AKUNTANSI BIAYA
BIAYA
DESKRIPSI SINGKAT:
Mata kuliah ini menjelaskan tentang teknik
dan prosedur perhitungan harga pokok
produksi, baik dengan sistem biaya pesanan
maupun sistem biaya proses, harga pokok
utama dan sampingan, harga pokok
variabel, dan harga pokok standar.
Dosen: Dr. Dian Imanina Burhany, SE., MSi., Ak.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
3 SKS
Learning Outcomes (Hasil Belajar):
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini
mahasiswa akan mampu menghitung harga
pokok produksi pada perusahaan manufaktur
dengan berbagai pendekatan.
Buku Referensi:
William K. Carter. 2006. “Cost Accounting”. Buku 1 dan 2.
Terjemahan Oleh Krista. Jakarta: Salemba Empat.
Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, Madhav Rajan. 2015.
“Cost Accounting A Managerial Emphasis”. 15th Ed. Pearson.
Rencana Kuliah
1 Gambaran umum akuntansi biaya, unsur-
unsur harga pokok produksi dan biaya
bahan
2 Biaya tenaga kerja
3 Biaya overhead pabrik (BOP)
4 Departementalisasi BOP
5 Job order costing
6 Job order costing
7 Produk rusak (spoilage/spoiled), produk
cacat (rework), dan sisa bahan (scrap)
8 UTS
9 Process costing
10 Process costing
11 Process costing
12 Costing for joint product and by product
13 Full costing dan variable costing
14 Standard cost
15 Standard cost
16 UAS
1.
GAMBARAN UMUM
AKUNTANSI BIAYA, UNSUR-
UNSUR HARGA POKOK
PRODUKSI DAN BIAYA BAHAN
Sub Bahan Kajian
1. Fungsi pokok perusahaan manufaktur dan
aliran biaya di perusahaan manufaktur
2. Hubungan antara akuntansi biaya, akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen
3. Konsep biaya (cost) dan beban (expense)
4. Penggolongan biaya
5. Metode pengumpulan harga pokok (job order
cost method dan process cost method)
6. Metode penentuan harga pokok produksi
(full costing dan variable costing)
7. Siklus pembuatan produk dan siklus
akuntansi biaya
8. Unsur-unsur harga pokok produksi
9. Transaksi, dokumen dan jurnal Biaya Bahan
10. Akuntansi Biaya Bahan (pengadaan dan
pemakaian)
11. Perlakuan biaya angkutan
1. Fungsi Pokok Perusahaan Manufaktur
dan Aliran Biaya di Perusahaan
Manufaktur
PERUSAHAAN JASA
- Memiliki sejumlah tenaga kerja
- Menghasilkan output yang tidak berwujud
Input
Pembelian
perlengkapan
Output
Menggunakan
perlengkapan,
Jasa
tenaga kerja dan
overhead
Dijual ke
pelanggan
PERUSAHAAN DAGANG
- Membeli barang jadi
- Menjualnya kepada pelanggan tanpa ada
perubahan
Input Output
Pembelian Gudang dan
produk display
untuk dijual
kembali
Dijual
kepada
pelanggan
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
- Memiliki tenaga kerja dan mesin-mesin
- Menghasilkan output yang berwujud
Input Output
Pembelian Barang
bahan dan
jadi
perlengkapan
PRODUKSI
Ditambahkan
unsur Dijual ke
tenaga kerja dan pelanggan
overhead
MANUFACTURING
COMPANY
Perusahaan manufaktur adalah
perusahaan yang melakukan aktivitas
dan proses untuk
mengkonversi
bahan baku menjadi
produk jadi.
ILLUSTRASI
ILLUSTRASI
SIKLUS
SIKLUS KEGIATAN
KEGIATAN PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
MANUFAKTUR
Menerima Membeli
kas Material
Cash
Finished Goods
Inventory
Work in Process
Inventory
Aliran Biaya di Perusahaan
Manufaktur
Raw Material
Inventory
Biaya Bahan Langsung ditambah
Biaya Tenaga Kerja Langsung dan
Biaya Tidak Langsung (Overhead)
Work in Process
Inventory COST OF
GOODS
Finished Goods
Inventory SOLD
Income
Balance Sheet/Financial Position Statement
2. Hubungan antara Akuntansi Biaya,
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Accounting/Akuntansi
The
Language
of
Business
Peran Akuntansi
• Menyediakan informasi kepada pihak
eksternal
– Investor/pemegang saham, kreditor, regulator
• Menyediakan informasi kepada pihak
internal (manajer)
– Untuk melakukan perencanaan, pengendalian
dan pengambilan keputusan
• Menghitung biaya produk dan jasa
yang dihasilkan
Dua Tipe Akuntansi
Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
(Financial Accounting) (Management Accounting)
• Menyediakan • Menyediakan informasi
informasi untuk pihak untuk pihak internal
eksternal • Menyediakan informasi
biaya produk
FINANCIAL COST MANAGEMENT
ACCOUNTING ACCOUNTING ACCOUNTING
3. Konsep biaya (cost) dan beban
(expense)
COST /Biaya/Harga Pokok
Suatu nilai tukar, pengeluaran, atau
pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh
sumberdaya yang menjamin perolehan manfaat
di masa yang akan datang.
Ukuran moneter dari sumber daya, yang
akan digunakan untuk
mencapai suatu tujuan
(seperti menghasilkan
barang atau
jasa).
Cost disajikan di Neraca
sebagai ASET
■ CONTOH COST:
- Pembelian bahan baku
- Pembelian perlengkapan
- Pembelian kendaraan
- Pembelian mesin
- Pembayaran upah tenaga
kerja di bagian produksi
- Pembayaran sewa
dibayar di muka
- Pembayaran premi
asuransi
Cost Object (Objek Biaya)
Yaitu suatu item atau aktivitas yang biayanya
diakumulasi dan diukur.
Contoh:
- Tepung terigu untuk produk kue
- Kayu untuk produk kursi Materials
- Kain untuk produk baju
MANUFACTURING COSTS
DIRECT MATERIALS
Beberapa bahan baku tidak dapat dihubungkan dengan
mudah ke produk jadi. Bahan tersebut dinamakan bahan
tidak langsung (indirect materials).
Bahan ini digolongkan sebagai biaya tidak langsung atau
overhead pabrik (manufacturing overhead) karena:
1 Tidak menjadi bagian secara fisik dari produk jadi.
2 Tidak dapat ditelusuri karena hubungan fisiknya
dengan produk jadi terlalu kecil dari segi biaya.
Contoh:
- Vanili untuk produk kue
- Paku untuk produk kursi
- Kancing untuk produk baju
MANUFACTURING COSTS
DIRECT LABOR
Direct labor atau tenaga kerja langsung adalah pekerja
pabrik yang pekerjaannya dapat dihubungkan secara fisik
dan langsung dengan proses konversi bahan baku menjadi
produk jadi.
Pemotong dan penjahit pada produk baju merupakan
tenaga kerja langsung. Pekerja bagian pemeliharaan,
pencatat waktu, dan supervisor termasuk tenaga kerja
tidak langsung (indirect labor) karena pekerjaan
mereka tidak berhubungan langsung dengan proses
produksi.
Sebagaimana halnya indirect materials,
indirect labor merupakan bagian dari
manufacturing overhead.
MANUFACTURING COSTS
MANUFACTURING OVERHEAD
Manufacturing overhead atau factory overhead atau
overhead pabrik adalah biaya-biaya yang tidak
berhubungan secara langsung dengan proses produksi.
Biaya-biaya tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai
direct materials atau direct labor.
Yang termasuk manufacturing
overhead antara lain:
1 indirect materials
2 indirect labor
3 depresiasi (depreciation) gedung dan mesin pabrik
4 asuransi (insurance), pajak (taxes), dan pemeliharan
fasilitas pabrik (maintenance).
MANUFACTURING COSTS
COMMERCIAL EXPENSES
Direct Materials
{ Prime
Costs
Manufacturing
Direct Labor {
Costs
Conversion
Manufacturing Costs
Overhead
Marketing Expenses
Commercial
Expenses Administrative
Expenses
• Capital Expenditure
Yaitu biaya yang memberikan manfaat lebih
dari satu periode akuntansi dan diakui
sebagai aset (Mis: pembelian mesin).
• Revenue Expenditure
Yaitu biaya yang memberikan manfaat untuk
periode akuntansi berjalan dan diakui sebagai
beban (Mis: beban gaji, beban listrik).
5. Biaya dalam Hubungannya dengan Suatu
Keputusan, Tindakan atau Evaluasi
Biaya relevan/diferensial (relevant/
differential cost)
Biaya yang berbeda di antara beberapa alternatif.
Biaya tambahan (incremental cost)
Tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu
alternatif yang berkaitan dengan perubahan
volume kegiatan dipilih.
Biaya kesempatan (opportunity cost)
Manfaat potensial yang dikorbankan ketika
memilih satu alternatif dibandingkan alternatif
lainnya.
Biaya keluar dari saku (out-of-pocket cost)
Biaya yang memerlukan pengeluaran kas
sekarang atau dalam jangka pendek akibat dari
keputusan manajemen (Mis: beban gaji).
Biaya terbenam (sunk cost)
Biaya yang telah dikeluarkan di masa lalu dan
harus diabaikan dalam pengambilan keputusan
(Mis: pembelian kendaraan).
Penggolongan Biaya: Menurut Mulyadi
Menurut Mulyadi, biaya dapat digolongkan
menurut:
1. Objek pengeluaran
2. Fungsi pokok dalam perusahaan
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan
volume kegiatan
5. Jangka waktu manfaatnya.
Cari dan
5. Metode Pengumpulan Harga Pokok
(Job Order Cost Method dan
Process Cost Method)
PROSES PRODUKSI PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Ada 2 cara proses produksi pada perusahaan manufaktur yaitu:
1) Produksi secara massal.
2) Produksi berdasarkan pesanan.
Perusahaan dikatakan berproduksi secara massal jika produksi
dilakukan secara terus-menerus dalam jumlah yang banyak dan
bertujuan untuk membentuk persediaan.
Contoh: CD (compact disk), sabun, produk garmen/fashion, dan
lain-lain.
Perusahaan dikatakan berproduksi berdasarkan pesanan jika
produksi dilakukan hanya jika ada pesanan dari pelanggan dan
bertujuan untuk memenuhi pesanan pelanggan.
Contoh: undangan pernikahan, produk catering, pesawat
terbang, kapal pesiar, dan lain-lain.
Metode Pengumpulan Harga Pokok
(Costing Method)
COLA
Job Order Costing
• Job adalah suatu unit atau sekelompok
barang yang diproduksi berdasarkan
spesifikasi tertentu yang diminta oleh
pelanggan.
• Suatu job dapat berupa:
– Produk
– Proyek
– Kontrak
WIP Subsidiary Ledger
Work in Process
Work in Process
Dept. 2 Finished Goods
Dept. 1
Factory Factory
Overhead Overhead
6. Metode Penentuan Harga Pokok
Produksi (Full Costing dan Variable
Costing).
■ Full costing adalah metode penentuan
harga pokok yang memperhitungkan
semua biaya, baik biaya variabel
maupun biaya tetap.
■ Variable costing adalah metode
penentuan harga pokok yang hanya
memperhitungkan biaya variabel.
7. Siklus Pembuatan Produk dan Siklus
Akuntansi Biaya
ILLUSTRASI
ILLUSTRASI
SIKLUS PEMBUATAN PRODUK
Menerima Membeli
kas Material
Cash
Finished Goods
Inventory
Work in Process
Inventory
ILLUSTRASI
ILLUSTRASI
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
Dibayarkan Disimpan
- Cash
- Aset lain
untuk Pembelian dalam Raw Materials
- Utang Usaha Bahan Baku Inventory
Dipindahkan ke
DIJUAL
COST OF Finished Goods
GOODS SOLD Inventory
Illustration of Accounting
for Manufacturing Costs
Materials xx Factory Overhead (Depr. Mach & Eq) xx
Accounts Payable xx Accum. Depr. – Mach & Eq xx
Work in Process (Direct Materials) xx Factory Overhead (Utilities) xx
Factory Overhead (Indirect Materials) xx Selling & Admin Exp (Utilities) xx
Materials xx Accounts Payable xx
Payroll xx Work in Process xx
Salaries and Wages Payable xx Factory Overhead xx
Salaries and Wages Payable xx Finished Goods xx
Cash xx Work in Process xx
Work in Process (Direct Labor) xx Accounts Payable xx
Factory Overhead (Indirect Labor) xx Cash xx
Selling & Admin Exp (Salaries) xx
Accounts Receivable xx
Payroll xx
Sales xx
Factory Overhead (Depr. Bldg) xx
Cost of Goods Sold xx
Selling & Admin Exp (Depr. Bldg) xx
Finished Goods xx
Accum. Depr. – Bldg xx
Cash xx
Accounts Receivable xx
8. Unsur-unsur Harga Pokok Produksi
PRODUCT COSTS
PRODUCT COSTS
Direct Materials
{ Prime
Costs
Manufacturing
Direct Labor {
Costs
Conversion
Manufacturing Costs
Overhead
PERIOD COSTS
Selling Expenses
Nonmanufacturing
Costs Administrative
Expenses
9. Transaksi, Dokumen dan Jurnal Biaya
Bahan
Illustration of Accounting
for Material Cost
Materials xx Factory Overhead (Depr. Mach & Eq) xx
Accounts Payable xx Accum. Depr. – Mach & Eq xx
Work in Process (Direct Materials) xx Factory Overhead (Utilities) xx
Factory Overhead (Indirect Materials) xx Selling & Admin Exp (Utilities) xx
Materials xx Accounts Payable xx
Payroll xx Work in Process xx
Salaries and Wages Payable xx Factory Overhead xx
Salaries and Wages Payable xx Finished Goods xx
Cash xx Work in Process xx
Work in Process (Direct Labor) xx Accounts Payable xx
Factory Overhead (Indirect Labor) xx Cash xx
Selling & Admin Exp (Salaries) xx
Accounts Receivable xx
Payroll xx
Sales xx
Factory Overhead (Depr. Bldg) xx
Cost of Goods Sold xx
Selling & Admin Exp (Depr. Bldg) xx
Finished Goods xx
Accum. Depr. – Bldg xx
Cash xx
Accounts Receivable xx
■ Transaksi biaya bahan terdiri atas:
- Pembelian/pengadaan
- Pemakaian
■ PEMAKAIAN
- Transaksi: Bahan baku yang diminta selama
bulan ini: Untuk produksi $80.000, untuk
penggunaan tidak langsung $12.000.
- JURNAL:
Work in Process (WIP) $80.000
Factory Overhead (FOH) Control $12.000
Raw Materials $92.000
11. Perlakuan Biaya Angkutan
Biaya angkut atas pembelian bahan dapat
diperlakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Menambah harga perolehan bahan
Biaya angkut dialokasikan ke masing-
masing jenis bahan yang dibeli. Alokasi
dapat dilakukan berdasarkan:
- kuantitas bahan
- harga perolehan
bahan
2. Sebagai biaya
overhead
CONTOH:
Pembelian bahan baku dengan syarat 2/10, n/30, sebagai berikut:
Diminta:
1. Alokasikan beban angkut pembelian sebesar Rp1.000.000
berdasarkan kuantitas bahan dan berdasarkan harga bahan.
2. Jurnal pembelian bahan bila biaya angkut menambah harga
perolehan bahan (alokasi berdasarkan kuantitas bahan).
3. Jurnal pembelian bila biaya angkut sebagai biaya overhead dan
harga bahan dikenakan PPN 10% yang dapat dikreditkan.
4. Jurnal pembayaran utang dalam masa potongan dan potongan
diperlakukan sebagai pengurangan biaya overhead pabrik.
Jawaban:
1. Alokasi berdasarkan kuantitas bahan:
Bahan baku X = 3000/5000 x Rp1.000.000 = Rp
600.000
Bahan baku Y = 2000/5000 x Rp1.000.000 = Rp
400.000
Rp1.000.000
Alokasi berdasarkan harga bahan:
Harga Bahan:
Bahan baku X = 3000 x Rp4.000 = Rp12.000.000
Bahan baku Y = 2000 x Rp1.500 = Rp 3.000.000
Rp15.000.000
Alokasi:
Bahan baku X = Rp12.000.000 x Rp1.000.000 = Rp
800.000
Rp15.000.000
Bahan baku Y = Rp 3.000.000 x Rp1.000.000 = Rp
2. Jurnal pembelian bahan (alokasi berdasarkan kuantitas)
jika biaya angkut menambah harga perolehan bahan:
Raw Materials X Rp12.600.000
Raw Materials Y Rp 3.400.000
Accounts Payable Rp16.000.000