Anda di halaman 1dari 41

DINAS KESEHATAN

KOTA PADANG

Etika & Hukum Kesehatan


Rumah Sakit
PENDAHULUAN
Hukum kesehatan mencakup
segala peraturan dan aturan yang
secara langsung berkaitan
dengan pemeliharaan dan
perawatan kesehatan yang
terancam atau kesehatan yang
rusak.
.......PENDAHULUAN

Hukum kesehatan mencakup


penerapan hukum perdata dan
hukum pidana yang berkaitan
dengan hubungan hukum dalam
pelayanan kesehatan.
TUJUAN
 Pertemuan Rumah Sakit se kota
Padang Tentang Etika Dan Hukum
Kesehatan

 Meningkatkan Pengetahuan Petugas


Rumah Sakit tentang Etika Dan
Hukum Kesehatan di Rumah Sakit.
DEFINISI HUKUM KESEHATAN

Hukum Kesehatan menurut Anggaran


Dasar Perhimpunan Hukum
Kesehatan Indonesia (PERHUKI)
adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan
pemeliharaan / pelayanan kesehatan
dan penerapannya.
............DEFINISI HUKUM KESEHATAN

Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baik dari


perorangan dan segenap lapisan masyarakat
sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun
dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan
dalam segala aspeknya, organisasi, sarana,
pedoman standar pelayanan medik, ilmu
pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-
sumber hukum lainnya.
.........DEFINISI HUKUM KESEHATAN

Hukum kedokteran merupakan


bagian dari hukum kesehatan,
yaitu yang menyangkut
asuhan/pelayanan kedokteran
(medical care/sevice).
HUKUM KESEHATAN MENCAKUP 4
BIDANG,
YAITU :

1. Hukum Kedokteran
2. Hukum Keperawatan
3. Hukum Farmasi Klinik
4. Hukum Rumah Sakit
MENGAPA TENAGA KESEHATAN HARUS
DIBERIKAN PENGETAHUAN TENTANG HUKUM
KESEHATAN:

Agar setiap tenaga kesehatan atau


penyelenggara kesehatan mengetahui setiap
hak dan kewajiban dalam usaha
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sehingga proses pemberian
pelayanan kesehatan dapat berjalan secara
tertib, teratur dan seimbang.
.............MENGAPA TENAGA KESEHATAN HARUS DIBERIKAN PENGETAHUAN TENTANG HUKUM KESEHATAN:

Setiap orang yang terlibat dalam usaha


kesehatan baik penyelenggara pelayanan
kesehatan maupun pengguna pelayanan
kesehatan mengetahui bahwa ada sanksi
yang berlaku terhadap setiap pelanggaran
yang terjadi yang telah di atur dalam
undang-undang
.............MENGAPA TENAGA KESEHATAN HARUS DIBERIKAN PENGETAHUAN TENTANG HUKUM KESEHATAN:

Dengan mengetahui adanya hukum


kesehatan yang berlaku serta
memahaminya, diharapkan bahwa segala
usaha-usaha pelayanan kesehatan dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan derajat kesehatan bangsa.
ETIKA
Etika yang dalam bahasa Inggris Ethics,
adalah istilah yang muncul dari Aristoteles
(Yunani : ethos) yang berarti adat atau
budi pekerti.

Istilah Filsafat menyebutnya pengertian


Etika adalah telaah dan penilaian kelakuan
manusia ditinjau dari kesusilaannya.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA.
Berkembang dari sumpah Hipocrates (460 M – 377 M)
bunyinya :

“ Saya bersumpah demi Apollo dewa


penyembuh Aescpalius dan Hygea, dan
Panacea dan semua dewa-dewa
sebagai saksi bahwa sesuai dengan
kemampuan dan pikiran saya akan
mematuhi janji-janji sebagai berikut”
( ada 10 janji ):
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

1) Saya akan memperlakukan guru


yang telah mengajarkan ilmu ini
dengan penuh kasih sayang
sebagaimana orang tua saya sendiri,
jika perlu saya akan bagikan harta
saya untuk dinikmati bersama.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

2) Saya akan memperlakukan anak-


anaknya sebagai saudara kandung
saya dan saya akan mengajarkan ilmu
yang telah saya peroleh dari ayahnya
kalau mereka mau mempelajarinya
tanpa imbalan.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

3) Saya akan meneruskan ilmu


pengetahuan ini kepada anak-anaknya
saya sendiri dan kepada anak-anak
guru saya dan kepada mereka yang
telah mengikatkan diri dengan dan
sumpah untuk mengabdi kepada ilmu
pengobatan, dan tidak kepada hal-hal
yang lainnya.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

4) Saya akan mengikuti cara


pengobatan yang menurut
pengetahuan dan kemampuan saya
akan membawa kebaikan bagi
penderita dan tidak akan merugikan
siapapun.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

5) Saya tidak akan memberikan obat


yang mematikan kepada siapapun
meskipun diminta atau menganjurkan
kepada mereka untuk tujuan itu. Atas
dasar yang sama, saya tidak akan
memberikan obat untuk
menggugurkan kandungan.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

6) Saya ingin menempuh hidup yang


saya baktikan kepada ilmu saya ini dengan
tetap suci dan bersih.

7) Saya tidak akan melakukan


pembedahan terhadap seseorang walaupun
ia menderita penyakit batu, tetapi akan
menyerahkan kepada mereka yang
berpengalaman dalam pekerjaan ini.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

8) Rumah siapapun yang saya masuki,


kedatangan saya itu saya tujukan
untuk kesembuhan yang sakit dan
tanpa niat buruk atau mencelakakan
dan lebih jauh lagi tanpa niat berbuat
cabul terhadap wanita ataupun pria
baik mereka maupun hamba sahaya.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

8) Rumah siapapun yang saya masuki,


kedatangan saya itu saya tujukan
untuk kesembuhan yang sakit dan
tanpa niat buruk atau mencelakakan
dan lebih jauh lagi tanpa niat berbuat
cabul terhadap wanita ataupun pria
baik mereka maupun hamba sahaya.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

9) Apapun yang saya dengar atau


lihat tentang kehidupan seseorang
yang tidak patut disebar luaskan tidak
akan saya ungkapkan karena saya
harus merahasiakannya.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

10) Selama saya tetap mematuhi


sumpah saya ini, izinkanlah saya
menikmati hidup dalam
mempraktikkan ilmu saya ini,
dihormati oleh semua orang di
sepanjang waktu. Tetapi jika
sampai saya menghianati sumpah
ini balikkanlah nasib saya.
.........PRINSIP-PRINSIP ETIKA

Dari sumpah tadi ada 7 prinsip yaitu :


tidak merugikan,
membawa kebaikan,
menjaga kerahasiaan,
otonomi pasien,
berkata benar,
berlaku adil,
dan menghormati privasi.
Etika Bagi Rumah Sakit
Etika rumah sakit di Indonesia disusun
oleh organisasi perumahsakitan dari
seluruh Indonesia yakni,
PERSI
(PERSATUAN RUMAH SAKIT SELURUH
INDONESIA).
................Etika Bagi Rumah Sakit
Berdasarkan rumus anetika yang disusun PERSI,
Etika Rumah Sakit mencakup :

1.      Kewajiban umum RS


2.      Kewajiban RS terhadap masyarakat
3.      Kewajiban RS terhadap pasien
4.      Kewajiban terhadap tenaga/karyawan
5.      Kewajiban terhadap lain

masing-masing membentuk badan yang akan menangani


masalah-masalah etik dilingkungannya sendiri disebut PERS
(Panitia Etik Rumah Sakit) atau hospital ethical committee.
Ruang Lingkup Etika Rumah Sakit menurut PERS, meliputi Pelayanan

1.      Rekam medis


2.      Keperawatan
3.      Pelayanan laboratorium
4.      Pelayanan klinik medic
5.      Pelayanan intesif
6.      Radiologi
7.      Kamar operasi
8.      Gawat darurat
9.      Pasien dewasa
10.     Pasien anak
Perundangan dan Tanggung Jawab
Hukum Rumah Sakit

1. Rumah Sakit dapat menolak


mengungkapkan segala informasi kepada
publik yang berkaitan dengan rahasia dokter

2. Pasien dan keluarga yang menuntut


Rumah Sakit dan menginformasikannya
melalui media massa, dianggap telah
melepaskan hak-hak kedokterannya kepada
umum
................Perundangan dan Tanggung Jawab
Hukum Rumah Sakit

3. Penginformasian kepada media massa


diartikan sebagai bentuk memberikan
kewenangan kepada rumah sakit untuk
mengungkapkan rahasia kedokteran pasien
sebagai hak jawab Rumah Sakit

4. Rumah sakit tidak bertanggung jawab


secara hukum apabila pasien dan
keluarganya menolak/ menghentikan
pengobatan yang dapat berakibat kematian
pasien setelah adanya penjelasan medis yang
................Perundangan dan Tanggung Jawab
Hukum Rumah Sakit

5. Rumah sakit tidak dapat dituntut


dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia

6. Rumah sakit bertanggung jawab secara


hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit
HUKUM  RUMAH  SAKIT 
( HOSPITAL  LOW ) 
A. Pidana
Pertanggungjawaban dari aspek hukum pidana
terjadi jika kerugian yang ditimbulkan atas
kelalaian yang dilakukan oleh tenaga medis di
rumah sakit  memenuhi tiga unsur.  Ketuga unsur
tersebut adalah adanya kesalahan dan perbuatan
melawan hukum serta unsur lainya yang tercantum
dalam ketentuan pidana yang bersangkutan.  
B. PERDATA

Merujuk pendapat Triana Ohoiwutun(2007:81),


hubungan hukum ini menyangkut dua macam
perjanjian yaitu perjanjian perawatan dan
perjanjian pelayanan medis. Perjanjian
perawatan adalah perjanjian antara rumah sakit
untuk menyediakan perawatan dengan segala
fasilitasnya kepada pasien.  Sedangkan perjanjian
pelayanan medis adalah perjanjian antara rumah
sakit dan pasien untuk memberikan tindakan
medis sesuai kebutuhan pasien.  
C. ADMINISTRATIF

 Pertanggungjawaban rumah sakit dari aspek hukum administratif berkaitan


dengan kewajiban atau persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh
rumah sakit khususnya untuk mempekerjakan tenaga kesehatan di Rumah
Sakit.

 UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan) yang menentukan


antara lain kewajiban untuk memiliki kualifikasi minimum dan memiliki izin
dari pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.  Selain itu UU
Kesehatan menentukan bahwa tenaga kesehatan harus memenuhi kode etik,
standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan dan
standar prosedur operasional.

 Jika  rumah sakit tidak memenuhi kewajiban atau persyaratan administratif


tersebut, maka berdasarkan Pasal 46 UU RS,  rumah sakit dapat dijatuhi
sanksi administratif berupa teguran, teguran tertulis, tidak diperpanjang izin
operasional, dan/atau denda dan pencabutan izin.
 
MENURUT  HUKUM  KEDOKTERAN,  ADA  4  BENTUK  
RISIKO  YANG  HARUS  DITANGGUNG  OLEH  PASIEN  ITU
SENDIRI, YAITU: 

1. Kecelakaan 
(accident, mishap, mischance, misad venture)
2. Risiko pengobatan 
(risk of treatment)
3. Kesalahan penilaian profesional 
(error of clinical  judgment)
4. Kelalaian pasien 
(contributory negligence) 
KESIMPULAN
        Etika profesi kesehatan adalah norma-
norma atau perilaku bertindak bagi
petugas atau profesi kesehatan dalam
melayani kesehatan masyarakat. 
Kode etik profesi adalah suatu aturan
tertulis tentang kewajiban yang harus
dilakukan oleh semua anggota profesi
dalam menjalankan pelayanannya
terhadap ”client” atau masyarakat.
.......................KESIMPULAN

Hukum kesehatan adalah


semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan
pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan dan penerapannya.
.......................KESIMPULAN

.....Oleh sebab itu, Hukum Kesehatan mengatur


dua kepentingan yang berbeda, yakni :   
a) Penerima pelayanan, yang harus diatur hak
dan kewajiban, baik perorangan, kelompok atau
masyarakat.
b) Penyelenggara pelayanan : organisasi dan
sarana-prasarana pelayanan, yang juga harus
diatur hak dan kewajibannya.
.......................KESIMPULAN

Rumah Sakit adalah subyek hukum. 


Dalam hal ini, rumah sakit dapat
melakukan hubungan hukum dengan
subyek hukum lainnya dalam
melaksanakan tugasnya dalam pelayanan
kesehatan. Karena itu rumah sakit wajib
menanggung segala sesuatu yang berkaitan
dengan hukum yang timbul sebagai akibat
dari perbuatannya atau perbuatan orang
lain yang berada dalam tanggung
.....KESIMPULAN

Tanggung jawab hukum tersebut meliputi


tiga aspek yaitu hukum perdata, hukum
administrasi dan hukum pidana.

Hukum perdata berarti, Rumah Sakit


bertanggung jawab antara pasien dengan
Rumah Sakit berhubungan dengan
pelayanan kesehatan.
.....KESIMPULAN

Hukum administratif berhubungan dengan


kewajiban yang harus di bayar pihak
Rumah Sakit terhadap tenaga kesehatan di
Rumah Sakit.
Pertanggung jawaban dari aspek hukum
pidana terjadi jika kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga medis di Rumah Sakit.
..................KESIMPULAN

Dari ketiga aspek hukum tersebut dapat di


katakan bahwa Rumah Sakit sangat
memiliki kaitan hubungan yang erat bukan
hanya bagi pelayanan medis saja
melainkan terhadap aspek hukum.

Anda mungkin juga menyukai