Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERKEMBANGAN

HADIS NABI SAW

TERBAGI KEPADA TIGA


PERIODE:
1. PERIODE PRA KODIFIKASI

2. PERIODE KODIFIKASI

3. PERIODE PASCA KODIFIKASI


PERIODE PRA KODIFIKASI
PERTAMA MASA NABI.
Perkembangan hadis pada masa Nabi sebenarnya
berjalan secara alamiah. Dimana pun Nabi berada
selalu ada sahabat yang mengikutinya untuk
mendengarkan pesan-pesan agama dari Beliau, baik
berupa ayat Al-Qur’an maupun al-Hadis.
Hal ini dapat dibuktikan dengan sebuah pengalaman
yang dialami oleh sekelompok pemuda yang sengaja
datang kepada Nabi untuk belajar.
hadis
 Penulisan hadis pada masa Nabi tidak mendapat
persetujuan secara resmi dari Nabi karena:
1. Khawatir akan bercampurnya antara al-Qur’an
dengan al-Hadis, karena al-Qur’an masih dalam
proses penulisan.
2. Para sahabat di minta oleh Nabi untuk menfokuskan
perhatian mereka kepada al-Qur’an, karena
pemeliharaan al-Qur’an menjadi kewajiban utama
bagi mereka ketika itu.
3. Ada larangan secara khusus dari Nabi.

HADIS
KONTROVERSI TENTANG
PENULISAN HADIS MASA NABI

1. Nabi melarang menulis hadis, mengacu kepada hadis


yang berbunyi: hadis

2. Nabi menyuruh sahabat untuk menulis hadis,


mengaju kepada hadis : hadis
Untuk memahami kedua hadis tersebut, yang terlihat
bertentangan, ulama menyatakan:
1. Munculnya larangan dari Nabi, karena adanya
kekhawatiran bercampurnya al-Qur’an dengan al-
Hadis. Dengan demikian jika kekhawatiran itu bisa
diatasi, maka tidak dilarang.
2. Larangan hanya ditujukan kepada sahabat yang
dikhawatirkan mencampurkan al-Qur’an dan al-
Hadis. Sedangkan bagi sahabat yang tidak
dikhawatirkan akan bercampur, maka mereka diberi
izin untuk menulis hadis. Diantara mereka:
Abdullah bin Amr bin ‘Ash, Ali bin Abi Thalib,
Anas bin Malik.
3. Larangan adalah penulisan yang bersifat resmi,
sedangan perintah adalah yang bersifat pribadi,
seperti shahifah shodiqah milik Abdullah bin Amr.
KEDUA MASA SAHABAT
 Pada masa ini dikenal dengan istilah taqlil al-riwayah

(pembatasan riwayat). Alasannya:


1. Agar para sahabat tidak asal meriwayatkan.
2. Agar mereka berhati-hati dalam riwayat.
3. Abu Bakar mensyaratkan adanya saksi dalam
periwayatan hadis, seperti Imam Malik yang
meriwayatkan hadis tentang waris.
4. Umar bin Khatab juga mensyaratkan saksi, seperti
riwayat Ubay bin Kaab tentang .
5. Usman dan Ali agak longgar dalam hal riwayat.
TOKOH-TOKOH SAHABAT
PERIWAYAT HADIS TERKEMUKA

1. Abu Hurairah telah meriwayatkan hadis sebanyak


5374 hadis.
2. Abdullah bin Umar sebanyak 2630 hadis.
3. Anas bin Malik sebanyak 2286 hadis.
4. ‘Aisyah sebanyak 2210 hadis.
5. Abdullah bin Abas sebanyak 1660 hadis.
6. Jabir bin Abdulllah sebanyal 1540 hadis.
7. Abu Sa’id al-Khudri sebanyak 1170 hadis.
PERIODE KODIFIKASI
 Masa ini dikenal dengan istilah tadwin al-hadis
(pembukuan hadis). Khalifah yang terlibat secara
langsung dalam hal ini adalah khalifah Umar bin
Abdul Azis (khalifah ke-8 dinasti Umayyah, tahun
99 H).
 Sejak itulah hadis ditulis dan dibukukan secara serius
dan intensif oleh para ulama yang ahli di bidangnya.
Mereka mencurahkan tenaga dan fikirannya untuk
menghasilkan kitab hadis yang bisa dipertanggung
jawabkan keberadaannya.
 Alasan Umar Bin Abdul Azis membukukan hadis
adalah:
1. Khawatir akan hilangnya hadis bersamaan dengan
meninggalnya para ulama.
2. Khawatir akan bercampurnya antara hadis yang
benar dan yang palsu.
3. Karena wilayah Islam semakin luas, sedangkan
kemampuan para ulama di setiap wilayah berbeda,
sehingga pengetahuan umat tentang hadis menjadi
tidak seimbang.
 Orang yang diperintahkan Umar untuk melakukan
tugas tersebut adalah Ibnu Hazm (Gubernur Medinah)
dan Ibnu Syihab al-Zuhri (seorang ulama hadis
terkemuka), sekitar awal abad ke-2 H.
 Hasil kodifikasi mereka berdua menunjukan hasil yang
luar biasa, sebagai pelopor dalam pembukuan hadis
secara resmi.
 Semenjak itu banyak ulama yang merasa terpanggil
untuk mengikuti langkah mereka membukukan hadis,
seperti Imam Malik dengan kitab al-Muwattha’, Imam
Syafi’i dengan kitab al-Musnad.
 Inilah kitab hadis pertama yang masih ada sampai
sekarang.
PERIODE PASCA
KODIFIKASI
 Masa ini merupakan kelanjutan masa kodifikasi,
yang ditandai dengan beberapa hal:
1. Masa penyeleksian hadis (abad ke-3 H)
 Pada masa inilah hadis baru diseleksi secara ketat

untuk membedakan antara hadis shahih, dha’if,


dan palsu.
 Ulama yang terkenal pada masa ini adalah: Al-

Bukhari (kitab Shahih), Muslim (kitab Shahih),


Abu Dawud (kitab Sunan), Turmuzi (kitab Sunan),
Nasa’i (kitab Sunan), Ibnu Majah (kitab Sunan).
2. Masa penyempurnaan (abad ke 4 H)
 Masa ini ditandai dengan usaha para ulama hadis

untuk mengklasifikasikan hadis dengan tema-tema


tertentu, baik berdasarkan nilai hadisnya, maupun
isi hadisnya.
 Contohnya:

A. Kitab Riyadhus Solihin yang ditulis oleh Nawawi


berisi tentang hadis-hadis sohih semata yang
diambil dari kitab Bukhari dan Muslim.
B. Kitab Targhi wa Tarhib yang ditulis oleh al-
Munzir berisi tentang hadis-hadis akhlaq.

Anda mungkin juga menyukai