Anda di halaman 1dari 21

DIARE PADA ANAK

Kelompok 5
Melati
Natalia Melati
Melda yunita
Tryas Ardhi Rakhmyati (194201426131)
Dwi Marlena Puspadewi (194201426135)
PENGERTIAN
• Penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsistensi feses. Seseorang dikatakan menderita
diare bila feses lebih berair dari biasanya, dan bila
buang air besar lebih dari tiga kali, atau buang air
besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu
24 jam (Dinkes, 2016).
• WHO (2009), mengatakan diare adalah suatu
keadaan buang air besar (BAB) dengan konsistensi
lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali
sehari. Diare akut berlangsung selama 3-7 hari,
sedangkan diare persisten terjadi selama ≥ 14 hari
KLASIFIKASI
Menurut Wong (2008) :
a. Diare akut : disebabkan agens infeksius (lama
sakit kurang dari 14 hari)
b. Diare kronis : lamanya sakit lebih dari 14 hari
c. Diare intraktabel : tanpa ditemukannya
mikroorganisme patogen sebagai penyebabnya
d. Diare kronis nonspesifik : feses lembek disertai
dengan partikel makanan yang tidak tercerna,
dan lamanya diare lebih dari 2 minggu
ETIOLOGI
• Faktor Infeksi
• Infeksi bakteri
• Infeksi virus
• Infeksi parasit : cacing atau jamur
• Faktor malabsorbsi
• Malabsorbsi karbohidrat
• Malabsorbsi lemak.
• Malabsorbsi protein.
• Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi
terhadap makanan)
• Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
• BAB cair (mungkin disertai lendir dan darah)
• Kram perut
• Distensi
• Gemuruh usus
• Anoreksia
• Haus
• Dehidrasi
• Kelemahan
• Nyeri
Respon Tubuh
• Sistem Integumen : turgor kulit kembali sangat lambat
• Sistem Respirasi : pernapasan cepat
• Sistem Pencernaan : gangguan pada nutrisi yang tidak dapat
diserap
• Sistem Muskoloskletal : nyeri otot, kelemahan otot, kram dan
detak jantung lambat
• Sistem Sirkulasi : nadi melemah, tekanan darah rendah, kulit
pucat, akral dingin mengakibatkan terjadinya syok
hipovolemik
• Sistem Otak : penurunan kesadaran
• Sistem Eliminasi : warna tinja makin lama berubah kehijauan
karena bercampur dengan empedu. Anus dan daerah
sekitarnya akan lecet karena sering defekasi
Penatalaksanaan
• Medis
– Dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.
• Oral : pedialyte atau oralit
• Parenteral : NaCl, Isotonic
• Dietetik : Susu (ASI atau susu formula yang mengandung
laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh). Makanan
setengah padat (bubur) atau nasi tim
– Pemberian Zinc
– Pemberian Prebiotik
• Keperawatan
– Berikan minum 1 gelas setiap kali setelah pasien
defekasi. Cairan harus mengandung eletrolit,
seperti oralit
– Pemberian infus dengan cairan Ringer Laktat (RL)
atau cairan lain (atas persetujuan dokter).
– Observasi tanda vital
– Observasi frekuensi buang air besar apakah masih
sering, encer atau sudah berubah konsistensinya.
– Penuhi Kebutuhan nutrisi
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
• Anamnesis
– Keluhan Utama : BAB cair
– Riwayat Kesehatan Sekarang : anak rewel, gelisah,
suhu badan meningkat, muntah
– Riwayat Kesehatan Dahulu : riwayat imunisasi, alergi
obat atau makanan, riwayat air minum tercemar
– Riwayat Kesehatan Keluarga : apakah ada anggota
keluarga yang menderita diaresebelumnya
– Riwayat Nutrisi : pemberian asi,sufor, makanan
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : baik, gelisah, atau tidak sadar
• Berat Badan sebelum dan saat ini
• PF
– Ubun-ubun cekung?
– Kelopak mata cekung?
– Mulut dan lidah basah atau kering?
– Denyut nadi : normal, bradikardi atau takikardi?
– Pernapasan : normal, atau dalam?
– Turgor kulit?
– BU meningkat?
– Akral teraba hangat atau dingin?
– Iritasi pada anus?
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
– Pemeriksaan AGD, elektrolit, kalium, kadar
natrium serum.
– Pemeriksaan urin.
– Pemeriksaan tinja
– Pemeriksaan pH, leukosit, glukosa
• Endoskopi
• Radiologi : USG Abdomen
Diagnosa Keperawatan
• Diare
• Kekurangan volume cairan
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
• Kerusakan integritas kulit
• Nyeri akut
• Anisetas
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Diare Eliminasi Fekal Manajemen Diare
D.0020 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan eliminasi fekal membaik Observasi:
 Identifikasi penyebab diare (mis, inflamasi gastrointestinal, iritasi
pastrointestinal, proses infeksi, malabsorpsi,ansietas, stress,efek obat-obatan,
Pengertian : Kriteria Hasil: pemberian boto susu)
Pengeluaran feses yang sering, lunak   Menur Cuku Seda Cuku Meningkat  Identifikasi riwayat pemberian makanan
dan tidak berbentuk un p ng p  Identifikasi gejala invaginasi (mis.tangisan keras, kepucatan pada bayi)
Men Men  Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
urun ingk  Monitor tanda dan gejala hypovelemia (mis.takikardi, nadi teraba lemah, tekanan
at darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT ,elambat, BB menurun)
 Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perineal
 Monitor jumlah pengeluaran diare
 Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik:
 Berikan asupan cairan oral (mis.larutan garam gula, oralit,pedialyte,renalyte)
 Anjurkan jalur intravena
 Berikan cairan intravena (mis.ringer asetat, ringer laktat),jika perlu
 Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
 Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
 Anjurkan menghindari maknaan pembentuk gas, pedas dan mengandung laktosa
 Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
1 Control pengeluaran feses Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis.loperamide, difenoksilat
  1 2 3 4 5  Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis.papaverin, ekstak
2 Keluhan defekasi lama dan sulit belladonna, mebeverine)
 Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis.atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
  1 2 3 4 5
3 Mengejan saat defekasi
  1 2 3 4 5
  me Cuku Seda Cuku membaik
mb p ng p
uru mem mem
k buruk baik

4 Konsistensi feses
  1 2 3 4 5
5 Frekuensi defekasi
  1 2 3 4 5
6 Peristaltic usus
  1 2 3 4 5
 
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Ketidakseimbangan Cairan Keseimbangan Cairan Manajemen Cairan
Observasi:
 Monitor status hidrasi
 Monitor berat badan harian
 Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
D.0036 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan keseimbangan cairan meningkat  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Monitor status dinamik
Terapeutik:
Pengertian : Kriteria Hasil:  Catat intake output dan hitung balance cairan
 Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Berisiko mengalami penurunan,   Menurun Cukup Sedan Cuk Meningkat  Berikan cairan intravena, jika perlu
peningkatan atau percepatan Menurun g up Kolaborasi
perpindahan cairan dari Me  Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
intravaskuler, interstisial atau ning
intraselular kat

1 Asupan cairan
  1 2 3 4 5
2 Haluaran urine
  1 2 3 4 5
  Meningkat Cukup Se Cuk Menurun
Meningkat da up
ng Me
nur
un

3 Edema
  1 2 3 4 5
4 Asites
  1 2 3 4 5
 
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
Observasi:
D.0019 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam status nutrisi terpenuhi.
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
 Monitor asupan makanan
Asupan nutrisi tidak cukup   Me Cu Se Cu Meningkat  Monitor berat badan
untuk memenuhi nur ku da ku Terapeutik:
kebutuhan metabolisme. un p ng p  Lakukan oral hygiene sebelum makan, Jika perlu
M M  Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
en en  Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric jika
ur in asupan oral dapat ditoleransi
un gk Edukasi
at  Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Promosi Berat Badan
Observasi
 Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
 Monitor adanya mual dan muntah
Terapeutik
 Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
 Berikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi
 Jelaskan jenis makanan yg bergizi tinggi, terjangkau

1 Porsi makanan yang dihabiskan

  1 2 3 4 5
2 Berat Badan atau IMT
  1 2 3 4 5
3 Frekuensi makan
  1 2 3 4 5
4 Nafsu makan
  1 2 3 4 5
5 Perasaan cepat kenyang
  1 2 3 4 5
 
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Integritas Kulit dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit
Observasi:
 Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapeutik:
D.0129 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat
 Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
 Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
 Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
Pengertian : Kriteria Hasil: Edukasi
 Anjurkan menggunakan pelembab
Kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis)   Menurun Cukup Menurun Sedang Cuku Meningkat  Anjurkan minum air yang cukup
atau jaringan (membran mukosa, kornea, p  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul Meni  Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
sendi dan/atau ligamen) ngka  Anjurkan mandi dan menggunkan sabun secukupnya
t Perawatan Luka
Observasi:
 Monitor karakteristik luka
 Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik:
 Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
 Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik
 Bersihkan jaringan nekrotik
 Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
 Pasang balutan sesuai jenis luka
 Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Kolaborasi
 Kolaborasi prosedur debridement
 Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
 

1 Elastisitas
  1 2 3 4 5

2 Hidrasi

  1 2 3 4 5

  Meningkat Cukup Meningkat Sed Cuku Menurun


ang p
Men
urun

3 Kerusakan lapisan kulit

  1 2 3 4 5

4 Perdarahan

  1 2 3 4 5

5 Nyeri

  1 2 3 4 5

6 Hematoma

  1 2 3 4 5

 
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
Observasi:
D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat ansietas menurun
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda-tanda ansietas
Pengertian : Kriteria Hasil: Terapeutik:
Kondisi emosi dan pengalaman   Memburuk Cukup Sedang Cuku Menurun  Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan
subjektif individu terhadap objek Memburuk p  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
yang tidak jelas dan spesifik akibat Men  Pahami situasi yang membuat ansietas
antisipasi bahaya yang urun  Dengarkan dengan penuh perhatian
memungkinkan individu melakukan  Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
tindakan untuk menghadapi  Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
ancaman Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
 Latih teknik relaksasi
 

1 Konsentrasi
  1 2 3 4 5
2 Pola tidur
  1 2 3 4 5
  Meningkat Cukup Sed Cuku Menurun
Meningkat ang p
Men
urun

3 Perilaku gelisah
  1 2 3 4 5
4 Verbalisasi kebingungan
  1 2 3 4 5
5 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi

  1 2 3 4 5
6 Perilaku tegang
  1 2 3 4 5
 
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
Observasi:
D.0077 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat nyeri menurun  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
 Identifikasi skala nyeri
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi respons nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Pengalaman sensorik atau emosional   Memburuk Cukup Sedang Cuku Membaik
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
yang berkaitan dengan kerusakan Memburuk p  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
jaringan aktual atau fungsional, Me  Monitor efek samping penggunaan analgetik
dengan onset mendadak atau lambat mbai Terapeutik:
dan berintensitas ringan hingga berat k
yang berlangsung kurang dari 3  Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
bulan.  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
 

1 Frekuensi nadi
  1 2 3 4 5
2 Pola nafas
  1 2 3 4 5
  Meningkat Cukup Sed Cuku Menurun
Meningkat ang p
Men
urun

3 Keluhan nyeri
  1 2 3 4 5
4 Meringis
  1 2 3 4 5
5 Gelisah
  1 2 3 4 5
6 Kesulitan tidur
  1 2 3 4 5
 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai