Anda di halaman 1dari 11

ASAS ASAS

PENDIDIKAN
Kelompok 5
Anisa Fatimatul Firdhausi
Dwi Lianawati

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Asas Pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau


tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang
memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu.
Asas Tut Wuri Handayani
Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas Kemandirian dalam Belajar
Asas Tut Wuri Handayani

• Asas atau semboyan ini dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. dan men
dapat dukungan dari positif dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan
dua Semboyan yaitu : Ing Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun Karsa.
Ketiga semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas. Sebagai asas
pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan.
• Tut Wuri Handayani mengandung arti pendidik dengan kewibawaan yang dimil
iki mengikuti dari belakang dan memberi pengaruh, tidak menarik-narik dari de
pan, membiarkan anak mencari jalan sendiri, dan bila anak melakukan kesalaha
n baru pendidik membantunya .
Tut Wuri Handayani
Berdasarkan asas Tut Wuri Handayani pula, dapat dia
mbil poin-poin berikut:
 
• Pendidikan dilaksanakan tidak menggunakan syarat paksaan.
• Pendidikan adalah penggulowenthah yang mengandung makna:
momong, among, ngemong.
• Pendidikan menciptakan tertib dan damai (orde en vrede).
• Pendidikan tidak ngujo (memanjakan anak).
• Pendidikan menciptakan iklim, tidak terperintah, memerintah diri sendi
ri dan berdiri di atas kaki sendiri (mandiri dalam diri anak didik)
Asas Belajar sepanjang hayat

Pendidikan sepanjang hayat (life-long education) adalah sebuah sistem p


endidikan yang dilakukan oleh manusia ketika lahir sampai meninggal du
nia. Peserta didik belajar melalui suatu proses belajar yang berlangsung s
ecara bertahap dimulai dari timbulnya motivasi, dilanjutkan perhatian pad
a pelajaran, menerima dan mengingat, reproduksi, generalisasi, diakhiri de
ngan melaksanakan tugas belajar dan memberikan umpan balik atas hasil
belajar.
Asas Belajar Sepanjang Hayat
UNESCO Institute for Education menetapkan suatu def
inisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pend
idikan yang harus :
• Meliputi seluruh hidup setiap individu
• Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan pen
yempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap ya
ng dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
• Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilme
nt) setiap individu.
• Meningkatkan kemampuan dan motivasi utnuk belajar mandiri.
• Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin t
erjadi, termasuk
Pendidikan sepanjang hayat memberikan arah sehingga pendidikan
luar sekolah dikembangkan di atas prinsip-prinsip pendidikan di
bawah ini :
• Pendidikan berakhir apabila manusia telah meninggalkan dunia fana
• Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk mere
ncanakan dan melakukan kegiatan belajar.
• Kegiatan belajar ditujukan untuk memperoleh, memperbaharui, dan meningkatkan pengeta
huan, sikap, dan keterampilan yang telah dimiliki
• Pendidikan memiliki tujuan dalam mengembangkan kepuasan diri setiap insan yang melak
ukan kegiatan belajar.
• Perolehan pendidikan merupakan prasyarat bagi perkembangan kehidupa manusia.
Pendidikan luar sekolah mengakui eksistensi dan pentingnya pendidikan sekolah serta
Tujuan: pendidikan sepanjang hayat adalah untuk perubahan dan tercapainya kepuasan setiap
orang yang melakukannya.
Fungsi: pendidikan sepanjang hayat adalah sebagai kekuatan motivasi bagi peserta didik agar
dapat melakukan kegiatan belajar berdasarkan dorongan dari dirinya sendiridengan cara berpi
kir dan berbuat di dalam dan terhadap dunia kehidupannya.
Asas Kemandirian dalam Belajar

Asas ini tidak dapat dipisahkan dari asas tut wuri handayani dan belajar sepanjang hayat. Impli
kasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan peran komunikator, fasiltator, organisator,
dsb. Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemiki
an rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar tersebut.
Keberadaan Asas Kemandirian dalam Belajar memang satu jalur dengan apa yang menjadi ag
enda besar dari Asas Tut Wuri Handayani, yakni memberikan para peserta didik kesempatan u
ntuk “berjalan sendiri.”
Konsep Belajar Mandiri (Self-directed Learning) sebenarnya berakar dari k
onsep pendidikan orang dewasa. Namun demikian berdasarkan beberapa
penelitian yang dilakukan oleh para ahli seperti Garrison tahun 1997, Schil
lereff tahun 2001, dan Scheidet tahun 2003 ternyata belajar mandiri juga
cocok untuk semua tingkatan usia. Dengan kata lain, belajar mandiri sesu
ai untuk semua jenjang sekolah baik untuk sekolah menengah maupun se
kolah dasar dalam rangka meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa.
pengertian belajar mandiri yang diutarakan oleh para
ahli seperti dipaparkan Abdullah (2001:1-4) sebagai
berikut:
• Belajar Mandiri memandang siswa sebagai para manajer dan pemilik t
anggung jawab dari proses pelajaran mereka sendiri.
• Peran kemauan dan motivasi dalam Belajar Mandiri sangat penting di
dalam memulai dan memelihara usaha siswa.
• Di dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser da
ri para guru ke siswa. Siswa mempunyai banyak kebebasan untuk me
mutuskan pelajaran apa dan tujuan apa yang hendak dicapai dan ber
manfaat baginya
• Belajar Mandiri mengembangkan pengetahuan yang lebih spesifik sep
erti halnya kemampuan untuk mentransfer pengetahuan konseptual k
e situasi baru.
• Belajar Mandiri “ironisnya” justru sangat kolaboratif. Siswa bekerja sam
a dengan para guru dan siswa lainnya di dalam kelas

Anda mungkin juga menyukai