Anda di halaman 1dari 11

BAHAN TAMBAHAN

KELOMPOK 3
NAMA:
1. Alfian nur
2. Hasnaim M.
3. M. Reza Aditya ansar
4. Nadia jerianti pangloli
5. Salsabila ainiyah Rusli
6. Zulkifli J
A. PENGERTIAN

 Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan


yang secara alami bukan merupakan bagaian dari bahan baku pangan,
tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk memepengaruhi sifat atau
bentuk pangan antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap
rasa,anti gumpalpemucat, dan pengental. Peraturan mentri Kesehatan
RI No.722/Menkes/Per/IX/88 dijelaskan juga bahwa BTP adalah bahan yang
biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan
ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud teknologi pada
pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan,
penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan suatu
komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.
B. TUJUAN
Pada pengolahan adanya BTP pun pastinya mempunyai tujuan tertentu,
tujuan dalam penggunaan BTP yaitu meningkatkan atau mempertahankan
kandungan niali gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih
baik, mudah dihilangkan dalam memberi bentuk tekstur, rasa dan lain lainyang
lebih baik dari sebelumnya, serta mempermudah preparazi bahan pangan.
Mengawetkan pangan dengan memberi tambahan pangan diharapkan
pengentar tersebut daya simpannya akan lebih kuat sehingga meningkatkan nilai
tambahan, dalam mengawetkan pangan dengan mencegah mikroorganisme yang
dapat merusak bahan makanan serta dapat menurunkan reaksi kimia yang dapat
menurunkan mutu pangan.
Membentuk pangan dengan menambahkan bahan pangan diharapkan bentuk
produk akan lebih baik seperti renyah dan lembut di mulut. Memberi warna
dengan penambahan warna biasa juga berpengaruh terhadap aroma sehingga
dapat dikatakan bahan selain untuk membuat warna lebih menarik juga akan
menambahkan aroma yang memikat konsumen.
C. MACAM MACAM
Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok
tertentu tergantung kegunaanya, di antaranya:
1. Antibuih
Antibuih (Antifoaming agent) adalah bahan tambahan pangan untuk
mencegah atau mengurangi pembentukan buih. Termasuk dalam
kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: kalsium alginat
dan mono dan digliserida asam lemak.
2. Antikempal
Antikempal (Anticaking agent) adalah bahan tambahan pangan yang
ditambahkan ke dalam serbuk atau granul, untuk mencegah
mengempalnya produk pangan, sehingga mudah dikemas, ditranspor,
dan dikonsumsi.
3. Antioksidan
Antioksidan (Antioxidant) merupakan molekul yang mampu
memperlambat atau mencegah proses oksidasi molekul lain, sehingga
antioksidan sebagai bahan aditif makanan adalah bahan tambahan
pangan untuk mencegah atau menghambat kerusakan pangan akibat
oksidasi.
4. Bahan Pengarbonasi
Bahan pengarbonasi (carbonating agent) adalah bahan tambahan pangan
untuk membentuk karbonasi di dalam pangan. Termasuk dalam
kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: karbon dioksida
(CO2).
5. Garam Pengemulsi
Garam pengemulsi (emulsifying salt) adalah bahan tambahan pangan
untuk mendispersikan protein dalam keju sehingga mencegah
pemisahan lemak.
6. Gas Untuk Pengemasan
Gas untuk kemasan (packaging gas) adalah bahan tambahan pangan
berupa gas, yang dimasukkan ke dalam kemasan pangan sebelum, saat,
maupun setelah kemasan diisi dengan pangan untuk mempertahankan
mutu pangan dan melindungi pangan dari kerusakan.[9] Termasuk
dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah: Karbon
dioksida dan nitrogen.
7. Humektan
Humektan (humectant) adalah bahan tambahan pangan untuk
mempertahankan kelembaban pangan. Sebuah humektan menarik dan
mempertahankan kelembaban udara sekitarnya melalui penyerapan,
menarik uap air ke dalam dan/atau di bawah permukaan objek.
8. Pelapis
Pelapis (glazing agent) adalah bahan tambahan pangan alami maupun
sintetis untuk melapisi permukaan pangan sehingga mencegah
kehilangan air serta memberikan efek perlindungan dan/atau
penampakan mengkilap.
9. Pemanis
Pemanis (sweetener) adalah bahan tambahan pangan berupa pemanis
alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk
pangan.
a. Pemanis Alami
Pemanis alami adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam
meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi.
b. Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah pemanis yang diproses secara kimiawi, dan
senyawa tersebut tidak berada di alam. Zat pemanis buatan biasanya
digunakan untuk membantu mempertajam rasa.
10. Pembawa
Pembawa (carrier) adalah bahan tambahan pangan yang digunakan
untuk memfasilitasi penanganan, aplikasi atau penggunaan bahan
tambahan pangan lain atau zat gizi di dalam pangan dengan cara
melarutkan, mengencerkan, mendispersikan atau memodifikasi secara
fisik bahan tambahan pangan lain atau zat gizi tanpa mengubah
fungsinya dan tidak mempunyai efek teknologi pada pangan.
D. Bahan Tambahan Pangan Yang Dilarang
Selain mengatur bahan tambahan pangan yang diizinkan, Permenkes no
033/2012 juga mengatur bahan kimia yang dilarang digunakan sebagai
bahan tambahan pangan.  Berikut adalah bahan kimia yang dimaksud
dalam Permenkes tersebut:
1. Asam borat dan senyawanya;
2. Asam salisilat dan garamnya;
3. Dietilpirokarbonat;
4. Dulsin; DLL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai