Anda di halaman 1dari 74

Laba dan Diskriminasi Harga

PROF DR IR A.R.ADJI HOESODO,SH,MH,MBA


LABA
Di banyak Negara, insentif laba bagi para manajer dan pekerja
telah mengarah pada peningkatan mutu produk dan efisiensi
biaya. Jadi, laba dan motif laba memainkan peran kunci yang
menjadi semakin penting dalam alokasi sumber daya ekonomi yang
efisien di seluruh dunia.

-Laba Bisnis versus Laba Ekonomi


1. Laba Bisnis
Pendapatan penjualan dikurangi biaya eksplisit (akuntansi) dalam
menjalankan bisnis
2. Laba ekonomi
Laba bisnis dikurangi biaya modal yang implisit dan masukan lain
yang disediakan pemilik dan dipergunakan perusahaan
Beberapa teori yang menerangkan tentang laba
 Teori Friksi dari Laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa pasar seringkali tidak berada dalam ekuilibrium
karena adanya perubahan yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk
atau kondisi biaya.
Contoh :
Timbulnya generasi baru dari perangkat lunak komputer yang mudah
dipergunakan dapat mengarah pada peningkatan yang jelas dalam
permintaan akan komputer mikro, yang menyebabkan laba para pabrik
komputer mikro akan meningkat di atas tingkat normal untuk jangka waktu
tertentu.

 Teori Monopoli dari Laba ekonomi


Merupakan perluasan dari teori friksi. Teori ini menyatakan bahwa beberapa
perusahaan, karena faktor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal
yang tinggi, paten atau perlindungan import dapat mengembangkan posisi
monopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas
Lanjutan...
• Teori Inovasi dari Laba Ekonomi
Laba yang di atas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil.
Contoh :
Xerox Corporationmemperoleh tingkat pengembalian yang tinggi karena
berhasil mengembangkan, memperkenalkan Dan memasarkan alat
penyalinan (fotocopy) yang unggul, terus menerima tingkat pengembalian
di atas normal sampai perusahaan-perusahaan lain memasuki bidang ini.

• Teori Kompensasi dari Laba Ekonomi


Teori ini menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang di atas normal
semata-mata merupakan imbalan bagi perusahaan yg sangat berhasil
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasi yang
efisien.
Teori ini juga mengenali laba ekonomi sbg imbalan yg penting bagi fungsi
kewirausahaan dari para pemilik atau manajer.
Peran Laba
Laba ekonomi memainkan peran penting dalam
perekonomian berbasiskan pasar. Laba di atas normal
berfungsi sebagai sinyal yang bernilai bahwa keluaran
perusahaan atau industri harus ditingkatkan. Atau memberikan
sinyal untuk ekspansi dan masuk. Laba di bawah normal
memberikan sinyal untuk kontraksi Dan ke luar.
Laba memainkan peran kritis baik dalam memberikan
insentif bagi inovasi dan efisiensi produksi maupun dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka.
Contoh Soal :
seorang wanita mengelola tempat fotocopi dan digaji $ 25.000 setahun
memutuskan untuk membuka bisnis fotokopi sendiri. Diketahui
penerimaannya selama setahun pertama operasi adalah $ 120.000 sedangkan
pengeluarannya sbb. : gaji karyawan $45.000, bahan-bahan $ 15.000, sewa
$10.000, utilities $1.000, bunga pinjaman bank $10.000.
Tentukan :
a) biaya eksplisit
b) biaya implisit
c ) laba bisnis
d) laba ekonomi
Jawab :
a) Biaya eksplisit = $45.000 + $ 15.000+ sewa $10.000 + bunga pinjaman
bank $10.000 = $81.000

b) Biaya implisit = $25.000


c) Laba bisnis = $120.000 - $81.000 = $39.000
d) Laba ekonomi = $120.000 - $81.000 - $25.000 = $14.000
Diskriminasi Harga
(Price Discrimination)

 Menerapkan harga yang berbeda untuk


suatu produk dimana perbedaan tersebut
bukan dikarenakan perbedaan biaya produksi.
 Objective of the firm is to attain higher
profits than would be available otherwise.
 Sering disebut revenue management, yield
management, market segmentation
Point Crucial Diskriminasi Harga

1. Produk harus persis sama dan harga berbeda


Jika konsumen menganggap bahwa barang tidak identik,
mereka akan menghargai barang secara berbeda,
sehingga menciptakan kurva permintaan terpisah dan
pasar terpisah untuk barang yang berbeda
2. Biaya/cost harus sama untuk setiap pasar Jika biaya
bervariasi di pasar, manajer yang memaksimalkan
keuntungan yang mengikuti aturan MR = MC tentu saja
akan mengenakan harga yang berbeda.
Diskriminasi Harga
(Price Discrimination)

1. Perusahaan harus berada pada Pasar


Persaingan Tidak Sempurna (a price maker)
2. Elastisitas harga permintaan harus berbeda
bagi produk yang dijual dengan harga
berbeda.
3. Perusahaan harus dapat membedakan
segmen pasar dan mencegah penjualan
ulang ke segmen pasar yang berbeda.
Diskriminasi Harga

 Tidaksemua perbedaan harga mencerminkan


Diskriminasi Harga
 Diskon Kuantitas,perbedaan harga antara
distributor dan pengecer, harga yg bervariasi
menurut waktu (hari/musim/tahun) bukan
merupakan diskriminasi harga
Pengaruh Diskriminasi Harga
1. Penerimaan total yang lebih tinggi daripada
penerimaan total perush. yang memaksimumkan
keuntungan dengan satu harga

2. Output pada diskriminasi harga lebih tinggi


daripada output perusahaan monopoli dengan
satu harga
Cara Memisahkan Pelanggan Untuk
Diskriminasi Harga
1. Geografi
2. Penghasilan / Income
3. Jenis kelamin
4. Usia
5. Waktu dalam satu hari atau musim
6. Ras
7. Bahasa
8. Kemampuan untuk mengadakan produk
Diskriminasi Harga
Derajat Pertama (First-Degree)

 Setiapunit dijual dengan harga berbeda


(harga tertinggi yang mungkin)
 Perusahaan
mengambil semua surplus
konsumen (consumers’ surplus)
 Perusahaan memaksimumkan penerimaan
total dan keuntungan dari setiap unit yang
dijual.
Diskriminasi Harga
Derajat Pertama (First-Degree)

Kesulitan :
 Membutuhkan pengetahuan yang tepat
tentang setiap permintaan pembeli akan
produk
 Penjual harus menegosiasikan harga yang
berbeda untuk setiap unit yang dijual ke
setiap pembel
Perfect Price Discrimination
Does it Work for Car Dealers?

“How much do you plan to At 6%, that’s


pay a month?” about $12,000
for 60 months,
plus $3,000

you inadvertently reply:


Here’s one for only
“ $232 per month, and have $15,000. It’s swell.
a $3,000 down payment!”
First-Degree
(Perfect) Price Discrimination
Diskriminasi Harga
Derajat Kedua (Second-Degree)
 Mengenakan harga yang seragam untuk
sejumlah unit tertentu, dan harga yang
berbeda (lebih murah atau lebih mahal)
untuk sejumlah unit berikutnya.
 Perusahaan hanya mengambil sebagian
(tidak semua) surplus konsumen (consumers’
surplus)
Second-Degree Price Discrimination
 Harga yang lebih rendah ditawarkan untuk
jumlah yang lebih besar dan pembeli dapat
memilih sendiri harga dengan memilih berapa
banyak untuk dibeli
 Ketika konsumen yang sama membeli lebih
dari satu unit barang atau jasa pada suatu
waktu, nilai marjinal yang ditempatkan pada
unit tambahan menurun karena lebih banyak
unit dikonsumsi.
1-18
Contoh:

 Amusement parks
 Keanggotaan Pusat Kebugaran
 TV Cable
Second Degree Price Discrimination
at McDonalds (Bundling)

 McDonalds menjual Extra Value Meals dengan bundling


antara sandwich, kentang goreng, dan minuman ringan
seharga kurang dari yang dijualnya secara terpisah.
 Menjual baik bundles maupun items secara terpisah disebut
mixed bundling.
Bundling & Mixed Bundling

 Jika Bob bersedia membayar $ 3 untuk


burger dan $ 1 untuk minuman ringan, dan
jika Mary membayar $ 2 untuk burger dan $
2 untuk minuman ringan, maka bundling
senilai $ 4 untuk burger dan soda akan
bekerja untuk kedua pelanggan tsb.
 Tetapi jika harga burger secara individu
adalah $ 3,00 dan minuman ringan $ 2,00,
maka Bob hanya akan membeli burger dan
Mary hanya minuman ringan.
 Tidak semua orang sama, jadi kumpulan
campuran berhasil dengan lebih banyak
pelanggan.
Second-Degree Price Discrimination
 Declining block pricing
 Menawarkan potongan harga dari sejumlah
blok yang dibeli secara berturut-turut

1-22
Block Pricing with Five Blocks
Diskriminasi Harga
Derajat Ketiga (Third-Degree)

 Mengenakan harga berbeda untuk produk


yang sama yang dijual di pasar berbeda
 Perusahaan memaksimumkan keuntungan
dengan menjual sejumlah unit di setiap
pasar sedemikian rupa sehingga penerimaan
marjinal setiap pasar (MRi)sama dengan
biaya marjinal (MC).
Third-Degree Price Discrimination
 Jikaperusahaan menjual pada 2 pasar yaitu pasar
1 dan pasar 2
 Alolasi ouput penjualan sehingga MR1 = MR2
 Optimal total output adalah di mana MRT = MC
 Untuk profit-maximization, alokasikan penjualan
total output agar MRT = MC = MR1 = MR2

1-25
Third-Degree Price Discrimination
 Prinsip Equal-marginal-revenue
 Alokasi output (penjualan) agar MR1 = MR2 yang
mana akan memaksimalkan total revenue untuk
perusahaan (TR1 + TR2)
 Pasar yang lebih elastic mendapatkan harga yang
lebih rendah
 Pasar yang kurang elastic mendapatkan harga
yang lebih tinggi

1-26
Allocating Sales Between Markets (Figure 14.6)

1-27
Constructing the Marginal Revenue Curve (Figure
14.7)

1-28
Profit-Maximization Under Third-Degree Price
Discrimination (Figure 14.8)

1-29
Multiple Products
 Produk INDEPENDEN bila perubahan harga dan kuantitas
satu produk TIDAK mengubah pendapatan atau biaya pada
produk lainnya
Produk INTERDEPENDENT, bila perubahan DO
mempengaruhi produk lainnya
 Contoh: Procter & Gamble membuat Luvs dan Pampers
TR = TRA + TRB
Pricing of Multiple Products

Produk dgn Permintaan Saling


Berkaitan (interelated demand)
Memanfaatkan kelebihan kapasitas
pabrik (plant capacity utilization)
Produk bersama (Joint Products)
Proporsi tetap (Fixed Proportions)
Proporsi berubah (Variable Proportions)
Pricing of Multiple Products
Produk dgn Permintaan Saling Berkaitan
(interelated demand)
Untuk perusahaan penghasil 2 produk (A dan B),
fungsi pendapatan marjinal perusahaan adalah :

TRA TRB
MRA  
QA QA

TRB TRA
MRB  
QB QB
Pricing of Multiple Products

Penggunaan Kelebihan Kapasitas Pabrik


Sebuah perusahaan multi-produk yang menggunakan
pabrik tunggal harus menghasilkan jumlah dimana
pendapatan marjinal (MRi) dari masing-masing produk k
nya sama dengan biaya marjinal (MC) produksi.

MR1  MR2    MRk  MC


Pricing Example in Supermarkets
 Harga Kalkun jatuh selama Thanksgiving 30¢ / kilo with
$100 purchase
Belum dapat dikatakan PERMINTAAN kalkun akan
menjadi terbaik
 Loss-Leader Pricing
Jika T = turkey/kalkuk
A sebagai makanan selainTurkey
TRstore = TRT + TRA

MRstore for turkey = TRT /QT + TRA /QT


Diskriminasi Harga Internasional

 Dumping adalah suatu kebijakan deskriminasi


harga secara internasional yang dilakukan dengan
menjual suatu komiditi di luar negeri dengan
harga yang lebih murah dibandingkan yang
dibayar konsumen di dalam negeri.
Diskriminasi Harga Internasional

 Persistent Dumping
 Predatory Dumping
 Sporadic Dumping
 Persitent dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang
berkelanjutan (continous) dari suatu perusahaan di pasar
domestik untuk memperoleh laba maksimum dengan
menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri daripada
di luar negeri
 Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk
menjual barangnya di luar negeri dengan harga yang lebih
murah untuk sementara (temporary) sehingga dapat
mematikan atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan
bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar, barulah harga
kembali dinaikkan untuk mendapatkan laba maksimum
 Sporadic dumping, yaitu tindakan perusahaan dalam menjual
produknya di luar negeri dengan harga yang lebih murah
secara sporadis dibandingkan harga di dalam negeri karena
adanya kelebihan produksi di dalam negeri.
Praktek Optimal Markups
 Toko grosir memiliki  Permintaan highly elastic
markup rendah  Optimal markup akan kecil
 Banyak barang substitusi
yang dekat - di toko bahan
makanan lain (varietas
roti dan kualitasnya
distandarisasi)
Pembelian sering, jadi
pelanggan tahu tentang
harga & kualitas
Markups on Jewellery

 Markup perhiasan diketahui besar


 Sulit membuat perbandingan di toko perhiasan
Sedikit pembelian ulang, jadi pengetahuan
tentang harga rendah
 Akibatnya, elastisitas harga lebih rendah untuk
perhiasan
 Markup yang optimal lebih besar
Skimming
 Strategi skimming adalah
menetapkan harga awal yang
P
tinggi ketika produk baru D
diluncurkan dan semakin lama
akan terus turun harganya.
 Mereka yang ingin
mendapatkannya terlebih
dahulu membayar harga
tertinggi, yang lain mau
menunggu
 Contoh:
 Hardcover & Paperback Books
 New electronic, computer TIME
products, and PDAs.
Prestige Pricing
 Beberapa produk membedakan dirinya dengan produk
yang lain sehingga menjadi mahal.
 Contoh :
 Mercedes, Rolls Royce, or BMW
 Cartier jewellery

 Price is a way to distinguish the product

 Prestige Pricing adalah praktik pengisian harga tinggi


untuk meningkatkan nilai yang dirasakannya.
 Namun, perusahaan menghabiskan banyak aktivitas
promosi untuk meyakinkan pelanggan bahwa produknya
bergengsi
Harga Transfer (Transfer Pricing)

 Harga produk antara yang dijual oleh suatu


Bagian Perusahaan yang dibeli oleh Bagian lain
dari perusahaan yang sama.
 Dibuat sesuai kebutuhan dengan cara
desentralisasi (decentralization) dan
penciptaan pusat keuntungan semi-otonomi
dalam perusahaan.
Bagaimana kombinasi faktor produksi yang
digunakan dalam menghasilkan produk dengan
tingkat efisiensi yang paling optimum:
a. Menganalisis pengalokasian faktor-faktor
produksi secara efisien.
b. Penentuan pendapatan faktor-faktor produksi
dan distribusi pendapatan.

Tujuan perusahaan  memaksimumkan


keuntungan
 (MR=MC).

43
Pasar Faktor Produksi

Oleh:
Prof Dr Ir.A.R.Adji Hoesodo,SH,MH,MSc
Hubungan antara jumlah faktor produksi dengan
tambahan produksi dan hasil penjualan

produksi hasil hasil


jumlah tenaga jumlah fisik penjualan penjualan
kerja produksi marjinal harga barang total marjinal
0 0 100 0
1 24 24 100 2400 2400
2 44 20 100 4400 2000
3 60 16 100 6000 1600
4 72 12 100 7200 1200
5 80 8 100 8000 800
6 84 4 100 8400 400
7 86 2 100 8600 200
45
100
90
80
fungsi pro-
70
Jumlah Produksi

duksi
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8
jumlah tenaga kerja
Chart Title
30

25

produksi fisik marjinal


20

15

10
MPP
5

0
1 2 3 4 5 6 7
jumlah tenaga kerja

46
Chart Title
2500
hasil penjualan marjinal

2000

1500

1000

500

0
1 2 3 4 5 6 MRP
7
-500

-1000
jumlah tenaga kerja

2500

2000

1500

Hasil penjualan marjinal


1000
hasil penjualan
500 marjinal
harga faktor
0 produksi
1 2 3 4 5 6 7
-500

-1000

Jumlah tenaga kerja

47
Jumlah Produksi Hasil Hasil Harga
tenaga Jumlah fisik Harga penjualan penjualan faktor
kerja produksi marjinal barang total marjinal produksi
0 0 100 0 1000
1 24 24 90 2160 2160 1000
2 44 20 80 3520 1360 1000
3 60 16 70 4200 680 1000
4 72 12 60 4320 120 1000
5 80 8 50 4000 -320 1000
6 84 4 40 3360 -640 1000
7 86 2 30 2580 -780 1000

48
2500

2000

1500

Sf = MCF
Hasil penjualan marjinal

1000

500

MRP1 = Df
0
1 2 3 4 5 6 7

Jumlah tenaga kerja


-500

MRP2 = Df
-1000

49
Pergeseran kurva permintaan faktor produksi:
1. Perubahan permintaan terhadap barang yang diproduksi.
2. Perubahan faktor produksi yang lain.
Perubahan harga.
Perubahan produktivitas faktor
Elastisitas permintaan faktor produksi

50
Pergeseran kurva permintaan faktor produksi:
Elastisitas permintaan faktor produksi
o Elastisitas permintaan dari barang yang dihasilkan
 makin besar elastisitas permintaan barang yang dihasilkan,
makin besar elastisitas permintaan faktor produksi
o Perbandingandiantara ongkos yang dibayarkan kepada faktor
produksi dengan ongkos total.
o Tingkatpenggantian diantara faktor produksi makin banyak
faktor produksi lainnya dapat menggantikan sesuatu faktor
produksi tertentu, semakin elastis permintaan faktor produksi
tersebut
o Tingkatpenurunan produksi fisik marginal (MPP) makin cepat
penurunan produksi fisik marjinal makin tidak elastis permintaan
faktor produksi yang bersangkutan
51
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja

Upah adalah pembayaran jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga
kerja kepada para pengusaha.

Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam
proses produksi.

Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari


sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang
dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
para pekerja.

52
Tahun Upah uang Indeks Upah riil
(per unit) harga
konsume
n
1970 Rp. 700 100 100/100 x Rp. 700 = Rp. 700
1975 Rp. 1.050 105 100/105 x Rp. 1.050 = Rp. 1.000
1980 Rp. 1.800 150 100/150 x Rp. 1.800 = Rp. 1.200
1982 Rp. 2.080 160 100/160 x Rp. 2.080 = Rp. 1.300

Indeks harga adalah indeks yang memberikan gambaran


tentang tingkat rata-rata dari perubahan harga-harga
dari waktu ke waktu.

Indeks harga barang konsumen digunakan untuk


menaksir upah riil dari tahun ke tahun. Upah riil yang
diterima tenaga kerja tergantung pada produktivitas
pekerja. 53
Sn

Wa E1
Tingkat upah

Wb E0

MRP1= D1

MRP0= D0

0 N Jumlah tenaga kerja

Tingkat produktivitas dan upah riil

Sumber kenaikan produktivitas:


1. Kemajuan teknologi memproduksi.
2. Pertambahan kepandaian dan ketrampilan tenaga kerja
3. Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.
54
Penentuan upah dalam pasar persaingan:
1. Pasar persaingan sempurna, tenaga kerja maupun
perusahaan tidak mempunyai persatuan.
2. Pasar monopsoni, dimana satu perusahaan merupakan
pembeli tunggal dari jasa tenaga kerja yang ditawarkan.
3. Pasar monopoli, dimana pekerja bersatu dalam suatu
persatuan atau serikat pekerja dalam menawarkan tenaga
kerja.
4. Pasar monopoli bilateral, perusahaan adalah pembeli
tunggal jasa tenaga kerja, dan tenaga kerja secara bersama
menawarkan tenaga kerja.

55
Persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja:
Banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja
dan tenaga kerja di pasar tidak menyatukan diri
dalam serikat pekerja

D S

Tingkat upah
Tingkat upah

e S = MRC
W e

d = mrp d = mrp

0 Jumlah tenaga 0 L
l kerja
Jumlah tenaga kerja

56
Pasar tenaga kerja monopsoni :
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar
sedangkan penjual jumlahnya banyak.

jumlah upah marjinal


tenaga upah total tenaga tenaga kerja hasil penjualan
kerja tingkat upah kerja (MCL) marjinal (MRP)
1 300 300 1500
2 400 800 500 1300
3 500 1500 700 1100
4 600 2400 900 900
5 700 3500 1100 700
6 800 4800 1300 500
7 900 6300 1500 300 57
MCL
1600 D

1400
1200
1000
Tingkat upah

S=w

800
600
400
D =MRP
200
0
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah tenaga kerja

58
Penentuan upah di pasar monopoli dan monopoli bilateral:
1. Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada ekuilibrium
permintaan dan penawaran.
2. Membatasi penawaran tenaga kerja
3. Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikkan permintaan
tenaga kerja

S
Tingkat upah

w1
w0 e
Gambar : upah dimana
serikat buruh mempunyai
kekuatan monopoli
D
0 L1 L0 L2 Jumlah tenaga kerja
59
S1 Gambar meningkatkan
S0
upah dengan
w1 membatasi penawaran
E1
w0 E0
Tingkat upah

D = MRP

0 L1 L0 Jumlah tenaga kerja

60
S0
D1
D0

w1
Tingkat upah

w0

0 L0 L1 Jumlah tenaga kerja

Gambar menaikkan upah dan penggunaan tenaga kerja


dengan menaikkan penerimaannya

61
MCL
S=w

w2
Tingkat upah

w0
w1

D = MRP

0 L1 L0 Jumlah tenaga kerja

Tingkat upah dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral

62
Faktor yang menimbulkan perbedaan upah:
1. Perbedaan jenis pekerjaan.
2. Perbedaan kemampuan, keahlian dan
pendidikan.
3. Pertimbangan bukan keuangan dalam
memilih pekerjaan.
4. Ketidak-sempurnaan dalam mobilitas
tenaga kerja.

63
Pendapatan faktor-faktor produksi lain:
sewa, bunga dan keuntungan
Sewa Ekonomi:
Sewa ekonomi adalah harga yang harus dibayar atas penggunaan
tanah dan faktor-faktor produksi lain yang jumlah penawarannya
tidak dapat ditambah, atau bagian pembayaran faktor produksi yang
melebihi pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari
pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin dilakukan:
a. Pendapatan pindahan (transfer earning): bagian dari pendapatan
yang digunakan untuk mencegah faktor produksi tersebut
digunakan untuk kegiatan ekonomi yang lain.
b. Sewa ekonomi: perbedaan diantara pendapatan yang diterima
dan pendapatan pindahan.
64
Tanah dan sewa ekonomi

S
Sewa tanah

R1

R0
D1
R2

D0
D2

0 Jumlah tenaga kerja

65
D = MRP S

w E
Tingkat upah

Sew
ekonomi

Pendapatan
w1 pindahan

0
L
Jumlah tenaga kerja

Sewa ekonomi dan pendapatan pindahan

66
Modal dan tingkat bunga:
1. Faktor yang menentukan permintaan
para pengusaha atas modal.
2. Faktor utama yang menentukan
penawaran tabungan oleh masyarakat.
3. Teori-teori yang menerangkan tentang
penentuan tingkat upah.
 Sebab-sebabnya terdapat beberapa
tingkat bunga
 Menerangkan perbedaan antara
tingkat bunga nominal dan tingkat
bunga riil
67
Produktivitas modal dan permintaan modal:
Investasi : pengeluaran sektor perusahaan untuk
membeli atau memperoleh barang-barang modal baru
untuk menggantikan barang-barang modal lama

Faktor yang menentukan produktivitas modal:


-Menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunan
netto.
- presentase dari modal yang ditanamkan
- tingkat pengembalian modal
68
X1 X2 X3 Xn An
nilai investasi     ......  
(1  R) (1  R) (1  R)
2 3
(1  R) n
(1  R) n

Dm
Tingkat bunga (persen)

10

0
K0 K1 Stok modal

69
Sm

Tingkat bunga (persen)


10

0
S0 S1 Jumlah tabungan

S
Tabungan

S
S1
Y0
S0 Y1 Y2

Pendapatan Nasional
70
Penentuan tingkat bunga:
Klasik : tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan
penawaran tabungan

D”m Dm

Dm E1 D”m
r1
Tingkat bunga

E
r0
E2
r2

0 l0 l2 l1 Jumlah investasi

71
Keynes : tingkat bunga tergantung pada jumlah uang yang beredar dan preferensi
likuiditet.

Preferensi likuiditet adalah permintaan masyarakat atas uang yang tergantung pada
tiga motif:
a. Untuk transaksi.
b. Untuk berjaga-jaga.
c. Untuk spekulasi.

r0
Tingkat
bunga

r1 LP

0 M0 M1 Jumlah uang
72
Faktor yang menyebabkan adanya beberapa
tingkat bunga :
-Perbedaan resiko
-Jangka waktu pengembalian
-Biaya administrasi pinjaman

Tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil:


Tingkat bunga nominal : digunakan sebagai
ukuran untuk menentukan besarnya bunga yang
harus dibayar oleh pihak peminjam dana.
Tingkat bunga riil : persentase kenaikan nilai
riil dari modal ditambah bunganya dalam
setahun 73

Anda mungkin juga menyukai