ANGGI PRATAMA
AFRIDOL
MEMBAHAS TENTANG
ThahARAH
A. Latar Belakang
1. Thaharah Hakiki
Thaharah secara hakiki maksudnya adalah hal – hal yang terkait dengan kebersihan badan,
pakain dan tempat shalat dari najis. Boleh dikatakan bahwa thaharah hakiki adalah terbebasn
seseorang dari najis.
2.Thaharah Hukmi
Sedangkan thaharah hukmi maksudnya adalah sucinya kita dari hadats, baik hadats kecil
maupun hadats besar (kondisi janabah). Thaharah secara hukmi tidak terlihat kotornya secara
fisik. Bahkan boleh jadi secara fisik tidak ada kotoran pada diri kita. Namun tidak adanya koto
yang menempel pada diri kita, belum tentu dipandang bersih secara hukum. Bersih secara
hukum adalah kesucian secara ritual. Sedangkan thaharah hukmi maksudnya adalah sucinya k
dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar (kondisi janabah).
D. Syarat wajib Thaharah
1. Dari beberapa penjelasan diatas ada saran yang ingin kami sampaikan, sebagai
generasi islam yang turut menyumbang dalam pembangunan bangsa, sebaiknya kita
memperhatikan dengan seksama masalah thaharah, karena karena itu kita dituntut
untuk memahaminya agar praktik ibadah kita benar menurut ajaran syar’i.
2. Dari pengertian thaharah tersebut, penulis simpulkan bahwa thaharah tidak hanya
terbatas masalah lahiriyah, yaitu membersihkan hadats dan nasjis, namun thaharah
memiliki arti yang lebih luas, yaitu menjaga kesucian rohani (batiniah) agar tidak
terjerumus pada perbuatan dosa dan maksiat.
3. Seorang muslim diperintahkan menjaga pakaiannya agar suci dan bersih dari
segala macam najis dan kotoran, karena kebersihan itu membawa keselamatan dan
kesenangan. Apabila kita berpakaian bersih, terjauhlah kita dari penyakit dan memberi
kesenangan bagi si pemakai dan orang lain yang melihatnya.
SEKIAN
&
TERIMAKASI