Anda di halaman 1dari 8

Assalamualaikum wr.wb.

Yang terhormat Ibu Harlina Nurtjahyanti, S.Psi., M.Si, Psikolog. Selaku ketua
sidang

Yang terhormat Bapak Achmad Mujab Masykur, S.Psi, M.A selaku dosen penguji

Yang terhormat Ibu Endah Mujiasih, S.Psi, M.Si, MM selaku dosen pembimbing.

Disini, saya Bianda Khaerana Komala akan mempresentasikan hasil penelitian yang
berjudul Hubungan antara kepercayaan diri dengan ketakutan akan kegagalan
berwirausaha pada mahasiswa angkatan 2016 FEB UNDIP Jurusan Manajemen
Berikut merupakan latar belakang dari penelitian ini yaitu tingginya angka pengangguran di
Indonesia, dibuktikan dengan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) yang menunjukkan
bahwa hanya ada sebanyak 12,24% lulusan sarjana yang bekerja atau setara dengan 14,57
juta dari 118,41 juta pekerja di seluruh Indonesia.
Maka dari itu, (Nasurdin, 2009) menyatakan bahwa wiraswasta sangat dibutuhkan guna
menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, kreatif, serta hal-hal yang inovatif.
Menurut paparan dari (Zimmerer & Scarborough, 2005)
salah satu faktor pendukung pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara terletak pada
peranan perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan kewirausahaan, pada
kenyataannya, Dirjen Pemuda dan Pendidikan Luar Sekolah Departmen Pendidikan
Nasional mengutarakan bahwa sebanyak 82% dari jumlah pemuda pemudi lulusan sarjana
yang memilih bekerja pada instansi swasta maupun pemerintahan, serta hanya 18% yang
memutuskan untuk berwirausaha.
Dari banyaknya fakultas yang tersedia di perguruan tinggi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Jurusan Manajemen merpakan fakultas yang belajar banyak ilmu mengenai kewirausahaan,
namun berdasarkan hasil survey yang saya lakukan menunjukkan bahwa rata-rata
setelah lulus sarjana, mahasiswa FEB jarang ada yang berwirausaha, menurut hasil
wawancara rata-rata ingin menjadi pegawai instansi swasta maupun pemerintahan,
dikarenakan oleh wiraswasta merupakan pekerjaan yang beresiko tinggi (Jumaedi, 2012)
maka akan muncul kemungkinan seseorang mengalami ketakutan akan kegagalan
bewirausaha. Menurut Rondha & Christianingrum (2013) faktor-faktor dari ketakutan akan
keagagalan berwiraushaa yaitu ada faktor eksternal contohnya pengakuan dari teman
sebaya, dukungan kerabat, sedangkan salah satu faktor internalnya yaitu kepercayaan diri
HUBUNGAN
Kepercayaan diri yang tinggi, menurut aspek dari
Lauster (2002) seseorang yakin akan kemampuan
diri sendiri dan optimis, maka Lauster dalam
(Safitri, 2010) memaparkan bahwa ciri2 orang
yang memiliki kepecayaan diri yang tinggi yaitu
menjadikan suatu kegagalan sebagai motivasi
dan dapat meninjau sisi positif dari kegagalan itu.
Maka, ketakutan akan kegagalan berwirausaha
cenderung rendah. Begitupun sebaliknya.
Populasi dan sampel
Populasi sejumlah 220 mahasiswa dengan karakteristik
subjek yaitu mahasiswa aktif, telah menempuh mata
kuliah wajib kewirausahaan, serta belum memiliki bisnis
yang dikelola sendiri. Dari karakteristik tersebut didapat
186 mahasiswa yang menjadi sampel penelitian,
penentuan jumlah sampel dari penelitian ini yaitu 40
siswa menjadi sampel uji coba karena menurut Sugiyono
(2014) ukuran sampel uji coba yang layak digunakan yaitu
antara 30 hingga 500 orang. Sedangkan sampel penelitian
berjumlah 146 mahasiswa yang didapat dari tabel isaac
dan michael dengan tingkat kesalahan 5%
Hasil uji coba skala
1.Skala ketakutan akan kegagalan berwirausaha, dengan
jumlah aitem sebanyak 40, didapatkan hasil sebanyak 8
aitem gugur dan 32 aitem valid dengan menggunakan 2 kali
putaran. Diperoleh daya beda minimal 0,304 dan daya beda
maksimal 0,898 dengan koefisien reliabilitas sebesa 0,952

2. Skala kepercayaan diri, dengan jumlah aitem sebanyak 40,


didapatkan hasil sebanyak 9 aitem yang gugur dan 31 aitem
valid dengan menggunakan 2 kali putaran. Diperoleh daya
beda minimal 0,302 dan daya beda maksimal 0,715 dengan
koefisien reliabilitas sebesar 0,919
Hasil penelitian
1.Pada tabel uji normalitas menunjukkan bahwa kedua variabel
memiliki sebaran data yang normal, dibuktikkan dengan nilai
signifikansi (p) lebih besar dari 0,05.
2.Pada tabel uji linearitas, menunjukkan bahwa nilai koefisien (F)
sebesar 13,655 dengan nilai signifikansi (p) sama dengan 0,000. nilai p
lebih kecil dari angka 0,05, menunjukkan bahwa data linier dan dapat
dilanjutkan ke analisis regresi.
3.Pada uji hipotesis, didapatkan koefisien korelasi antar variabel sebesar
0,687 dengan sumbangan efektif sebesar 0,472 atau sebesar 47,2%.
Persamaan garis regresi Y=137.856 + (-0,520)X. Maka, diprediksi
bahwa variabel ketakutan akan kegagalan akan berubah sebesar
-0,520 untuk setiap perubahan yang terjadi pada variabel
kepercayaan diri.
1. Distribusi subjek skor untuk variabel kepercayaan diri
menunjukkan bahwa mayoritas subjek berada pada
kategori sangat rendah sebanyak 86,3%, terdapat
7,5% pada kategori sanat tinggi, 4,1% dalam kategori
tinggi dan 2,1% dalam kategori rendah.
2. Distribusi subjek skor untuk variabel ketakutan akan
kegagalan menunjukkan bahwa mayoritas subjek
berada pada kategoi sangat tinggi sebanyak 90,4%,
terdapat 0% pada kategori tinggi, 9,6% dalam kategori
rendah, dan 0% dalam kategori sangat rendah.
• Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi angkatan 2016
Manajemen UNDIP Semarang memiliki tingkat kepercayaan diri yang
rendah, serta ketakutan akan kegagalan berwirausaha yang tinggi. Oleh
karena itu, mahasiswa diharapkan lebih banyak mengikuti pelatihan,
seminar, atau kegiatan lainnya yang berguna untuk menaikkan
kepercayaan dirinya.

• Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah


satu referensi pendukung. Peneliti selanjutnya diharapkan menggali lebih
dalam faktor-faktor lain yang turut berperan dalam mempengaruhi
ketakutan akan kegagalan berwirausaha pada mahasiswa yang tidak ada
dalam penelitian ini, selain itu diharapkan untuk memperluaskan subjek
penelitian guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai