Anda di halaman 1dari 8

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

SOAL UJIAN AKHIR


TEORI EKONOMI MIKRO 2 E4
Dr. FEBRIANDI PRIMA PUTRA, SE, MSi

Petunjuk
1. Waktu Ujian Hanya 120 Menit (2 Jam paling lambat Kamis, 10 desember 2020 Jam
15.30), soal terkirim di Ilearn dan WAG.
2. Kerjakan Ujian Akhir Semester ini dalam Ms Word (Kurva, Gambar dan Perhitungan
boleh difotokan dan dimasukkan dalam Ms Word) dikirim ke email
febriandipp@gmail.com dan Ilearn.

Do the Best

1. Tiga perusahaan memproduksi satu jenis produk. Kurva permintaan pasarnya adalah
Q=1000-40P, dimana Q dalam ton per tahun dan P dalam dolar. Fungsi biaya perusahaan
per tahun dalam dolar adalah sebagai berikut:

C1=20Q1 C2=0,75Q22+13,5Q2 C3=0,005Q32+16,3Q3

Perusahaan tersebut telah mencapa keseimbangan model Cournot. Hitunglah nilai


harga, output dan laba untuk masing masing perusahaan! (20 Poin)
2. Jelaskan bentuk bentuk derajat diskriminasi harga beserta contohnya pada perilaku
monopoli. (10 Poin)

Jawban:

Diskriminasi Harga adalah kemampuan pelaku usaha untuk menentukan harga pada
barang dan jasa yang sama pada kualitas yang sama pada konsumen yang berbeda.
Diskriminasi Harga harus dibedakan dengan diferensiasi Harga. Dalam pandangan
ekonomi secara teknis, Diferensiasi Harga juga didefinisikan penjualan komoditas yang
sama kepada pembeli yang berbeda dengan harga yang berbeda-beda. Dalam teknis
implementasi suatu perusahaan bisa melakukan teknis-teknis strategi Harga yang
indentik dengan teknikteknik yang dilakukan dalam Diskriminasi Harga. Suatu strategi
Harga yang diterapkan perusahaan terkategorikan sebagai perilaku Diskriminasi Harga
yang dilarang jika kondisikondisi berikut terjadi:

 Penjual/produsen memiliki kekuatan monopolistik (market power) tertentu


setidaknya di satu pasar.
 Ada separasi antar pasar yang tidak memungkinkan pembeli melakukan
penjualan kembali (no arbitrage).
 Pembeli-pembeli pada pasar-pasar yang berbeda memiliki tingkat permintaan
dan elastisitas permintaan yang berbeda-beda.
 Penjual/produsen monopolistik bisa memanfaatkan adanya perbedaan
willingness to pay dari tiap-tiap konsumen.

Diskriminasi harga derajat kesatu Pada first degree price discrimination (FPD), harga
ditetapkan berbeda untuk setiap jumlah unit produk atau untuk setiap konsumen dan harga
yang ditetapkan itu persis sama dengan harga maksimum yang konsumen bersedia untuk
membayarnya (willing to pay = WTP). Jadi harga ditetapkan berbeda untuk pembelian 1 unit,
2 unit, 3 unit dst, atau secara grafis harga ditetapkan berbeda sepanjang kurva permintaan
yang dihadapi perusahaan. Sebagai contoh. misalnya seorang dokter memberlakukan tarif
konsultasi yang berbeda-beda pada setiap pasiennya.

Diskriminasi harga derajat kedua Kemudian pada model second degree price discrimination
(SDP), umumnya harga ditetapkan berbeda untuk setiap sejumlah pembelian (range of
output). Model ini disebut juga sebagai non-linear pricing dan bentuknya dapat berupa
quantity discount, two-part tariff dengan bonus tetap atau variabel. Penerapan diskriminasi
harga jenis kedua banyak kita temui dalam keseharian, dan sangat umum dilakukan oleh
pedagang.

Diskriminasi derajat ketiga Diskriminasi derajat ketiga (third price discrimination = TPD)
merupakan bentuk diskriminasi harga yang paling umum untuk dipraktikan, yaitu ketika
perusahaan mengelompokan pasar atau konsumen menjadi dua atau lebih (submarket).
Misalnya penerbit internasional menetapkan harga buku teks soft cover yang lebih murah
daripada yang hardcover.

Contoh diskriminasi harga monopoli

 harga listrik untuk rumah tangga berbeda dengan harga listrik untuk perusahaan
harga listrik di Pulau Jawa berbeda dengan harga listrik di luar pulau Jawa
 tarif air minum atau rumah tangga dan industri berbeda.

produk yang dijual di luar negeri lebih murah dari yang dijual di dalam negeri. ini dilakukan
agar barang dapat berkompetensi di pasar internasional. penetapan diskriminasi harga bisa
dilakukan oleh perusahaan monopoli yang mempunyai kekuasaan untuk menetapkan sendiri
harga yang dijualnya

3. Jelaskanlah beberapa contoh bentuk berkaitan dengan framing effects yang mendorong
perilaku memilih seperti the disesase dilemma, anchoring effects dan too much choice?
(10 Poin)

 Contoh Framing effect yang mendorong the disease dilemma

Penyakit serius mengancam 210 ekor sapi. Kamu adalah menawarkan pilihan antara 4
perawatan, A,B,C dan D yang akan menghasilkan hasil sebagai berikut. Treatment A.
Menyelamatkan 70 ekor sapi dengan pasti. Treatment B. Kesempatan 1/3 untuk
menyelamatkan 210 ekor sapi dan 2/3 kesempatan untuk tidak menyelamatkan satupun
sapi. Treatment C. Memiliki140 ekor sapi pasti mati. Treatment D. Kemungkinan 2/3 dari
210 ekor sapi dan 1/3 kemungkinan tidak ada yang mati.

 Contoh Framing Effect yang mendorong perilaku memilih seperti anchoring effects
Dalam desain eksperimental yang serupa, mahasiswa MBA diberi sebotol anggur mahal
dan kemudian ditanya apakah mereka bersedia membayar jumlah yang sama untuk botol
tersebut dengan dua digit terakhir nomor Jaminan Sosial mereka. Misalnya, jika dua digit
terakhir adalah 29, pertanyaannya adalah "Apakah Anda akan membayar $ 29 untuk
sebotol anggur ini?"

 Contoh Framing effect yang mendorong perilaku memilih seperti too much choice

Dalam satu percobaan, dua peneliti pemasaran mendirikan stan pengambilan sampel
untuk selai di supermarket. Satu gerai menawarkan 24 rasa dan satu hanya menawarkan
6. Lebih banyak orang berhenti di pajangan yang lebih besar, tetapi sebenarnya lebih
banyak orang yang benar-benar membeli selai di pajangan yang lebih kecil. Lebih banyak
pilihan tampaknya menarik bagi pembeli, tetapi banyaknya pilihan dalam tampilan yang
lebih besar tampaknya mempersulit pembeli untuk mengambil keputusan.

4. Terdapat beberapa strategi dalam pasar dimana tindakan beberapa perusahaan yang
saling mempengaruhi atau menentukan perilaku perusahaan lainnya dalam bertindak.
Jelaskan seperti apa hal tersebut dalam hal:

A. Quantity Leadership (Stackerberg Model)

Model Stackelberg adalah model pengambilan keputusan strategis di mana


perusahaan-perusahaan diasumsikan membuat keputusan secara berurutan. Model ini
digunakan untuk menjelaskan perilaku pengambilan keputusan strategis di pasar
oligopoli.

B. Price Leadership

Perilaku pimpinan harga terjadi dalam struktur-struktur oligopoly yang kolusif, dalam
hal ini ada perusahaan yang dominan dan perusahaan yang tidak dominan. Perusahaan
yang dominan dinamakan sebagai pimpinan (leader) sedangkan satu atau lebih
perusahaan yang tidak dominan atau disebut sebagai pengikut (follower). Perilaku
perusahaan yang dominan akan menjadi contoh dan indicator untuk diikuti oleh
perusahaan lain untuk menghindari resiko. Model kepemimpinan berbeda dengan
kartel, pada kartel kedudukan anggota lebih formal dan relative terikat, sedangkan
dalam model kepemimpinan harga, perusahaan-perusahaan dalam struktur industry
tersebut relative lebih bebas.

Model oligopoly kepemimpinan harga ini dapat dibagi beberapa jenis:

1. Pimpinan harga dari perusahaan yang mempunyai biaya terendah atau biaya rendah.

2. Pimpinan harga dari perusahaan yang dominan.

3. Pimpinan harga yang bersifat barometric.


C. Collusion

Salah satu cara paling umum untuk berkolusi adalah penetapan harga. Kolusi
penetapan harga sering dilakukan ketika hanya ada beberapa pemasok di pasar (pasar
oligopoli). Ketika tidak ada kolusi, para pemain saling berkompetisi dan terkadang
mengarah ke perang harga. Perang harga, tidak hanya merugikan perusahaan yang
terlibat tetapi juga keuntungan seluruh perusahaan di pasar.

Salah satu jalan untuk menghindarinya adalah dengan menyepakati harga jual.
Dengan begitu, laba seluruh perusahaan dapat maksimal. Para pemain kemudian
berkolusi secara diam-diam. Mereka menetapkan harga mengikuti harga pemimpin
pasar. Dengan begitu, harga tetap tinggi, meski mereka tidak bertemu dan menyepakati
harga jual bersama.

D. Cournot Model, Edgeworth Model dan Chamberlian Model (20 Poin)

Cournot Model

Model ini menjelaskan bahwa perusahaan berupaya untuk memaksimalkan


keuntungan dengan memilih berapa banyak yang akan diproduksi dan perusaan tidak
tergantung berapa banyak pesaing produksi.Maka dari itu, basis persaingannya adalah
jumlah outpun yang dihasilkan sehingga semua perusahaan akan terpengaruh untuk
memilih output secara bersamaan dan mengambil sesuai dengan jumlah pesaing-
pesaingnya.

Edgeworth Model

Model ini melihat apa yang terjadi ketika ada produk yang homogen, maksudnya
adalah konsumen ingin membeli dari produsen yang termurah, model ini
mengasumsikan bahwa perusahaan bersedia dan mampu memenuhi semua
permintaan. Maka dari itu, produsen satu dengan yang lainnya akan terpengaruh untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, supaya produk yang mereka hasilkan bisa terjual
serta mendapatkan keuntungan.

Chamberlain Model

Mengasumsikan bahwa duopolis saling bergantung, sehingga akan saling


mempengaruhi perusahaan yang satu dengan yang lainnya, mulai dari menetapkan
harga-harga yang sama, menjual jumlah yang sama, dan memaksimumkan keuntungan
bersama.

5. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan compensating variation, equivalent variation dan
kaitannya dengan consumer’s surplus? Bantu penjelasan dengan gambar dan model
matematikanya! (20 Poin)

Jawaban :

*Compensating variation
* Equivalent variation

Kaitan Compensating variation dan Equivalent variation dengan konsumen surplus

Hubungan 1: Ketika preferensi konsumen quasilinear, ketiga langkah tersebut sama.

Pertimbangkan terlebih dahulu perubahan Surplus Konsumen ketika P1 naik dari p1'
menjadi p1".;

'
Jika U( x1 , x 2 )  v( x1 )  x 2 kemudian CS(p1 )  v( x'1 )  v( 0 )  p'1x'1 dan
jadi perubahan CS ketika p1 naikdari p1 ' ke p1" adalah

CS  CS( p'1 )  CS( p"1 )


 v( x'1 )  v( 0 )  p'1x'1  v( x"1 )  v( 0 )  p"1x"1 
 v( x'1 )  v( x" ' ' " "
1 )  ( p1x1  p1x1 ).

Sekarang pertimbangkan perubahan CV ketika p1 naik dari p1 ' ke p1".Utilitas konsumen


* *
untuk P1 yang diberikan adalah v( x1 ( p1 ))  m  p1x1 ( p1 ) dan CV adalah
penghasilan tambahan yang, dengan harga baru, membuat utilitas konsumen sama
seperti pada harga lama.

6. Apa yang dimaksudkan dengan elastisitas berkaitan dengan harga, pendapatan dan
permintaan beserta aplikasinya dalam perekonomian? Buktikanlah dengan bantuan
kurva, elastisitas harga sendiri dari kurva permintaan yang elastis dan inelastis akan
memberikan efek yang berbeda terhadap jumlah barang yang diminta akibat perubahan
harga yang sama besarnya! (20 Poin)

Elastisitas berkaitan dengan Permintaan, maksudnya adalah sebuah perhitungan


terhadap pengaruh jumlah permintaan akibat pengaruh terhadap pemintaan karena
perubahan suaru harga barang atau perbandingan perubahan jumlah ketersediaan suatu
barang yang di minta oleh konsumen sebagai akibat dari presentasi perubahan barang
yang ada di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai