0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan2 halaman
Dokumen ini menggambarkan pengamatan proses pemasaran cabai dan bawang putih di Pasar Oro-Oro Dowo, Malang. Komoditi tersebut berasal dari petani di Batu dan dikumpulkan oleh tengkulak sebelum didistribusikan ke pasar-pasar termasuk Pasar Dinoyo dan akhirnya Pasar Oro-Oro Dowo untuk dijual ke konsumen. Proses ini meliputi tahap konsentrasi, ekualisasi, dan dispersi. Pedagang hanya menj
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Mohamad Maulidan_Tugas Pengamatan Proses Pemasaran Suatu Komoditi
Dokumen ini menggambarkan pengamatan proses pemasaran cabai dan bawang putih di Pasar Oro-Oro Dowo, Malang. Komoditi tersebut berasal dari petani di Batu dan dikumpulkan oleh tengkulak sebelum didistribusikan ke pasar-pasar termasuk Pasar Dinoyo dan akhirnya Pasar Oro-Oro Dowo untuk dijual ke konsumen. Proses ini meliputi tahap konsentrasi, ekualisasi, dan dispersi. Pedagang hanya menj
Dokumen ini menggambarkan pengamatan proses pemasaran cabai dan bawang putih di Pasar Oro-Oro Dowo, Malang. Komoditi tersebut berasal dari petani di Batu dan dikumpulkan oleh tengkulak sebelum didistribusikan ke pasar-pasar termasuk Pasar Dinoyo dan akhirnya Pasar Oro-Oro Dowo untuk dijual ke konsumen. Proses ini meliputi tahap konsentrasi, ekualisasi, dan dispersi. Pedagang hanya menj
Pengamatan dilakukan pada hari Minggu, 13 September 2021 di Pasar
Oro-Oro Dowo, Malang. Salah satu pedagang sayur dalam pasar menjadi objek dari pengamatan. Pedagang tersebut menjual komoditi cabai dan bawang putih. Dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepada pedagang tersebut, dapat disimpulkan bahwa komoditi tersebut berasal dari panen pertanian yang ada di daerah kota Batu. Dari informasi yang didapat dari pedagang, lembaga pemasaran yang terlibat merupakan individu-individu saja dan tidak melibatkan perusahaan atau badan tertentu. Individu yang pertama terlibat adalah petani yang bertempat di daerah Batu yang berperan dalam tahap konsentrasi dengan mengumpulkan hasil pertaniannya untuk kemudian diangkut oleh tengkulak. Kemudian, terdapat tengkulak yang membeli hasil pertanian cabai dan bawang putih di kota Batu, yang kemudian didistribusikan ke Pasar Dinoyo, tempat tengkulak ini berpusat. Di Pasar Dinoyo, tengkulak melakukan tahap ekualisasi dengan mengumpulkan informasi-informasi terkait permintaan dan penawaran yang ada. Sebagai hasilnya, tengkulak mendapat informasi bahwa terdapat permintaan dari pedagang di Pasar Oro-Oro Dowo. Setelah mempertimbangkan tempat, waktu, jumlah, dan kualitas, tengkulak pun mulai mendistribusikan komoditi kentang dan bawang merah tersebut ke Pasar Oro-Oro Dowo, yang kemudian menjadi pihak terakhir yang akan menyampaikan komoditi ke tangan konsumen. Dengan kata lain, tahap dispersi terjadi di dalam Pasar Oro-Oro Dowo melalui pedagang yang menjadi pihak terakhir dalam menyampaikan komoditi ke konsumen.
Tahap konsentrasi pun terjadi di kota Batu, yaitu ketika pengumpulan
hasil pertanian dari petani kepada tengkulak. Tengkulak tersebut berpusat di Pasar Dinoyo, Malang. Di dalam Pasar Dinoyo, terjadilah fase ekualisasi, yaitu penyesuaian permintaan dan penawaran berdasarkan tempat, waktu, jumlah, dan kualitas. Hasil dari tahap ekualisasi inilah yang memberikan informasi bahwa di dalam Pasar Oro-Oro Dowo terdapat permintaan komoditi cabai dan bawang putih tersebut. Kemudian, masuklah ke dalam tahap terakhir yaitu tahap dispersi yang menyebarkan barang kepada konsumen yang terjadi di dalam Pasar Oro-Oro Dowo. Mengapa demikian, karena saluran pemasaran komoditi cabai dan bawang putih pada salah satu pedagang di Pasar Oro-Oro Dowo berasal dari lahan pertanian Batu yang kemudian dibeli oleh tengkulak dan didistribusikan ke Pasar Dinoyo, yang pada akhirnya didistribusikan kembali ke Pasar Oro-Oro Dowo. Komoditi cabai dan bawang putih yang dijual tidak mengalami pertambahan utiliti secara signifikan karena tidak ada perubahan bentuk dari produk yang dijual, atau dengan kata lain pedagang tersebut hanya menjual dalam bentuk utuh cabai dan bawang putih tanpa olahan. Komoditi cabai dan bawang putih tersebut telah melalui proses pembersihan dan seleksi untuk menentukan kualitas yang terbaik. Oleh karena itu dilihat dari tinga utility konsumen akan mendapatkan kepuasan yang maksimal dengan mendapatkan manfaat kebersihan dari produk yang dibeli.