Anda di halaman 1dari 39

VAKSINOLOGI

Div. Tumbuh Kembang/ Pediatri Sosial


Bag. Ilmu Kesehatan Anak
RSU Prof. dr. R.D. Kandou / FK Unsrat
Manado
07/01/21 1
Vaksinasi
• Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup
dilemahkan / mati, komponen) atau toksoid
• Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut
 untuk merangsang kekebalan tubuh
penerima
• Hati-hati : dapat menimbulkan KIPI

Prosedur vaksinasi yang benar :


• Merangsang kekebalan lebih baik
• Memperkecil dampak KIPI : medik, non medik
07/01/21 2
Prosedur Vaksinasi
• Penyimpanan dan transportasi vaksin
• Persiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan mengatasi
gawat - darurat
• Persiapan pemberian :
– anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya,
riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus
– Informed consent : manfaat, risiko KIPI
– pemeriksaan fisik
• Cara pemberian
– dosis, interval
– Lokasi
– sudut, kedalaman
• Pemantauan KIPI
• Sisa vaksin, pemusnahan alat suntik
•07/01/21
Pencatatan (dan pelaporan) 3
Jenis-jenis Vaksin
Vaksin Bakteri Vaksin Virus

•Campak • OPV
• BCG • Parotitis
Vaksin
• Rubela
Hidup
• Varisela

• Difteria • Meningo • Influenza • Rabies


Vaksin • Tetanus • Pneumo • IPV • Hepatitis B
Inaktif • Pertusis • Hib • Hepatitis A
• Kolera • Typhim Vi

07/01/21 4
Vaksin – vaksin relatif
baru
• Vaksin Pertussis acelluler (DPaT)
• Vaksin kombinasi (DPT-Hib, DPaT-Hib)
• Vaksin influenza
• Vaksin polisakarida: Haemophylus influenzae
(Hib), Salmonella typhi, Pneumokokus,
Meningokokus, Hepatitis A
• Vaksin polio injeksi = in-activated (injectable)
polio vaccine (IPV)
07/01/21 5
Vaksin Influenza
Indikasi kontra
Alergi telur, ayam, neomycin,
formaldehide, octoxinol-9
Demam
Tunda: infeksi akut

Hati-hati
Imunokompromais
Riwayat alergi vaksinasi sebelumnya

07/01/21 6
Vaksin Hepatitis B
(Engerix-B®, Euvax-B®, Hepvac-B®)

07/01/21 7
Hepatitis B disease burden
• Di dunia 2 milyar orang
terinfeksi Hepatitis B

• Penyebab hepatitis B
virus (HBV)

• HBV transmisi via darah


atau cairan tubuh

• Infeksi pada umumnya


tidak dapat diobati

• 1–2 juta orang meninggal


tiap tahun berhubungan
dengan keadaan infeksi

07/01/21 8
Penularan Infeksi VHB

• Perinatal/vertikal: ibu ke bayi saat lahir


– 70-90% bayi yang terinfeksi menjadi karier
 25% diantaranya meninggal
• Horizontal: bayi ke bayi/anak ke dewasa
• Parenteral, perkutan: unsafe injection, transfusi
darah
• Sexual transmission

07/01/21 9
Vaksin Hepatitis B

• Partikel permukaan antigen virus hepatitis B


• rekombinan DNA sel ragi, tidak infeksius
• Pengawet thimerosal atau phenoxyethanol
• Kontra indikasi : alergi pada komponen vaksin
(sangat jarang)
• Penyimpanan : 2 – 8 º C, uji kocok
• Penyuntikan : 0,5 ml intramuskular, anterolateral
paha
• 3 kali : 0,1,6 bulan. (plg optimal)
• KIPI
– Reaksi lokal : kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan
2 hari
– Reaksi sistemik : mual muntah, nyeri kepala, nyeri otot,
sendi

07/01/21 10
Vaksin Hepatitis B
Indikasi kontra
 Demam tinggi
 Alergi pada komponen vaksin

Bayi Prematur
 Diberikan jika usia > 2 bulan atau BB sudah 2000gr

07/01/21 11
Imunisasi pada bayi baru lahir
HBsAg ibu Imunisasi Keterangan

Positif HBIg (0,5 ml) dan < 12 jam stl lahir


vaksin

Negatif atau Vaksin -Segera stl lahir


tak -Bila dalam 7 hari
diketahui ibu terbukti HBV,
segera beri HBIg

07/01/21 12
Vaksin BCG

07/01/21 13
Vaksin BCG
• Mycobacterium bovis hidup yang
dilemahkan
• Kering : simpan dlm suhu 2 – 8ºC, lebih
baik dalam freezer,
• Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 – 8ºC
(bukan freezer), hanya boleh 3 jam
• Jangan kena sinar matahari
• Dosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid
kanan

Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80


Vademicum Biofarma, 2002
07/01/21 14
Vaksin BCG
• Indikasi kontra
– HIV, Imunokompromais,
pengobatan steroid, imunosupresif,
radioterapi, keganasan sumsum
tulang atau limfe, gizi buruk,
demam tinggi, infeksi kulit luas

•WHO : Expanded Programme on Immunization. Immunization in


practice. Modul 2 : EPI vaccines, hal 2. Geneva, 1998
•Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80. Vademecum Biofarma,
2002
07/01/21 15
Vaksin Polio

07/01/21 16
Poliomielitis
• Sangat menular

• Disebabkan oleh
enterovirus

• Menyerang anak kecil

• Disebarkan melalui
kontak dengan invidu
Virus Polio
yang infektif

07/01/21 17
Vaksin Polio Oral (OPV)

Heat Marker
Vaccine Vial Monitor (VVM)

07/01/21 18
VVM = Vaccine Vial Monitor

07/01/21 19
Vaksin Polio Oral (OPV)
• Virus hidup, dilemahkan (tipe 1, 2, 3 strain Sabin)
• Penyimpanan (sebelum dibuka):
– dalam suhu - 20ºC (beku) potensi sampai 2 thn
– dlm suhu 2 – 8ºC potensi sampai 6 bulan
• Setelah dibuka simpan dlm suhu 2 – 8ºC
– potensi hanya sampai 7 hari
• Diberikan 2 tetes oral, pada bayi baru lahir sebagai
dosis awal, dilanjutkan imunisasi dasar mulai umur
2-3 bulan 3 dosis interval 6-8 minggu
• Pemberian ASI tidak mempengaruhi respons
antibodi terhadap OPV
07/01/21 20
• Setelah imunisasi OPV
– Virus menimbulkan kekebalan dalam darah dan
mukosa usus
– virus akan diekskresi dalam tinja selama 2-3 bulan
– Bisa terjadi replikasi virus dalam tubuh,
membentuk virus yang virulen dan menyebabkan
lumpuh layuh akut (VAPP = vaccine associated
polio paralytic) maupun pada orang sekitar (VDPV=
Vaccine derived polio virus)
• KIPI: diare, nyeri otot

07/01/21 21
Difteria
• Sangat menular
• Penyebab Corynebacterium
diphtheriae
• Hanya manusia
merupakan sumber
infeksi
• Ditularkan melalui
aspirasi dan eksudat
dari lesi kulit yang Corynebacterium
terinfeksi . diphtheriae
• Kematian tinggi pada
bayi maupun dewasa.
07/01/21 22
Pertussis
Kejadian 40 juta kasus / th
Kematian 360,000 kasus / th
1970: insiden meningkat oleh karena
penurunan cakupan disebabkan karena
faktor keamanan

Adolesen dan dewasa


merupakan reservoir infeksi bagi bayi muda.

07/01/21 23
Tetanus disease burden
• Tidak ditularkan
• Penyebab
Clostridium tetani
• Didapat akibat
terpapar
lingkungan
• Karakteristik
spasme otot
• Kasus: 1 juta / th
• Kematian tinggi di Clostridium tetani
negara
berkembang (10
besar)
07/01/21 24
Vaksin Difteri Tetanus
Pertusis whole cells (DTPw)
dan Tetanus Toksoid (TT)

Heat Marker /
Vaccine Vial Monitor
(VVM)

07/01/21 25
Vaksin Difteri Tetanus
Pertusis aselular (DTPa)

07/01/21 26
Vaksin Difteri Tetanus Pertusis
• Difteria dan tetanus : toksoid dimurnikan
• Pertusis : bakteri mati, teradsorbsi dlm Al fosfat
• Tiap 1ml :40 Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis, 15 Lf toksoid
tetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal 0,1 mg.
• Simpan dan transportasi dalam 2 – 8ºC, jangan dalam freezer
• Pemberian 0,5 ml intramuskuler, 6 dosis: usia 2,4,6 bulan,
booster 15-18 bulan, saat masuk sekolah dan kls 6 SD
• Kocok sampai homogen, bila ada gumpalan atau endapan
jangan digunakan
• Indikasi kontra
- Riwayat anafilaksis
– Ensefalopati pasca DPT sebelumnya
07/01/21 27
Uji Kocok (Shake Test)
Vaksin tidak pernah beku Vaksin pernah beku

Setelah dikocok

Setelah 15 menit

Setelah 30 menit

Setelah 60 menit
07/01/21 28
Boleh digunakan Jangan digunakan
Vaksin Toksoid Tetanus
• Tujuan
– Eliminasi tetanus neonatorum
– Cegah tetanus
• Target imunisasi tetanus : > 5 kali

07/01/21 29
Vaksin Campak
Heat Marker
Vaccine Vial Monitor
(VVM)

07/01/21 30
Vaksin Campak
• Virus hidup dilemahkan, jangan kena sinar
matahari
• Vaksin kering : simpan < 0º C atau < 8ºC, lebih
baik minus 20 º C. Pelarut tidak boleh beku.
• Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 – 8ºC
maksimum 8 jam
• Tiap 0,5 ml mengandung
– 1000 u virus strain CAM 70
– 100 mcg kanamisin, 30 mg eritromisin
• Dosis 0,5 ml, subkutan, di deltoid lengan atas
• Usia 9 bulan

07/01/21 31
Vaksin Campak
• Proteksi : mulai 2 mgg setelah vaksinasi
• Serokonversi : 80 – 90 %, effikasi 85 %
• Lama proteksi : 8 – 16 tahun
– umur 10-12 th : 50% titer antibodi di atas
ambang pencegahan
– umur 5 - 7 th : 29,3% kena campak walaupun
pernah diimunisasi
• BIAS : ulangan campak saat masuk SD
• Program : reduksi campak

07/01/21 32
Prosedur Vaksinasi
• Penyimpanan dan transportasi vaksin
• Persiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan mengatasi
gawat - darurat
• Persiapan pemberian :
– anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya,
riwayat KIPI, Indikasi kontra dan perhatian khusus
– Informed consent : manfaat, risiko KIPI
– pemeriksaan fisik
• Cara pemberian
– dosis, interval
– Lokasi
– sudut, kedalaman
• Pemantauan KIPI
• Sisa vaksin, pemusnahan alat suntik
•07/01/21
Pencatatan (dan pelaporan) 33
Persiapan pemberian vaksin

• Cuci tangan dengan antiseptik


• Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,
• Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna
indikator VVM,
• Kocok : penggumpalan, perubahan warna
• Alat suntik : sekali pakai
• Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis
• Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak
• Pasang dropper polio dengan benar

07/01/21 34
Ukuran jarum
Intramuskular di paha mid-anterolateral
• Neonatus
– kurang bulan / BBLR : 5/8 inch (15,8 mm)
– cukup bulan : 7/8 inch (22,2 mm)
• 1 – 24 bulan : 7/8 – 1 inch (22,2-25,4 mm)

Intramuskular di deltoid
• > 2 thn (tergantung ketebalan otot) :
7/8 – 1,25 inch (22,2 -31,75 mm)
• Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch (38,1mm)

07/01/21 35
Penyuntikan dan penetesan
vaksin
• Bicara pada bayi dan anak
• Tentukan lokasi penyuntikan : paha, lengan
• Posisi bayi / anak : nyaman dan aman
• Desinfeksi
• Pegang; peregangan kulit, cubitan
• Penyuntikan: dosis, sudut, cara
• Tetesan: dosis, hati-hati dimuntahkan
• Penekanan bekas suntikan
• Membuang alat suntik bekas
• Penulisan tanggal vaksinasi di kolom yang sudah
disediakan
07/01/21 36
Teknik Penyuntikan dan
Penetesan
Intramuscular
e.g. hepatitis A and B,
Subcutaneous DTP
e.g. measles, mumps,
rubella, varicella

Intradermal
BCG
Oral
e.g. polio

07/01/21 37
Sisa vaksin
• BCG
– setelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 3
jam (simpan dalam suhu 2 – 8 ◦ C)
• Polio
– Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari
(simpan dlm suhu 2 – 8 ◦ C)
• DPT
– Bila ada penggumpalan atau partikel yang tidak hilang
setelah dikocok  jangan dipakai
• Campak
– Setelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jam (simpan
dlm suhu 2 – 8 ◦ C)
07/01/21 38
Terima Kasih

07/01/21 39

Anda mungkin juga menyukai