(A4) Glaukoma - Franklin
(A4) Glaukoma - Franklin
Pembimbing:
dr. Sarah M. Josephina Sp.M
Oleh :
Franklin V. R. Waromi
1
DEFINISI ETIOLOGI
Glaukoma merupakan kumpulan beberapa
Akibat ketidakseimbangan produksi dan eksreksi
aqueous humor.
penyakit dengan tanda utama tekanan
intraokular yang tinggi dengan segala
Faktor risiko dapat memicu terjadinya
optik serta defek lapang pandangan yang khas. 1. Riwayat peningkatan tekanan intraokular
2
KLASIFIKASI GLAUKOMA
Bila pada penderita yang berumur 40 tahun atau lebih didapatkan keluhan semacam ini,
sebaiknya dilakukan pengukuran tekanan intraokuler.
Bila ternyata tensi intraokulernya lebih dari 20 mmHg, harus dilakukan pemeriksaan glukoma
yang lengkap (tonometri, lapang pandangan, oftalmoskopi, gonioskopi, tes provokasi.
5
Glaukoma Sudut tertutup
6
Nama ini didasarkan keadaan sudut yang tampak pada pemeriksaan gonioskopi.
Terjadi bila terdapat kenaikan mendadak dari tekanan intraokuler, yang disebabkan
penutupan sudut COA yang mendadak oleh akar iris
Sakit pada mata secara mendadak dan menurunnya ketajaman penglihatan secara tiba-
tiba, disertai tanda-tanda kongesti dimata, seperti mata merah, kelopak mata
bengkak.
7
Glaukoma Sudut tertutup akut
Keadaan darurat yang gawat
Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila jalan keluar aqueous humor secara tiba-tiba
tertutup, yang akan mengakibatkan rasa sakit yang berat dengan tekanan bola mata yang
tinggi.
Penglihatan berkabut dan menurun, enek dan muntah, hal ini sekitar sinar, mata merah
dan mata terasa bengkak.
8
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP SUBAKUT GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP KRONIK
9
GLAUKOMA KONGENITAL
10
GLAUKOMA SEKUNDER
GLAUKOMA ABSOLUT
• Hasil akhir semua macam glaukoma yang tidak terkontrol adalah mata yang keras, tidak dapat melihat,
dan sering nyeri.
• Bila timbulkan sakit yang tak tertahankan, dapat disuntikkan alkohol retrobulber untuk mengurangi
nyerinya.
•Jika tak menimbulkan rasa sakit, dibiarkan saja.
11
DIAGNOSA
12
ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK
kedua mata.
13
PEMERIKSAAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PEMERIKSAAN SLIT-LAMP
14
Pemeriksaan Tonometri
Tonometri diperlukan untuk mengukur
besarnya tekanan intraokuler.
Ada 3 macam tonometri :
1) Cara digital :
Paling mudah, tetapi tidak cermat, sebab
pengukurannya berdasarkan perasaan
kedua jari telunjuk kita.
Dengan menyuruh penderita melihat
kebawah tanpa menutup matanya
kemudian kita letakkan kedua jari telunjuk
diatasnya, dengan satu jari menekan
sedangkan jari yang lain menahan secara
bergantian.
15
3) Tonometri dengan tonometer
2) cara mekanis, dengan tonometer Schiotz : aplanasi dari Goldman :
Penderita berbaring tanpa bantal, Tonometri dengan aplanasi
matanya ditetesi pantokain 1-2% satu tonometer sajalah yang diakui.
kali. Suruh penderita melihat lurus Dengan alat ini kekakuan sklera
keatas dan letakkan tonometer dapat diabaikan, sehingga hasil
dipuncak kornea. Jarum tonometer
pengukuran menjadi lebih
akan bergerak diatas skala dan
cermat.
menunjuk pada satu angka diatas
skala tersebut.
Tekanan intraokuler yang normal
berkisar antara 15-20 mmHg.
16
Pemeriksaan Gonioskopi
Suatu cara untuk menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan.
Dengan gonioskopi :
1. Dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup atau sudut terbuka
2. Dapat dilihat apakah terdapat perlekatan iris bagian perifer, kedepan.
3. Dapat pula diramalkan apakah suatu sudut akan mudah tertutup dikemudian hari.
Cara sederhana untuk menentukan lebar sempitnya sudut bilik mata depan, dengan
menyinari bilik mata depan, dari samping memakai sebuah senter.
17
Penilaian Diskus
Cara yang berguna untuk mencatat ukuran diskus optikus pada pasien glaukoma
adalah rasio cawan-diskus yang merupakan perbandingan antara ukuran cawan optik
terhadap diameter diskus.
18
Pemeriksaan Lapangan Pandang
19
TATALAKSANA
20
1. TERAPI MEDIKAMENTOSA
Gliserin, dosis efektif 1-1,5 gr/kgBB dalam 50% cairan. Dapat menurunkan
tekanan intraokular dalam waktu 30-90 menit setelah pemberian, dan dipastikan
agen ini bekerja selama 5-6 jam.
Mannitol, oral osmotik diuretik kuat yang dapat memberikan keuntungan dan
aman digunakan pada pasien diabetes karena tidak dimetabolisme. Dosis yang
dianjurkan 1-2 gram/kgBB dalam 50% cairan.
21
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Miotik kuat
Pilokarpin 2% topikal atau 4% setiap 15 menit
Karbonik anhidrase inhibitor digunakan untuk sampai 4x pemberian sebagai inisial terapi,
menggunakan tekanan intraokular yang tinggi, diindikasikan untuk menc,oba menghambat serangan
oral atau topikal. Diberikan 1 tetes setiap 30 menit selama 1-2 jam.
3. Periksa sudut dengan gonioskopi, terutama apabila tekanan intraokularnya sudah turun dan
kornea sudah mulai jernih. 23
2.TERAPI BEDAH DAN LASER
Peneliti menemukan bahwa operasi laser berfungsi untuk menurunkan tekanan mata pada
penderita glaukoma.
• Orang yang menjalani operasi laser untuk mengobati glaukoma lebih kecil
kemungkinannya untuk mengalami kerusakan saraf optik atau kehilangan
penglihatan samping dibandingkan orang yang tidak diobati.
• Pasien duduk di kursi selama operasi, dan dokter mata menggunakan mikroskop
dan lensa khusus untuk memandu sinar laser ke mata pasien.
24
Laser iridektomi
Apa saja kemungkinan efek
Terapi ini digunakan untuk mengurangi tekanan dangan mengeluarkan bagian iris
samping dari operasi laser? untuk membangun kembali outflow aqueus humor.
1. Mata merah sementara Indikasi Iridektomi diindikasikan untuk glaukoma sudut tertutup dengan blok pupil,
Trabekuloktomi
Dilakukan untuk menciptakan saluran pengaliran baru melalui sklera.
26
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
• Prognosa baik apabila glaukoma akut cepat terdeteksi dan mendapat terapi segera mungkin.
• Sering diagnosa dibuat pada stadium lanjut, dimana lapang pandang telah hilang
secara progresif, iris menjadi atrofi dan midriasis pupil telah menetap.
• Penanganan episode akut yang terlambat akan menyebabkan sinekia sudut tertutup permanen dan
bahkan menyebabkan kebutaan permanen dalam 2-3 hari.
27
Terima
28