Anda di halaman 1dari 15

PRICE DISCRIMINATION ( DISKRIMINASI HARGA)

 Diskriminasi harga adalah strategi mikroekonomi yang banyak


dijalankan oleh para produsen. Dalam diskriminasi harga,
sebuah produk dijual dengan harga yang berbeda, di pasar
yang berbeda.
 diskriminasi harga adalah kebijaksanaan untuk memberlakukan
harga jual yang berbeda-beda untuk satu jenis barang yang
sama di segmen pasar yang berbeda. Diskriminasi harga terjadi
jika produk yang sama dijual kepada konsumen yang berbeda
dengan harga yang berbeda, atas dasar alasan yang tidak
berkaitan dengan biaya.
Dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan
monopoli memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang
sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-
keadaan tersebut.
Syarat – syarat menggunakan diskriminasi harga adalah sbb:

a. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.
b. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan
diskriminasi harga.
c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing
pasar haruslah sangat berbeda.atau barang yang dijual tidak
dapat dijual belikan kembali (no reseling output)
d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang
melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut
e. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional
konsumen.
f. Agar diskriminasi harga menguntungkan elastisitas permintaan
pada setiap harga harus berbeda di antara pasar tersebut.
Tipe-tipe Diskriminasi Harga
Ada 3 jenis diskriminasi harga yang sering ditemukan di pasaran, al:

1.Diskriminasi Harga Tingkat I


Pada model ini, penjual memasang harga tertinggi pada pelanggan, sesuai dengan
jumlah yang sanggup mereka bayar. Atau harga terpisah kepada setiap pelanggan,
tergantung intensitas permintaan.
Contoh: jasa profesional seperti pengacara terkadang menetapkan tarif berbeda
2.Diskriminasi Harga Tingkat II
Dalam tipe diskriminasi harga ini, pelanggan dikenai biaya yang berbeda,
tergantung pada kuantitas tertentu. Misalnya:
• Tarif telepon semakin menurun setelah 10 menit waktu berbicara.
• Tarif listrik tergantung pada besaran daya dan konsumsi harian.
• Diskon atau poin yang diberikan oleh pengguna kartu yang memenuhi
syarat tertentu.
• pembelian dalam paket dengan jumlah besar mendapat pengurangan
harga
3. Diskriminasi Harga Tingkat III (Diskriminasi Harga
Kelompok)
Para pelanggan dikelompokkan berdasarkan atribut
tertentu, misalnya latar belakang sosial dan ekonomi.
Atau berdasarkan kelas pembeli
Tipe ini adalah yang paling umum ditemukan di
masyarakat. Contohnya sebagai berikut:
• Diskon untuk murid sekolah, mahasiswa, atau
karyawan.
• Harga paket wisata di peak season dan off-peak
season.
• Harga spesial restoran saat jam makan siang.
• harga untuk kelas eksekutif dan bisnis dalam
penerbangan atau kereta api berbeda
Contoh lain dari diskriminasi harga :

1. PT Pertamina menetapkan harga minyak tanah lebih tinggi


untuk sektor industri dari pada sektor rumah tangga.
2. Tarif dasar listrik per KwH ditetapkan PLN lebih rendah untuk
sektor rumah tangga yang mengkonsumsi listrik lebih sedikit
dari pada sektor rumah tangga yang mengkonsumsi listrik lebih
banyak.
3. Tarif percakapan interlokal ditetapkan PT Telkom lebih rendah
pada malam hari dari pada siang hari.
4. Dokter ahli bedah menetapkan harga lebih tinggi untuk operasi
pembedahan usus buntu untuk pasien berpendapatan tinggi
yang dirawat di kamar kelas VIP, dari pada pasien
berpendapatan rendah yang dirawat di kamar kelas III.
Keuntungan Diskriminasi Harga

• Peningkatan Pendapatan
Diskriminasi perusahaan memiliki dua sisi yang berbeda. Bagi
beberapa perusahaan, mereka masih tetap bertahan (meski tidak
mendapatkan keuntungan besar). Namun bagi beberapa perusahan
lain, diskriminasi harga bisa saja merugikan mereka. Perusahaan
transportasi adalah contoh yang bisa mendapatkan keuntungan
dengan diskriminasi harga.

• Peningkatan Layanan Konsumen


Jika diskriminasi harga bisa memberikan penambahan signifikan
pada pendapatan perusahaan, mereka juga bisa meningkatkan
layanan pada konsumen. Caranya dengan menggunakan hasil dari
diskriminasi harga untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
• Memberikan Keuntungan pada Konsumen
Tidak hanya bagi produsen, diskriminasi harga juga menguntungkan
konsumen. Misalnya harga spesial yang diberikan untuk lansia.
Umumnya pendapatan lansia lebih rendah dari pekerja aktif,
sehingga mereka sangat terbantu dengan harga yang murah.

• Mengelola Permintaan Konsumen


Perusahaan bisa melakukan pemerataan permintaan konsumen
melalui diskriminasi harga. Misalnya dengan memberikan harga
murah untuk tiket transportasi di pagi hari. Dengan demikian, secara
tidak langsung perusahaan mendorong konsumen untuk bepergian
di pagi hari agar mendapatkan harga murah. Hal ini bisa diterapkan
untuk menghindari membeludaknya permintaan konsumen di siang
atau malam hari.
Kerugian Diskriminasi Harga

 Harga Terlalu Tinggi untuk Beberapa Orang


Jika ada konsumen yang merasa diuntungkan karena harga yang
lebih rendah, tentu ada juga yang merasa dirugikan karena harus
membayar lebih tinggi. Misalnya untuk konsumen yang harus
membeli tiket pesawat di jam-jam sibuk, dimana harganya jauh
lebih tinggi dibandingkan jam biasa. Hal ini bisa menyebabkan
diskriminasi harga menjadi tidak efisien.

 Surplus Konsumen Menurun


Adanya diskriminasi harga membuat surplus konsumen menurun
dan menyebabkan kesenjangan yang semakin besar di masyarakat.
Ini bisa terjadi jika perusahaan menerapkan diskriminasi harga
tingkat pertama.
 Ketidakadilan bagi Konsumen
Meski diskriminasi harga diterapkan berdasarkan kelompok sosial
tertentu, konsumen masih bisa merasakan ketidakadilan. Misalnya
saja orang dewasa dan lansia yang harus membayar dengan harga
berbeda. Bisa jadi orang dewasa yang membayar lebih mahal adalah
pengangguran, sementara lansia yang mendapatkan harga murah
sangat kaya raya.

 Biaya Administratif
Dalam penerapan diskriminasi harga, dimana konsumen dibagi ke
dalam beberapa kelompok, diperlukan biaya yang besar. Biaya
administratif yang dikeluarkan perusahaan bisa berdampak pada
peningkatan harga produk.
Penerapan Diskriminasi Harga
Beberapa contoh penerapan diskriminasi harga adalah sebagai
berikut:
 Industri Transportasi
Transportasi adalah industri terbesar yang menerapkan diskriminasi
harga. Semua jenis transportasi, mulai dari darat, laut, dan udara
memberlakukan harga yang berbeda-beda. Perbedaan harga
didasarkan pada berbagai hal, seperti kelas, waktu bepergian, hingga
usia. Ada pula perusahaan transportasi yang membedakan harga
berdasarkan waktu pembelian tiket. Misalnya tiket kereta api yang
dijual jauh lebih murah pada 2 jam sebelum keberangkatan, untuk
rute-rute tertentu.
 Harga Retail
Produsen bisa menjual produk mereka pada satu perusahaan retail
yang sama di beberapa wilayah sekaligus. Perbedaan harga hanya
didasarkan pada berapa banyak jumlah produk yang dibeli di wilayah
tersebut.
 Kupon
Pemberian kupon adalah cara produsen untuk membedakan mana
konsumen mereka yang sensitif harga dan tidak sensitif harga.
Konsumen yang rela mengumpulkan kupon demi kupon adalah
mereka yang sensitif terhadap harga. Dengan demikian, produsen
bisa menarik harga lebih tinggi pada konsumen yang tidak sensitif
harga, alias tidak memiliki banyak kupon diskon.

 Harga Premium
Harga premium yang diterapkan pada sebuah produk berarti
produsen mengeluarkan biaya marginal lebih besar untuk produk
tersebut dibandingkan dengan produk lain. Misalnya untuk sebuah
harga kopi. Kopi “biasa” diberi harga standar, sementara kopi
dengan label “premium” dijual dengan harga berkali-kali lipat dari
kopi biasa.

Anda mungkin juga menyukai