UNIVERSITAS HASANUDDIN
� Nama : Nn. ZZ
� Tanggal Lahir : 18/05/2008
� Jenis Kelamin : Perempuan
� Agama : Islam
� Alamat : Pampang
� No. Rekam Medik : 674738
� Tanggal Masuk : 23/06/2021
Anamnesis
O Pasien masuk rumah sakit untuk melanjutkan kemoterapi. Tidak demam, tidak kejang.
Tidak batuk, tidak sesak. Tidak muntah. Buang air besar, biasa, kuning. Buang air kecil,
kuning lancar.
Anamnesis
Riwayat Penyakit
Dahulu: •Tidak ada.
Riwayat
Keluarga,
Kebiasaan, dan •Tidak ada.
Psikososial:
Pemeriksaan fisis
STATUS PASIEN
O Keadaan Umum : Sakit Ringan/CukupCompos Mentis
O Tinggi badan : 150 cm
O Berat Badan : 48 Kg
O IMT : BB/TB2
: 48/1,52
: 21,33 kg/m2
TANDA VITAL (27/2)
O Tekanan Darah : 90/60 mmHg
O Nadi : 92 kali/menit, regular, kuat angkat
O Pernafasan : 24 kali/menit, tipe thoracoabdominal
O Suhu : 36,7 ⁰C
Pemeriksaan fisis
⮚ Kepala ⮚Telinga
• Bentuk : Normosefal • Pendengaran: Dalam batas normal
• Muka : Simetris kiri dan kanan • Pendarahan (-), Otore (-),tofus (-)
• Deformitas: Tidak ada
• Rambut : Sukar dicabut ⮚Hidung
• Perdarahan : (-)
⮚ Mata • Sekret : (-)
• Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
• Gerakan : Dalam batas normal ⮚Mulut
• Kelopak : Edema palpebra (-) • Bibir : Pucat (-), Kering (-), Stomatitis (-)
• Konjungtiva : Anemis • Gigi : Caries dentis (-)
• Sklera : Ikterik tidak ada • Gusi : Perdarahan gusi (-)
• Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Lidah : Kotor (-), Tremor (-), Hiperemis (-)
Pemeriksaan fisis
⮚ Leher
• Kelenjar getah bening : Pembesaran KGB tidak ada
• Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar
• DVS : R+0 cm H2O
• Pembuluh darah : Dalam batas normal, tidak ada pelebaran
• Kaku kuduk : Negatif
• Tumor : Tidak ada (-)
• Trakea : Deviasi (-)
⮚ Toraks
OInspeksi : Simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, ada iga
gambang.
OPalpasi : Vokal fremitus sama kiri dan kanan, tidak ada nyeri
tekan
OPerkusi : paru kiri: sonor, paru kanan: sonor. Batas paru hepar
ics 5/6 midclavicula dextra. Batas paru jantung ics 8 axillaris
anterior.
OAuskultasi : terdengar bunyi pernapasan vesikuler, tidak
didapatkan wheezing dan rhonki.
Pemeriksaan fisis
⮚Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Batas jantung kanan ics 2 para sternal dextra, batas jantung kiri ics 5, 2 jari lateral
linea midclavicularis
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
⮚ Abdomen
O Inspeksi : Datar, ikut gerak napas, tidak ada kelainan
O Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
OPalpasi : Nyeri tekan epigastrium, massa tumor (-), hepar dan lien tidak teraba
O Perkusi : Timpani (+)
O Lain-lain : Asites (-)
LABORATIUM (20/02/2021)
O Pemeriksaan Lab
O Hb : 11,7
O WBC : 2.700
O Platelet : 93.000
O Hematokrit : 30,3
O MCV : 74,7
O MCH : 28,8
O Neutrofil : 85%
O Limfosit : 10%
O Eritrosit : 4.060.000
Planning
O Jamin Hidrasi O Infus KaEn 3B 22 TPM
O Atasi Limfoma malignan O Kemoterapi sesuai dengan protocol
non hodkin stade III limfoma malignan non Hodgkin fase
O Atasi anemia penyakit induksi dan pemeliharaan menuuju
kronik ke-69 terjadi tanggal 24-6-21 dengan
O Atasi nutritional marasmus resume:
O Jamin intake makanan O Awaski tanda anoreksia jaringan
O Konsul divisi nutrisi dan penyakit
metabolik
O Makanan biasa
Assessment
- Limfoma Malignan Non Hodgkin Stadium III
- Anemia Penyakit Kronik
- Nutritional Marasmus
Terapi
Infus RL 28 TPM
Paracetamol 500 mg 3dd1 per oral
Ranitidin 50mg/12 jam/IV 🡪 pemakaian hanya pada tanggal 27/2/2021,kemudian diganti
omperazole
Omeprazole 20 mg/12 jam per oral
DISKUSI
Limfoma
Limfoma adalah sekumpulan keganasan primer pada kelenjar getah bening
dan jaringan limfoid. Berdasarkan tipe histologiknya, limfoma dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu Limfoma Non Hodgkin dan Hodgkin.
Pada protokol ini hanya akan dibatasi pada limfoma non-Hodgkin.
representatif, maka tidak perlu biopsi intraabdominal atau intratorakal. Kelenjar getah bening
yang disarankan adalah dari leher dan supraclavicular, pilihan kedua adalah aksila dan pilihan
O Diagnosis awal harus ditegakkan berdasarkan histopatologi dan tidak cukup hanya dengan
sitologi. Pada kondisi tertentu dimana KGB sulit dibiopsi, maka kombinasi core biopsy FNAB
bersama-sama dengan teknik lain (IHK, Flowcytometri dan lain-lain) mungkin dapat mencukupi
untuk diagnosis
Laboratorium
1. Rutin
Hematologi:
o Darah Perifer Lengkap (DPL) : Hb, Ht, leukosit,trombosit, LED, hitung jenis
o Gambaran Darah Tepi (GDT) : morfologi sel darah
o Analisis urin : urin lengkap
Kimia klinik:
o SGOT, SGPT, Bilirubin (total/direk/indirek), LDH, protein total, albumin-globulin
o Alkali fosfatase, asam urat, ureum, kreatinin
o Gula darah sewaktu & Elektrolit: Na, K, Cl, Ca, P
o HIV, TBC, Hepatitis C (anti HCV, HBsAg)
Khusus: Gamma GT, Serum Protein Elektroforesis (SPE), Imunoelektroforesa (IEP), Tes
Coomb, B2 mikroglobulin
O Aspirasi Sumsum Tulang (BMP) dan biopsi sumsum tulang dari 2 sisi
spina illiaca dengan hasil spesimen minimal panjang 1.5 cm, dan
disarankan 2 cm.
O Radiologi Untuk pemeriksaan rutin/standard dilakukan pemeriksaan CT
Scan thorak/abdomen.Bila fasilitas tersedia, dapat dilakukan PET CT
Scan.
O Konsultasi THT Bila Cincin Waldeyer terkena dilakukan laringoskopi.
O Cairan tubuh lain (Cairan pleura, cairan asites, cairan liquor
serebrospinal) Jika dilakukan pungsi/aspirasi diperiksa sitologi dengan
cara cytospin, disamping pemeriksaan rutin lainnya.
O Konsultasi jantung Menggunakan echogardiogram untuk melihat fungsi
jantung
KLASIFIKASI STADIUM