Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

EKONOMI MANAJERIAL

Perusahaan Kereta Api Indonesia (PT. KAI) menerapkan harga tiket perjalanan
berbeda-beda sesuai dengan tujuan pelanggan. PT. KAI memberikan layanan
perjalanan kepada pelanggan berupa ketepatan waktu dan kenyamanan. Harga
yang ditawarkan kepada pelanggan dimulai dari harga ekonomi, bisnis dan
eksekutif, perbedaan ini memudahkan pelanggan dalam menentukan pilihan harga
sesuai dengan kebutuhan dan keuangan mereka.

Pertanyaan:

1. Dari uraian di atas, apakah PT. KAI tersebut dapat dikatakan sebagai
perusahaan yang menerapkan diskriminasi harga di dalam pasar
monopoli? Jelaskan!
2. Masuk kategori diskriminasi harga apa? Jelaskan!
3. Apakah dapat dikategorikan juga sebagai diskriminasi harga derajat
pertama? Jelaskan!

JAWABAN:

1. Benar, pada kasus di atas, PT KAI menerapkan diskriminasi harga di dalam


pasar monopoli. karena harga tiket disesuaikan dengan kelas kereta api mulai
dari ekonomi, bisnis hingga eksekutif. Tentunya perbedaan harga ketiganya
juga diikuti dengan fasilitas yang diterima oleh pelanggan di setiap kelasnya.
2. Strategi diskriminasi harga adalah strategi makroekonomi yang sering
diterapkan oleh para produsen. Dalam strategi ini, suatu produk dijual dengan
harga yang berbeda dan pada pasar yang berbeda pula. Jadi, pada produk yang
sama, dua orang bisa saja memperoleh harga yang berbeda. Diskriminasi
harga dibagi menjadi 3 yaitu diskriminasi harga tingkat 1, diskriminasi harga
tingkat 2, dan diskriminasi harga tingkat 3. Kasus di atas termasuk
diskriminasi harga tingkat 3, yaitu perusahaan mengelompokkan pelanggan
pada beberapa segmen dengan berdasarkan variabel tertentu.  Kemudian,
perusahaan akan membebankan harga yang lebih tinggi pada satu kelompok
pelanggan dan membebankan harga yang lebih rendah pada kelompok lainnya
3. Diskriminasi harga derajat pertama adalah kondisi di mana perusahaan
menerapkan harga yang berbeda-beda untuk setiap unit barang yang dijual ke
para pelanggan. Kasus di atas dapat juga digolongkan ke dalam diskriminasi
harga derajat pertama karena ada golongan yang bisa membayar lebih rendah,
namun ada juga yang bisa membayar tiket yang lebih tinggi yaiu kelas
eksekutif.

Referensi:

Lincoln Arsyad. 2020. Ekonomi Manajerial. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai