Anda di halaman 1dari 6

Diskriminasi

Harga
ANNE FITRIANOVALINE 5553220024
RAHMA SASI KIRANA 5553220033

EKONOMI INDUSTRI
Pengertian
Diskriminasi harga merupakan sebuah strategi yang dilakukan untuk menetapkan

harga jual suatu produk yang sama dengan menerapkan harga yang berbeda, hal ini

dilakukan bertujuan untuk dapat meningkatkan volume penjualan dan laba yang diterima (Suardi, 2019). Prinsip
dasar dari diskriminasi harga adalah bahwa semua produk yang
sama atau sejenis namun diperlakukan berbeda.
EKONOMI INDUSTRI
Diskriminasi harga memiliki tiga jenjang:
Pada tingkat pertama, perusahaan melakukan diskriminasi harga dengan menetapkan harga reservasi setiap produk berbeda untuk setiap
konsumennya. Pada umumnya harga yang ditetapkan adalah harga maksimum yang bersedia konsumen bayarkan (willing to pay). Tujuan

1
dari penerapan diskriminasi harga tingkat pertama adalah upaya perusahaan untuk mendapatkan semua keuntungan dari konsumen.
Namun diskriminasi harga pada tingkat pertama ini sulit dilaksanakan karena sulit bagi perusahaan untuk membungkam harga jual yang
ditawarkan oleh konsumen satu dengan konsumen yang lainnya

Pada tingkat kedua ini atau biasa disebut non-linier pricing, dimana perusahaan menetapkan harga yang berbeda untuk konsumen yang
membeli produk sejenis dengan volume yang berbeda. Konsumen akan membeli suatu produk dengan volume lebih banyak data mereka

2
menyukainya dan hal tersebutlah yang dimanfaatkan perusahaan untuk menerapkan strategi penetapan harga. Perusahaan akan
menurunkan harga kepada konsumen yang membeli dalam volume lebih banyak dan akan mengenakan harga satuan produk pada
konsumen yang membeli dalam volume lebih sedikit.

Pada tingkat ketiga ini, perusahaan harus mampu mensegmentasikan konsumen atau pasar menjadi dua atau lebih segmentasi. Hal ini

02 dimaksudkan untuk melihat manakah segmentasi yang elastis dan inelastis sehingga dari informasi tersebut perusahaan dapat mengetahui

3 berapa harga yang harus diterapkan. Pada segmentasi elastis, konsumen cenderung sensitif dengan kenaikan harga yang akan dilakukan
oleh perusahaan akibatnya volume penjualan akan menurun. luar
Contoh Diskriminasi harga
Diskriminasi harga tingkat 1
Fenomena Pink Tax, diskriminasi harga berbasis gender

Pada tahun 2010, Consumer Reports menyoroti masalah diskriminasi harga kaos pria dan wanita dengan model yang sama secara nasional. Mereka menemukan tarif harga yang perlu dibayar oleh
wanita 50 persen lebih tinggi dibanding produk pria yang padahal model baju serupa.

sumber: https://www.asumsi.co/post/63011/fenomena-pink-tax-diskriminasi-harga-berbasis-gender/

Diskriminasi harga tingkat 2


Harga Mi Instan Beneran Naik 3x Lipat? Harga di Warung Segini

Sebelumnya harga mi instan per dus isi 40 bungkus berkisar Rp100-an ribu. Namun, tidak sampai seperti saat ini yang naik ke atas Rp110.000-an. Hal ini membuat pedagang
harus menaikkan harga jual eceran. Para pedagang mengungkapkan, saat ini harga Indomie Goreng dijual dengan harga Rp 3.500 per per bungkus, di mana sebelumnya di jual
dengan harga Rp 3.000. Akibat kenaikan harga mi instan ini membuat jumlah pembelian dari masyarakat juga ikut berkurang.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220811100035-4-362878/harga-mi-instan-beneran-naik-3x-lipat-harga-di-warung-segini

Diskriminasi harga tingkat 3


Tarif Angkot Di Berbagai daerah di Indonesia Januari 2020

Soal tarif angkot memang sangat murah. Tentunya angkot angkot setiap daerah berbeda-beda juga, tergantung keputusan dari pemerintah daerah setempat. Sebagai contoh
biasanya tarif angkot yang harus dibayar oleh penumpang sekali naik adalah Rp4.000. Tarif angkot ini untuk penumpang umum, sedangkan tarif angkot untuk pelajar biasanya
Rp2.500.

Sumber: https://www.otosia.com/berita/read/4766317/tarif-angkot-di-berbagai-daerah-di-indonesia-januari-2020
Kesimpulan
Diskriminasi harga adalah praktik perbedaan harga yang dikenakan pada konsumen yang sama untuk produk atau layanan yang
sama, berdasarkan karakteristik tertentu atau hal-hal yang tidak terkait dengan biaya atau kualitas produk tersebut. Terdapat tiga
tingkatan diskriminasi harga yang berbeda, yaitu diskriminasi harga tingkat pertama, kedua, dan ketiga. Diskriminasi harga
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk tujuan pemasaran, biaya produk, dan ketersediaan. Salah satu alasan mengapa
suatu negara menerapkan kebijakan diskriminasi harga adalah untuk meningkatkan volume perdagangan.

Diskriminasi harga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain memungkinkan perusahaan untuk
memaksimalkan keuntungan dan memperoleh pendapatan sebanyak mungkin untuk nilai produk mereka. Namun, penerapan
diskriminasi harga juga dapat membuat surplus konsumen menjadi rendah dan mengakibatkan kesenjangan yang semakin besar
di sekitar masyarakat.

02Dengan demikian, diskriminasi harga merupakan strategi penetapan harga yang penting dalam bisnis, namun perlu diterapkan
dengan hati-hati untuk meminimalkan dampak negatifnya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai