Anda di halaman 1dari 16

PBL blok 6

INDAH RAHMAWATI 102020081


SKENARIO 10
ANAK USIA 2 TAHUN, SUDAH 1 HARI INI
BADANNYA PANAS. IBUNYA MENGUKUR
DENGAN THERMOMETER SUHUNYA 40 ⁰
C . TIBA – TIBA ANAK A KEJANG KIRA –
KIRA 2 MENIT. IBUNYA MEMBAWA KE
DOKTER DAN OLEH DOKTER DIBERI
OBAT , DIANTARANYA OBAT PENURUN
PANAS DAN OBAT UNTUK PERTOLONGAN
BILA TERJADI KEJANG KEMBALI.
IDENTIFIKASI ISTILAH

TERMOMETER ADALAH ALAT YANG


DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SUHU,
ATAUPUN PERUBAHAN SUHU. ISTILAH
TERMOMETER BERASAL DARI BAHASA
LATIN THERMO YANG BERARTI PANAS DAN
METER YANG BERARTI UNTUK MENGUKUR.
RUMUSAN MASALAH

Seorang anak usia 2 tahun suhu tubuhnya panas hingga 40 ⁰ C dan mengalami kejang.
ANALISIS MASALAH

Anatomi otak
cerebellum

Rumusan Mekanisme
masalah kejang

Vitamin
neurotropik
HIPOTESIS

seorang anak usia 2 tahun


mengalami kejang akibat
adanya gangguan pada
cerebellum dan kekurangan
vitamin B6.
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan anatomi otak(cerebellum).
2. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan mekanisme timbulnya kejang.
3. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan vitamin neurotropik.
CEREBRUM
Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Cerebrum terbagi menjadi 2
bagian, yaitu  otak kiri dan otak kanan. Belahan otak kanan berfungsi untuk
mengontrol pergerakan di sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri mengontrol gerakan
di sisi kanan tubuh.
Permukaan luar cerebrum disebut cerebral cortex. Bagian
ini merupakan area otak di mana sel saraf membuat
koneksi yang disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem
saraf yang mengendalikan aktivitas otak.
Otak besar dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi,
dan kepribadian.
2. Lobus parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu.
3. Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran, ingatan, dan emosi.
4. Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.
CEREBELLUM
Cerebellum terletak pada fossa posterior dan terpisah
dari hemisfer serebral, lipatan durameter, tentorium
cerebellum. Cerebellum memiliki 2 aksi yaitu,
merangsang, menghambat dan tanggung jawab yang
luas terhadap koordinasi dan gerakan halus.

Cerebellum dapat mengontrol gerakan yang benar,


keseimbangan, posisi dan mengintegrasikan input
sensorik.
SUM-SUM LANJUTAN
Sumsum lanjutan atau medula oblongata membentuk bagian bawah
batang otak serta menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang
belakang (Medula Spinalis).

Sumsum lanjutan berperan sebagai:


pusat pengatur pernapasan dengan cara
meneruskan implus saraf yang merangsang
otot antara tulang rusuk dan diafragma.

Selain itu juga berperan sebgai pusat pengatur


refleks fisiologi, seperti detak jantung,
tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau
penyempitan pembuluh darah, gerak alat
pencernaan, dan sekrresi kelenjar pencernaan.
Kejang dapat terjadi akibat kelainan aktivitas
sinyal listrik (neurotransmitter) di otak yang
mengatur fungsi dan gerak tubuh.

Kelainan tersebut menyebabkan


gangguan pada kesadaran, sensasi,
gerakan, atau perilaku yang tidak
disadari dan tidak dapat dikendalikan
oleh tubuh.

Penyebab kejang pada anak:


1. Cerebra palsy atau lumpuh otak yang menyebabkan gangguan koordinasi tubuh anak.
2. Demam tinggi.
3. Epilepsi yang disebabkan adanya gangguan neurologis.
4. Penyakit meningitis.
5. Trauma kepala.
MEKANISME KEJANG

Ada beberapa teori:


1. Pada kejang dapat terjadi
pengurangan ATP dan terjadi
hipoksemia.
2. Perubahan permeabilitas
membrane sel saraf.
3. Perubahan relatif
neurotransmitter yang
bersifat eksitasi
dibandingkan dengan
neurotransmitter inhibisi
dapat menyebabkan
depolarisasi yang berlebihan.
VITAMIN NEUROTROPIK

Vitamin adalah senyawa kimia yang


diperlukan manusia dalam jumlah
yang sedikit dan harus diperoleh dari
makanan karena tidak dapat disintesis
oleh tubuh.
Vitamin neurotropik adalah
kelompok vitamin yang terdiri
dari vitamin B1 (tiamin),
vitamin B6 (piridoksin), dan
vitamin B12 (kobalamin).
Vitamin B6 adalah nutrisi yang penting bagi fungsi dan
perkembangan saraf otak. Vitamin B6 juga berperan dalam produksi
hormon serotonin, melatonin dan norepinefrin. Vitamin B6 dikenal
juga dengan nama pyridoxine.

Kekurangan vitamin B6 bisa menjadi


penyebab kejang. Kejang pada tubuh
disebabkan karena bagian saraf tidak
bisa bekerja dalam mengirim ataupun
menerima sinyal secara tidak optimal.
Defisiensi vitamin B6 memengaruhi jumlah Sementara untuk kerja saraf yang
beberapa neurotransmitters sehingga terhambat pada saat mengirimkan
mengakibatkan ketidakseimbangan kadar informasi pada bagian-bagian tubuh
berbagai neurotransmitter. yang mana hal ini akan menimbulkan
adanya respon gerak yang ada di luar
kendali.
KESIMPULAN

Kejang adalah suatu kejadian paroksismal yang disebabkan oleh lepas


muatan abnormal dari suatu kumpulan neuron SSP. Kejang adalah penyakit
pada anak yang disebabkan oleh demam, namun tidak sampai menginfeksi
otak anak. Kejang biasanya berakhir kurang dari 1 menit, tetapi walaupun
jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit. Kejang dapat terjadi akibat
kekurangan vitamin neurotropik yaitu vitamin B6. Penanganan yang cepat
akan mengurangi resiko komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai