KOMENSALISME:
-Desulphovibrio sp dan sulphur-oxidizing bacteria.
-Mekanisme : pembentukan H2S oleh Desulphovibrio sp akan
digunakan oleh sulphur-oxidizing bacteria.
PREDASI:
-Simulium dan bakteri
-Mekanisme : Simulium memangsa bakteri hingga 28 juta sel per
hari.
PARASITISME:
-Bdellovibrio bacteriovorus dan bakteri lain
-Mekanisme : Bdellovibrio bacteriovorus akan menyerang dinding
sel bakteri lain , kemudian mencerna sel bakteri tersebut.
-
AMENSALISME:
-Aphanizomenon flos-aquae dan ikan
-Mekanisme : Aphanizomenon flos-aquae
menghasilkan endotoksin yang bersifat toksik
bagi ikan.
SINERGISME:
-Ikan cuttlefish dan bakteri Photobacteriun.
-Mekanisme : Ikan menyediakan makanan dan
suplai oksigen bagi Photobacterium. Luminescen
yang dihasilkan oleh bakteri pada organ ikan,
untuk beberapa kasus dapat membantu ikan
dalam memperoleh makanan, pengenalan saat
mating dan sebagai signal untuk tetap dalam
kelompoknya.
KOMENSALISME:
-Desulphovibrio sp dan sulphur-oxidizing bacteria.
-Mekanisme : pembentukan H2S oleh
Desulphovibrio sp akan digunakan oleh sulphur-
oxidizing bacteria.
PREDASI:
-Simulium dan bakteri
-Mekanisme : Simulium memangsa bakteri hingga 28 juta sel
per hari.
PARASITISME:
-Bdellovibrio bacteriovorus dan bakteri lain
-Mekanisme : Bdellovibrio bacteriovorus akan menyerang
dinding sel bakteri lain , kemudian mencerna sel bakteri
tersebut.
AMENSALISME:
-Aphanizomenon flos-aquae dan ikan
-Mekanisme : Aphanizomenon flos-aquae menghasilkan
endotoksin yang bersifat toksik bagi ikan.
SINERGISME:
-Ikan cuttlefish dan bakteri Photobacteriun.
-Mekanisme : Ikan menyediakan makanan dan suplai oksigen
bagi Photobacterium. Luminescen yang dihasilkan oleh
bakteri pada organ ikan, untuk beberapa kasus dapat
membantu ikan dalam memperoleh makanan, pengenalan
saat mating dan sebagai signal untuk tetap dalam
kelompoknya.
Mekanisme antagonistik probiotik sendiri bekerja dengan beberapa
macam cara antara lain:
Produksi senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain
sebagai contoh bacteriocins, antibiotik seperti surfactins, itulins,
bacilysins yang diproduksi spesies bacillus (Urdaci dan Pinchuk, 2004).
Kompetisi terhadap substansi yang essensial (yang diperlukan untuk
metabolisme). Sebagai contoh Vibrio strain P memenangkan persaingan
dengan vibrio patogen dengan mengabsorbsi zat besi. Hal ini dikarenakan
Vibrio strain P memproduksi siderophores (Gatesoupe, 1997).
Kompetisi untuk ruang adhesi (adhesion sites). Semakin awal kolonisasi
probiotik potensial di dalam saluran pencernaan, maka semakin bagus
(potensi kerja probiotik) (Bengmark, 1988).
‘Quorum sensing’ antar bakteri. Bakteri dapat berkomunikasi satu sama
lain dengan memanfaatkan molekul tertentu yang berperan sebagai
sinyal. Dengan quorum sensing, populasi bakteri dapat meregulasi
ekspresi gen dan pada akhirnya mempengaruhi komunitas bakteri
tersebut (Henke dan Bassler, 2004). Peneliti dari Ugent membuktikan
bahwa bakteri dapat menghambat quorum sensing dari bakteri pesaing
dengan memproduksi enzim yang menonaktifkan molekul sinyal
(Defoirdt, et al., 2004).
FAKTOR ABIOTIK
Antara lain :
1. Suhu
2. Salinitas
3. pH
4. Oksigen
5. Radiasi
6. Tekanan Hidrostatik
Tujuan :
Mempelajari tentang pengaruh suhu,
salinitas, dan pH, serta faktor lain
terhadap pertumbuhan
mikroorganisme
Dua hal yang dapat kita lakukan :
1. Menunjang pertumbuhan mikroba
2. Mengendalikan pertumbuhan
mikroba
I. Suhu
-suhu merupakan faktor lingkungan yang
paling mempengaruhi kehidupan
mikroba.
-setiap mikroba memiliki kisaran suhu
tertentu, kebanyakan mikroba
eukariotik tidak dapat tumbuh diatas
suhu 45ºC, kecuali beberapa fungi dapat
tumbuh pada suhu 60ºC. Golongan
bakteri memiliki kisaran pertumbuhan
yang ekstrim, sekitar -7 hingga 90ºC
Pengelompokan mikroba berdasarkan
suhu
Kelompok Suhu Suhu Suhu
minimal optimal maksimal
Psikrofil (-5)-0 ºC 5-15 ºC 15-20 ºC
-Stenothermofil
-Eurithermofil
-suhu cardinal : mencakup suhu minimal, optimal
dan maksimal
Enzim dan reaksi
berlangsung pada laju yang
paling maksimal
Optimum
Laju
pertumbuhan
Contoh :
Bacillus sp, salt toleran
Luminous bakteri, NaCl 1 % luminous
berkurang
Desulphovibrio sp, halofilik marine
- Mikroba tertentu dapat hidup pada
konsentrasi salinitas tinggi, karena :
mampu meningkatkan kadar larutan di
dalam sel, dengan cara :
1. Memompa ion ke dalam sel
2. Mensintesis larutan organik/senyawa
kompatibel/senyawa osmotoleran
Senyawa kompatibel :
- Menaikkan kadar larutan di dalam sel
- Tidak menghambat proses biokimia dalam
sel
Senyawa kompatibel dapat berupa :
-Thermoplasma
-pH yang rendah menyebabkan denaturasi
protein dan penghambatan enzim.
-Adaptasi antara lain dilakukan dengan
active exclusion of protons.
NEUTROFIL
- Optimal pada pH sekitar 5.5 – 8.0
ALKALINOFIL
-optimal pada pH tinggi, ex : pH 10-11
-dapat ditemukan pada tanah yang
berkarbonat tinggi atau danau soda,
misalnya bakteri golongan Halobacillus sp.
IV. Pengaruh Oksigen
• Aerobik obligat, anaerobik fakultatif
(aerobik fakultatif), mikroaerofilik dan
anaerobik obligat.
• Mikroorganisme akuatik kebanyakan
anaerobik fakultatif
• Kebutuhan akan oksigen dapat
dijelaskan sbb :
Bakteri : enzim yang tergolong flavoprotein
Flavoprotein H2O2 + O2-*
+O2
Flavoprotein : a dehydrogenase that
contains a flavin and often a metal and
plays a major role in biological
oxidations
02 + e- 02- superoksida
02- + e-+ 2H+ H 202 hidrogen peroksida
H202 + e- + H+ H202 + 0H- hidroksil
radikal
0H- + e- + H+ H20 water
V.Radiasi
• Jika energi radiasi diadopsi oleh sel, maka
akan menyebabkan terjadinya ionisasi
komponen komponen sel. Ionisasi molekul
molekul tertentu dari protoplasma dapat
menyebabkan
-kematian mikroba
-perubahan-perubahan genetik (mutasi)
-menunda pertumbuhan.
Oleh karena itu, radiasi sinar gelombang
pendek (sinar X, sinar gamma, sinar UV)
banyak digunakan dalam praktek sterilisasi,
pengawetan bahan makanan dan untuk
pembuatan mutan mutan.
VI. Tekanan Hidrostatik
Istilah : Fastidious ?
Ubiquitous ?
Peranan mikroba dalam tanah
Lingkungan laut :
1. Produsen Primer : Prochlorococcus dan
Trichodesmium
2. Daerah yang berdekatan dengan inlet
industri : phytoplankton dan bakteri
berada dalam jumlah yang cukup besar
Sungai dan danau :
O2 di udara sekitar 21 %, kelarutan
dalam air rendah
Didasar danau terdapat jenis :anaerobic
bacteria dan microaerophilic bacteria
Pada badan air yang memiliki aliran dan
turbulensi cepat, maka air dapat
tercampur baik, O2 akan berada pada
lapisan bawah
Mikrobiologi Laut Dalam
Kandungan nutrisi <, temperatur <,
tekanan hidrostatik >
Laut dalam : > 1000 m
Jenis bakteri :psikrofilik dan
barofilik/barotoleran
Memerlukan alat khusus untuk sampling
misal: Japanese Kaiko (10.897 m), di
Mariana Trench, Laut Pasifik
C (50%) :Bagian dari senyawa organik sel
Golongan mikroba yang terlibat
dalam siklus karbon dan oksigen
Fotosintesis Respirasi Aerob
Alga Tanaman
Tanaman hijau Hewan
Cyanobacteria Mikroba
Respirasi Anaerob
Mikroba
N (14%) : Bagian dari protein, asam nukleat dan koenzim
Reaksi biokimia yang terlibat dalam
siklus nitrogen
Proteolisis
Amonifikasi
Nitrifikasi
Denitrifikasi
Fiksasi nitrogen
Fiksasi Nitrogen Nitrifikasi
Cyanobacteria Nitrobacter
Rhizobium Nitrosomonas
Azotobacter
Beijerinckia
Denitrifikasi
• Pseudomonas
• Clostridium perfingens
• Bakteri fotosintetik
P (3%) : Bagian dari asam nukleat, fosfolipid
dan koenzim
S (1%) : Bagian dari protein (asam amino sistein
dan metionin)