Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH: PEMBELAJARAN INOVATIF

MIND MAPPING

Vynta Harumawati - 1984202002


A. Pengertian

1. Mind Mapping berasal dari kata “mind” yang artinya pikiran dan “mapping” yang artinya membuat peta.
Sehingga mind mapping juga biasa diartikan sebagai pemetaan pikiran.

2. Peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Setelah
selesai, catatan yang dibuat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di
tengah, sementara subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya. Cabang - cabang tersebut juga bisa
berkembang lagi sampai ke materi yang lebih kecil.

3. Model Pembelajaran Mind Mapping merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan
kreatifitas, keaktifan, daya hafal, pengetahuan dan kemandirian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

4. Penggunaan model pembelajaran Mind Mapping melibatkan siswa secara langsung dalam proses
pembelajaran, dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih mudah mengingat dan memahami materi
B. Tujuan
*Mind Mapping bertujuan untuk membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari
*Cara ini diyakini lebih efektif dibanding menggunakan list materi. 
*Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping 

Catatan Biasa  Mind Mapping 


hanya berupa tulisan-tulisan berupa tulisan, simbol dan
saja  gambar 
hanya dalam satu warna  berwarna-warni 
untuk mereview ulang untuk mereview ulang
memerlukan waktu yang lama  diperlukan waktu yang pendek 
waktu yang diperlukan untuk waktu yang diperlukan untuk
belajar lebih lama  belajar lebih cepat dan efektif 
Statis  membuat individu menjadi lebih
kreatif. 
C. Prinsip
Mind Mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar,
dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon.

 
D. Teori belajar yang mendasari
Pembelajaran mind mapping, dilandasi oleh:
1. Teori Belajar Konstruktivisme Piaget,
2. Teori Kecerdasan Berganda Gardner,
3. Teori Belajar Penguatan Skinner,
4. Teori Belajar Fase Gagne, dan
5. Teori Belajar Penemuan Bruner.
E. Karakteristik
1. Pada dasarnya metode mencatat ini, barangkat dari hasil sebuah penelitian tentang cara otak memperoses informasi. Semula para
ilmuan menduga bahwa otak memperoses dan menyimpan informasi secara linier, seperti metode mencatat tradisional. Namun,
sekarang mereka mendapati bahwa otak mengambil informasi secara bercampuran antara gambar, bunyi, aroma, pikiran dan perasaan
dan memisah-misahkan kedalam bentuk linier, misalnya dalam bentuk tulisan atau orasi. Saat otak mengingat informasi, biasanya
dilakukan dalam bentuk gambar warna warni, simbol, bunyi, dan perasaan.

2. Oleh karena itu, agar peta pikiran dapat berfungsi secara maksimal ada baiknya dibuat warna—warni dan menggunakan banyak
gambar dan simbol sehingga tampak seperti karya seni. Hal ini bertujuan agar metode mencatat ini dapat membantu individu
mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasikan materi dan memberikan
wawasan baru.

3. Peta pikiran menirukan proses berfikir ini, memungkinkan individu berpindah-pindah topik. Individu merekam informasi melalui
simbol, gambar, arti emosional, dan warna. Mekanisme ini sama persis dengan cara otak memperoses berbagai informasi yang masuk.
Dan karena peta pikiran melibatkan kedua belah otak, anda dapat mengingat informasi dengan lebih mudah.
F. Tahapan/ sintaks

Untuk membuat peta pikiran, guru hendaknya menggunakan bolpoint bewarna dan memulai dari bagian tengah kertas.

Kalau bisa, guru menggunakan kertas secara melebar untuk mendapatkan lebih banyak tempat. Lalu ikuti langkah-

langkah berikut;

1. Tulis gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupilah dengan linkaran, persegi, atau bentuk lain.

2. Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan utama. Jumlah cabang-

cabangnya akan bervariasi, tergantung dari jumlah gagasan dan segmen. Gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap

cabang.

3. Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkannya untuk detail. Kata kunci adalah kata-kata

yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan anda. Jika anda menggunakan singkatan tersebut sehingga

anda dengan mudah segera mengingat artinya selama berminggu-minggu setelahnya.

4. Tambahkan simbol-simbol dan llustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik.
G. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
1. Memudahkan kita melihat gambaran keseluruhan,
2. membantu otak untuk: mengatur, mengingat, membandingkan, dan membuat hubungan,
3. memudahkan menambahkan informasi baru,
4. pengkajian ulang bisa lebih cepat,
5. setiap peta bersifat unik.
6. Cara ini cepat
7. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
8. Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
9. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Kekurangan:
1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat,
2. Tidak sepenuhnya siswa yang belajar
3. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

4. Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak memiliki hubungan dengan ingatan.
H. Aplikasi dalam pembelajaran matematika
I. KESIMPULAN

 Jadi metode pembelajaran mind mapping adalah suatu metode pembelajaran untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali
ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Metode pembelajaran Mind Mapping sangat
baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Dipergunakan dalam kerja kelompok secara berpasangan (2
orang).
 Mind Mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara
kesatuan dengan menggunakan teknik pohon.
 Mind mapping, disebut pemetaan pikiran atau peta pikiran, adalah salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa belajar. Mind
mapping bisa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif.Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan mind mapping ini
membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan
semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan semakin kreatif.
 Kelebihan:
a. Cara ini cepat
b. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
c. Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
 Kekurangan:
a. Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b. Tidak sepenuhnya murid yang belajar
c. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai