Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT


ATTAINMENT) PADA MATERI
STOIKIOMETRI

OLEH :

TEDDY HARDIANSYAH

NPM. 712005170003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JENJANG STRATA-1 (S1)


MODEL PEMBELAJARAN
Menurut Winata putra dikutip oleh Sugandi (2004:84) model pembelajaran (models of teaching) adalah
pola yang digunakan guru dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk
dalam setting pembelajaran

Karakteristik Model Pembelajaran

Untuk dapat disebut sebagai model pembelajaran, terdapat lima unsur penting yang
harus dimiliki suatu model pembelajaran, yaitu Sintaks, Sistem sosial, Prinsip reaksi,
Sistem Pendukung, Dampak instruksional dan dampak pengiring.

 Sintaks, yakni urutan pembelajaran yang biasa disebut fase atau tahap.
 Sistem sosial, yaitu peran siswa dan guru serta norma yang harus diikuti. Sistem sosial
menyatakan peran dan hubungan siswa dengan guru, dan jenis-jenis aturan yang
dianjurkan.
LANJUTAN
…..
Sistem pendukung, yaitu kondisi atau syarat yang diperlukan untuk terlaksananya
suatu model. Sistem pendukung suatu model merupakan semua sarana, bahan dan
alat yang diperlukan untuk menerapkan model tersebut.

Dampak instruksional dan dampak pengiring. Dampak instruksional adalah hasil


belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan para pelajar pada tujuan
yang diharapkan. Sedangkan dampak pengiring adalah hasil belajar lainnya yang
dihasilkan oleh suatu proses belajar mengajar, sebagai akibat terciptanya suasana
belajar yang dialami langsung oleh para pelajar tanpa arahan langsung dari guru.
MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN
KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT )

Concept Attainment berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua
kata, yaitu Concept dan Attainment. Dalam bahasa Indonesia Concept
berarti konsep, sedangkan Attainment berarti pencapaian, berarti
Concept Attainment yaitu proses mencapai sesuatu dalam hal ini adalah
proses untuk mencapai suatu konsep. Model Concept Attainment
merupakan metode pendekatan yang menuntut ide dan pemikiran
pembelajar untuk menjadikan segala pengalaman dan lingkungannya
dalam rangka menemukan konsep yang dikandung oleh sebuah objek.
SINTAKS Dampak

PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN
PENCAPAIAN KONSEP DALAM
MATERI STOIKIOMETRI
Sistem
sosial
Sistem
Prinsip Pendukung
Reaksi
SINTAKS
Tahapan-tahapan kegiatan model pembelajaran pencapaian Fase ketiga: Analisis Strategi Berpikir
konsep adalah sebagai berikut:
Pada tahap ini guru lebih mengarah kepada penelusuran
Fase Kesatu: Penyajian Data dan Identifikasi Konsep proses berfikir siswa. Siswa diminta untuk mengungkapkan
alasan-alasan yang berkenaan dengan membuat contoh
Pada tahap ini, guru memberikan gambaran abstrak tentang tambahan, merumuskan konsep dengan kata-kata sendiri, dan
definisi suatu konsep-konsep stoikiometri, gambaran tentang menjabarkan langkah-langkah penyelesaian soal dari konsep-
konsep secara abstrak dijelaskan secara lisan oleh guru yang konsep stoikiometri.
bersangkutan, dan guru juga menjelaskan langkah kerja dari
konsep tersebut secara umum dalam proses penyelesaian
soal. Peranan siswa dalam tahap ini adalah mencermatinya,
menangkap maksud dan maknanya, menganalisis
karakteristik yang dimiliki dari konsep-konsep stoikiometri
beserta contohnya, serta dapat merumuskan kembali definisi
konsep tentang stoikiometri dengan tahap pengujian
pencapaian konsep.
Fase Kedua: Pengujian Pencapaian konsep
Pada tahap ini siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang
bervariasi dari konsep-konsep stoikiometri yang diajarkan.
Selain itu siswa diberi tugas untuk mampu berfikir
operasional, formal, logis dan sistematis. Berkenaan dengan
berbagai bentuk dan ragam soal stoikiometri yang diberikan,
tugas siswa adalah harus mampu menganalisis karakteristik
SISTEM SOSIAL

Pada tahap ini guru melakukan pengendalian atau mengorganisasikan aktivitas siswa
dalam melakukan diskusi untuk menganalisis karakteristik yang dimiliki dari konsep-
konsep stoikiometri beserta contohnya, tetapi dapat dikembangkan menjadi kegiatan
dialog bebas dalam fase itu. Peranan siswa dalam tahap ini melakukan diskusi kelompok
untuk membahas dan menganalisis karakteristik yang dimiliki dari konsep-konsep
stoikiometri beserta contohnya. Dengan pengorganisasian kegiatan tersebut , diharapkan
siswa akan lebih memperhatikan inisiatifnya untuk melakukan proses induktif,
bersamaan dengan bertambahnya pengalaman dalam melibatkan diri dalam kegiatan
belajar mengajar
PRINSIP REAKSI

Pada tahap ini guru memberikan dukungan dengan menitik beratkan


pada sifat hipotesis dari diskusi-diskusi yang berlangsung, memberikan
bantuan kepada siswa dalam mempertimbangkan hipotesis mereka,
memusatkan perhatian siswa terhadap contoh-contoh yang spesifik, dan
memberikan bantuan kepada siswa dalam mendiskusikan dan menilai
strategi berfikir yang mereka pakai.
SISTEM PENDUKUNG

Dalam tahap ini guru menggunakan segala sarana, bahan dan alat yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran . Sarana pendukung yang
diperlukan dapat berbentuk gambar, foto, diagram, slide, tape, LKS, video dan
data yang terpilih dan terorganisasikan dalam bentuk unit-unit yang berfungsi
memberikan contoh-contoh. Sistem pendukung ini diperlukan agar siswa melihat
contoh yang cukup, dan pada akhirnya menguasai konsep yang terdapat pada
contoh-contoh tersebut. Jadi, siswa bukan menemukan konsep baru, tetapi
menguasai konsep- konsep yang sudah ada, melalui pengamatan terhadap
contoh-contoh.
DAMPAK

• Dampak Instruktusional • Dampak Pengiring


Dampak instruksional terdiri dari 4 unsur Dampak pengiring terdiri dari 3
yaitu (1) hakikat konsep, (2) strategi unsur yaitu (1) kesadaran akan
pembentukan konsep, (3) konsep-konsep pilihan pandangan, (2) toleransi
yang spesifik ,dan (4) penalaran induksi. terhadap ketidaktentuan (tetapi
apresiasi terhadap logika) dan (3)
kepekaan terhadap penalaran logis
dalam komunikasi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai