Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5

1. Dwi Wulan Amalia (180140144)


2. Budi Artono ( 180140155)
3. Selvi Sundari Sinaga (180140160)
4. Annisa Sari Br. Ginting ( 180140163)
5. Adistia Bunga Vinkan (180140169)
5. Mutiara Pujana (180140172)
TRANSPORT
FENOMENA
Aliran Dalam Pipa
Dalam teknik banyak dijumpai aliran dalam pipa. Aliran dalam pipa
akan menimbulkan gaya yang bekerja pada permukaan padatan, yaitu
dinding pipa sebelah dalam dua jenis. Yang satu, Fs adalah gaya
statis, yang juga akan diterima oleh dinidng pipa kalau fluida itu tidak
mengalir. Yang lain adalah gaya tambahan Fk yang ditimbulkan oleh
gerakan fluida, yaitu tegangan geser.
Dalam hal aliran dalam saluran biasanya untuk A diambil permukaan yang
dibasahi dan untuk K diambil ½ p<v>2. Untuk pipa dengan diameter R dan
panjang L didapat :

Biasanya yang diukur bukan Fk, akan tetapi selisih tekanan Po-PL dan selisih
tinggi permukaan cairan ho – hL. Kalau dibuat suatu neraca gaya pada fluida
dalam pipa itu Antara O dan L, maka untuk aliran yang sudah berkembang
sepenuhnya dalam pipa datar didapat:

Eliminisa Fk Antara persamaan (11.36) dan (11.37) menghasilkan :


f dalam bentuk diatas disebut faktor gesekan Fanning.
Persamaan II.38 menunjukkan bagaimana f dapat dihitung
dari data yang diperoleh dari percobaan.
Dari analisa dimensi dapat ditunjukkan, bahwa baik untuk
aliran laminar maupun bergolak, factor gesekan f merupakan
fungsi bilangan Reynolds dan bilangan tak berdimensi (L/D),
yaitu :
 Tegangan geser yang bekerja pada dinding pipa menimbulkan gesekan pada permukaan itu. Kalau
ingin diketahui besarnya tegangan geser pada dinding, maka perlu diketahui lebih dahulu
penyebaran . Untuk aliran laminar dalam pipa penyebaran telah diturunkan dalam contoh II.2a,
yaitu :

Selanjutnya dapat dihitung tegangan geser pada dinding :

Dan gaya yang bekerja pada seluruh permukaan pipa sepanjang L :

Persamaan (II.4) memperlihatkan, bahwa besarnya gaya pada dinding sama dengan selisih
tekanan kali luas penampang, atau selisih gaya Antara kedua ujung pipa. Selama mengalir di
dalam pipa sepanjang L itu, aliran kehilangan gaya sama besar dengan yang digunakan untuk
mengatasi gesekan pada dinding.
II.7 Aliran Bergolak
Dalam aliran laminar arah perpindahan momentum dapat diketahui
dengan pasti, yaitu tegak lurus pada arah kecepatan linear. Ini
disebabkan karena semua kecepatan setempat mempunyai arah yang
sama.
Dalam aliran bergolak vektor kecepatan di berbagai bagian aliran
tidak lagi searah. Di semua titik, kecuali dekat sekali pada dinding
saluran, kecepatan setempat selalu berubah dari saat ke saat. Setiap
kecepatan setempat dapat diuraikan dalam tiga suku-urai sesuai
dengan sistem sumbu yang digunakan. Dengan demikian tegangan
geser dalam aliran bergolak juga berubah-ubah arah.
Tegangan geser dan juga fluksi momentum dapat dibagi menjadi dua
jenis. Satu jenis tegangan geseritu ditimbulkan pleh suku kecepatan
yang searah dengan arah alir aliran yang disebut tegangan geser
aliran laminar.
Selain tegangan geser aliran laminaritu ada lagi tegangan geser yang
ditimbulkan oleh suku kecepatan kedua arah sumbu yang lain.
Tegangan geser ini disebut tegangan geser aliran bergolak.
Dari hasil analisa dapat diperoleh penyebaran kecepatan untuk aliran laminar dalam pipa :

Untuk aliran bergolak dalam pipa maka dari hasil percobaan telah didapat penyebaran kecepatan
secara kasar yang berlaku hanya untuk bilangan Reynolds antara 10.000 dan 100.000 :
Perbandingan penyebaran kecepatan dalam aliran laminar dan bergolak dalam pipa dapat dilihat
pada gambar II.11.
Gejolak
  kecepatan yang meninggalkan arah alir utama, juga disebut turbulensi,
berkurang jika semakin mendekati dinding. Hal ini menjadi sebab timbulnya teori
lapisan batas yang laminar. Teori ini mengemukakan , bahwa dari aliran
bergolak bagian yang dekat dinding merupakan lapisan tipis yang mengalir secara
laminar.
Untuk aliran laminar dalam pipa telah diketahui dar pengamatan percobaan,
bahwa hubungan f dan bilangan Reynolds f = hanya berlaku sampai bilangan
Reynolds 2100. Ini berarti bahwa aliran dalam [i[a, yang mempunyai bilangan Re
< 2100, selalu laminar. Jadi bilangan Reynods dapat dipakai sebagai petunjuk
tentang sifat aliran. Ingat bahwa batas Re = 2100 hanya berlaku untuk aliran
dalam pipa.
II.8 Selisih Tekanan dalam aliran dalam pipa
Perhitungan selisih tekanan dalam pipa yang lurus untuk aliran laminar, dapat dilakukan dengan
mudah dengan lebih dahulu menurunkan persamaannya dari persamaan penyebaran kecepatan.
Penurunan itu akan menghasilkan persaman untuk laju alir Q :
Bernouli telah menyelesaikan masalahini degan menurunkan suatu persamaan dari neraca
momentum, yang sebenarnya adalah suatu neraca energi mekanis. Persamaan ini disebut
Persamaan Bernouli, dan dan dapatditerapkan pada bagian pipa antara penampang 1 dan 2.

dalam mana G = laju aliran massa.


Dalam bentuk aslinya seperti diatas persamaan Bernouli berlaku untuk fluida yang tidak
menunjukkan gesekan antara molekul-molekulnya. Untuk keperluan penggunaan dalam teknik pers.
(II.46) diperluas hingga dapat dipakai untuk fluida yang mempunyai viskositas, menjadi :

Dalam mana :
W = usaha mekanis yang diberikan oleh fluida per satuan massa kepada kelilingnya
Ē = enegi mekanis per satuan yang diubah menjadi panas karena gesekan molekul.
Persamaan
  (II.47) seringkali juga disebut persamaan Bernouli yang diperluas. Bentuk integral
dalam persamaan (II.47) dapat dihitung kalau diketahui persamaan keadaan fluida itu, jadi kalau
diketahui sebagai fungsi p atau sebaliknya. Dalam perhitungan sering dipakai anggapan, bahwa
fluida itu memenuhi salah satu dari keadaan batas yang berikut:
Besarnya
  Ē tidak dapat dihitung, akan tetapi harus di tetapkan dengan percobaan. Sekarang
terdapat banyak daftar atau grafik untuk memperkirakan rugi gesekan Ē.
Karena rugi gesekan itu besarnya tergantung pada kecepatan, maka Ē dapat dinyatakan sebagai
fungsi energy kinetis <v> 2 . Dalam hal ini ada dua perumusan. Untuk bagian pipa yang lurus
dipakai :

Ē = <v> 2 . f
L  adalah panjang pipa, f faktor gesekan dan Rh jari-jari hidrolis yang diberi definisi sebagai berikut :

Rh =

Untuk belokan, sambungan pipa dan katup digunakan :

Ē = <v> 2 . ev
ev disebut faktor rugi-gesekan dan untuk aliran bergolak dapat diperkirakan dari daftar yag dimuat
sebagai Lampiran IV.

Anda mungkin juga menyukai