Evaluasi Progra

m Layanan Bim
bingan & Konse
ling
Bimbingan dan Konseling
Kelompok 3

1. Bella Putri Damayanti 18.1.01.06.0001

2. Timurwati 19.1.01.06.0022
Welcome!!
Evaluasi adalah suatu proses dalam meren
canakan, memperoleh, dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk m
embuat alternatif-alternatif keputusan.

Evaluasi program BK pada penelitian ini da

pat diartikan sebagai segala upaya atau tin
dakan yang disengaja untuk mengukur, me
nilai, dan mengambil keputusan pada progr
am BK melalui serangkaian prosedur yang
mengacu pada kriteria tertentu yang bertuj
uan untuk memperbaiki program.
TUJUAN & FUNGSI EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

Tujuan
a. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah
memanfaatkan layanan bimbinga dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi
a. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing untuk
memperbaiki dan mengembangkan program bimbingan dan konseling.
b. Memberi informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran dan
orang tua peserta didik tantang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat
ketercapaian tugas- tugas perkembangan peserta didik, agar secara berkolaborasi
meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan dan konseling di sekolah.
 Komponen Evaluasi Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

ABKIN (Depdikbud, 2007) merumuskan aspek/komponen evaluasi penyelenggaraan

bimbingan dan konseling di sekolah, meliputi: evaluasi proses dan evaluasi hasil
Komponen Evaluasi Proses (Program dan Personil)
1 a. Komponen Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan prosedur yang digunakan untuk menentukan sejauhmana
program yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling
komprehensif di sekolah
sesuai atau tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan berfungsi optimal.
a. Komponen Evaluasi Personil
Evaluasi personil merupakan kegiatan menilai efektivitas pekerjaan konselor sekolah dalam
kerangka kerja penyelenggaraan bimbingan dan konseling komprehensif. Penilaian yang
diberikan berkaitan dengan efektivitas konselor sekolah dengan menggunakan standart atau
dimensi-dimensi performansi, yang secara spesifik terungkap dalam kriteria dan deskriptor
kerja yang telah ditetapkan dalam kerangka kerja bimbingan dan konseling komprehensif.
Komponen Evaluasi Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

2 Komponen Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengetahui
dampak dari
program dan pelaksanaan (kegiatan serta layanan) bimbingan dan konseling
komprehensif bagi perkembangan siswa. Konselor sekolah disarankan untuk
mengembangkan dan melaksanakan perencanaan evaluasi berbasis hasil
sebagai bagian dari keseluruhan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling komprehensif di sekolah. Hasil yang ditentukan dalam
perencanaan tersebut berasal dari perencanaan pengembangan sekolah
secara komprehensif, misi program bimbingan dan konseling dan
perencanaan strategi.
 Evaluasi Proses Layanan Bimbingan dan Konseling

Pentingnya evaluasi
dalam bimbingan
dan konseling

Sikap yang perlu Kesulitan dalam

dimiliki oleh guru melaksanakan
bimbingan dan evaluasi program
konseling bimbingan dan
konseling
Pentingny
a
Evaluasi Dengan evaluasi dalam bimbingan dan konseling dapat
mengetahui seberapa terlaksananya suatu kegiatan dan seberapa
dalam tercapainya tujuan-tujuan dari suatu program yang telah
ditentukan sebelumnya.
Bimbinga Penilaian dalam bimbingan dan konseling meliputi dua hal yaitu
n& penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari
segi bagaimana keefektifan proses layanan bimbingan dan
Konseling konseling sedangkan penilaian hasil sendiri dilihat dari segi
keefektifan hasil layanan bimbingan dan konseling.
Hambatan
Menurut Myrick dalam Aip Badrujaman, 2011:22 bahwa lima alasan
Pelaksanaa yang menjadi
faktor penghambat guru pembimbing tidak melakukan evaluasi
n program bimbingan dan konseling sebagai berikut:
Evaluasi
 Guru bimbingan dan konseling tidak memiliki cukup waktu
Bimbingan melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling
 Guru bimbingan dan konseling kurang memiliki pengetahuan
& dan keterampilan dalam melaksanakan evaluasi program
bimbingan dan konseling.
Konseling  Adanya ketakutan guru bimbingan dan konseling terhadap
akuntabilitas.
 Guru bimbingan dan konseling tidak merasa bermasalah kalau
tidak melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling.
 Guru bimbingan dan konseling berpersepsi bahwa hasil evaluasi
program sulit diukur
Sikap
Winkel (2007: 54) mengungkapkan pendapatnya mengenai ciri-ciri
Yang perlu kepribadian yang hendaknya dimiliki oleh guru bimbingan dan
konseling, yaitu:
Dimiliki a. Guru bimbingan dan konseling mampu mengenali diri sendiri, yang
Guru ditandai dengan:
1) Merasa aman dengan diri sendiri, artinya mempunyai rasa percaya
Bimbingan diri, harga diri, tidak merasa cemas dan gelisah dengan dirinya sendiri
2) Percaya pada orang lain, artinya mampu memberikan sesuatu dari
& diri sendiri dan menerima sesuatu dari kepribadian orang lain.
3) Memiliki keteguhan hati, artinya berani memberi layanan bimbingan
Konseling dan berani mengambil resiko bahwa tidak selalu mendapat tanggapan
yang positif atau mendapat kan balas jasa dalam bentuk dikagumi
serta dihargai.
Sikap
Yang perlu b. Guru bimbingan dan konseling mampu memahami orang lain, yang
ditandai dengan:
Dimiliki 1) Terbuka hatinya, berarti mampu mengikuti beraneka pandangan dan
perasaan konseli. Terbuka juga berarti tidak mengambil sikap
Guru mengadili orang lain menurut norma-norma yang ada. Keterbukaan
Bimbingan hati dan pikiran memungkinkan guru bimbingan dan konseling
menjadi peka terhadap pikiran dan perasaan orang lain.
& 2) Kemampuann untuk berempati, yaitu mampu mendalami pikiran dan
menghayati perasaan orang lain seolah-olah guru bimbingan dan
Konseling konseling pada saat ini menjadi orang lain tersebut, tanpa terbawa-
bawa sendiri oleh semua itu dan kehilangan kesadaran akan pikiran
serta perasaan pada diri sendiri.
Sikap c. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, yang ditandai dengan:
Guru bimbingan dan konseling bertindak sejati dan berhati tulus, artinya
Yang perlu berkata-
kata dan berbuat tanpa memakai topeng atau bersandiwara, sungguh terlibat
Dimiliki tanpa berpura – pura.
1) Bebas dari kecenderungan untuk menguasai orang lain, artinya guru
Guru bimbingan dan konseling secara sadar tidak memaksakan kehendaknya
sendiri atas orang lain dan memaksakan orang lain cara bertindak tertentu.
Bimbingan 2) Mampu mendengarkan dengan baik, artinya berusaha menangkap apa yang
diungkapkan oleh orang lain, menggali makna yang terkandung dalam
& ungkapan orang
lain.
Konseling 3) Mampu menghargai orang lain, artinya guru bimbingan dan konseling
mampu mendekati orang lain dan mau didekati oleh orang lain dengan sikap
positif dan kerelaan menerima orang lain apa adanya.
 Langkah-Langkah Pelaksanaan Evaluasi Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

1. Merumuskan 2. 4. Melakukan tindak

Mengembangkan 3. Mengumpulkan dan lanjut (follow up).
masalah atau
atau menyusun menganalisis data
instrumentasi. Kegiatan pada langkah
instrumen ini meliputi:
konselor perlu
mempersiapkan instrumen pengumpul data Setelah data diperoleh (a)memperbaiki hal-hal
yang terkait dengan hal-hal konselor perlu maka data itu yang dipandang lemah,
yang akan dievaluasi, menyusun instrumen dianalisis, yaitu kurang tepat atau kurang
yang pada dasarnya terkait yang relevan dengan menelaah tentang relevan dengan tujuan
dengan dua aspek pokok kedua aspek tersebut. program apa saja yang yang ingin dicapai, dan
yang dievaluasi, yaitu Instrumen itu telah dan belum (b) mengembangkan
(a) tingkat keterlaksanaan diantaranya inventori, dilaksanakan, serta program dengan cara
program/pelayanan angket, pedoman tujuan mengubah atau
(aspek proses), dan wawancara, dan studi mana saja yang telah menambah beberapa hal
(b) tingkat ketercapaian dokumentasi. dan belum tercapai. yang dipandang dapat
tujuan meningkatkan kualitas
program/pelayanan atau efektivitas program
(aspek hasil).
Thank you