Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga
lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan
atau adopsi (Wahit, 2009).
keluarga merupakan suatu arena berlangsungnya interaksi kepribadian atau sebagai sosial terkecil yang
terdiri dari seperangkat komponen yang sangat tergantung dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-
sistem lain (Padila,2012).
Tipe atau Bentuk Keluarga
Berbagai bentuk keluarga digolongkan sebagai keluarga tradisional dan non tradisional adalah sebagai
berikut :
1. Keluarga tradisional:
a. Keluarga Inti
b. Keluarga adopsi
c. Keluarga besar (Extended Family)
d. Keluarga orang tua tunggal
e. Dewasa lajang yang tinggal sendiri
f. Keluarga orang tua tiri
g. Keluarga Binuklir
Lanjutan..
2. Keluarga Non-tradisional
a. Commune Family adalah lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah
b. Orang tua yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c. Homoseksual adalah dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu rumah tangga
3. Tahap perkembangan keluarga
d. Tahap I : Keluarga Pasangan Baru (beginning family)
e. Tahap II : Keluarga Kelahiran Anak Pertama (childbearing family)
f. Tahap III: Keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool)
g. Tahap IV: Keluarga dengan anak sekolah (families with school children)
h. Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja (families with teenagers)
i. Tahap VI : Keluarga Melepaskan Anak Dewasa Muda (launching center families)
j. Tahap VII : Orang Tua Paruh Baya (middle age families)
k. Tahap VIII : Keluarga Lanjut Usia dan Pensiunan
Lanjutan..
4. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2010), lima fungsi keluarga menjadi saling berhubungan erat pada saat mengkaji dan
melakukan intervensi dengan keluarga. Lima fungsi itu adalah :
a. Fungsi afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
d. Fungsi Reproduksi
e. Fungsi Ekonomi
Definisi Stroke
Menurut WHO (2014) stroke merupakan adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih
yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke merupakan defisit (gangguan) fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak. Stroke terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan
peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat
pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan
memunculkan gejala stroke (Rizaldy, 2010).
Etiologi
Stroke merupakan akibat gangguan peredaran darah otak. Penyebab stroke yang sering terjadi adalah :
1. Penyumbatan
2. Pecah pembuluh darah
3. Endapan
4. Faktor resiko
5. Usia tua
6. Obesitas
7. Penyakit jantung
8. Kebiasaan Merokok
Patofisiologis
Faktor pencetus hipertensi, DM, penyakit jantung dan beberapa faktor lain seperti merokok, stress, gaya
hidup yang tidak baik dan beberapa factor seperti obesitas dan kolestrol yang meningkat dalam darah dapat
menyebabkan penimbunan lemak atau kolestrol yang meningkat dalam darahdikarenakan ada penimbunan
tersebut, pembuluh darah menjadi infark dan iskemik. Dimana infark adalah kematian jaringan dan iskemik
merupakan kekurangan suplai O2. Hal tersebut dapat menyebabkan arterosklerosis dan pembuluh darah
menjadi kaku. Aterosklerosis merupakan penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan pembekuan
darah di cerebral dan terjadilah stroke non hemoragik. Pembuluh darah menjadi kaku menyebabkan,
pembuluh darah mudah pecah dan mengakibatkan stroke hemoragik (Corwin, 2009)
Penatalaksanaan
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan
mempengaruhi keluarga tersebut karena keluarga merupakan satu kesatuan. Keluarga merupakan perantara
yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Perawat dapat menjangkau
masyarakat hanya dengan melalui keluarga dalam memelihara klien sabagai individu, keluarga tetap
berperan dalam mengambil keputusan pemeliharaannya, keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk
mengembangkan potensi tiap individu dalam keluarga.
PEMBAHASAN KASUS
IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. P
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur/tanggal lahir : 56tahun
Agama : islam
Pendidikan : S2
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Jl. Padat Karya GG. Karya Mandiri Samarinda.
No.Telepon :-
Susunan Anggota Keluarga
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
2. Ds: keluarga Tn. P mengatakan semua Ketidak mampuan keluarga Kesiapan peningkatan peraawatan
aktifitas sehari-hari (makan, mandi, mengenal masalah diri pada keluarga Tn. P
toileting dan berhias) di bantu oleh khususnya Ny. K (00182)
keluarga dan pengasuh
Do: Ny. K terlihat lemah berbaring di
tempat tidur dan semua aktifitas dibantu
oleh orang sekitar
3. Ds: keluarga Tn. P mengatakan bahwa Ny. K Ketidak mampuan keluarga merawat Gangguan komunikasi verbal
telah mengalami gangguan bicara selama 2 anggota keluarga yang sakit pada keluarga Tn. P khususnya
tahun terakhir
Do:-Ny. K terlihat sering mengeram dan Ny. K (00051)
memainkan mata
- Ny. K terlihat sulit mengungkapkan kata-
kata
- Kelurga sulit memahami maksud Ny. K saat
berkominikasi
Diagnosa keperawatan
Gangguan integritas kulit pada keluarga Tn. P khususnya Ny. K b.d Ketidak mampuan keluarga
merawatanggota keluarga yang sakit
Kesiapan Peningkatan perawatan diri pada keluarga Tn.P khususnya Ny.K b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah
Gangguan komunikai verbal pada keluarga Tn. P khususnya Ny.K b.d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
Intervensi keperawatan