Anda di halaman 1dari 40

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat

dengan gangguan sistem pernafasan


pneumonia
LATAR
BELAKANG

Menurut WHO 2012, Insiden pneumonia di Pneumonia adalah radang paru yang
negara berkembang adalah 151,8 juta kasus disebabkan oleh bakteri dengan gejala
pneumonia / tahun, 10% diantaranya
panas tinggi disertai batuk berdahak,
pneumonia berat dan perlu perawatan di rumah
sakit, Di negara maju terdapat 4 juta kasus napas cepat (frekuensi nafas >50
setiap tahun sehingga setiap insiden pneumonia kali/menit), sesak, dan gejala lainnya
di seluruh dunia ada 156 juta kasus pneumonia (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
setiap tahun. berkurang) (Riskesdas, 2013).
DEFINISI

Pneumonia adalah salah satu penyakit


infeksi saluran pernafasan bawah akut
(ISNBA) dengan batuk dan disertai dengan
sesak nafas disebabkan agens infeksius
seperti : virus bakteri, mycoplasma (fungi),
dan aspirasi substansi asing, berupa radang
paru-paru yang disertai eksudasi dan
konsolidasi. (Nurarif & Kusuma, 2015).
Pneumonia adalah peradangan yang
mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratori, dan alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan
gangguan pertukaran gas setempat. (Zul
ETIOLOGI
Menurut (LeMone. Atai, 2016) pneumonia didapatkan
oleh 2 penyebab antara lain : infeksius dan noninfeksius. 01 Penyebab infeksius yaitu bakteri, virus, jamur,
protozoa dan mikroba. Pneumonia infeksius sering
kali diklasifikasikan sebagai infeksi yang didapat
komunitas, infeksi nosokpomial (didapat dirumah
sakit), atau oportunistik (Imun menurun )

02 Penyebab noninfeksius antara lain adalah


aspirasi isi lambung dan inhalasi gas
beracun atau gas yang mengiritasi.
Klasifikasi

Pneumonia Komunitas (Community- Pneumonia Virus. umumnya


Acquired Pneumonia). merupakan salah merupakan penyakit ringan yang sering
satu penyakit infeksius yang sering di kali mengenai lansia dan orang yang
sebabkan oleh bakteri yaitu mengalami kondisi kronik.
Streptococcus pneumonia.

Penyakit Legionnaire adalah bentuk Pneumonia Pneumosis Orang yang


bronkopneumonia yang disebabkan mengalami luluh imun yang parah
oleh legionella pneumophilia, bakteri beresiko terjadinya pneumonia
gram negative yang secara luas oportunistik yang disebabkan oleh
ditemukan dalam air, terutama air Pneumocystis jiroveci, parasit yang
hangat. lazim ditemukan di seluruh dunia
Manifestasi
Batuk , sputum

01 Dypsneu

Napas cepat dan dangkal.


06 02

Penurunan saturasi oksigen


05 03 Ronki dan melemahnya
bunyi nafas.

04
Demam, Lemah, Pusing
Patofisiologi

Infeksi Streptococcus pneumonia biasanya bermanisfestasi sebagai bercak-bercak


konsolidasi merata di seluruh lapangan paru (bronkopneumonia), dan pada remaja
dapat berupa konsolidasi pada satu lobus (pneumonia lobaris). Pneumotokel atau
abses-abses kecil sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus pada neonates,
karena Staphylococcus aureus menghasilkan berbagai toksin dan enzim seperti
hemolisin, lekosidin, stafilokinase, dan koagulase. Toksin dan enzim ini
menyebabkan nekrosis pendarahan, dan kavitasi. Koagulase berinteraksi dengan
faktor plasma dan menghasilkan bahan aktif yang mengkonversi fibrinogen
menjadi fibrin, sehingga terjadi eksudat fibrinopurulen. Terdapat korelasi antara
produksi koagulase dan virulensi kuman. Staphylococcus yang tidak menghasilkan
koagulase jarang menimbulkan penyakit yang serius. Pneumotokel dapat menetap
hingga berbulan- bulan, tetapi biasanya tidak memerlukan terapi lebih lanjut
Penatalaksanaan
Komplikasi Pemeriksaan penunjang
Oksigen 1-3 L/menit, Jumlah cairan
1. pneumonia nosokomial. 1. Pemeriksaan radiologi sesuai berat badan dan status hidrasi,
2. Sepsis (Rontgen thoraks) Jika sesak tidak terlalu berat dapat
3. Gagal pernafasan, syok, gagal multiorgan. 2. Pemeriksaan laboratorium dimulai makanan enteral bertahap
4. Penjalaran infeksi (abses otak, endokarditis). Pada pemeriksaan melalui selang nasogastrik dengan

5. Abses paru. laboratorium terdapat feeding drip, Jika sekresi lender

peningkatan jumlah berlebihan dapat diberikan inhalasi dan


6. Efusi pleura
leukositlebih dari suction , Koreksi gangguan

10.000/ul keseimbangan asam basa dan elektroli


2

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Tn.


S dengan gangguan sistem pernafasan akibat
pneumonia diruang HCU Siloam Hospital
Identitas

●Nama/Inisial : Tn. S Jenis Kelamin : Laki laki


●Umur : 63 tahun Status Perkawinan : Kawin
●Agama : Islam Sumber Informasi : Ny. E
●Pendidikan : tidak terkaji Hubungan : Anak kandung
●Pekerjaan : polisi
●Suku/ Bangsa : Sunda/ Indonesia
● Alamat : Darangdan, Purwakarta

10
RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN

●Keluhan utama saat MRS : klien datang dengan keluhan tidak bisa berjalan sudah 9
hari.
●Keluhan utama saat pengkajian : kesadaran Cm, GCS E4M5Vafasia
●Riwayat penyakit saat ini :
●Riwayat Allergi : tidak ada
●Riwayat Pengobatan :
●Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi dan diabetes.
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.

11
Airway
●Jalan Nafas :  Paten  Tidak Paten
●Obstruksi :  Lidah  Cairan  Benda Asing  Tidak Ada
●  Muntahan  Darah  Oedema
●Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor Tidak ada
●Nafas :  Spontan  Tidak Spontan
●Gerakan dinding dada:  Simetris  Asimetris
●Irama Nafas :  Cepat  Dangkal  Normal
●Pola Nafas :  Teratur  Tidak Teratur
●Jenis :  Dispnoe  Kusmaul  Cyene Stoke
●  Lain… …
●Suara Nafas :  Vesikuler  Stidor  Wheezing  Ronchi
●Sesak Nafas :  Ada  Tidak Ada
●Cuping hidung  Ada  Tidak Ada
●Retraksi otot bantu nafas :  Ada  Tidak Ada
● Pernafasan :  Pernafasan Dada  Pernafasan Perut

12
Breathing

●Batuk :  Ya  Tidak ada


●Sputum:  Ya , Warna: ... ... ... Konsistensi: ... ... ... Volume: ... …
Bau: … …  Ya  Tidak
●RR : ... ... x/mnt
●Alat bantu nafas:  OTT  ETT  Trakeostomi
●  Ventilator, Keterangan: ... ... ...
●Oksigenasi : ... ... lt/mnt  Nasal kanul  Simpel mask
●  Non RBT mask  RBT Mask
●  Tidak ada
● Lain: … …

13
Blood

●Nadi :  Teraba  Tidak teraba  N: … …x/mnt


●Tekanan Darah : … … mmHg
●Pucat :  Ya  Tidak
●Sianosis :  Ya  Tidak
●CRT :  < 2 detik  > 2 detik
●Akral :  Hangat  Dingin  S: ... ...C
●Pendarahan :  Ya, Lokasi: ... ... Jumlah ... ...cc  Tidak
●Turgor :  Elastis  Lambat
●Diaphoresis:  Ya Tidak
●Riwayat Kehilangan cairan berlebihan:  Diare  Muntah  Luka bakar
●IVFD :  Ya  Tidak, Jenis cairan: … …
●Lain: ... ...

14
Brain
●Kesadaran:  Composmentis  Delirium  Somnolen  Apatis
●  Koma
●GCS :  Eye ...  Verbal ...  Motorik ...
●Pupil :  Isokor  Unisokor  Pinpoint
●  Medriasis
●Refleks Cahaya:  Ada  Tidak Ada
●Refleks fisiologis:  Patela (+/-)  Lain-lain … …
●Refleks patologis :  Babinzky (+/-)  Kernig (+/-)  Lain-lain ... ...
●Refleks pada bayi:  Refleks Rooting (+/-)  Refleks Moro (+/-)
●(Khusus PICU/NICU)  Refleks Sucking (+/-) 
●Bicara :  Lancar  Cepat  Lambat
●Tidur malam : … … jam Tidur siang : … … jam
●Ansietas :  Ada  Tidak ada
● Lain : … …
15
Bladder

●Nyeri pinggang:  Ada  Tidak


●BAK :  Lancar  Inkontinensia  Anuri
●Nyeri BAK :  Ada  Tidak ada
●Frekuensi BAK : … … Warna: ... ... Darah :  Ada  Tidak ada
●Kateter :  Ada  Tidak ada, Urine output: ... ...
● Lain: ... ...

16
Bowel

●TB : ... ...cm BB : ... ...kg


●Nafsu makan :  Baik  Menurun
●Keluhan :  Mual  Muntah  Sulit menelan
●Makan : Frekuensi ... ...x/hr Jumlah : ... ... porsi
●Minum : Frekuensi ... ... gls /hr Jumlah : ... ... cc/hr
●Perut kembung :  Ya  Tidak
●BAB :  Teratur  Tidak
● Frekuensi BAB : ... ...x/hr Konsistensi: ... ... .. Warna: ... ... darah
(+/-)/lendir(+/-)
● Lain : ... ...

17
BONE
(Muskuloskletal & Integumen)

●Nyeri :  Ada  Tidak


●Problem : ... ... Qualitas/ Quantitas : ... ...
●Regio : ... ... Skala : ... ...
●Timing : ... ...
●Kekuatan otot : ... ...

18
BONE
(Muskuloskletal & Integumen)
●Deformitas :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...
●Contusio :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...
●Abrasi:  Ya  Tidak  Lokasi ... ...
●Penetrasi :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...
●Laserasi :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...
●Edema :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...
●Luka Bakar :  Ya  Tidak  Lokasi ... ...
● Grade : ... ... %
●Jika ada luka/ vulnus, kaji:
● Luas Luka : ... ...
● Warna dasar luka: ... ...
● Kedalaman : ... ...

19
BONE
(Muskuloskletal & Integumen)

●Aktivitas dan latihan :0 1 2 3 4


●Makan/minum :0 1 2 3 4
●Mandi :0 1 2 3 4
●Toileting :0 1 2 3 4
●Berpakaian :0 1 2 3 4
●Mobilisasi di tempat tidur :  0  1  2  3  4
●Berpindah :0 1 2 3 4
●Ambulasi :0 1 2 3 4

20
Pemeriksaan Laboratorium

21
Pemeriksaan Laboratorium

22
Pemeriksaan Laboratorim

Tidak tampak kelainan pada jaringan lunak dan skeletal


MSCT Torak Non kontras potongan axial ketebalan 5 mm.
dinding torak maupun pada vertebra torokalis yang
Dibuat rekontruksi window paru dan mediastrium terscanning.
Temuan : Kesan :
Scanning window paru dan mediastium. Bronkopneumonia bilateral dengan GGO a.r paru bilateral
Trakhea masih di tengah ( CORADS 5 )
Cor tidak membesar
Cabang utama bronki kanan dan kiri terbuka
Bronki lobaris paru kanan dan kiri terbuka
Tampak pebercakan dengan ground glass opacification pada
segmen superior paru kanan, segmen posterobasal dan
anterobasal paru bilateral terutama kanan
Diafragma dalam batas normal
Tidak tampak kelainan pada pleura

23
Pemeriksaan Laboratorim
TEST HASIL UNIT NILAI RUJUKAN
Biochemistry
Blood Gas Analysis
pH H 7,523 7,350 – 7,450
pO2 H 173,0 mmHg 80,0 – 100,0
Pco2 L 20,4 mmmHg 35,0 – 45,0
HCO3 (-) L 16,4 mmol/L 21,0 – 28,0
Total CO2 L 14,3 mmol/L 24,0 – 30,0
Base Excess ( BE ) L -4,2 mmol/L (-) 2,4 – (+) 2,3
O2 Saturation H 99,7 95,0 – 98,0
Electrolyte Blood Gas
Sodium ( Na+ ) 135,0 mmol/L 135,0 – 148,0
Potasium ( K+ ) L 3,47 mmol/L 3,50 – 4,50
Chloride ( CL ) H 112,7 mmol/L 98,0 – 107,0
Calcium ( Ca++ ) L 0,957 mmol/L 1,150 – 1,330
Hematocrit 40 % RNF

24
Analisa Data

Tgl / jam Symptom (Data Fokus) Problem Etiologi


   
       
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

25
Analisa Data

Tgl / jam Symptom (Data Fokus) Problem Etiologi


   
       
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

26
Analisa Data

Tgl / jam Symptom (Data Fokus) Problem Etiologi


   
       
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

27
Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah

28
Big concept
Bring the attention of your audience over a key concept using
icons or illustrations

29
Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf


NOC:    

 NIC
 

Penurunan Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama…..pasien • Monitor tekanan perfusi serebral
kapasitas menunjukkan kapasitas adaptif • Catat respon pasien terhadap
intrakranial dengan kriteria hasil
adaptif • Tekanan sistole dan diastole dalam stimulasi
rentang normal • Monitor tekanan intrakranial dan
intrakranial • Tidak ada ortostatik hipertensi
respon neurologi terhadap aktivitas
 
  • Tidak ada tanda-tanda peningkatan
 
  tekanan intracranial • Monitor intake dan output cairan
• Tingkat kesadaran membaik
 
 
 
 
• Tidak ada gerakan involunter • Kolaborasi pemberian antibiotik
 
 
 
• Menunjukan perhatian,konsentrasi • Posisikan pasien pada posisi semi
 
dan orientasi
 
 
  • Memproses informasi fowler
• Membuka keputusan dengan benar
 
 
 
• Minimalkan stimulus dari lingkungan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

30
 
 
 
Intervensi Keperawatan

Intervensi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Rasional Paraf
 

NOC: •  Pastikan kebutuhan oral / tracheal    

Bersihan  

Setelah dilakukan tindakan suctioning.


• Berikan O2 ……l/mnt,
Jalan Nafas keperawatan selama…..pasien metode………
menunjukkan keefektifan jalan nafas
• Anjurkan pasien untuk istirahat
tidak efektif dengan kriteria hasil : dan napas dalam
  • Mendemonstrasikan batuk efektif
 
 
dan suara nafas yang bersih, tidak • Posisikan pasien untuk
 
 
  ada sianosis dan dyspneu memaksimalkan ventilasi
 
 
(mampu mengeluarkan sputum, • Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 
 
bernafas dengan mudah, tidak • Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
 

ada pursed lips)


 
 
 
 
• Menunjukkan jalan nafas yang • Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
 

paten (klien tidak merasa tercekik,


 
 
 
 
irama nafas, frekuensi pernafasan • Monitor status hemodinamik
 
 
  dalam rentang normal, tidak ada • Monitor respirasi dan status O2
 
 
suara nafas abnormal) • Pertahankan hidrasi yang adekuat
 
 
• Mampu mengidentifikasikan dan untuk mengencerkan sekret
• Jelaskan pada pasien dan
 

mencegah faktor yang penyebab.


 
 
 
 
• Saturasi O2 dalam batas normal keluarga tentang penggunaan
peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
 

• Foto thorak dalam batas normal


 
 
 
 
 

31
Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf


 

NOC : NIC : Environment Management


 
   

  Risiko Injury  

Setelah dilakukan tindakan (Manajemen lingkungan)


 
  keperawatan selama…. Klien tidak • Sediakan lingkungan yang aman
 
 
mengalami injury dengan kriterian untuk pasien
• Identifikasi kebutuhan keamanan
 

hasil:
 
 
 
 
• Klien terbebas dari cedera pasien, sesuai dengan kondisi fisik
 
 
• Klien mampu menjelaskan dan fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu pasien
 

cara/metode untukmencegah
 
 
 
 
injury/cedera • Memasang side rail tempat tidur
• Menyediakan tempat tidur yang
 

• Klien mampu menjelaskan factor


 
 
 
 
risiko dari lingkungan/perilaku nyaman dan bersih
• Memberikan penerangan yang
 

personal
 
 
 
 
• Mampumemodifikasi gaya hidup cukup
 
 
untukmencegah injury • Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
 

• Menggunakan fasilitas kesehatan


 
 
 
 
yang ada • Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
 

• Mampu mengenali perubahan


status kesehatan • Berikan penjelasan pada pasien
dan keluarga atau pengunjung
adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab
.
penyakit32
No
Tgl/ jam Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Respon Paraf
 
         
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

33
Implementasi Keperawatan

No
Tgl/ jam Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Respon Paraf
 
         
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

34
No
Tgl/ jam Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Respon Paraf
 
         
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

35
No
Tgl/ jam Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Respon Paraf
 
         
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

36
No
Tgl / jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
 
       
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

37
No
Tgl / jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
 
       
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

38
No
Tgl / jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
 
       
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

39
In two or three columns

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter Is the colour of the clear sky Is the color of blood, and
and ripe lemons. In the and the deep sea. It is because of this it has
spectrum of visible light, located between violet and historically been associated
yellow is found between green on the optical with sacrifice, danger and
green and orange. spectrum. courage.

40

Anda mungkin juga menyukai