Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PABERIK

 Mengelola sumber daya (input) melalui fungsi


manajemen (P,O,A,C) untuk mencapai
produktivitas yang diinginkan secara efektif dan
efisien (P,E,E)
MANAJEMEN PABERIK

PABERIK

Tempat Sarana Proses


Pemilihan lokasi Lay Out Input Output
Kapasitas Kapasitas alat Mutu produk
Lay out emplasemen Alat angkut
 Total Sistem Unit Produksi

Kebun Manj produksi Bahan baku

 Paberik Manj paberik Produk hasil

 Pasar Manj pemasaran Keuntungan


RANCANGAN SISTEM OPERASI PABERIK

 Aspek paberik
 Tempat (lokasi,kapasitas,lay out,emplasemen)
 Sarana (lay out, kapasitas alat,alat angkut)
 Proses (input-output, mutu produk)

 Tempat

o Langkah pemilihan lokasi


o Faktor yang berpengaruh – biaya produksi
o Pemberian index
o Memilih alternatif
o Pemberian nilai – faktor – alternatif
 Faktor lokasi paberik
1. Lingkungan masyarakat (dukungan atau
penolakan)
2. Sumber bahan baku (jarak)
3. Sumber daya manusia
4. Sumber air
5. Sumber listrik
6. Fasilitas transportasi
7. Fasilitas pembuangan limbah
8. Pasar
9. Perluasan usaha
 Kapasitas paberik

Harus didasarkan pada rancangan bahan baku


tersedia di daerah tersebut

Ciri produk perkebunan : voluminous,rendemen


kecil ---- bahan baku (TBS) -------- produk
(CPO) ----- rendemen (20 – 35 %)
Rentan terhadap kerusakan ---- TBS --- ALB
----
 Lay out emplasemen paberik
Dalam emplasemen paberik terdapat kegiatan : kantor
adm,paberik,gudang,laboratorium

Perinsip pengaturan lay out


 Antar unit/bagian tidak mengganggu
 Tercapai efektivitas dan efisiensi yang tinggi
 Memanfaatkan sumber daya alam yang ada
 Memperhatikan kemungkinan bahaya kebakaran dan banjir
 Memperhatikan segi keamanan dan pencemaran
lingkungan
 Memperhatikan segi estetika/keindahan
ASPEK SARANA

 Lay out dalam paberik

Bentuk lay out : garis lurus,bentuk U, bentuk zig-


zag ---- berdasarkan sifat produk yang diolah atau
situasi kondisi setempat
 Kaidah lay out dalam paberik :
 Penggunaan ruangan yang efisien
 Jarak angkut bahan sependek mungkin

 Pengaturan fasilitas,penampungan bahan,saluran


air,saluran limbah,jaringan listrik tidak mengganggu
kelancaran kerja
 Memperhatikan ergonomi (kenyamanan kerja)

 Memperhatikan K3

 Fleksibel terhadap kemungkinan perubahan


 Kapasitas Alat
o Sinkronisasi antara kapisitas alat yang satu
dengan yang lain dalam rangkaian proses
produksi paberik
o Tidak terjadi penimbunan bahan baku di suatu
tempat,terutama ditempat : “bootle neck” yaitu
tempat dengan tahapan yang paling crusial ----
mengakibatkan kerusakan fatal, contoh
pengolahan teh pada alat pengeringan.Kelapa
sawit pada alat ketel perebusan
 Alat Angkut didalam Paberik
Berupa kereta dorong manual,conveyor,
selokan/saluran dengan bantuan air

Prinsip pemilihan alat dengan kriteria :


mudah,murah,aman dan tepat waktu
Aman berarti dari segi petugas maupun bahan
yang diangkut dari kemungkinan kerusakan
ASPEK PROSES
 Proses perubahan input – output
Melalui prosedur tertentu --- meningkatkan nilai/daya guna ----
processing
Proses diusahakan seefisien mungkin menggunakan sumber
daya
Standar pemakaian tenaga kerja,bahan pembantu,power dan
waktu
Contoh, pengolahan RSS di Jawa 16,9 hk/ton karet kering, di
Sumatera Utara 17,84 ton kk, perbedaan karena ;status
karyawan,umur dan jenis kelamin,motivasi kerja,kultur teknis
 Langkah proses pengolahan hasil
Penerimaan bahan baku

Perlakuan pendahuluan/persiapan inti proses

Inti proses pengolahan

Pengeringan

Sortasi

Pengemasan produk
Mutu Produk Hasil Olahan (Output)
Dipengaruhi :
 Mutu bahan baku

 Peralatan yang digunakan


 Sumber daya manusia – motivasi kerja

 Kemasan

 Gudang --- sistem FIFO


SISTEM OPERASI PABERIK

 Perencanaan :
 Keperluan alat/suku cadang
 keperluan bahan pembantu proses
 keperluan tenaga kerja
 kebutuha power/listrik
 Pengorganisasian

 pengaturan jadwal kerja


 pembuatan jadwal pemakaian power

 pengaturan jadwal pemakaian bahan


pembantu proses
 pembuatan jadwal penggantian suku cadang
 Pelaksanaan kerja
Penyimpangan yang mungkin terjadi
 kuantitas dan kualitas bahan baku
 terjadi kerusakan alat secara mendadak

 kurang disiplin petugas

Sehingga selalu harus dikontrol atau diawasi


--- ---- dilakukan tindakan perbaikan
KOORDINASI ANTAR SUBSISTEM DI PABERIK

 Perlu diperhatikan agar proses berjalan secara


kontinyu :
 keserasian kapasitas alat satu sama lain

 perencanaan dan koordinasi kerja

 pengendalian proses pengolahan

 administrasi pengolahan

 transportasi antar sub sistem di paberik

Anda mungkin juga menyukai