Anda di halaman 1dari 23

CHILD ABUSE

By : Mei Lestari Ika Widyyati, S. Kep. Ns. M. Kes


Definisi
 Henry Kempe : penganiayaan pada anak sebagai
bentuk penganiayaan fisik pada anak
 David Gil : hasil produk interaksi ortu-anak yaitu
penggunaan kekerasan yang bukan kecelakaan
secara intensif atau menghilangkan tindakan yang
bukan kecelakaan
Definisi
 Child abuse pada anak didefinisikan sebagai segala
perlakuan buruk yang dilakukan terhadap anak
ataupun adolesen oleh para orang tua, wali, atau orang
lain yang seharusnya memelihara dan merawat
anaknya.
 Patricia (1985) : sebagai kelalaian tindakan/perbuatan
oleh orang tua yang merawat anak yang
mengakibatkan terganggu kesehatan fisik, emosional,
serta perkembangan anak. Ini mencakup penganiayaan
fisik dan emosi, kelalaian dan eksploitasi seksual.
Etiologi
 Riwayat orang tua penderita perlakuan salah pada masa kanak-kanak
 Orang tua yang agresif dan impulsif
 Keluarga dengan hanya satu orang tua
 Orang tua yang dipaksa menikah saat belasan tahun sebelum siap secara
emosional dan ekonomi.
 Perkawinan yang saling mencederai pasangan dalam perselisihan
 Tidak mempunyai mempunyai pekerjaan
 Jumlah anak banyak
 Adanya konflik dengan hukum
 Ketergantungan obat, alkohol, atau sakit jiwa
 Kondisi lingkungan yang terlalu padat
 Keluarga yang baru pindah ke suatu tempat yang baru yang tidak mendapat
dukungan dari sanak keluarga sertta teman-temannya
Dasar Hukum
 Di Indonesia telah ada kebijakan pemerintah yang
tertuang dalam kesepakatan bersama antara :
 menteri sosial RI No : 75/HUK/2002,
 Menteri kesehatan No 1329/Menkes/SKB/X/2002
 Menteri Pemberdayaan Perempuan RI No.
14/MenPP/Dep.V/X/2002
 Kepala Kepolisian Negara RI No. B/3048/X2002
tentang pelayanan terpadu korban kkerasan
terhadap perempuan dan anak.
Karakteristik anak yang beresiko tinggi untuk
mengalami perlakuan yang salah adalah :

 Anak yang tidak diinginkan


 Anak yang lahir prematur terutama yang mengalami komplikasi
neonatal, berakibat adanya keterikatan bayi dan orang tua yang
membutuhkan perawatan yang berkepanjangan
 Anak dengan retardasi mental, sehingga orang tua merasa malu
 Anak dengan malformasi, anak mungkin ditolak
 Anak dengan kelainan tingkah laku seperti hiperaktif sehingga
mungkin terlihat nakal
 Anak normal, tetapi diasuh oleh pengasuh karena orang tua
bekerja
Klasifikasi penganiayaan
 Fisik : kekerasan ringan atau berat berupa trauma,
atau penganiayaan yang dapat menimbulkan risiko
kematian.
 Seksual : dapat berupa incest (penganiayaan
seksual oleh orang yang masih ada hubungan
keluarga), hubungan oro genital, ornografi,
prostitusi, eksploitasi dan pennganiaayaan seksual
bersifat ritual.
 emosional
Perlakuan salah pada anak
(Child Abuse)

 Child abuse dan Neglect : perlakuan salah terhadap


fisik dan emosi anak, menelantarkan pendidikan,
dan kesehatannya dan juga seksual
 Penyebab penganiayaan (Belsky 1980) :

1. Riwayat perkembangan ortu sebagai individu


(kurangnya pengetahuan &pengalaman, riwayat
masa anak-anak )
2. Sistem mikro : interaksi keluarga
A. Penganiayaan fisik anak
(Physical Abuse)

 Adalah kejadian cedera fisik pada anak yang di


lakukan orang dewasa / pengasuh
 Faktor pencetus : tidak pasti
1. Karakteristik orang tua :
 Riwayat masa kanak-kanak
 Orang tua tidak harmonis  perasaan takut
 Orang tua belasan tahun  kesulitan mengontrol
emosi
Lanjutan..
2. Karakteristik anak :
 Temperamen anak, posisi anak, kebutuhan fisik

tambahan jika sakit atau cacat, tingkat aktivitas


atau derajat kesensitifan  kejadian penganiayaan
anak
 Korban penganiayaan : anak tidak sah, anak yang

tidak di inginkan, keterlambatan mental, hiperaktif,


atau cacat fisik.
Lanjutan..
3. Karakteristik lingkungan :
 Lingkungan : kemiskinan, pengangguran, rumah

tidak layak, sering pindah rumah, kecanduan obat


dan alkohol.
B. Penganiayaan seksual
(sexual Abuse)

 Adalah kontak seksual antara anak dan orang


dewasa (adelle pilliteri, 1995)
 Moff (1985) : eksploitasi anak untuk kepuasan
seksual orang dewasa
Jenis penganiayaan seksual
 Incest : setiap aktivitas seksual antara anggota
keluarga
 Molestasi : aktivitas yang menimbulkan kepuasan
seperti menyentuh kemaluan, mencium,
masturbasi, kontak oral – genital
 Ekshibisionisme : pemaparan alat kelamin oleh
orang dewasa laki-laki atau perempuan pada anak
Lanjutan..
 Pornografi anak : mempotret anak yang di suruh
memperagakan hubungan seksual
 Prostitusi anak : melibatkan anak dalam aktivitas
seksual
 Pedofilia : mencintai anak di bawah umur
Karakteristik pelaku & korban
 Karakteristik pelaku : orang yang di kenal dan
punya hubungan dekat
 Cara2 yang sering di gunakan pelaku untuk
memaksa anak melakukan aktivitas seksual :
1. Anak sering di beri hadiah
2. Anak yang di isolasi secara sosial dan emosional
shg ia menemukan orang dewasa yang memenuhi
kebutuhan akan kehangatan kontak yang
manusiawi
Lanjutan..
3. Pelaku menekan korban untuk merahasiakan
kejadian
4. Menakuti anak dengan ancaman
Manifestasi klinik anak yang salah asuh

1. Pelalaian fisik :
Temuan fisik :
 Failure to thrive
 Mal nutrisi : ekstremitas kecil, distensi abdomen, lemak
sub cutan tipis
 Kebersihan diri buruk
 Pakaian tidak bersih / tidak pantas
 Perawatan kesehatan terbatas : infeksi tidak diobati, tidak
di imunisasi
 Sering alami cedera karena kurang pengawasan
Lanjutan..
Temuan perilaku :
 Tidak aktif, tumpul, pasif, atau mengantuk

 Perilaku menstimulasi diri : menghisap jari

 Mencuri makanan, mengutil barang


Lanjutan..
2. Pelalaian dan penganiayaan emosional :
Temuan fisik :
 Failure to thrive

 Gangguan makan

 Mengompol dan gangguan tidur

Perilaku :
 Perilaku menstimuli diri: isap jari, mencubit

 Selama bayi : sukar tersenyum dng orla, cemas terhadap orang baru

 Menarik diri

 Rasa takut yang tidak biasa

 Perilaku anti sosial : mencuri, berkelahi

 Percobaan bunuh diri

 Perilaku yang ekstrim : sering mengeluh dan pasif


Penganiayaan fisik
Temuan fisik :
 Lebam :

- pada wajah, bibir, mulut, bokong, paha dan area


badan
- adanya gambaran pola benda yang di gunakan
- terdapat berbagai tahap penyembuhan
Lanjutan..
 Luka bakar :
- pada telapak tangan, kaki, punggung dan bokong
- pola benda yang di gunakan
- tembakan senjata api
 Fraktur : dislokasi, cedera karena jenis
penganiayaan khusus
 Laserasi dan abrasi : pada punggung tangan, kaki,
badan, wajah, gambaran dari cubitan.
Penganiayaan emosional
 Di tandai dengan kecaman terhadap anak
 Menyangkut kebutuhan emosi seperti sering tidak
memberikan perawatan terhadap anak, anak
menangis tetapi tidak di tolong, anak tidak di
perhatikan.
tugas.!!
 Diskusikan :
1. Cari artikel tentang kekerasan pada anak!
2. Sebagai seorang perawat apa yang akan anda
lakukan apabila di jumpai kasus kekerasan pada
anak di lingkungan anda !
3. Solusi untuk mengatasi kasus tersebut (child
abuse)

Anda mungkin juga menyukai