a. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.
b. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan
diskriminasi harga.
c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing
pasar haruslah sangat berbeda.atau barang yang dijual tidak
dapat dijual belikan kembali (no reseling output)
d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang
melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut
e. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional
konsumen.
f. Agar diskriminasi harga menguntungkan elastisitas permintaan
pada setiap harga harus berbeda di antara pasar tersebut.
Tipe-tipe Diskriminasi Harga
Ada 3 jenis diskriminasi harga yang sering ditemukan di pasaran, al:
• Peningkatan Pendapatan
Diskriminasi perusahaan memiliki dua sisi yang berbeda. Bagi
beberapa perusahaan, mereka masih tetap bertahan (meski tidak
mendapatkan keuntungan besar). Namun bagi beberapa perusahan
lain, diskriminasi harga bisa saja merugikan mereka. Perusahaan
transportasi adalah contoh yang bisa mendapatkan keuntungan
dengan diskriminasi harga.
Biaya Administratif
Dalam penerapan diskriminasi harga, dimana konsumen dibagi ke
dalam beberapa kelompok, diperlukan biaya yang besar. Biaya
administratif yang dikeluarkan perusahaan bisa berdampak pada
peningkatan harga produk.
Penerapan Diskriminasi Harga
Beberapa contoh penerapan diskriminasi harga adalah sebagai
berikut:
Industri Transportasi
Transportasi adalah industri terbesar yang menerapkan diskriminasi
harga. Semua jenis transportasi, mulai dari darat, laut, dan udara
memberlakukan harga yang berbeda-beda. Perbedaan harga
didasarkan pada berbagai hal, seperti kelas, waktu bepergian, hingga
usia. Ada pula perusahaan transportasi yang membedakan harga
berdasarkan waktu pembelian tiket. Misalnya tiket kereta api yang
dijual jauh lebih murah pada 2 jam sebelum keberangkatan, untuk
rute-rute tertentu.
Harga Retail
Produsen bisa menjual produk mereka pada satu perusahaan retail
yang sama di beberapa wilayah sekaligus. Perbedaan harga hanya
didasarkan pada berapa banyak jumlah produk yang dibeli di wilayah
tersebut.
Kupon
Pemberian kupon adalah cara produsen untuk membedakan mana
konsumen mereka yang sensitif harga dan tidak sensitif harga.
Konsumen yang rela mengumpulkan kupon demi kupon adalah
mereka yang sensitif terhadap harga. Dengan demikian, produsen
bisa menarik harga lebih tinggi pada konsumen yang tidak sensitif
harga, alias tidak memiliki banyak kupon diskon.
Harga Premium
Harga premium yang diterapkan pada sebuah produk berarti
produsen mengeluarkan biaya marginal lebih besar untuk produk
tersebut dibandingkan dengan produk lain. Misalnya untuk sebuah
harga kopi. Kopi “biasa” diberi harga standar, sementara kopi
dengan label “premium” dijual dengan harga berkali-kali lipat dari
kopi biasa.