Anda di halaman 1dari 30

Referat Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorok

Pembimbing:
dr. Tutut Sriwilujeng Sp.THT

Disusun Oleh :
Guntur Firnandus 08700274
Martin Chandra D 09700355
Zhaki Al Asror 09700283

TINNITUS
PENDAHULUAN
Tinitus berasal dari bahasa

latin yang artinya nada.


Tinitus adalah persepsi suara

yang bukan merupakan


rangsangan dari luar.
Suara yang terdengar begitu

nyata dan serasa berasal dari


dalam telinga atau kepala.
PENDAHULUAN
Tinitus bukanlah suatu diagnosis penyakit tetapi merupakan

gejala dari suatu penyakit.Tinitus mungkin dapat timbul dari


penurunan fungsi pendengaran yang dikaitkan dengan usia
dan proses degenerasi, trauma telinga ataupun akibat dari
penyakit vaskular.
Dari hasi penelitian, didapatkan satu dari lima orang di antara

usia 55 dan 65 tahun dilaporkan mengalami tinitus. Hal ini


menandakan bahwa tinitus adalah keluhan yang sangat umum
yang diterima di kalangan usia lanjut.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
TELINGA
ANATOMI TELINGA
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu
telinga luar
telinga tengah
telinga dalam
a. Telinga luar
Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga

atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga


atau membrana timpani.
Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang

rawan pada sepertiga luar dan tulang di dua pertiga dalam.


Liang telinga memiliki panjang kira-kira 2,5 - 3 cm.
b. Telinga tengah
Telinga tengah adalah ruangan yang berbentuk kubus. Isinya

meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (malleus,


incus, dan stapes). muara tuba Eustachii juga berada di telinga
tengah.
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan

disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang


pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang
berikutnya. Tulang stapes yang merupakan tulang terkecil di
tubuh meneruskan getaran kekoklea.
c. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari labirin osea, yaitu sebuah rangkaian

rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteumyang berisi


cairan perilimfe& labirin membranasea, yang terletak lebih
dalam dan memiliki cairanendolimfe.
Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat

indera keseimbangan. Bagianini secara struktural terletak di


belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan
sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau kanalis
semisirkularis.
FISIOLOGI PENDENGARAN
TINITUS
TINITUS
Definisi
salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa

adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik


maupun listrik.
Keluhan suara yang di dengar sangat bervariasi, dapat berupa bunyi

mendenging, menderu, mendesis,mengaum, atau berbagai macam


bunyi lainnya.
Serangan tinitus dapat bersifat periodik ataupun menetap. Disebut

periodik jika serangan yang datang hilang timbul. Episode periodik


lebih berbahaya dan mengganggu dibandingkan dengan yang berifat
menetap. Hal ini disebabkan karena otak tidak terbiasa atau tidak dapat
mensupresi bising ini.
Klasifikasi
Tinitus terjadi akibat adanya kerusakan ataupun perubahan
pada telinga luar, tengah, telinga dalam ataupun dari luar
telinga.
Berdasarkan letak dari sumber masalah, tinitus dapat
dibagi menjadi tinitus otik dan tinitus somatik.
Berdasarkan objek yang mendengar, tinitus dapat

dibagi menjadi tinitus objektif dantinitus


subjektif.
Etiologi
Tinitus paling banyak disebabkan karena adanya

kerusakan dari telinga dalam. Terutama kerusakan


dari koklea.
Secara garis besar, penyebab tinitus dapat berupa

kelainan yang bersifat somatik, kerusakan N.


Vestibulokoklearis, kelainan vascular, tinitus karena
obat-obatan, dan tinitus yang disebabkan oleh hal
lainnya.
kelainan somatik daerah leher dan rahang akibat kelainan
psikogenik

akibat kerusakan N. Vestibulokoklearis


akibat obat-obatan

karena kelainan vaskular akibat gangguan


mekanik

akibat gangguan
karena kelainan metabolik
konduksi

akibat kelainan neurologis akibat sebab lainnya


Patofisiologi
Diagnosis
Penatalaksanaan
Perlu diketahui penyebab tinitus agar dapat diobati sesuai

dengan penyebabnya.
Misalnya serumen impaksi cukup hanya dengan
ekstraksiserumen. Tetapi masalah yang sering di hadapi
pemeriksa adalah penyebab tinitus yang terkadang sukar
diketahui.
Pada umumnya pengobatan gejala tinitus dapat dibagi dalam 4

cara yaitu:
Komplikasi
Tinnitus secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas
hidup seseorang, dimana dampak dari tinnitus untuk setiap
orang berbeda-beda tetapi berkaitan erat dengan hal-hal
dibawah ini :
Pencegahan
 Lindungi pendengaran di tempat kerja. Gunakan sumbat-sumbat
telinga atau alat-alat penutup telinga.

 Ketika berada di sekitar segala bunyi yang mengganggu telinga-telinga


(concert, acara olahraga, berburu) pakailah pelindung pendengaran
atau mengurangi tingkat-tingkat bunyi.

 Bahkan bunyi-bunyi setiap hari, seperti blow untuk mengeringkan


rambut atau menggunakan pemotong rumput, dapat memerlukan
perlindungan. Siapkan sumbat-sumbat telinga atau penutup-penutup
telinga untuk aktivitas-aktivitas ini.
Kesimpulan
Tinitus adalah persepsi suara yang bukan
merupakan rangsangan dari luar. Suara yang
terdengar begitunyata dan serasa berasal dari
dalam telinga atau kepala. Pada sebagian besar
kasus, gangguan ini tidak begitu menjadi masalah,
namun bila terjadinya makin sering dan berat
maka akan menganggu juga.
Tinitus dapat bersifat otik dan somatik. Otik berarti

penyebab tinitus berasal dari telinga dan somatik


berarti penyebab tinitus berasal dari luar telinga.
Tinitus juga ada yang bersifat subjektif dan objektif.
Subjektif berarti tinitus hanya dapat didengar oleh
pasien dan objektif berarti tinitus dapat didengar juga
oleh pemeriksa. Berdasarkan kualitas suara yang
didengar,tinitus ada yang bersifat pulsatil yang berarti
berdenyut dan nonpulsatil yang berarti tidak
berdenyut.

Anda mungkin juga menyukai