Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

DISTOSIA
Kelompok 3
Definisi
Distosia

Persalinan distosia adalah persalinan


yang memerlukan bantuan dari luar
karena terjadi penyimpangan dari
konsep eutosia 3P
(power,passage,passenger).
(manuaba,1998).
KLASIFIKASI DISTOSIA

1. KELAINAN PRESENTASI
2. KELAINAN PANGGUL
3. KELAINAN JANIN
4. KELAINAN TENAGA/HIS
5. KELAINAN ALAT KANDUNGAN DAN JALAN
LAHIR
1. Distosia karena kelainan presentasi
malpersentasi adalah semua persentasi janin selain vertex sementara malposisi
adalah posisi kepala janin relative terhadap pelvis dengan oksiput sebagai
titik referens,masalah ;janin yang dalam keadaan malpresentasi dan
malposisi kemungkinan menyebabkan partus lama
2.Distosia karena kelainan posisi janin
a.letak sunsang disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim relative
kurang lonjong,air ketuban masih banyak dan kepala relative besar
b. letak lintang disebabkan oleh fiksasi kepala tidak ada indikasi
CPD,hidrosefalus,ansefalus,plasenta previa,dan tumor pelvis
Etiologi 3.Distosia karena kelainan tenaga/ His
sering dijumpai pada primigravida tua dan inersia uteri sering dijumpai pada
multi gravid,factor herediter,emosi dan kekuatan
4.Distosia karena kelainan alat kandungan dan jalan lahir
Berkaitan dengan variasi ukuran dan tulang pelvis ibu atau keabnormalan
saluran reproduksi yang dapat mengganggu dorongan atau pengeluaran janin
5.Distosia karena kelainan janin

1.Bayi besar 3.Anensefalus


2.Hydrosefalus 4.Kembar siam
5.Gawat janin
Dapat dilihat dan diraba,perut terasa
membesar kesamping
Pergerakan janin pada bagian kiri
lebih dominan
Manifestasi Nyeri hebat dan janin sulit untuk
Klinis dikeluarkan
Terjadi distensi berlebihan pada
uterus
Dada teraba seperti punggung,
belakang kepala terletak berlawanan
dengan letak dada, teraba bagian –
bagian kecil janin dan denyut jantung
janin terdengar lebih jelas pada dada.
a.Pada ibu akan terjadi
ruptur jalan lahir akibat
his yang kuat sementara
kemajuan janin dalam
jalan lahir tertahan dan
juga dapat mengakibatkan
terjadinya fistula karena Komplikasi
nekrosis pada jalan lahir
b.Pada janin distosia akan
berakibat kematian karena
janin mengalami hipoksia
dan perdarahan
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan

1. Fase laten yang memanjang


2. kontraksi
3. Kelainan penghentian
Tes
Prenatal

Pemeriksaan
Diagnostik
Pengambilan
Pelvimetri
sample kulit
sinar X kepala janin
Pemeriksaan Diagnostik

1. Pelvimetri sinar X
2. Tes Prenatal
3. Pengambilan sample kulit kepala janin
1. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya dalam kehamilan sekarang ada
kelainan seperti : Kelainan letak janin
(lintang, sunsang dll) apa yang menjadi
presentasi dll.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Yang perlu dikaji pada klien, biasanya klien
pernah mengalami distosia sebelumnya, Pengkajian
biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya
seperti hipertensi, anemia, panggul sempit,
biasanya ada riwayat DM, biasanya ada
riwayat kembar dll.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah dalamkeluarga ada yang menderita
penyakit kelainan darah, DM, eklamsi dan
pre eklamsi.
1. Kepala
rambut tidak rontok, kulit kepala bersih tidak ada ketombe
2. Mata
Biasanya konjungtiva anemis
3. Thorak
Inpeksi pernafasan : Frekuensi, kedalam, jenis pernafasan, biasanya
ada bagian paru yang tertinggal saat pernafasan
4. Abdomen
Kaji his (kekuatan, frekuensi, lama), biasanya his kurang semenjak
awal persalinan atau menurun saat persalinan, biasanya posisi, letak,
Pemeriksaan presentasi dan sikap anak normal atau tidak, raba fundus keras atau
Fisik lembek, biasanya anak kembar/ tidak, lakukan perabaab pada
simpisis biasanya blas penuh/ tidak untuk mengetahui adanya distensi
usus dan kandung kemih.
5. Vulva dan Vagina
Lakukan VT : biasanya ketuban sudah pecah atau belum, edem pada
vulva/ servik, biasanya teraba promantorium, ada/ tidaknya
kemajuan persalinan, biasanya teraba jaringan plasenta untuk
mengidentifikasi adanya plasenta previa
6. Panggul
Lakukan pemeriksaan panggul luar, biasanya ada kelainan bentuk
panggul dan kelainan tulang belakang
1. Pola persepsi-menajemen kesehatanklien terkadang tidak
mengetahui bagaimana penatalaksaan terhadap sakitnya ini
2. Pola nutrisi – metabolik
Biasanya pada klien terdapat penurunan nafsu makan karena sakit
yang ia alami
3. Pola eliminasibiasanya pada klien ini distensi usus atau kandung
kemih yang mungkin menyertai
4. Pola latihan dan aktivitaskeadaan biasanya pada klien ini
mengalami keletihan,kurang energi,letargi,penurunan penampilan
5. Pola istirahat dan tidurbiasanya pada klien ini istriharatnya
terganggu karena sakit yang dirasakan.
6. Konsep dirimerasa stress dengan keadaan penyakitnya ini. Pola fungsional
7. Pola peran dan hubunganbiasanya ada sedikit masalah karena
klien merasa rendah diri karena selalu merasa bergantung kepada
Gordon
orang di sekitarnya
8. Pola reproduksiuterus mungkin distensi berlebihan karena
hidramnion,gestasi multipel.
9. Pola kognitif-perseptualbiasanya tidak ada masalah dengan
indra.
10. Pola copingklien biasanya tampak cemas dan keakutan
11. Pola keyakinanpada keadaan ini klien susah menjalankan
kewajibannya dalam beribadah karena sakit yang ia alami
Diagnosa

1. Nyeri Akut b/d Agen Cedera Fisik


2. Ansietas b/d Ancaman Kematian
3. Keletihan b/d Kelesuan Fisiologis
4. Resiko Cedera b/d Gangguan mekanisme
Pertahanan Primer
5. Kekurangan Volume Cairan b/d Kehilangan
Cairan Aktif
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik

Pemberian analgesik :
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas INTERVENSI
dan keparahan nyeri sebelum mengobati
pasien
Cek perintah pengobatan meliputi obat,
dosis, dan frekuensi obat analgestikyg 2. Ansietas b/d Ancaman Kematian
diresepkan
Cek adanya riwayat alergi obat Pengurangan kecemasan:
Tentukan pilihan obat analgesik (narkotik, Gunakan pendekatan yg tenang dan
non narkotik, atau NSAID) berdasarkan menyakinkan
tipe dan keparahan nyeri Tinggalkan Nyatakan dg jelas harapan terhadap
narkotik dan obat-obat lain yg dibatasi, perilaku klieb
sesuai dg aturan rumah sakit Pahami situasi krisis yg terjadi dari
perspektif klien
Berada di sisi klien untuk meningkatkan
rasa aman dan mengurangi katakutan
Dorong keluarga untuk mendampingi klien dg
cara yg tepat
3. Keletihan b/d Kelesuan Fisiologis

Manajemen energi:

4. Resiko Cedera b/d Gangguan mekanisme Kaji status fisiologis pasien yg


Pertahanan Primer menyebabkan kelelahan sesuai dg konteks
usia dan perkembangan
Pencegahan pendarahan : Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan
Monitor dg ketat risiko terjadinya secara verbal mengenai keterbatasan yg
perdarahan pada pasien dialami
Catat nilai hemoglobin dan hematokrit Gunakan instrumen yg valid untuk
sebelum dan setelah pasien kehilangan mengukur kelelahan
darah sesuai indikasi Tentukan persepsi pasien/orang terdekat
Monitor tanda dan gejal pendarahan dg pasien mengenai penyebab kelelahan
menetap (contoh: cek semua sekresi darah Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yg
yg terlihat jelas maupun yg tersembunyi) dibutuhkan
Monitor tanda-tanda vital orostatik,
termasuk tekanan darah
Lindungi pasien dari trauma yg
dapat menyebabkan pendarahan
5. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan
cairan aktif

Monitor cairan
Aktivitas
Monitor kadar serum dan elektrolit
Monitor tekanan darah, denyut jantung, dan
status pernapasan
Monktor membran mukosa,turgor kulit, dan
respon haus
Catat ada tidaknya vertigo pada( saat bangkit)
berdiri
Catat akurat asupan dan pengeluaran misal cairan
asupan , oral asupan iv dl
INTERV
E N SI

Anda mungkin juga menyukai