Anda di halaman 1dari 40

PERSIAPAN SIMAK (2)

by : Yuni Astuti
Metula: sterigmata primer
Fialida: sterigmata sekunder
Konidiospora: spora aseksual

A. carbonarius, A.
niger
A. aculeatus , A. japonicus, A. fumigatus
Detritivor: memecah senyawa
organik kompleks menjadi senyawa
organik sederhana. (rayap, cacing)

Dekomposer: memecah senyawa


organik sederhana menjadi zat
anorganik. (bakteri, fungi)
aerob

SEL BAKTERI
SEL HEWAN
Surfaktan alveolus
Sintesis Protein
 
1. Transkripsi: Tahap pembentukan RNA-duta (mRNA/RNAd/ARNd) di dalam inti sel oleh
enzim RNA polimerase.
a. Inisiasi: DNA cetakan/template berikatan dengan enzim RNA polimerase.
b. Elongasi: mRNA disalin/ditranskrip RNA polimerase dengan menambahkan
ribonukleotida pasangan dari DNA cetakan.
c. Terminasi: Pita mRNA dilepas dari RNA polimerase untuk kemudian diproses dan
dibawa ke ribosom di sitoplasma
2. Translasi: mRNA sebagai cetakan membawa kode-kode genetik 3 nukleotida (kodon)
diterjemahkan oleh RNA-transfer (tRNA/RNAt/ARNt) berisi antikodon dengan membawa asam
amino yang bersesuaian menjadi polipeptida (pita pembentuk protein).
a. Inisiasi: mRNA berikatan dengan RNA-ribosom (rRNA/RNAr/ARNr) di bagian sub
unit kecil ribosom. tRNA mengenali kodon mulai/start (AUG).
b. Elongasi: Kodon pada mRNA diterjemahkan oleh tRNA membentuk rantai polipeptida.
c. Terminasi: tRNA mengenali kodon selesai/stop (UAA, UGA, UAG) yang tidak berisi
asam amino (disebu jugat kodon nonsense) tapi merupakan komponen faktor lepas
(release factor).
Polipeptida dilepas untuk diproses menjadi protein di badan Golgi.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-00710-
2_16
Figure 1. Four Types of Gene Therapy. CFTR
denotes cystic fibrosis transmembrane
conductance regulator, and TK thymidine
kinase.
DOI: 10.1056/NEJM199511023331808
 
FIGURE 13.1 Paratransgenesis to block malaria transmission in the mosquito. In this strategy, a symbiotic
bacterium native to the mosquito is genetically engineered in vitro to export anti-Plasmodium effector
molecules that interfere with parasite transmission. Genetically modified bacteria are then reintroduced
into mosquitoes, e.g., by providing mosquitoes with cotton balls soaked in a mixture of bacteria and
sugar solution (left panel). After a blood meal, the engineered bacteria proliferate by hundred-fold thus
dramatically increasing the output of effector molecules. The effector molecules kill Plasmodium
parasites or influence the mosquito's ability to transmit malaria, thwarting vector competence. 

Paratransgenesis Applications
December 2017
DOI: 10.1016/B978-0-12-805350-8.00013-1
In book: Arthropod Vector: Controller of Disease Transmission, Volume 1
• Filtrasi/Penyaringan di glomerulus.
Zat yang disaring protein dan sel darah
Hasil filtrasi: Urin Primer / filtrat glomerolus
 
• Reabsorpsi /Penyerapan kembali
Reabsorpsi di TKP
Bersifat obligat berupa penyerapan glukosa dan
asam amino secara difusi terfasilitasi

Reabsorpsi di lengkung Henle


 lengkung Henle desendens : reabsorpsi air.
 lengkung Henle asendens : reabsorpsi
garam mineral.

-  Reabsorpsi di TKD
Terjadi reabsorpsi air secara fakultatif
(dipengaruhi oleh hormon
ADH/vasopressin/pitresin)
  Hasil reabsorpsi dari TKP dan lengkung Henle: urin
sekunder
 
• Augmentasi/sekresi/ penambahan
Penambahan ion kalium dan hidrogen,
Hasil : Urin sejati / sesungguhnya
mengandung air, garam, urea
Mutasi DNA mitokondria dapat menyebabkan kelainan yang terjadi pada manusia. Sebagian besar produk yang
dihasilkan oleh gen-gen mitokondria membantu penyusunan kompleks protein dari rantai transpor elektron dan sintase
ATP. Ketika terjadi kecacatan dalam satu protein atau lebih, maka akan mengurangi banyaknya ATP yang akan dihasilkan
oleh sel dimana hampir semua jaringan sangat bergantung pada ATP. Bagian tubuh yang paling rentan akan hilangnya
energi ada pada sistem saraf dan otot. Contoh akibat dari mutasi mtDNA ialah Leber’s Hereditary Optic Neurophaty
(LHON). LHON merupakan penyakit yang diturunkan secara maternal, dengan gejala klinik yang khas berupa kebutaan
pada kedua mata akibat atrofi saraf optik. Kelainan LHON ini terjadi karena adanya mutasi mtDNA, yaitu pada
nukleotida 11778.
sumber : http://farmasi.unida.gontor.ac.id
Figure 3. Mitochondrial function relies on a coordinated expression of mitochondrial
proteins from two genomes. All factors required for replication and transcription of the
mtDNA are encoded in the nucleus. In courtesy of Lene Sörensen.

https://www.researchgate.net/publication/35276342_Molecular_mechanisms_of_initiation_of_mitochondrial_DNA_replic
ation

Anda mungkin juga menyukai