Anda di halaman 1dari 20

MERENCANAKAN

PROGRAM KHUSUS
ANAK YANG SANGAT
CERDAS
Kelompok 4
Intan Savira
01 putri
1102620007
Josephine

02
Khalizaura
tyasingjati
03 Gabriella
1102620065
1102620012
Indri Alifia
04 Salsyabila
1102620076
Keberbakatan merupakan suatu kualitas yang dibawa sejak yang bersifat alamiah,
lingkungan keberbakatan juga sangat berpengaruh, di mana anak berbakat memainkan
peran didalamnya. Karena itulah dapat dikatakan bahwa tingkat prestasi dan kreativitas
yang tinggi dihasilkan dari interaksi yang terus menerus dan fungsional antara
kemampuan dan karakteristik yang dibawa seseorang dari lahir dan yang diperoleh
selama dalam kehidupannya. Agar anak berbakat yang mempunyai potensi unggul
tersebut dapat mengembangkan potensinya dibutuhkan program dan layanan
pendidikan secara khusus. Oleh karena itu, tugas pendidikan adalah mengembangkan
kebermaknaan tersebut secara optimal sehingga mereka dapat berkiprah dalam
memajukan bangsa dan negara.

Latar belakang
Siapa itu anak berbakat?
Anak berbakat secara umum adalah
“mereka yang karena memiliki
kemampuan-kemampuan yang
unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi”.
Istilah yang sering digunakan bagi anak-anak
yang memiliki kemampuan-kemampuan
yang unggul atau anak yang tingkat
kecerdasannya di atas rata-rata anak normal,
diantaranya adalah; cerdas, cemerlang,
superior, supernormal, berbakat, genius,
gifted, gifted and talented, dan super
(Warnandi, 2008). 
Secara pontesial anak berbakat memiliki hal-hal
sebagai berikut :
1. Kecakapan
intelektual 3. Kretif dan
umum
produktif dalam
(memiliki
intelligensi berpikir
tinggi)
2. Mempunyai 4. Cakap
kecakapan akademik dalam
kepemimpina
khusus)
n
Merencanakan
Program Khusus
Anak yang Sangat
Cerdas
Kurikulum

01 dan Intruksi
Teriferensiasi
Kurikulum Terdiferensiasi
(Differentiated Curriculum)
 Membedakan kurikulum, berarti memindahkan siswa keluar standar tingkatan kelas
atau menghubungkan apa yang diajarkan ke minat pribadi mereka
 Membedakan proses, berarti menggunakan strategi pembelajaran yang memberi
kedalaman serta kompleksitas yang cocok untuk kemampuan siswa
 Membedakan lingkungan pembelajaran, berarti membolehkan siswa untuk bekerja
secara lebih Mandiri pada proyek mereka sendiri, berkolaborasi dengan siswa yang lain
atau mengejar minat di luar kelas reguler (winebrenner, 2000)
Intruksi yang dibedakan
(Differentiated Instruction)

 Kecepatan pembelajaran yang lebih cepat


 Kemandirian yang lebih besar di dalam belajar dan berpikir
 Kompleksitas & kedalaman yang meningkat di dalam materi pelajaran
Lingkungan
Pembelajaran
02 yang
Mendukung
Organisasi dan
Manajemen Kelas

 Guru memberi spasial bagi siswa untuk bekerja secara mandiri dan dalam
kelompok kecil
 Siswa bisa bergerak ke sekeliling ruangan dengan bebas, selama mereka tetap
mengerjakan tugas
Iklim Sosial
dan Emosional

 Guru menciptakan pembelajaran yang positif dengan mencontohkan


kepedulian dan penghargaan bagi semua anggota kelas
 Semua siswa perlu mengenali dan menghargai kekuatan mereka sendiri dan
orang lain
Rencana Isi
Kurikulum untuk

03 Pembelajaran
yang Berbakat
AKSelerasi

Akselerasi adalah kelas khusus yang program belajar mengajarnya dibuat


sedemikian rupa sehingga bisa membuat anak-anak berbakat mencapai prestasi
maksimal sesuai dengan potensinya.
Pemadatan Kurikulum
(Curriculum Compacting)

Pemadatan adalah salah satu modifikasi kurikulum yang paling sering dilakukan
untuk anak yang berbakat secara akademis. Strategi ini mengurangi jumlah
waktu yang dihabiskan siswa pada kurikulum reguler
Pengelompoka
n
(Grouping)
Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa anak yang berbakat mendapat manfaat
dari pengelompokan berdasarkan kemampuan yang sama, karena mereka mampu
mengakses lebih banyak pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi dan
melakukan tugas pemelajaran mereka secara lebih mendalam (Kulik, 2003)
Proses
Intruksional

04 untuk
Pemelajar yang
Berbakat
A. Pemikiran Tingkat yang Lebih Tinggi dan Taksonomi Bloom yang Telah di revisi Tingkatan
taksonomi bloom : Mengingat – Memahami – Menerapkan – Menganalisis – Mengevaluasi -
Menciptakan
Pemikiran Kreatif

B. Empat perilaku yang sering dikaitkan dengan kreativitas :


 Kefasihan (fluency)
 Fleksibilitas
 Keunikan
 Elaborasi
C. Pemelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)

D. Pendekatan Triaktris (Triarchic Approach)

E. Belajar Secara Mandiri (Independent Study)

F. Tugas yang Berbeda untuk Setiap Tingkatan Pemahaman Siswa


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai