Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan Orang Dewasa

Pendidikan bagi orang dewasa sangat perlu dilakukan karena pendidikan


adalah suatu proses belajar untuk sepanjang hata. Pembelajaran tidak hanya
pengetahuan dari seorang pengajar namun pengalaman-pengalaman yang
didapatka merupakan salah satu metode pembelajaran. Pendidikan orang dewasa
telah di praktekkan mulai dari tahun 1950. Permulaan pendidikan orang dewasa
dilaksanakan karena banyakanya keluhan masyrakat terkait status marjinal akibat
dari perubahan yang sangat drastis dalam bidang ekonomi dan sosial sehinggan
pembelajaran orang dewasa dapat menjadi wadah ditengah permasalahan tersebut
baik dalam diskusi kebijakan public maupun kepentingan topic yang lebih tinggi.
Dokumen kebijakan nasional berpacu pada pembelajaran seumur hidup serta
kebuthan untuk pengebangan budaya belajar, sesuai dengan laporan dari suatu
organisasi antar pemerintah yaitu organisasi kerjasam ekonomi dan pembangunan
(OECD),European Union, dan UNESCO.

Konsep pendidikan orang dewasa menurut UNESCO bahwa seluruh


kegiatan proses pendidikan yang terorganisis di luar sekolah dengan berhabagi
bahan belajar, tingkatan, dan metode, baik bersifat resmi ataupun tidak yang
penting meliputi dalam kelanjutan atau perbaikan suatu pendidikan yang diperoleh
dari suatu sekolah atau intansi pendidikan lainnya. Pendidikan tersebut ditujukan
kepada orang dewasa di dalam lingkungan masyarakat, agar mereka mampu
mengembangkan kemampuannya, memperbanyaka pengetahua, dan
meningkatkan kualitas diri, teknik dan profesi yang sudah dimilikinya, bahkan
memperoleh cara baru serta mengubah baik sikap maupun perilaku. Adapun
tujuan agar orang dewa dapat mengembangkan pribadi yang optimal dalam
berpartisipasi kehidupan sosialnya dengan seimbang.

Pendidikan orang dewasa memiliki beberapa faktor, diantaranya faktor internal


dan eksternal.

A. Faktor Eksternal
Faktor ini bersumber dari luar diri yang mencakup lingkungan
alam, fisik dan sosial.
B. Faktor Internal
Faktor yang sumbernya dari dalam dirinya yaitu faktor fisiologis
dan faktor psikologis.

Prinsip-prinsip Pendidikan Orang Dewasa


Prinsip pendidikan orang dewasa meberikan suatu pengetahuan tentang
apa saya yang dibutuhkan untuk penjelasan pendidikan orang dewasa, baik dalam
menghafal, memahami, menghubungkan, serta mengimplementasikannya dalam
situasi baru atau situasi nyata yang ada di lapangan. Adapun tujuan dari prinsip
pendidikan orang dewawa agar dapat mengembangkan sikap, idealisme dan
minta. Sikap, idealisme, minta dan seleran merupakan dasar tujuan khusu afektis
dan meruapakan suatu indikator emoasi yang sangat pennting.
Emosi merupakan faktor yanga amt penting dalam pendidikan orang
dewasa karena cenderung emosi menentukan suatu tindakan yang dilakukan oleh
orang terhadap suatu hal. Emosi akan banyak sekali pengaruhnya baik warna,
semangat, dan kebahagiaan hidup.
A. Sikap
Sikap terkadang tidak dapat diajarkan secara langsung seperti fakta,
namun biasanya diajarkan secara tidak langsung melalui contoh suatu
bacaan atau event. Pengembangan suatu sikap harus dimasukkan ke dalam
tujuan khusu yang ada dalam setiap unit pengajaran dan perencanaan, yang
jelas harus bisa direncanakan dengan sangat baik agar tujuan khusu yang
telah ditetapkan dapat dicapai melalui :
1. Seleksi materi
2. 2. Metode mengajar yang digunakan
3. Aktivitas yang harus dilakukan oleh pelajar
4. Pelengakapan dan alat yang tersedia
B. Idealisme
Idealisme cenderung akan bersifat subjektif, namun nayatanya sangat
penting di pelajari dalam pendidikan anak maupun orang dewasa. Prinsip
utama suatu mengajarkan idelisme yaitu bahwa pelajar harus tahu
idealisme melalui bacaan, diskusi, pengamatan, dan bimbingan. Idelaisme
yang sangat perlu ditanamkan pada generasi muda Indonesia yaitu
kejujuran, etos kerja, dan kebersihat yang dirasa masih belum diresapi
seoenuhnya oleh orang dewasa saat ini.
C. Minat
Minat atau ketertarika merupakan suatu keingan yang asalnya dari
hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar. Karena semakin besar
minat maka semakin besar hasil kerjanya. Winecoff (1988) membagi
pendidikan menajdi dua yaitu pendidikan nila dan pendidikan moral.
Pendidikan nilai bertujuan untuk meningkatkan suau kualitas cara berfikir
serta perasaan merka sedangkan pendidikan moral memiliki tujuan untuk
bertanggung jawab, adil, dan matang dalam menilai orang lain. Maka
pnedidikan ini disebut pendidikan afektis dimana membantu dalam
meningkatkan serta menginternalisasi nilai dan sikap yang secara sosial
dapat diterima secara matang.

Pertengan remaja sampai dewasa disebut dengan pertumbuhan orang


dewasa, karena setiap individu tidak hanya memiliki kecenderungan tumbuh
kearah yang menggerakkan diri sendiri tetapi secara actual orang dewasa
menginginkan orang lain dalam memandang dirinya secara pribadi yang mandiri
(Budiwan, 2018). Oleh karena itu, orang dewasa tidak mengingikan dirinya
diperlakukan seperti anak-anak. Orang dewasa mengharapkan pengakuan
keterjaminan ketentraman untuk menjaga identitas dirinya.
Kegiatan pendidikan orang dewasa sekarang ini bukan lagi menjadi objek
sosialisasi yang seolah-olah dibentuk dan dipengaruhi untuk menyesuaikan
dirinya melainkan untuk memegang otoritas di atas dirinya sendiri, akan tetapi
tujuan kegiatan belajar atau pendidikan orang dewasa tentunya lebih mengarah
pada pencapaian pemantapan identitas dirinya sendiri.
Menurut Knowles (1979) kegiatan pengajaran memiliki tujuan untuk
mengantarkan individu untuk menjadi pribadi atau menemukan jati dirinya.
Pendidikan atau belajar merupakan process of becoming a person. Bukan hanya
proses pembentukan atau process of being shaped dimana proses pengendalian
serta manipulasi untuk. Belajar merupakan proses untuk mencapai suatu
aktualisasi diri (Maslow 1966).
Berdasarkan uraian di atas telah sesuai dengan konseo rogers bahwa belajar
bersifat client centered. Pendekatan ini Roger mengambil hipotesa bahwa :
1. Setiap individu hidup dalam dunia pengalaman yang selalu berubah
dimana dirinya sedniri adalah sebagai pusat, dan semua orang mereaksikan
seperti dirinya sendiri adalah sebagai pusat, dan semua orang mereaksi
seperti dia mengalami dan mengartikan pengalaman itu. Artinya mereka
menkankan makna yang datang dari makna yang dimiliki. Oleh karena itu,
belajar sendiri dan yang tahu seberapa jauh dia telah menguasai sesuatu
yang dipelajari adalah dirinya sendiri
2. Seseorang belajar dengan penuh makna apabila sesuatu yang dipelajari
bermanfaat dalam pengembangan struktur dirinya. Hipotesa ini
menekankan pentingnya program belajar yang relevan dengan
kebutuhan siswa, yaitu belajar yang bermanfaat bagi dirinya. Dan
tentunya ia akan mempersoalkan kebiasaan belajar dengan mata pelajaran
yang dipaksakan atas dirinya, sehingga seolah-olah dirinya tidak
berarti.
3. truktur dan organisasi diri kelihatan menjadi kaku dalam situasi
terancam, dan akan mengendorkan apabila bebas dari ancaman. Ini
berarti pengalaman yang dianggap tidak sesuai dengan dirinya hanya
dapat diasimilasikan apabila organisasi diri itu dikendorkan dan
diperluas untuk memasukkan pengalaman itu. Hipotesa ini
menunjukkan realitas bahwa belajar kerap kali menimbulkan rasa
tidak aman bagi siswa (siswa merasa tertekan). Untuk itu, dianjurkan
pentingnya pemberian iklim yang aman, penerimaan,dan saling bantu
dengan kepercayaan dan tanggung jawab siswa.
4. erbedaan persepsi setiap siswa diberikan perlindungan. Ini berarti di
samping perlunya memberikan iklim belajar yang aman bagi siswa juga
perlu pengembangan otonomi individu dari setiap siswa.
Ada beberapa prinsip belajar bagi orang dewasa antara lain.

Nilai Manfaat

Orang dewasa akan belajar jika yang ia pelajari mempunyai nilai manfaat
bagi pribadinya. Apabila yang akan ia pelajari tidak akan bermanfaat bagi
kepentingan dirinya sendiri, maka ia akan enggan untuk belajar atau
mempelajarinya.

Sesuai dengan Pengalaman

Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila apa yang dipelajarinya
sesuai dengan wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Hal ini
berarti prinsip belajar orang dewasa juga mendasarkan pada pengalaman-
pengalaman yang dipunyai peserta belajar, sehingga dapat menarik perhatian apa
yang akan disampaikan untuk dipelajari.

Masalah Sehari-hari

Pendidikan orang dewasa akan berjalan dengan baik jika berprinsip pada
bahan – bahan yang akan dipelajarinya berpusat pada masalah yang dihadapi
sehari-hari. Apabila mereka dibantu mengatasi permasalahan mereka dengan jalan
memberikan mata pelajaran tertentu, mereka akan sangat bergairah dan mau
belajar untuk itu.

Praktis

Orang dewasa akan dapat belajar dengan baik apabila yang dipelajarinya
praktis dan mudah diterapkan.

Sesuai dengan Kebutuhan

Orang dewasa akan dapat belajar dengan baik jika bahan-bahan yang akan
dipelajari sangat sesuai dengan kebutuhan mereka, jika kebutuhan tersebut dapat
terpenuhi dengan belajar maka ia sangat bergairah dalam belajar.
DAPUS

Knowles, M. S. (1970). Modern Practice of Adult Education.


New York: Asosiation Press.
Budiwan, J. (2018). Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy). QALAMUNA: Jurnal
Pendidikan, Sosial, dan Agama, 10(02).

Anda mungkin juga menyukai