dibentuk oleh asam-asam amino melalui ikatan peptida, dimana setiap pertambahan 1 molekul as.amino akan mengalami kehilangan 1 molekul air Pembentukan ikatan peptida pada protein Klasifikasi Protein 1. Protein berdasarkan komponen kimia pembentuknya, protein dibagi 3:
a. Protein sederhana yaitu, protein yang hanya
dibentuk oleh asam2 amino saja b. Protein gabungan, protein yang bergabung dengan unsur2 lain c. Protein turunan yaitu, protein yang diperoleh dari hasil hisrolisis golongan di atas. Sifat-sifat protein 1. Sifat kelarutan protein umumnya mudah larut dalam air, tetapi mengendap pada penambahan garam antara 70-80% 2. Bila dibakar akan menghasilkan bau yang spesifik Exp : Sate bakar 3. Dapat bersenyawa dengan zat warna 4. Ionisasi. dalam suasana asam protein akan membentuk ion positif, sedangkan dalam suasan basa akan membentuk ion negatif. Pada titik isoelektrik protein mempunyai muatan positif dan negatif yang sama, sehingga tidak bergerak ke arah elektroda positif mapun negatif, 5. Dapat mengendap dengan logam pada pH larutan di atas titik isoelektrik. pengendapan oleh logam berat disebut keracunan logam berat. 6. Denaturasi, perubahan bentuk struktur molekul protein. Biasanya disebabkan oleh suhu, pH, logam sehingga aktivitas biokimiawi terganggu. Selain oleh hal tersebut denaturasi jg dapat terjadi dikarenakan gerakan mekanik, alkohol, aseton, eter, dan detergen. denaturasi dibagi 2, yaitu denaturasi reversibel dan irreversibel. 7. Sistem koloid 8. Memiliki Viskositas Fungsi Protein 1. Pertumbuhan dan pemeliharaan 2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh 3. Mengatur keseimbangan air 4. Memelihara netralitas tubuh 5. Pembentukan antibodi 6. Mengangkut zat-zat gizi 7. Sumber energi Akibat kekurangan protein 1. Kwashiokor terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Gejala : pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, anak apatis, tidak nafsu makan, tidak gembira, merengek dll 2. Maramus, penyakit pada bayi (dua belas bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Penyakit ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula penganti asi tidak higenis dan terlalu encer.
Gejalanya : pertumbuhan terhambat, lemak
dan otot2 di bawah kulit berkurang dan melemah, anak apatis dan terlihat seperti sudah tua