Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DAN TEKNIK PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL

KESELAMATAN PASIEN

OLEH
KELOMPOK 7 REGULER A

• 1.Tomi N.Neno • 5.Yasintha Thon


( PO5303201201061 ) ( PO5303201201065 )
• 2.Verlin Berlian ( Tidak Aktif • 6.Yesika P.A Kanawadu
) ( PO5303201201066 )
• 3.Vitri Yuniance Lado Mau ( • 7.Yesiska L.Yuniarti
PO5303201201063 ) ( PO5303201201067 )
• 4.Wita Elisabeth Talle • 8.Yulinda Haga Hadja
( PO5303201201064 ) ( PO5303201201068 )
Pengertian Infeksi Nosokomial

• Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat selama masa perawatan atau
pemeriksaan di rumah sakit tanpa adanya tanda tanda infeksi sebelumnya dan
minimal terjadi 48 jam sesudah masuknya kuman (Depkes, 2003).
Penyebaran penyakit di rumah sakit pada dasarnya ada 3 unsur pokok yakni :
1) Sumber infeksi Penyakit menular yang berasal dari pasien, pengunjung atau
petugas dan termasuk orang yang menderita penyakit yang aktif yaitu masa inkubasi
atau carrier panyakit.
2) Cara transmisi dari kuman ( Depkes RI, 2007 ) Cara penularan dapat melalui :
a. Melalui Kontak
• Transmisi kontak langsung dapat terjadi pada kontak kulit dengan kulit dan
berpindahnya organisme selama kegiatan perawatan pasien. Transmisi kontak
langsung juga bisa terjadi antar dua pasien.
• Transmisi kontak tidak langsung dapat terjadi bila ada kontak seseorang yang rentan
dengan obyek tercemar yang berada di lingkungan pasien.
b. Melalui Percikan ( droplet ) .
Transmisi droplet terjadi melalui kontak dengan konjungtiva, membran mukosa hidung
atau mulut individu yang rentan oleh percikan partikel besar yang mengandung
mikroorganisme. berbicara, batuk , bersin dan tindakan seperti penghisapan lendir dan
bronkoskopi dapat menyebarkan organisme.
c. Melalui Udara ( airborne ).
Transmisi airborne terjadi melalui penyebaran partikel partikel kecil ke udara, baik secara
langsung atau melalui partikel debu yang mengandung mikroorganisme infeksius.
Partikel infeksius dapat menetap di udara selama beberapa jam dan dapat disebarkan
secara luas dalam suatu ruangan atau dalam jarak yang lebih jauh.
d. Melalui perantara Organisme yang ditularkan oleh benda benda terkontaminasi
seperti makanan, air dan peralatan.
e. Melalui vektor Terjadi ketika vektor seperti nyamuk, lalat, tikus dan binatang pengerat
lain menularkan mikroorganisme.

3). Host atau manusia yang rentan adalah orang yang terkena sasaran penyakit
menular, kondisi host dipengaruhi oleh daya tahan tubuh terhadap penyakit, keadan gizi,
pola hidup . Semakin rentan seseorang maka semakin mudah dia terkena penyakit,
demikian pula sebaliknya semakin kuat daya tahan tubuh seseorang maka semakin sulit
terkena penyakit menular
Penyebab Infeksi Nosokomial

• Infeksi nosokomial paling sering disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri ini lebih
berbahaya karena umumnya disebabkan oleh bakteri yang sudah kebal (resisten)
terhadap antibiotik. Infeksi nosokomial akibat bakteri ini bisa terjadi pada pasien yang
sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit atau pasien dengan sistem imun atau
daya tahan tubuh yang lemah.
• Selain bakteri, infeksi nosokomial juga dapat disebabkan oleh virus, jamur, dan parasit.

Faktor risiko infeksi nosokomial

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang yang berada di lingkungan
rumah sakit untuk terkena infeksi nosokomial, antara lain:
1) Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS atau
menggunakan obat imunosupresan
2) Menderita koma, cedera berat, luka bakar, atau syok
• Lanjutan...

3) Memiliki akses atau sering kontak dengan pasien yang sedang menderita
penyakit menular, tanpa menggunakan alat pelindung diri yang sesuai standar
operasional (SOP)
4) Mendapatkan perawatan lebih dari 3 hari atau dalam jangka panjang di ICU
5) Berusia di atas 70 tahun atau masih bayi
6) Memiliki riwayat mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang
7) Menggunakan alat bantu pernapasan, seperti ventilator
8) Menggunakan infus, kateter urine, dan tabung endotrakeal (ETT)
9) Menjalani operasi, seperti operasi jantung, operasi tulang, operasi penanaman
peralatan medis (misalnya alat pacu jantung atau implan), atau operasi
transplantasi organ
Gejala Infeksi Nosokomial

• Gejala yang diderita oleh penderita infeksi nosokomial dapat bervariasi,


tergantung penyakit infeksi yang terjadi. Gejala yang dapat muncul antara
lain:
1.Demam
2.Ruam di kulit
3.Sesak napas
4.Denyut nadi yang cepat
5.Tubuh terasa lemas
6.Sakit kepala
7.Mual atau muntah
Lanjutan..

• Selain gejala umum yang disebutkan di atas, gejala juga bisa timbul
sesuai jenis infeksi nasokomial yang terjadi, seperti:
1.Infeksi aliran darah, dengan gejala berupa demam, menggigil, tekanan
darah menurun, atau kemerahan dan nyeri pada tempat pemasangan infus
bila infeksi terjadi melalui pemasangan infus
2.Pneumonia, dengan gejala berupa demam, sesak napas, dan batuk
berdahak
3.Infeksi luka operasi, dengan gejala berupa demam, kemerahan, nyeri, dan
keluarnya nanah pada luka
4.Infeksi saluran kemih, dengan gejala berupa demam, sakit saat buang air
kecil, sulit buang air kecil, sakit perut bagian bawah atau punggung, dan
terdapat darah pada urine
Pencegahan Infeksi Nosokomial

1. Cuci tangan
Penting bagi semua orang yang berada di rumah sakit untuk mencuci tangan dengan
cara yang benar sesuai rekomendasi WHO. Ada 5 waktu wajib untuk cuci tangan saat
berada di rumah sakit, yaitu:
1.Sebelum memegang pasien
2.Sebelum melakukan prosedur dan tindakan kepada pasien
3.Setelah terpapar dengan cairan tubuh (misalnya darah, urin, atau feses)
4.Setelah menyentuh pasien
5.Setelah menyentuh barang-barang di sekitar pasien
Lanjutan...

2. Alat.
Alat yang digunakan harus bersih dan kering , alat yang terkontaminasi segera
dibersihkan dengan desinfektan ,dan kemudian disterilkan . Hindari memasang kembali
penutup jarum bekas, hindari membengkokkan , mematahkan, atau memanipulasi jarum
bekas dengan tangan, gunakan sarung tangan pada saat melakukan tindakan atau
pemeriksaan pada pasien dengan penyakit-penyakit infeksi , mengambil dan menyentuh
darah, cairan tubuh, atau keringat,tinja,urin, membran mukosa dan bahan yang kita
anggap telah terkontaminasi , sarung tangan harus diganti ketika melakukan tindakan ke
pasien yang lain

3. Pasien
Isolasi pasien yang diduga menderita penyakit infeksi menular
Lanjutan...

4. Lingkungan
• Lingkungan pasien/kamar harus dijaga kersihannya , sirkulasi udara dalam kamar
harus lancar , penerangan sinar matahari harus cukup, tempat sampah harus dalam
keadaan tertutup, sampah harus dibedakan untuk sampah infeksius ( kantong
sampah warna kuning ), sampah non infeksius ( kantong sampah warna hitam ).
5. Air
• Kualitas air yang tersedia memenuhi syarat kesehatan yaitu bebas kuman, tidak
berbau, tidak berwarna, jernih dan bersih, jumlah air yang tersedia harus memenuhi
kebutuhan pasien. Air minum harus dimasak sampai mendidih, bak tempat
penampungan air dibersihkan secara rutin minimal 2 minggu sekali, cegah adanya
genangan air
6. Pengunjung
• Pengunjung yang sakit tidak diperkenankan mengunjungi pasien, serta jumlah
pengunjung pasien dibatasi.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai