Anda di halaman 1dari 16

COST-MINIMIZATION ANALYSIS DAN COST EFFECTIVENESS

ANALYSIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI


IUD, SUNTIK DAN PIL DI PUSKESMAS

Oleh :

FHIOLETTA DWI ARINI, SKM


NPM. 20280019

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


(S2)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2021
APA ITU COST-MINIMIZATION ANALYSIS DAN COST
EFFECTIVENESS ANALYSIS

 Cost-Minimization Analysis adalah tipe analisis


yang menentukan biaya terendah dengan asumsi
besarnya manfaat yang diperoleh sama.
 Cost effectiveness analaysis adalah model yang
digunakan untuk menilai alternatif keputusan
yang paling tepat dengan cara membandingkan
alternatif tersebut dalam hubungannya dengan
keuangan yang harus dikorbankan.
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
 Biaya Medik Langsung
 Biaya medik langsung adalah biaya yang paling sering diukur, merupakan input yang
digunakan secara langsung untuk memberikan terapi. Misalnya, biayaobat, tes diagnostik,
kunjungan dokter, kunjungan ke unit gawat darurat, atau biaya rawat inap.
 Biaya Non-Medik Langsung
 Biaya non-medik langsung adalah biaya untuk pasien atau keluarga yang terkait langsung
dengan perawatan pasien, tetapi tidak langsung terkait dengan terapi.
 Biaya Tidak Langsung
 Biaya tidak langsung adalah biaya yang disebabkan hilangnya produktivitas karena
penyakit atau kematian yang dialami oleh pasien. Indirect benefit, merupakan biaya yang
dihemat karena terhindarnya biaya tidak langsung, merupakan peningkatan penghasilan
atau produktivitas yang dicapai karena intervensi atau produk obat.
 Biaya Tidak Teraba
 Yang termasuk dalam biaya tidak teraba antara lain biaya untuk nyeri, sakit, cemas, atau
lemah yang terjadi karena penyakit atau terapi suatu penyakit. Intangible benefit adalah
benefit yang disebabkan karena menurunnya nyeri dan sakit karena suatu obat atau
intervensi. Pada tipe biaya ini, sulit untuk menilai mengukur dalam nilai moneter.
KEGUNAAN CMA DAN CEA
 CMA DAN CEA digunakan untuk menguji
biaya relatif yang dihubungkan dengan
intervensi yang sama dalam bentuk hasil yang
diperoleh.
 CMA DAN CEA digunakan ketika dua
intervensi telah terbukti untuk menghasilkan
sama, atau serupa. Jika dua terapi dianggap
setara, maka hanya biaya intervensi yang perlu
dipertimbangkan dengan minimal cost.
KEUNGGULAN CMA DAN CBA
 Keunggulan CMA DAN CBA adalah metode yang
relatif mudah dan sederhana untuk membandingkan
alternative pengobatan selama ekuivalen terapeutik
dari alternative telah dibandingkan.
 Hemat waktu dan sumber daya intensif
 Cocok digunakan untuk analisa pengambilan
keputusan dalam pelaksanaan program
 Lebih mudah dalam perhitungan unsur biaya
 Membantu dalam prioritas Sumber Daya
KELEMAHAN CMA
 Suatu kekurangan yang nyata dari analisis cost-minimization
yang mendasari sebuah analisis adalah pada asumsi
pengobatan dengan hasil yang ekivalen. Jika asumsi tidak
benar, dapat menjadi tidak akurat, pada akhirnya studi
menjadi tidak bernilai.
 CMA hanya menunjukkan biaya yang diselamatkan dari satu
pengobatan atau program terhadap pengobatan ataupun
program yang lain.
 CMA tidak berfungsi ditandai dengan adanya situasi yang
jarang dimanaCMA merupakan metoda analisis yang cocok
ketika terdapat data sampel pada hargadan dampak.
KELEMAHAN CBA
 Alternatif tidak dapat dibandingkan dengan tepat
 CEA terkadang terlalu disederhanakan.
 Belum adanya pembobotan terhadap tujuan dari
setiap program
 Cost Effectiveness Analysis terkadang terlalu
disederhanakan
Cost-minimization Analysis Dan Cost
Effectiveness Analysis Dengan
Penggunaan Kontrasepsi
Iud, Suntik Dan Pil
Di Puskesmas
ALAT KONTRASEPSI
 KB IUD adalah perangkat kontrasepsi berukuran
kecil, sering berbentuk T
 Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang
mengandung hormon progesteron (progestin) yang
serupa dengan hormon alami wanita
 Pil KB adalah salah satu kontrasepsi hormonal
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kehamilan yang ditambahkan kedalam tubuh
wanita.
DATA ANALISA BIAYA PENGGUNAAN IUD, SUNTIK DAN PIL

JENIS BIAYA EFEKTIFITA PENGGUNAAN


KONTRASEPSI S
IUD 107.000 89% 5 TAHUN
SUNTIK 35.000 75% 1-3 BULAN/WAJIB
SUNTIK ULANG
PIL 25.000 70% 1 BULAN

Hasil Studi menunjukkan bahwa biaya pengunaan IUD, SUNTIK, DAN PIL
dalam satu kali konsultasi. Secara biaya penggunaan IUD lebih efektif
digunakan karena efektifitas penggunaan menyatakan 89% efektif untuk
menjarang kehamilan, dibandingkan pil dan suntik, selain itu cost yang
dikeluarkan hanya 1 kali 107 ribu, sedangkan pil harus meneluarkan biaya setiap
bulan, begitupun dengan suntik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa a
kontrasepsi IUD lebih cost effective daripada kontrasepsi suntik dan kontrasepsi
pil
KONTRASEPSI IUD
 Metode kontrasepsi jangka panjang atau IUD memiliki
efektivitas mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang
lebih lama sehingga efektivitas biaya yang dikeluarkan
oleh akseptor pengguna kontrasepsi lebih efektif. Hal ini
dikarenakan akseptor pengguna kontrasepsi IUD tidak
perlu lagi mengingat dan mengganti kontrasepsi yang
mereka gunakan sampai waktu yang telah ditentukan
sehingga dapat menghemat biaya.
 Permasalahan: mengeluh menstruasi memanjang dan
lebih banyak dari sebelum penggunaan IUD.
KONTRASEPSI SUNTIK
 Kontrasepsi suntik termasuk dalam kelompok alat kontrasepsi
hormonal. Sesuai dengan namanya, cara pemakaiannya
dengan menyuntikan zat hormonal ke dalam tubuh. Zat
hormonal yang terkandung dalam suntikan dapat mencegah
kehamilan dalam waktu tertentu, biasanya efektif dalam 1-3
bulan.
 Permasalahan: ketidakcocokan akseptor pada kontrasepsi
suntik, ketidakpatuhan akseptor untuk datang pada jadwal
yang telah ditetapkan atau teknik penyuntikan yang salah dan
besarnya efek samping yang dirasakan saat menggunakan
kontrasepsi.
KONTRASEPSI PIL
 Keuntungan penggunaan kontrasepsi pil yaitu
keefektifannya yang sangat tinggi apabila
digunakan dengan tepat dan benar serta efektif
dalam menunda atau menjarangkan kehamilan.
 Permasalahan aseptor: Pengguna kontrasepsi pil
mengalami kegagalan yang disebabkan oleh
keterlambatan dan sering lupa untuk meminum pil
sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan
hormon.
KESIMPULAN
 Dari analisa dapat disimpulkan bahwa
penggunaan alat kontrasepsi iud lebih cost
effective dan minimal cost di bandingkan pil dan
suntik sehingga sangat direkomendasikan kepada
aseptor KB
DAFTAR PUSTAKA
 Andrew HB, Bernie J. The Death of Cost Minimization Analysis. Health Economics 2001; 10(2):
179-184
 Baltussen R , Niessen L. Priority setting of health interventions: the need for multi-criteria
decision analysis. Cost Effectiveness and Resource Allocation 2006 ; 4 : 14.
 Bootman, Lyle, dkk. Principles of pharmacoeconomics, second edition. Cost Minimization
Analysis. Encyclopedia of Behavioral Medicine.
 Fatimah, S. 2013. “Ekonomi Kesehatan”. (http://repository.usu.ac.id diakses 1 Juli 2021). Helen
Dakin, Sarah Wordsworth. Cost-Minimization analysis versus cost-effectiveness analysis,
revisited. Health economics Research Centre, University of Oxford, UK. 22: 22-34, 2013.
 Hoffmann C , Stoykova B A , Nixon J et al . Do health-care decision makers fi nd economic
evaluations useful? The fi ndings of focus group research in UK health authorities. Value in
Health 2002 ; 5 : 71 – 78 .
 Lubis, Ade F.2009. Ekonomi Kesehatan. Universitas Sumatra Utara. USU Press.
 McGraw-Hill. Pharmacoeconomics : Principles, Methods and Application. 2011 Newby D, Hill
S. Use of pharmacoeconomics in prescribing research. Part 2: CostMinimization analysis—When
are two therapies equal? Journal of Clinical Pharmacyand Therapeutics 28(2):145–150, 2003

Anda mungkin juga menyukai