Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 2

ANGGI PRATAMA

ALDI AULIA PERDANA

AFRIDOL
MEMBAHAS TENTANG

ThahARAH
A.    Latar Belakang

Islam menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan badani


selain rohani. Kebersihan badani tercermin dengan bagaimana
umat muslim selalu bersuci sebelum mereka melakukan ibadah
menghadap Allah SWT. Pada hakikatnya tujuan bersuci adalah
agar umat muslim terhindari dari kotoran atau debu yang
menempel di badan sehingga secara sadar atau tidak sengaja
membatalkan rangkaian ibadah kita kepada Allah SWT.
B.    Pengertian Thaharah

Thaharah menurut bahasa berasal dari kata ‫( طـهـور‬Thohur),


artinya  bersuci atau  bersih.
Menurut istilah adalah bersuci dari hadas, baik hadas
besar maupun hadas kecil dan bersuci dari najis yang meliputi
badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang terbawa di
badan. Hukum thaharah ialah WAJIB di atas tiap-tiap mukallaf
lelaki dan perempuan.
C. Macam macam taharah

1. Thaharah Hakiki
 
Thaharah secara hakiki maksudnya adalah hal – hal yang terkait dengan kebersihan badan,
pakain dan tempat shalat dari najis. Boleh dikatakan bahwa thaharah hakiki adalah terbebasn
seseorang dari najis.

2.Thaharah Hukmi
 
Sedangkan thaharah hukmi maksudnya adalah sucinya kita dari hadats, baik hadats kecil
maupun hadats besar (kondisi janabah). Thaharah secara hukmi tidak terlihat kotornya secara
fisik. Bahkan boleh jadi secara fisik tidak ada kotoran pada diri kita. Namun tidak adanya koto
yang menempel pada diri kita, belum tentu dipandang bersih secara hukum. Bersih secara
hukum adalah kesucian secara ritual. Sedangkan thaharah hukmi maksudnya adalah sucinya k
dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar (kondisi janabah).
 
D.     Syarat wajib Thaharah

Setiap mukmin mempunyai syarat wajib untuk melakukan thaharah.


Ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai syarat sah-nya berthaharah
sebelum melakukan perintah Allah SWT. Syarat wajib tersebut ialah :
1.      Islam
2.      Berakal
3.      Baligh
4.      Masuk waktu ( Untuk mendirikan solat fardhu ).
5.      Tidak lupa
6.      Tidak dipaksa
7.      Berhenti darah haid dan nifas
8.      Ada air atau debu tanah yang suci.
 
E.    Sarana Melakukan Thaharah

B Berdasarkan firman Allah diatas dapat disimpulkan bahwa


sarana yang dapat digunakan untuk bersuci adalah sebagai berikut :
1.      Air dapat digunakan untuk mandi, wudu, dan membersihkan
benda-benda yang terkena najis.
Sedangkan air untuk bersuci sendiri di bagi menjadi beberapa
jenis berdasarkan fungsinya, yaitu :

a) Air suci dan mensucikan


Adalah air yang dapat digunakan untuk bersuci, baik menghilangkan
hadas maupun najis, dan airnya tidak berubah warna maupun zatnya.
Misal air hujan, air sungai, air sumur, air laut.
b) Air suci tetapi tidak mensucikan
Air ini halal diminum, tetapi tidak dapat mensucikan hadas dan
najis. Yang termasuk air suci tetapi tidak mensucikan adalah: Air yang
berubah salah satu sifatnya, seperti: air teh, air kopi, air susu, dsb

2.      Tanah, boleh menyucikan jika tidak digunakan untuk sesuatu


fardhu dan tidak bercampur dengan sesuatu.

3.      Debu, dapat digunakan untuk tayamum sebagai pengganti


wudu atau mandi.
F.    Bentuk Thaharah

Taharah terbagi menjadi dua bagian yaitu lahir dan batin.


Taharah lahir adalah taharah / suci dari najis dan hadas yang dapat
hilang dicuci dengan air mutlak (suci menyucikan) dengan wudu, mandi,
dan tayamun. Taharah batin adalah membersihkan jiwa dari pengaruh-
pengaruh dosa dan maksiat, seperti dengki, iri, penipu, sombong, ujub,
dan ria.
Sedangkan berdasarkan cara melakukan thaharah, ada beberapa
macam bentuk yaitu : wudhu, tayamum, mandi wajib dan istinjak
(Wudhu)
Wudu menurut bahasa berarti bersih. Menurut istilah syara’
berarti membasuh anggota badan tertentu dengan air suci yang
menyucikan (air mutlak) dengan tujuan menghilangkan hadas kecil
sesuai syarat dan rukunnya.
.      (Tayamum)
Tayamum secara bahasa adalah berwudu dengan debu,(pasir, tanah)
yang suci karena tidak ada air atau adanya halangan memakai air.
.      Mandi Wajib

Mandi wajib disebut juga mandi besar, mandi junub, atau


mandi janabah. Mandi wajib adalah menyiram air ke seluruh tubuh
mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan disertai niat mandi
wajib di dalam hati.
Rukun mandi wajib

Ada beberapa hal yang menjadi rukun dalam melaksanakan mandi


wajib, diantaranya sebagai berikut :
a. Niat mandi wajib
b.      Menyiramkan air keseluruh tubuh dengan merata.
c.       Membersihkan kotoran yang melekat atau mengganggu
sampainya air ke badan.
 
Sunah Mandi Wajib

Pada waktu mandi wajib disunahkan melakukan beberapa hal,


antara lain :
a.       Menghadap kiblat
b.      Membaca basmalah
c.       Berwudu sebelum mandi
d.      Mendahulukan anggota badan yang kanan dari yang kiri, dan
e.       Menggosok badan dengan tangan.
     (  Istinja’ )
Pengertian istinja’ Menurut bahasa, istinja’ berarti terlepas
atau bebas. Sedangkan menurut istilah, ialah membersihkan kedua
pintu alat kelamin manusia yaitu dubur dan qubul dari kotoran dan
cairan (selain mani) yang keluar dari keduanya. Istinja’ hukumnya wajib.
 
 
E.     Fungsi Thaharah
Dalam kehidupan sehari-hari, thaharah memiliki fungsi yaitu :
1.      Membiasakan hidup bersih dan sehat
2.      Membiasakan hidup yang selektif
3.      Sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT melalui
sholat
4.      Sebagai sarana untuk menuju surga
5.      Menjadikan kita dicintai oleh Allah SWT
F.    Manfaat Thaharah
1.     

1. Untuk membersihkan badan, pakaian, dan tempat dari hadas


dan najis ketika hendak melaksanakan suatu ibadah.
2.      Dengan bersih badan dan pakaiannya, seseorang tampak cerah dan
enak dilihat oleh orang lain karena Allah Swt, juga mencintai kesucian
dan kebersihan.
3.  Menunjukan seseorang memiliki iman yang tercermin dalam
kehidupan sehari-hari-harinya karena kebersihan adalah sebagian dari
iman.
4.     Seseorang yang menjaga kebersihan, baik badan, pakaian, ataupun
tempat tidak mudah terjangkit penyakit.
5.     Seseorang yang selalu menjaga kebersihan baik dirinya, rumahnya,
maupun lingkungannya, maka ia menunjukan cara hidup sehat dan
disiplin.
KESIMPULAN

.     Bersuci merupakan persyaratan dari beberapa macam ibadah,


karena itu bersuci memperoleh tempat yang utama dalam ajaran Islam.
Berbagai aturan dan hukum ditetapkan oleh syara dengan maksud
antara lain agar manusia menjadi suci dan bersih baik lahir maupun
batin.
.     Kesucian dan kebersihan lahir dan batin merupakan pangkal
keindahan dan kesehatan. Oleh karena itu hubungan kesucian dan
kebersihan dengan keindahan dan kesehatan erat sekali.
SARAN

1.    Dari beberapa penjelasan diatas ada saran yang ingin kami sampaikan, sebagai
generasi islam yang turut menyumbang dalam pembangunan bangsa, sebaiknya kita
memperhatikan dengan seksama masalah thaharah, karena karena itu kita dituntut
untuk memahaminya agar praktik ibadah kita benar menurut ajaran syar’i.
2.    Dari pengertian thaharah tersebut, penulis simpulkan bahwa thaharah tidak hanya
terbatas masalah lahiriyah, yaitu membersihkan hadats dan nasjis, namun thaharah
memiliki arti yang lebih luas, yaitu menjaga kesucian rohani (batiniah) agar tidak
terjerumus pada perbuatan dosa dan maksiat.
3.    Seorang muslim diperintahkan menjaga pakaiannya agar suci dan bersih dari
segala macam najis dan kotoran, karena kebersihan itu membawa keselamatan dan
kesenangan. Apabila kita berpakaian bersih, terjauhlah kita dari penyakit dan memberi
kesenangan bagi si pemakai dan orang lain yang melihatnya.
SEKIAN
&
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai