Anda di halaman 1dari 9

Etika Bisnis dan Profesi

Berparadigma THK
Kasus PT Holcim, PT Freeport dan PB Djarum
Ida Bagus Krisnayana Manuaba
1917051235/4G
S1 Akuntansi
Ida Bagus Krisnayana Manuaba
1917051235
4G
S1 Akuntansi
Latar Belakang Kasus PT Holcim
Kasus tersebut terjadi pada tahun 2017 di Tuban dilatari karena PT
Holcim belum membayar CSR ( corporate social responsibility) atau dana
tanggung jawab sosial korporasi dari perusahaan semen PT Holcim kepada
masyarakat yang tinggal di area sekitar pabrik. Para warga menuntut PT
Holcim untuk segera membayar CSR pada tahun 2016 yang belum dibayar
dan memberikan tuntutan lainnya

Yaitu perekrutan tenaga kerja yang tidak sesuai perjanjian, pembuatan saluran air
karena sawah masyarakat kebanjiran saat musim hujan, mengubah lampu didekat
sawah karena mempengaruhi hasil panen, pengurangi pencemaran udara dan scrub
besi harus dikelola oleh persatuan perusahaan lokal
Latar belakang kasus PT Freeport
Kasus ini terjadi di Papua pada tahun 2017 dilatari dengan CSR yang dibagikan
oleh PT Freeport dinilai tidak elok bagi masyarakat suku Amungme yang
mempunyai hak atas tanah alayat dimana besarannya hanya sebesar 1% saja dari
pendapatan perusahaan

Selain itu pembagian CSR dilakukan dengan tidak transparan


dimana masyarakat adat tidak mengetahui apakah benar jumlah CSR
yang diberikan sebanyak 1% dari pendapatan perusahaan. Masyrakat
suku amungme meminta PT Freeport merubah CSR menjadi bentuk
bagi hasil yang lebih besar seperti membagi kepenilikan saham atau
sistem bagi hasil
Latar belakang kasus PB Djarum
Kasus ini merupakan kasus antara PB Djarum dengan KPAI
(2019) dilatari KPAI mengatakan PB Djarum melakukan
eksploiyasi kepada anak-anak remaja untuk kepentingan
promosi rokok. Eksploitasi yang dimaksud adalah CSR yang
dilakukan PB Djarum tidak sesuai dengan dampak yang
ditimbulkan pleh perusahaan.
PB Djarum melakukan CSR dalam bidang olahraga sehingga
dapat menarik simpati dan memperbesar brandnya. Hal
tersebut dinilai tidak tepat karena CSR dalam bentuk lainnya
dari operasional perusahaan bukan merupakan bentuk
tanggung jawab yang asli, apalagi didalam CSr PB Djarum
tidak menjelaskan zat-zat yang terkandung dalam rokok
sehingga berpotensi menambah jumlah populasi perokok
diusia muda.14
Pihak yang dirugikan
Dari ketiga kasus tersebut yang menjadi topik utamanya adalah CSR. Yang
dimana dalam ketiga kasus tersebut yang paling dirugikan adalah masyarakat itu
sendiri. Dimulai dari kasus PT Holcim yang berdampak pada kesejahteraan
masyarakat yang tinggal di area pabrik PT Holcim, kemudia pada kasus PT
Freeport yang membuat masyarakat merasa tidak adil karena pemberian CSR
yang dirasa tidak tepat dan terakhir pada kasus PB Djarum yang membuat PB
Djarum dicap mengeksploitasi anak karena CSR yang dinilai tidak tepat dan
dianggap untuk kepentingan brand perusahaan saja. Yang pada akhirnya anak-
anak tersebut tidak lagi diberikan program pelatihan oleh PB Djarum yang
membuat mimpi anak-anak tersebut hilang.
Saran yang dapat
disampaikan
Saran yang dapat saya sampaikan adalah pihak perusahaan dan juga
masyarakat melakukan mediasi dengan baik-baik. Melakukan diskusi bersama untuk
mencapai tujuan bersama, sehingga masyarakat dan perusahaan sama-sama merasa
tidak dirugikan. Pihak perusahaan harus senantiasa menerima keluhan dan aspirasi
masyarakat sebagai pihak yang terdampak. Perusahaan tetap harus menjaga
lingkungan sekitar tanpa merugikan masyarakat sedikitpun. Dengan begitu pihak
masyarakat dan perusahaan dapat membuat kesepakatan bersama dan menjalankan
kesepakatan tersebut dengan penuh tanggung jawab tanpa ada kecurangan
sedikitpun.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai