Anda di halaman 1dari 30

DM TIP E I

G A R L I N A H I TA G / 2 1 8 0 11 0 1 0 2 2
Definisi
Adanya kelainan pada metabolism glukosa
yang diakibatkan dari kerusakan ꞵ
pancreas sehingga produksi insulin
Epidemiologi
berkurang bahkan terhenti. Kerusakan ini Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak
bisa disebabkan oleh autoimun maupun Indonesia (IDAI) pada tahun 2018,
idiopatic. Biasanya terjadi diusia muda. tercatat 1220 anak penyandang DM tipe-1
di Indonesia.

PATOFISIOLOGI
Terjadi kerusakan sel ꞵ pankreas yang disebabkan
beberapa faktor genetik , lingkungan dan imunologi.
S O A P
• Sering haus Saat terjadi hipoglikemia: Assessment • Terapi insulin
• Sering lapar, terutama • Gemetar • Nilai c peptide test yang • Kontrol gula darah harian
setelah makan • Bingung rendah merupakan kriteria (sebelum makan, sebelum
• Sering buang air kecil, • Pernapasan cepat dari DM tipe 1 berolahraga atau beraktivitas
terlebih pada malam hari • Napas berbau seperti buah • Glukosa plasma ≥200 mg/dL fisik, sebelum tidur)
• Mulut kering • Penurunan kesadaran (11,1 mmol/L), atau • Atur pola makan (karbohidrat
• Penurunan berat badan tanpa • Glukosa puasa plasma ≥126 45-50% energi, lemak <35%
penyebab jelas Pemeriksaan Penunjang mg/dL (7,0 mmol/L), atau energi, dan protein 15-20%
• Pandangan kabur • Pemeriksaan HBA1c • Glukosa 2 jam postprandial energi)
• Lemas dan lelah • Pemeriksaan GDA 200 mg/dL (11,1 mmol/L) • Olahraga (aerobic min 30-60
• Luka sulit sembuh • Pemeriksaan GDP dengan Uji Toleransi Glukosa menit perhari dengan kondisi
• Infeksi berulang pada kulit, • Pemeriksaan gula darah 2 jam Oral, atau tubuh yang stabil. Gula darah
saluran kemih, mulut, dan post prandial (GD2PP) • HbA1c > 6,5% sebelum beraktivitas <90
alat kelamin • Tes toleransi glukosa Oral mg/dL, konsumsi karbohidrat
• Mual dan muntah (TTGO) Ekstra. >250 mg/dL dan keton
• Autoantibodi islet urin/darah (+) tunda
• C-peptide test olahraga)
D M TIP E II
DEFINISI
Menurut American Diabetes Association
(ADA) adalah kumpulan gejala yang
ditandai oleh hiperglikemia akibat defek
pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua-duanya.
S O A
• Keluhan klasik DM: poliuria,
polidipsia, polifagia dan penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya.
• Keluhan lain: lemah badan, kesemutan,
gatal,mata kabur, dan disfungsi ereksi
pada pria, serta pruritus vulva pada
wanita.
DIABETES
MELITUS
GESTASIONAL
(DMG)
DIABETES MELITUS GESTASIONAL
(DMG)
• Gangguan toleransi karbohidrat yang mengakibatkan kadar gula
darah meningkat, dan pertama kali diketahui pada saat hamil
• 1–14% dari semua kehamilan (data di Indonesia:1,9-3,6%)
• Frekuensi DM pada kehamilan maupun DMG yang tidak
terdiagnosis 10-25%
• ↑ angka kesakitan dan kematian, baik ibu maupun bayi
FAKTOR RESIKO
• Usia saat hamil yang lebih tua
• Kegemukan (Obese/overweight)
• Kenaikan berat badan yang berlebih pada saat hamil
• Riwayat DM di keluarga
• Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya
• Riwayat stillbirth (kematian bayi dalam kandungan)
• Glukosuria (kadar gula berlebih dalam urin) saat hamil
• Riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital
• Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram)
DIAGNOSIS
Diabetes Melitus pada Kehamilan, didiagnosis bila memenuhi satu atau lebih kriteria di
bawah ini:
TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL

• Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari, kemudian berpuasa
selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
• Periksa kadar glukosa darah puasa dari darah vena di pagi hari, kemudian diikuti pemberian
beban glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam 200 ml air diminum dalam waktu paling lama 5
menit
• Dilanjutkan pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam kemudian
• Diagnosis Diabetes Melitus Gestasional ditegakkan berdasarkan kriteria satu dari nilai kadar
glukosa darah dibawah ini pada saat dilakukan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
TATALAKSANA
Non-farmakologis
Terapi Medis Pengelolaan Gaya Hidup
(Terkait gaya hidup)
• Terapi nutrisi medis Insulin (first line) - Terapi nutrisi medis :
(pengaturan diet) Metformin Kebutuhan kalori = 35 kkal/kg x BBI
• Aktivitas fisik Sulfonilurea BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
• Menjaga berat badan IMT > 30 kg/m2  25 kkal/kg
Karbohidrat 30-35% dari kalori total
- Aktivitas fisik :
Aktivitas fisik intensitas sedang 150 menit/minggu
- Manajemen berat badan :
Peningkatan B B ~7 kg or ~18 kg jika IMT < 18.5 kg/m2
Wanita obese ↑ BB tidak boleh melebihi 11,4 kg
SKEMA TATALAKSANA DMG
MODY
( M AT U R I T U O N S E T D I A B T E S O F T H E
YOUNG)
DEFINISI

● Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY) adalah bentuk diabetes mellitus yang
diturunkan. Ini disebabkan oleh perubahan salah satu dari sebelas gen. Hingga 5% dari
semua kasus diabetes mungkin disebabkan oleh MODY. Sama seperti penderita diabetes
lainnya, penderita MODY mengalami kesulitan dalam mengatur kadar gula darahnya.
● MODY lebih cenderung memengaruhi remaja dan dewasa muda, tetapi dapat terjadi
pada semua usia.
PATOFISIOLOGI
● MODY disebabkan oleh mutasi genetik pada faktor transkripsi nukleus dan
glucokinase yang mengakibatkan disfungsi sel ß pankreas sehingga produksi insulin
terganggu. Glukosa dari sirkulasi ditransportasikan melalui glucose
transporter (GLUT-2) yang terletak di permukaan membran sel ß pankreas.
Glucokinase merupakan enzim intraseluler yang mengubah glukosa menjadi
glucose 6-fosfat yang nantinya akan masuk ke proses glikolisis dalam
mitokondria untuk menghasilkan adenosine triphosphate (ATP). Energi dari
ATP digunakan untuk mengeluarkan ion kalium dari dalam sel melalui
kanal ATP dependent potassium. Perubahan membran potensial menyebabkan
masuknya ion kalsium ke dalam sel ß pankreas dan kemudian merangsang pelepasan
insulin yang sudah terbentuk. Faktor nukleus hepar dan faktor transkripsi nukleus
memegang peranan penting untuk sintesis insulin di sel ß pankreas.
SUBJECTIVE
● Orang dengan MODY mungkin mengalami gejala diabetes ringan. Gejala MODY
cenderung berkembang secara bertahap, jadi mungkin tidak memiliki gejala pada awalnya.
Itulah mengapa MODY sering kali tidak ditemukan hingga di kemudian hari atau mungkin
disalahartikan sebagai diabetes tipe 1 atau tipe 2.
● Gejala:
 Sering buang air kecil
 Haus
 Dehidrasi
 Penglihatan kabur
 Infeksi kulit berulang
 Infeksi jamur berulang
Orang dengan MODY mungkin memiliki kadar gula darah tinggi selama bertahun-tahun
sebelum mereka mengalami gejala apa pun.
ASSESSMENT

● tes gula darah


● MODY dapat didiagnosis dengan tes genetik. Jenis pengujian ini akan menentukan jenis
MODY yang tepat, dan dapat dilakukan sebelum pasien mengalami gejala apa pun. Jika
mutasi pada salah satu gen MODY ditemukan, maka diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat
disingkirkan.
PLAN
● Ada sebelas jenis MODY yang disebabkan oleh perubahan pada sebelas gen berbeda.
Perawatan bervariasi, tergantung pada jenis MODY. Misalnya, MODY 2 biasanya dapat
dikelola dengan pola makan yang benar dan olahraga teratur. MODY 1, 3, dan 4 biasanya
dapat dikelola dengan jenis obat yang disebut terapi sulfonylurea. MODY 5 seringkali
membutuhkan berbagai perawatan karena dapat menyebabkan masalah kesehatan lain
yang tidak berhubungan dengan kadar gula darah. Gen untuk MODY tipe 7-11 baru saja
ditemukan. Orang dengan jenis MODY ini cenderung merespons perawatan yang
digunakan untuk pasien dengan jenis MODY lainnya.
LADA
( L AT E N T A U T O I M M U N E D I A B E T E S
O F A D U LT S )
• Latent autoimmune diabetes in adults (LADA) is a disorder in which, despite the
presence of islet antibodies at diagnosis of diabetes, the progression of
autoimmune β-cell failure is slow.
• Pasien dengan LADA dianggap memiliki kerusakan sel β yang sangat bervariasi,
tingkat resistensi insulin yang berbeda dan titer yang heterogen serta pattern of
islet autoantibody, menunjukkan jalur patofisiologis yang berbeda yang secara
parsial menjelaskan fenotipe heterogen LADA.
• Sampai saat ini heterogenitas LADA tidak memungkinkan untuk membangun
algoritma pengobatan dan tidak ada pedoman khusus untuk terapi LADA yang
tersedia.
• Untuk mendiagnosis
LADA, Immunology of
Diabetes Society telah
menetapkan
tiga kriteria utama,
yaitu:

(1) onset usia


dewasa (> 30 tahun)
(2) presence of any
islet cell autoantibody
(3) absence of
insulin requirement
for at least 6 months
after diagnosis
• Sampai saat ini, tidak ada pedoman khusus untuk pengobatan subyek yang terkena LADA
yang telah diterbitkan. Oleh karena itu, subjek-subjek ini sebagian besar dirawat karena
terpengaruh oleh DMT2 yang mengakibatkan perkembangan cepat ke keadaan
ketergantungan insulin, terutama pada pasien yang datang dengan fitur klinis dan biokimia
lebih dekat ke T1DM daripada DMT2.
• Namun, pendekatan pengobatan dapat mencapai kontrol metabolik yang optimal dan
mempertahankan fungsi sel β, yang dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk
terjadinya komplikasi diabetes jangka panjang, dilakukan. Dalam hal ini, beberapa data
menunjukkan bahwa pengobatan insulin, serta agen DPP-4, dapat mempertahankan fungsi
sel β sisa.
Diagnostik tes untuk LADA :
- GAD (glutamic acid decarboxylase) antibodies
Indikator- mengidap
islet cell antibodies
LADA : and/or tyrosine phosphatase antibodies
- Riwayat- C-peptide test T1DM
keluarga dengan
- Terdiagnosis mempunyai penyakit autoimun seperti RA, autoimun tiroid disease
- BB normal, gula darah sangat tinggi

Anda mungkin juga menyukai