed red cells).
adanya perubahan respons
sensori dan penurunan tingkat
kesadaran pada fase akut.
Adanya kegagalan harus
dilakukan monitoring ketat.
6.Jalur yang paten penting
untuk pemenuhan lisis darah
sebagai intervensi
kedaruratan.
2 Hipertermi Tujuan : Setelah 1.Evaluasi TTV 1.Sebagai
berhubungan dengan dilakukan perawatan pada setiap pengawasan
peningkatan dalam waktu 3x24 jam pergantian sif terhadap adanya
metabolisme, efek terjadi penurunan suhu atau setiap ada perubahan keadaan
langsung sirkulasi tubuh dan panas tidak keluhan dari umum klien
kuman pada berulang. Kriteria hasil klien. sehingga dapat
hipotalamus. : 2.Anjurkan dilakukan
Pada palpasi tubuh klien untuk penanganan dan
teraba tidak panas memakaikan perawatan secara
Suhu tubuh normal pakaian yang cepat dan tepat.
Mukosa bibir lembab tipis dan dapat 2.Dengan baju
DDR (-) menyerap yang tipis dan
Klien tidak gelisah keringat. menyerap keringat
Klien mampu 3.Anjurkan diharapkan klien
menjelaskan kembali memberikan tidak gerah dan
pendidikan kesehatan selimut bila panas tubuh akan
yang diberikan. menggigil. turun.
4.Beri kompres 3.Pemberian
Klien mampu
dengan air selimut digunakan
termotivasi untuk
hangat - hangat untuk mengurangi
melaksanakan
kuku pada ketidak nyamanan
penjelasan yang telah
aksila, lipat pada saat demam
diberikan.
paha, dan dan menggigil
temporal bila sebagai respon
terjadi panas. sekunder dari
5.Berikan klien hipertermi.
banyak minum 4.Terjadi
2000-3000 vasodilatasi
cc/hari. pembuluh darah,
6.Kolaborasi sehingga terjadi
untuk penguapan
pemberian (evaporasi).
cairan infus. 5.Dengan banyak
7.Kolaborasi minum dapat
untuk menggantikan
pemberian cairan yang hilang.
antipiretik, anti 6.Pemberian cairan
malaria, dan infus dapat
anti biotik. mencegah
8.Atur terjadinya
lingkungan kekurangan cairan
yang konduksif. serta untuk
mengganti cairan
tubuh yang hilang.
7.Anti piretik dapat
merangsang
hipotalamus untuk
menurunkan suhu
tubuh, pemberian
anti malaria dapat
membunuh
parasit/plasmodium penyebab
malaria, antibiotik untuk
mengatasi infeksi. 8.Kondisi
ruang kamar yang tidak panas,
tidak bising, dan sedikit
pengunjung memberi
efektivitas terhadap proses
penyembuhan.
3
Resiko ketidakseimbangan nutrisi Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 1.Kaji pengetahuan klien 1.Tingkat pengetahuan
kurang dari kebutuhan tubuh dalam waktu 3x24 jam klien dapat tentang intake nutrisi. dipengaruhi oleh kondisi
berhubungan dengan intake yang tidak mempertahankan kebutuhan nutrisi yang 2.Anjurkan klien agar makan sosial ekonomi klien. Perawat
dekuat: anorexia, mual/muntah adekuat. makanan dalam keadaan menggunakan pendekatan
Kriteria hasil : hangat. 3.Anjurkan klien yang sesuai dengan kondisi
Berat badan klien normal seimbang untuk makan makanan lunak individu klien. Dengan
dengan tinggi badan Klien mampu dalam porsi kecil tapi sering mengetahui tingkat
menghabiskan porsi makan yang disajikan 4.Diskusikan makanan yang pengetahuan tersebut, perawat
Keadaan umum klien membaik disukai klien dan masukan dapat lebih terarah dalam
Mual, muntah berkurang dalam diet murni. memberikan pendidikan yang
5.Kolaborasi pemberian obat sesuai dengan pengetahuan
Mukosa bibir tampak lembab
anti emetik 6.Monitor klien secara efisien dan
perkembangan berat badan. efektif.
2.Untuk mengurangi perasaan
pahit pada lidah.
3.Untuk mengurangi perasaan
tegang pada lambung
sehingga tidak terjadi mual
dan muntah.
4.Dapat meningkatkkan
masukan makanan klien.
5.Anti emetik dapat
mengurangi mual dan muntah.
6.Penimbangan berat badan
dilakukan sebagai evaluasi
terhadap intervensi yang
diberikan.
D.Implementasi Keperawatan
No Tanggal/ Jam Diagnosa keperawatan Implementasi Respon hasil Paraf
 

1 18/03/2019 11.00WIB Perubahan perfusi jaringan 1.Memeriksa tanda-tanda 1.TTV :


berhubungan dengan vital dan menanyakan TD : 110/70 mmHg
penurunan komponen seluler keluhan klien. 2.Menanyakan Nadi : 90 x/menit RR : 22
yang di perlukan untuk adanya keluhan pusing. x/menit Suhu : 37 C
pengiriman oksigen dan 3.Menyarankan kepada klien Klien mengatakan tubuhnya
nutrient dalam tubuh. untuk mengurangi aktivitas sering merasakan panas dan
yang merangsang timbulnya berkeringat. Malam tadi
respon valsava/aktivitas. tubuh klien terasa panas klien
4.Menganjurkan klien untuk menjadi susah untuk tidur,
meningkatkan tirah baring. seluruh tubuh dirasakan
5.Observasi perubahan pegal-pegal dan terasa nyeri
sensori dan tingkat kesadaran pada persendian dan otot
pasien yang menunjukan skala nyeri 3 (1-5).
penurunan perfusi otak 2.Klien mengeluh kepalanya
(gelisah, confuse/bingung, terasa pusing.
apatis, somnolen). 3.Klien mau mendengarkan
6.Memantau tetesan transfusi anjuran perawat dan klien
darah. (Pemberian transfusi hanya beristirahat di tempat
darah PRC (packed red tidur.
cells). 4.Klien mau mendengarkan
anjuran perawat dan klien
tidur dengan satu bantal.
5.Klien tampak gelisah.
6.Transfusi darah telah
diberikan. Pada pukul 10.00
WIB. Sebelum tranfusi darah
terlebih dahulu diberikan,
NaCl, dexamethasone,
Dhipinehidramine. Dengan
tetesan 30 gtt/menit.
Transfusi darah PRC habis
pukul 13.00 WIB langsung
ganti dengan NaCL dengan
tetesan 20 gtt/menit.
2 18/03/201911.30WIB Hipertermi 1.Menganjurkan klien 1.Klien mengatakan iya  
berhubungan dengan untuk menggunakan bila tubuhnya terasa
peningkatan pakaian yang tipis dan panas klien akan
metabolisme, efek dapat menyerap menggunkan pakaian
langsung sirkulasi keringat bila tubuh yang tipis dan menyerap
kuman pada terasa panas. keringat.
hipotalamus. 2.Menganjurkan klien 2.Klien mengatakan iya
untuk menggunakan bila tubuh kedinginan
selimut bila tiba-tiba atau menggigil klien
tubuh menjadi dingin akan menggunakan
dan menggigil. selimut.
3.Menganjurkan klien 3.Klien mengatakan iya
untuk melakukan klien akan melakukan
kompres air hangat bila kompres dengan air
tubuh terasa panas. hangat bila tubuhnya
4.Menganjurkan klien nanti terasa panas.
untuk banyak minum 4.Klien mengatakan iya
2000-3000cc/hari / 9 klien akan banyak-
gelas/hari. banyak minum
5.Melaksanakan 5.Cairan infus telah di
pemberian cairan infus. berikan berdasarkan
6.Melaksanakan terapi yaitu RL dan
pemberian obat D5% dengan tetesan 20
antipiretik, anti malaria, gtt/menit.
dan anti biotik. 6.Klien mengatakan
klien akan meminum
obatnya tepat waktu
sesuai instruksi yang
telah diberikan obat
klien pada hari ini yaitu
malarex 4-(4)-2,
paracetamol 3x1,
cefotaxime 2x1.
3 18/03/201912.00 WIB Resiko ketidakseimbangan 1.Mengkaji pengetahuan klien 1.Klien mengatakan makanan  
nutrisi kurang dari kebutuhan tentang intake nutrisi. yang sehat terdiri dari empat
tubuh berhubungan dengan 2.Menganjurkan klien agar sehat lima sempurna, yang
intake yang tidak dekuat: makan makanan dalam mengandung karbohidrat,
anorexia, mual/muntah. keadaan hangat. protein, lemak, vitamin,
3.Menganjurkan klien untuk mineral dan air yang cukup.
makan makanan lunak dalam Minum sebanyak 8
porsi kecil tapi sering. gelas/hari,makan secara teratur
4.Diskusikan makanan yang 3x/hari. Klien membeli
disukai klien dan masukan makanan tambahan yang dibeli
dalam diet murni. diluar seperti buah,roti dan
5.Melaksanakan pemberian khasiat sari kurma (untuk
obat anti emetik. menyembuhkan anemia) yang
  dialami Ny. T. 2.Klien
6.Memonitor perkembangan langsung memakan makanan
berat badan klien. yang telah diantar oleh ahli gizi
  (makan siang).
  3.Klien terlihat hanya
  menghabiskan 3 sendok
  makan. mual (+), muntah (-),
lidah terasa pahit nyeri pada
uluh hati.
4.Klien mengatakan selera
makan bubur ayam. Dan sudah
diberikan oleh keluarga namun
klien hanya makan 2 sendok.
Dengan alasan keluhan yang
sama lidah terasa pahit, nyeri
pada uluh hati, mual (+),
muntah (-).
5.Klien sudah meminum obat
sesuai dengan instruksi dokter.
Vometa 3x1 PO untuk
mengurangi mual,omeparazole
untuk menghambat produksi
asam lambung 1x1, dexanta
sirup 3x1 untuk menetralkan
asam lambung.
Neorodex sebagai multivitamin
B1,B6 dan B12 pemberian 2x1
PO.
6.Berat badan klien 49 kg.
E.Evaluasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa keperawatan Evaluasi Paraf
1 21/03/2019 Perubahan perfusi jaringan S : Klien mengatakan sudah  
berhubungan dengan penurunan tidak merasakan sakit kepala
komponen seluler yang di perlukan lagi.
untuk pengiriman oksigen dan nutrient O:
dalam tubuh. -TTV :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit Pernafasan:
20 x/menit Suhu : 37C
-Akral teraba hangat
-Kulit tampak segar
-Haemoglobin 9 Gr/dl
-Conjungtiva ananemis
A : Masalah perubahan
perfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan komponen
seluler yang di perlukan
untuk pengiriman oksigen
dan nutrient dalam tubuh
dapat teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
2 21/03/2019 Hipertermia berhubungan dengan S : Klien mengatakan malam  
peningkatan metabolisme, efek langsung tadi setelah meminum obat
sirkulasi kuman pada hipotalamus. clobazam sebelum tidur klien
bisa tidur dengan nyenyak dari
jam 23.00- 05.00. Tubuh klien
masih dirasakan sering
berkeringat namun sudah tidak
merasa panas lagi.
O:
-TTV :
TD : 100/70
mmHg
Nadi : 80 x/menit Pernafasan:
20 x/menit
Suhu : 37C
-Pada palpasi tidak panas lagi
-Mukosa bibir terlihat lembab
A : Masalah hipertermi
berhubungan dengan
peningkatan metabolisme,
dehidrasi, efek langsung
sirkulasi kuman pada
hipotalamus dapat teratasi.
P : Intervensi dihentikan
3 22/03/2019 Resiko ketidakseimbangan nutrisi S : Klien mengatakan  
kurang dari kebutuhan tubuh perutnya sudah merasa
berhubungan dengan intake yang enakan sekarang sudah
tidak dekuat ; anorexia, tidak ada rasa mual
mual/muntah. ataupun nyeri pada uluh
hati. O : -Mual (-), Muntah
(-)
-Keadaan umum membaik
-Klien tampak
menghabiskan seluruh
makanan yang disajikan
oleh ahli gizi.
-Berat badan : 49 kg
-Tinggi badan : 155 cm
A : Masalah resiko
ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak dekuat ;
anorexia, mual/muntah
dapat teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
Kesimpulan
Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
dari genus plasmodium yang ditularkan pada manusia melaluit gigitan
nyamuk jenis anopheles betina, penyakit ini dapat menyerang segala
ras, usia, dan jenis kelamin.
Dikenal empat spesies dari genus plasmodium yang hidup sebagai
penyebab penyakit malaria pada manusia yaitu : Plasmodium
falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium
ovale. Berbeda dengan penyakit-penyakit lain, malaria tidak dapat
disembuhkan meskipun dapat diobati untuk menghilangkan gejala-
gejala penyakit. Malaria menjadi penyakit yang sangat berbahaya
karena parasit dapat tinggal dalam tubuh manusia seumur hidup.
Adapun tanda dan gejala yang dapat di timbulkan oleh malaria
berupademam periodik, anemia dan splenomegali.

Anda mungkin juga menyukai