Anda di halaman 1dari 63

HIPERTIROID

SKENARIO 4 BLOK 10
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. DEFINISI, ETIOLOGI, EPIDEMIOLOGI HIPERTIROID
2. KLASIFIKASI HIPERTIROIDISME
3. METABOLISME KELENJAR TIROID
4. FISIOLOGI HORMON - HORMON YANG DIHASILKAN
5. PATOFISIOLOGI HIPERTIROID
6. KRITERIA DIAGNOSTIK
7. INTERPRETASI LAB
8. TATALAKSANA
DEFINISI, ETOLOGI,
EPIDEMIOLOGI
Hipertiroidisme adalah suatu

DEFINISI
ketidakseimbangan metabolik yang merupakan
akibat dari produksi hormon tiroid yang
berlebihan. (Marilynn, E. Doenges,1999)

HIPERTIROID Hipertiroidisme adalah sekresi hormon tiroid


yang berlebihan yang dimanifestasikan melalui
peningkatan kecepatan metabolisme. (Suzanne
C. Smeltzer,2001)
DEFINISI Penyakit hipertiroid merupakan
salah satu bentuk tirotoksikosis
HIPERTIROID yang terjadi akibat peningkatan
sintesis dan sekresi hormon tiroid
oleh kelenjar tiroid.
Keadaan klinik dengan berbagai
etiologi, manifestasi klinik, dan
TIROTOKSIKOSIS cara pengobatan sebagai akibat
tingginya kadar hormon tiroid
yang beredar dan efeknya
terhadap jaringan.
ETIOLOGI HIPERTIROID
1. HIPERTIROIDISME PRIMER
● Menurunnya produksi hormon tiroid yaitu sekresi T4 dan T3
● Paling sering terjadi
● Manifes dan Subklinis
● Termasuk dalam HP:
1. Tiroiditis autoimun
2. Pembedahan dan radiasi
3. Inborn errors biosintesis hormon tiroid
4. Pengobatan hipertiroidisme dengan obat anti tiroid yang berlebihan
5. Penyebab lain yang jarang
2. HIPERTORIDISME SENTRAL
● Disebabkan oleh defisiensi TSH atau TRH
● Insidens 0,1% dari hipotiroidisme primer
● Ditandai dengan kadar serum T4 bebas rendah dan kadar TSH serum normal atau rendah,
● Penyebab tersering adalah adenoma hipofisis atau craniopharyioma
3. RESISTEN TERHADAP HORMON TIROID
● Berhubungan sindrom yang diturunkan, dimana respon jaringan terhadap hormon tiroid berkurang.
● Efek hormon tiroid diperantarai oleh ikatan T3 pada salah satu reseptor (TRά1, TRβ1 dan TRβ2).
● Hilangnya fungsi reseptor membuat jaringan perifer resisten terhadap efek hormon tiroid
most
common
EPIDEMIOLOGI
● 1,8% populasi dunia mengalami hipertiroid
● Penyakit endokrin tersering setelah DM
● Insidensi berhubungan erat dengan umur
● Lebih sering pada wanita
● 2-3% terjadi di wanita usia lanjut
EPIDEMIOLOGI
● 0,4% penduduk indonesia diatas 15 tahun terdiagnosis hipertirod
KLASIFIKASI
METABOLISME
KELENJAR TIROID
ANATOMI KELENJAR TIROID
MEKANISME PEMBENTUKAN HORMON
TIROID
FUNGSI HORMON TIROID
1. Mengatur laju metabolisme tubuh.
2. Memegang peranan penting dalam perkembangan fetus.
3. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
4. Menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.
5. Merangsang pembentukan sel darah merah
6. Bereaksi sebagai antagonis insulin
FUNGSI
FISIOLOGIS
HORMON TIROID
FUNGSI FISIOLOGIS HORMON TIROID
1.Hormon tiroid meningkatkan transkripsi sejumlah besar gen
2.Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolic selular
3.Efek hormon tiroid terhadap pertumbuhan
4.Efek hormone tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik
5.Efek hormon tiroid pada system kardiovaskular
6.Efek Simpatomimetik
7.Efek pada fungsi otot
HORMON TIROID MENINGKATKAN
TRANSKRIPSI SEJUMLAH BESAR GEN
1. Kebanyakan tiroksin yang disekresi oleh tiroid dikonversi menjadi triiodotironin (90%) karena
reseptor intrasel memiliki affinitas lebih tinggi dengan triiodotironin2.
2. Hormon tiroid mengaktivasi reseptor inti sel
a. Genomik : pengaktivan reseptor intra sel yang membentuk heterodimer dengan
RXR yang akan mengawali proses transkripsi
b. Non-genomic : pengaturan kanal ion dan fosforilasi oksidatif dan tampaknya
juga menyertakan aktivitas caraka kedua intrasel, seperti AMP siklik atau
tahapan sinyal protein kinase. Aktivitas tersebut ditemukan pada jantung,
hipofisis dan jaringan lemak.
HORMON TIROID MENINGKATKAN AKTIVITAS
METABOLIK SELULAR
Bila sekresi hormon ini meningkat, kecepatan basa metabolism dapat
meningkat 60 – 100%. Walaupun kecepatan sintesis protein pada saat itu
meningkat, pada saat yang sama, kecepatan katabolisme protein juga
meningkat.
Proses meningkatnya metabolic selular
● Hormon tiroid meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria
meningkatkan pembentukan adenosin trifosfat
● Hormon tiroid meningkatkan transport aktif ion-ion melalui membrane
sel (NaK-ATPase)
EFEK HORMONE TIROID PADA PERTUMBUHAN
● Pada kecebong tiroid menimbulkan metamorphosis menjadi katak
● Tinggi badan pada anak dengan hipertiroidisme akan lebih tinggi dibanding
dengan anak seumurannya, tetapi tulang juga menjadi matang lebih cepat
dan epifisisnya sudah menutup.
● Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan otak janin dan beberapa tahun
pertama kehidupan pasca lahir, bila hormone tiroid tidak cukup maka
pertumbuhan & pematangan otak akan sangat terbelakang dan ukurannya
akan lebih kecil dari pada normal
EFEK HORMONE TIROID PADA MEKANISME
TUBUH YANG SPESIFIK
● Stimulasi pada metabolisme karbohidrat :
○ Meningkatkan glikolisis
○ Meningkatkan gluconeogenesis
○ Meningkatkan kecepatan absorpsi dari GIT
○ Meningkatkan sekresi insulin → metabolisme karbohidrat
● Stimulasi pada metabolism lemak
○ Mempercepat pengangkutan lemak
○ Meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas di dalam plasma
○ Mempercepat oksidasi asam lemak bebas intrasel
EFEK HORMONE TIROID PADA MEKANISME
TUBUH YANG SPESIFIK
● Efek pada plasma dan lemak hati
○ Penurunan hormon tiroid : peningkatan kolesterol, fosfolipid, dan
trigliserida plasma, penumpukan lemak hati -> aterosklerosis
○ Peningkatan hormone tiroid : menurunkan kolesterol, fosfolipid, dan
trigliserida dalam darah, meningkatkan as. Lemak bebas.
● Penurunan kolestrol diakibatkan oleh meningkatnya serkresi
kolesterol melalui empedu, hal ini terjadi karena adanya
peningkatan reseptor HDL yang diinduksi oleh tiroid.
● Peningkatan kebutuhan vitamin
● Penurunan berat badan
EFEK HORMONE TIROID PADA SYSTEM
KARDIOVASKULAR
● Peningkatan aliran darah dan curah jantung
○ Diakibatkan karena meningkatnya metabolisme -> kebutuhan oksigen
meningkat -> pelepasan produk akhir metabolisme meningkat.
○ Hal tersebut mengakibatkan vasodilatasi (terutama di kulit) ->
meningkatkan aliran darah
○ Karena aliran darah makin cepat maka curah jantung juga akan
meningkat
● Peningkatan frekuensi jantung
○ Hormon tiroid mempunyai pengaruh langsung pada eksitabilitas
jantung, yang selanjutnya meningkatkan frekuensi denyut jantung.
(penting untuk klinisi)
EFEK HORMONE TIROID PADA SYSTEM
KARDIOVASKULAR
● Peningkatan kekuatan jantung
○ Mekanismenya mirip seperti pada saat demam dan
melakukan kerja fisik -> dekompensasi jantung sekunder
akibat kegagalan miokard dan akibat peningkatan beban
jantung karena meningkatnya curah jantung
EFEK SIMPATOMIMETIK
Hormon ini meningkatkan responsivitas sel sasaran terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin),
caraka kimiawi yang digunakan oleh sistem saraf simpatis dan penguatan hormonalnya dari medula adrenal

Hormon ini melaksanakan efek permisif dengan menyebabkan proliferasi reseptor katekolamin sel
sasaran. Karena pengaruh ini, banyak efek yang diamati ketika sekresi hormon tiroid meningkat serupa
dengan yang menyertai pengaktifan sistem saraf simpatis.
EFEK PADA FUNGSI OTOT
● Kontraksi otot makin kuat
● Tremor otot
○ Disebabkan oleh bertambahnya kepekaan sinaps saraf di
daerah medulla yang mengatur tonus otot
PATOFISIOLOGI
HIPERTIROIDISME
T3 dan T4
tinggi
Hipertiroidisme
merangsang saraf simpatis

Peningkatan Memodulasi sistem Limfosit sitotoksik dan


metabolisme saraf Epinefrin dan
antibodisitotoksik
norepinefrin
bersintesis dgn TSI
Asupan makan Peningkatan kepekaan
lebih banyak sinaps saraf pada meningkatkan
daerah medulla frekuensi denyut Menghasilkan sitokin yang
Glukoneogenesis spinalis jantung menyebabkan inflamasi

Berdebar-debar
Massa otot Tonus otot meningkat Pembengkakan otot bola
berkurang mata, proptosis, dan
kontraksi dan relaksasi yang diplopia
Berat badan turun involunteer

Exopthalmus
tremor
KRITERIA DIAGNOSIS
HIPERTIROID
INTERPRESTASI
1. ELISA
Antibodi Immunosorbent Enzyme-
linked adalah teknik yang
menggabungkan spesifisitas antibodi
dengan sensitivitas uji enzim secara
sederhana, dengan menggunakan
antibodi atau antigen yang digabungkan
ke suatu enzim yang mudah diuji
2. CLIA
Chemiluminescence Imunnoassay adalah sebuah tipe
immunoassay yang merupakan sebuah tes biokimia
yang mengukur konsentrasi suatu substansi dalam
cairan, biasanya berupa serum darah atau air seni
dengan melihat reaksi antibodi terhadap antigennya.
INTERPRETASI HASIL
●Endemic Goiter : Hiperkolesterol dan penurunan Hb
●Tiroiditis Hashimoto : Antibodi anti-tiroid positif
●Grave’s Disease : Antibodi anti-tiroid positif
Terdapat beberapa macam pemeriksaan tiroid diantaranya adalah
TSH,
fT4 danfT3
T4 dan T3 total,
pemeriksaan autoantibodi contohnya anti-TPO.

Pada umumnya
Di laboratorium RS ada tiga macam pemeriksaan yang dilakukan, yaitu TSH, fT4, dan T3 total.
Pemeriksaan lini pertama yang dapat dipilih adalah TSH, karena TSH merupakan indikator yang sensitif
adanya kelainan tiroid. Peningkatan hormon tiroid menyebabkan terjadinya umpan balik negatif pada
kelenjar pituitari sehingga kadar TSH turun, begitu pula sebaliknya. Namun, pemeriksaan TSH saja tidak
bisa digunakan jika kelainannya pada tingkat kelenjar pituitari. Sehingga diperlukan pemeriksaan tiroid yang
lain. Pilihan selanjutnya adalah pemeriksaan fT4, baru kemudian apabila diperlukan ditambahkan
pemeriksaan T3 total. Biasanya ketiga pemeriksaan ini diminta sekaligus, tapi karena harganya yang cukup
mahal, minimal dua yang perlu diperiksa yaitu TSH dan fT4.
PENATALAKSANAAN
VARIES BASED ON CAUSE
TATALAKSANA
1. Obat Anti Tiroid (OAT) 1. Radioactive Iodine (RAI)
➔ fx: menghambat produksi ➔ fx: memusnahkan kelenjar
hormon tiroid tiroid yang hiperaktif
➔ misal: PTU dan ➔ kontraindikasi: wanita
methimazol hamil dan anak-anak
➔ berlebihan: hipotiroid 1. Tiroidektomi
1. Penyekat β (diberikan ➔ fx: mengangkat kelenjar
bersamaan dengan obat tiroid yang membesar
antitiroid), misal:
propranolol
KONSERVATIF
OBAT ANTI TIROID (OAT)
- Modalitas utama yang paling banyak - Cara pemberian:
digunakan.
- Tujuan = menurunkan konsentrasi hormon
tiroid di perifer.
- Terdiri dari 2 golongan (yang sering
digunakan), yaitu:
1. Golongan Tionamid (Propiltiourasil [PTU]),
dan
2. Golongan lmidazol (Metimazol, Tiamazol,
dan Karbimazol)
- Bekerja pada:
- Dosis awal pemberian:
➔ Intratiroidal
★ PTU = 300-600 mg/hari, max 2.000 mg/hari
➔ Ekstratiroidal
★ Metimazol dan Tiamazol = 20-40 mg/hari.
➔ Mengenali proses imunologi
KONSERVATIF
PENYEKAT- Β
- Diberikan: - Efek:
- Bersamaan dengan pemberian - Menurunkan takikardi,
OAT. kegelisahan, dan keringat yang
- Untuk mengurangi akibat dari berlebihan (efek pengaktifan
pengaktifan simpatis yang simpatis)
dirangsang oleh hormon tiroid. - Menghambat perubahan
- Tidak diberikan pada penderita tiroksin perifer menjadi
asma. triiodotironin (T3)
- Contoh: propranolol. - Dosis: 20-40 mg; 4x sehari; PO
SURGICAL
RADIOACTIVE IODINE (RAI)
- Sodium iodide-131 → - Radioiodinasi dapat
cairan oral yang dipertimbangkan sebagai
berkonsentrasi pada terapi lini pertama maupun
hormon tiroid. sebagai terapi lini kedua
- Mekanisme aksi = pada pasien yang
mengganggu sintesis mengalami relaps setelah
hormon → menghambat pengobatan OAT.
kerja hormon.
- Tujuan = menghancurkan
sel-sel tiroid secara
SURGICAL
RADIOACTIVE IODINE (RAI)
- Indikasi = terapi utama - Efek samping =
Grave’s Disease di US, - Suara serak
multinodular goiter, nodul - Flushing
toksik, dan pada pasien - Penurunan pengecapan
dengan usia > 40 tahun - Radiation thyroiditis
- Kontraindikasi = ibu hamil (1%)
dan menyusui. - Eksaserbasi Grave’s
ophtalmopathy
SURGICAL
PEMBEDAHAN
- Komplikasi:
- Dipertimbangkan pada pasien yang ➔ Perdarahan,
sudah menjalani pengobatan dengan ➔ edema laring,
OAT namun mengalami relaps. ➔ hipoparatiroidisme, dan
- Indikasi: ➔ cedera nervus laringeus rekurens.
- Wanita → perencanaan
kehamilan dalam waktu < 6
bulan,
- Gondok membesar dan
kompresi organ lainnya yang
mengelilingi kelenjar tiroid,
- Nodul tiroid > 4 cm,
- Tingkat TRAb sulit diobati
dengan OAT
DAFTAR PUSTAKA
● Silverthorn DU. 2009. Human Physiology, an Integrated Approach. 4th ed. San Fransisco: Pearson
Benjamin Cummings.
● Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 1022
● Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2015. InfoDATIN. Kementrian Kesehatan RI
● Agamemnon Despopoulos, M., & Stefan Silbernagl, M.D. (2003). Color Atlas of Physiology (5th ed.).
New York: Thieme.
● Sherwood, L. (2010). Human Physiology: From Cells to System (7th ed.). USA: Yolanda Cossio.

Anda mungkin juga menyukai