Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Sehat

Jiwa Pada Orang Dewasa


 KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA I

Dwi Marlena Puspadewi (194201426135)


Melati Aliefia Aryani (194201416179)
Nadya Syifa Alfiya (194201416182)
● Setiap individu memiliki usia dan karakter yang berbeda
karena setiap orang adalah unik.
● Sepanjang daur kehidupannya, individu akan mengalami
fase kehidupannya. Mulai dari fase perinatal, bayi,
toddles, preschool, sekolah, remaja, hingga fase dewasa
muda menengah dan tua.
● Masing-masing dari semua fase itu memiliki tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda pula.
Definisi dewasa awal

Istilah adult atau dewasa


awal berasal dari bentuk
lampau kata adultus yang
berarti telah tumbuh
menjadi kekuatan atau
ukuran yang sempurna
atau telah menjadi
dewasa.
Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang
usia antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan
fisik dan psikologis pada diri individu yang disertai
berkurangnya kemampuan reproduktif, merupakan masa
dimana individu tidak lagi harus bergantung secara
ekonomis, sosiologis, maupun psikologis pada
orangtuanya, serta masa untuk bekerja, terlibat dalam
hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan
lawan jenis.
Tugas perkembangan
masa dewasa awal

Hurlock (1980) membagi tugas perkembangan pada


individu dewasa awal, antara lain:

● Mulai bekerja
● Memilih pasangan
● Mulai membina keluarga d. mengasuh anak
● Mengelola rumah tangga
● Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
● Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
My
Konsep Pertumbuhan dan G oals
Perkembangan

Pertumbuhan Perkembangan
Pertumbuhan adalah Perkembangan adalah
perubahan fisik dan peningkatan kompleksitas
peningkatan ukuran yang dapat fungsi dan kemajuan
diukur secara kuantitatif keterampilan.
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Tumbuh
Kembang
• Faktor genetik
• Faktor eksternal / lingkungan
• Pengalaman hidup
• Kesehatan
• Lingkungan tempat tinggal
Fase-fase interaksi dalam asuhan keperawatan
sehat jiwa klien Dewasa

Pra-interaksi Fase kerja

Perkenalan Terminasi
atau orientasi
Kriteria penetapan
kesiapan pasien untuk
terminasi yaitu:

Klien mengalami kelegaan Klien menggunakan repon


dari maslah yang ada koping yang lebih adatif
Klien telah mencapai hasil
Fungsi klien sudah meningkat
asuhan yang telah direncanakan

Harga diri klien meningkat dan Kendala sudah di temukan


rasa identitas diri yang kuat dalam hubungan perawat dan
klien
Asuhan Keperawatan Sehat
jiwa pada klien remaja
KASUS
Di sebuah klinik X, Tn. F umur 24 tahun yang baru saja menikah
1 tahun yang lalu, istrinya sedang mengandung dan usia
kandungan istrinya sekarang sudah 7 bulan, klien
mengeluh tentang bagaimana dia akan menjadi seorang
ayah (kepala keluarga), dia merasa belum siap menjadi
seorang ayah, klien juga merasa cemas dan bingung akan
penghasilannya dari pekerjaanya sebagai karyawan di
sebuah perusahaan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya
PENGKAJIAN DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Data Subjektif : 1. Kesiapan meningkatkan Untuk Diagnosa Pertama : Untuk Diagnosa Pertama Untuk Diagnosa Pertama :
1. Klien mengatakan menjadi orangtua Peningkatan Efikasi Diri (5395) a. Mengksplorasi persepsi individu Klien mampu mengatasi
merasa belum siap berhubungan dengan a. Eksplorasi persepsi individu mengenai mengenai keuntungan melaksanakan menerima peran nya sebagai
menjadi seorang ayah mengekspresikan keuntungan melaksanakan perilaku- perilaku - perilaku yang diinginkan seorang ayah ( kepala keluarga)
2. Klien mengatakan keinginan untuk perilaku yang diinginkan b. Mengidentifikasi persepsi individu
penghasilannya dari meningkatkan peran b. Identifikasi persepsi individu mengenai mengenai resiko tidak melaksanakan
pekerjaanya belum menjadi orangtua ditandai resiko tidak melaksanakan perilaku- perilaku-perilaku yang diinginkan
mencukupi kebutuhan dengan klien mengatakan perilaku yang diinginkan c. Memberikan penguatan kepercayaan
keluarganya merasa belum siap c. Berikan penguatan kepercayaan diri diri dalam membuat perubahan perilaku
menjadi seorang ayah dan dalam membuat perubahan perilaku dan dan mengambil tindakan
Data Objektif: klien tampak bingung mengambil tindakan d. Memberikan contoh atau tunjukan
3. Klien tampak bingung bagaimana cara menjadi d. Berikan contoh atau tunjukan perilaku perilaku yang diinginkan
akan perannya sebagai seorang ayah yang diinginkan e. Memberikan penguatan positif dan
orangtua e. Berikan penguatan positif dan dukungan dukungan emosi selama proses
4. Klien tampak Ragu, emosi selama proses pembelajaran dan pembelajaran dan saat
khawatir dan gelisah saat mengimplementasikan perilaku mengimplementasikan perilaku
bagaimana cara f. Dukung interaksi dengan individu lain f. Mendukung interaksi dengan individu
mencukupi kebutuhan yang telah berhasil mengubah perilaku lain yang telah berhasil mengubah
keluarganya (misalnya, dukungan kelompok atau perilaku (misalnya, dukungan kelompok
berpartisipasi padapendidikan kelompok). atau berpartisipasi pada pendidikan
kelompok).
Untuk Diagnosa Kedua : Untuk Diagnosa Pertama Untuk Diagnosa Kedua :
2. Ansietas berhubungan
Peningkatan Koping (5230) a. Mendukung pasienuntuk Klien mampu mengatasi
dengan perubahan a. Dukung pasien untuk mengidentifikasikan kecemasannya.
mengidentifikasikan deskripsi deskripsi yang realistik
besar (mis: status
yang realistik terhadap terhadap adanya
ekonomi dan adanya perubahan dalam perubahan dalam peran
peran b. Memberikan suasana
lingkungan) di tandai
b. Berikan suasana penerimaan penerimaan
dengan klien c. Cari jalan untuk memahami c. Mencari jalan untuk
perspektif pasien terhadap memahami perspektif
mengatakan
situasi penuh stres pasien terhadap situasi
penghasilannya dari d. Bantu pasien untuk penuh stres
mengidentifikasi strategi- d. Membantu pasien untuk
pekerjaanya belum
strategi positif untuk mengidentifikasistrategi-
mencukupi kebutuhan mengatasi keterbatasan dan strategi positif untuk
mengelola kebutuhan gaya mengatasi keterbatasan dan
keluarga dan klien
hidup maupun perubahan mengelola kebutuhan gaya
tampak ragu, khawatir peran hidup maupun perubahan
e. Dukung pasien untuk peran
dan gelisah bagaimana
mengidentifikasi kekuatan dan e. Mendukung pasien untuk
cara mencukupi kemampuan diri mengidentifikasi kekuatan
f. Instruksikan pasien untuk dan kemampuan diri
kebutuhan
menggunakan teknik relaksasi f. Menginstruksikan pasien
keluarganya. sesuai dengan kebutuhan untuk menggunakan teknik
g. Evaluasi kemampuan pasien relaksasi sesuai dengan
dalam membuat keputusan. kebutuhan
g. Mengevaluasi kemampua
pasien dalam membuat
keputusan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai