Anda di halaman 1dari 11

Alat Kontrasepsi

Susuk dan IUD


Kelompok 4 :

1. Dhimas Firmansyah (1219006171)


2. Hanik Khofifah (1219006121)
3. Ilmawati (1219006011)
4. Muhamad Rio (1219005951)
5. Rafika Dwi Lestari (1219006141)
6. Prihatina Indah R. (1219006151)
7. Selfiana (1219006201)
8. Uswatun Khasanah (1219006251)
Gerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan
mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartipasi aktif dalam
melambangkan dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia
sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya
manusia. Tujuan umum dari program KB adalah membentuk keluarga
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. (Sulistyawati, 2012. dikutip
dari Mita Meilani dkk. 2020. jurnal kebidanan Vol 9 (1).
Susuk KB (Implan)

Alat kontrasepsi yang digunakan


pasangan usia subur serta
dipasang di bawah kulit lengan
atas bagian dalam dari lipatan siku
Bagaimana cara kerjanya?

Menghambat terjadinya evolusi


Menyebabkan endometrium (selaput lendir ) tidak siap untuk nidasi
(menerima pembuahan)
Mempertebal lendir serviks (rahim)
Menipiskan lapisan selaput lendir (endometrium)
Keuntungan
1. Tidak menekan produksi ASI
2. Praktis dan Efektif
3. Tidak harus mengingat-ingat
4. Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun)
5. Kesuburan cepat kembali setelah
pengangkatan
6. Dapat digunakan untuk yang tidak cocok
dengan hormon estrogen

Kerugian
1. Pemasangan harus dengan tenaga kesehatan yang
terlatih
2. Dapat menyebabkan perubahan pola haid
3. Pemakaian tudak dapat menghentikan pemakaiannya
sendiri

Tuti Meihartati , Jurnal Delima Azhar Vol 2 (1) 2016-2017


Persentase
pemakaian Implan Kontraindikasi Efek samping

dan IUD 1. Hamil atau diduga 1. Gangguan siklus haid


Data yang diperoleh dari BKKBN Sulawesi hamil 2. Keluar bercak bercak
Selatan jumlah akseptor KB tahun 2015 2. Pendarahan di vagina darah/ pendarahan
sebanyak 221.995. untuk pemakai yg tdk tahu yang lebih banyak
kontrasepsi yang tertinggi adalah pengguna penyebabnya selama menstruasi
kontrasepsi suntikan sebanyak 100.610 3. Amenore
3. Penyakit Hati
orang (45,32%), pengguna pil sebanyak (Hartanto, H. 2010; h.
88.774 orang (39,99%), pengguna kondom jantung, varises,
kencing manis, darah 183 dalam jurnal
sebanyak 14.049 orang (6,33%), pengguna
implant sebanyak 13.920 orang (6,27%), tinggi, dan kanker. kebidanan Vol 5 (2)
pengguna IUD sebanyak 3.412 orang 4. Obesitas 2016)
(1,54%), pengguna MOW sebanyak 1.138
orang (0,51%), pengguna MOP sebanyak 92
orang (0,04%), Januari-Desember 2015.
(Karya Tulis Ilmiah, 2016)
Spiral/IUD/ AKDR

Place Your Picture Here Place Your Picture Here


Place Your Picture Here

Alat kotrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya macam


macam, terbuat dari plastik, plastik yang dililit tembaga dan AKDR
progestogen yang berbentuk T kecil . Waktu penggunaannya bisa sampai 10
tahun. Tingkat keberhasilan 98% sangat efektif.
Dikutip dari buku Masailul Fiqhiyah Al Haditsah .
Cara Kerja Keuntungan Kerugian Your Text Here

1. Mencegah 1. Praktis dan 1. Dpt keluar


masuknya ekonomis sendiri apabila
spermatozoa (sel 2. Kesuburan segera ukuran IUD tidak
mani) ke saluran kembali jika cocok dengan
tuba dibuka ukuran rahim
2. Lilitan logam 3. Tidak harus pemakai
menyebabkan mengingat seperti 2. Kehamilan
reaksi anti Pil ektopik efek
fertilitas 4. Mengurangi samping vagina
pendarahan haid kering

Add Text Here


Cara Pengguaanya
Efek samping
Spiral/ IUD/ AKDR dpt dipasang pd saat
haid pemakai menjelang terakhir 1. Terjadi pendarahan yg lebih banyak dan lebih lama
pada masa menstruasi
2. Keluar bercak-bercak (spotting) setelah 1 atau 2 hari
pemasangan
3. Kram/ nyeri selama menstruasi
4. Perdarahan yang banyak
KONTRA INDIKASI

1. Kehamilan
2. Gangguan pendarahan
3. Peradangan alat kelamin
4. Tumor jinak Rahim
5. Radang Panggul
6. Perdarahan vagina/ perdarahan Hebat
7. Wanita yang tidak mau menggunakan
kontrasepsi IUD
8. Infeksi rahim
9. Wanita penderita PMS
DAFTAR PUSTAKA :

Nurlinda. 2016. “Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tingkat


Pengetahuan Akseptor KB Hormonal Tentang Efek Samping Kontrasepsi
Hormonal Di Puskesmas Gentungan Kabupaten Gowa”. Karya Ilmiah
Kebidanan; Hal. 3.
Meilani, Mita, Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali. 2020.“Pemilihan
Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) Pada Akseptor Keluarga
Berencana”, Jurnal Kebidanan Vol. 9 (1) ; 32.
Astuti, Andari Wuri, dkk. 2019. Kencana Hati Modul Keluarga Berencana
Sehat Ideal. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta ; Hal 32 dan 41.
Meihartati, Tuti. 2017. “Faktor Faktor Yang Berhubungan dengan
Pemilihan Alat Kontrasepsi IMPLANT di Wilayah Kerja Puskesmas Darul
Azhar Kabupaten Tanah Bumbu”. Jurnal Delima Azhar, Vol. 2 (1).
Mayasari, Ade Tyas, dkk. 2021. Kesehatan Reproduksi Wanita. Banda
Aceh : Syiah Kuala University Press.
Ririn Agustin, Dwi Martiana, Andrei Ramani. 2015. “Kesesuaian
Penggunaan Alat Kontrasepsi Berdasarkan Permintaan KB Pada
Pasangan Usia Subur di Kecamatan Puger Kabupaten Jember”. Jurnal
Pustaka Kesehatan, Vol. 3 ; No. 1.
Zuraidah. 2017. “Pengaruh Pengetahuan Terhadap Persepsi Istri Dalam
Penggunaan KB Non Hormonal”. Jurnal Bidan, Vol. 3 ; No. 1.
Yanti, Reva Dwi. “Faktor Yang Memengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi
Pada Wanita Usia Subur”. Jurnal Ilmiah, Vol. 10 ; No. 2.
Narulita, dkk. 2017. “Kontrasepsi Hormonal : Jenis, Fisiologi dan
Pengaruhnya Bagi Rahim” Jember : UNEJ Press.
Yulizawati, dkk. 2019. “Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana”. Sidoarjo
: Indomedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai